Perumahan Indikakor Penelitian .1 Pendapatan

• Barang yang diproduksi dan dikomsumsi rumah tangga, antara lain pemakaian barang yang diproduksi di rumah, sewa yang harus dikeluarkan terhadap rumah sendiri yang ditempati Sumardi, 1987: 94. Dari keterangan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa pendapatan keluarga dipengharuhi oleh besarnya pendapatan suami dan istri yang berkerja dan memberi arah kepada pendapatan keluarga.

2.3.2 Perumahan

Rumah adalah salah satu persyaratan pokok bagi kehidupan manusia. Rumah atau tempat tinggal manusia, dari zaman ke zaman mengalami perkembangan. Setelah manusia memasuki abad modern ini meskipun rumah mereka dibangun dengan bukan bahan-bahan setempat, tetapi kadang desainnya masih mewarisi kebudayaan generasi sebelumnya. Faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam membangun sebuah rumah: 1. Faktor lingkungan, baik lingkungan fisik, biologis maupun lingkungan sosial . Maksudnya, membangun sebuah rumah harus diperhatikan tempat di mana rumah itu didirikan. Contohnya rumah didaerah gempah harus dibuat dengan bahan-bahan yang ringan namun harus kokoh dan bila rumah didekat hutan harus dibuat sedemikian rupa sehingga aman terhadap serangan binatang buas. 2. Tingkat kemampuan ekonomi masyarakat. Universitas Sumatera Utara Hal ini dimaksudkan rumah dibangun berdasarkan kemampuan keuangan penghuninya, untuk itu maka bahan-bahan setempat yang rumah misalnya dari bambu, kayu atap rumbia, dan sebagainya, merupakan bahan-bahan pokok-pokok pembuatan rumah. Perlu dicatat bahwa mendidrikan rumah adalah bukan sekedar berdiri pada saat itu saja, namun diperlukan pemeliharaan seterusnya. 3. Teknologi yang dimiliki oleh masyarakat. Dewasa ini teknologi perumahan sudah begitu maju dan begitu modern. Akan tetapi teknologi modern itu sangat mahal dan bahkan kadang-kadang tidak mengerti masyarakat. Dalam penerangan teknologi tepat guna, maka teknologi yang sudah dipunyai oleh masyarakat tersebut dimonifikasi. 4. Kebijaksanaan pengaturan pemerintah yang menyangkut tata guna tanah. Untuk hal ini, bagi perumahan masyarakat perdesaan belum merupakan problem, namun di kota sudah menjadi masalah yang besar. Syarat-syarat rumah yang sehat: 1. Bahan bagunan terdiri dari: a. Lantai b. Dinding c. Atap d. Lain-lain tiang ,kaso,reng 2. Ventilasi Ventilasi rumah mempunyai banyak fungsi. Fungsi pertama adalah untuk menjaga agar aliran udara dalam rumah tersebut tetap segar. Hal ini berarti Universitas Sumatera Utara keseimbangan oksigen yang diperlukan oleh penghuni rumah tersebut tetap terjaga. Disamping itu, tidak cukupnya ventilasi akan menyebabkan kelembaban udara dalam ruangan naik karena terjadinya proses penguapan cairan dari kulit dan penyerapan, dan ini akan menjadi bateri-bateri penyebab penyakit. 3.Cahaya Rumah yang sehat memerlukan cahaya yang cukup, tidak kurang dan tidak terlalu banyak dan kurangnya cahaya menyebabkan berkembangnya bibit penyakit. 4. Luas bangunan rumah Luas lantai bagunan rumah sehat harus cukup untuk penghuninya di dalamnya, artinya luas lantai bangunan tersebut harus disesuai dengan jumlah penghuninya. 5.Fasilitas-fasilitas rumah sehat Rumah yang sehat harus mempunyai fasilitas-failitas sebagi berikut: A.Penyediaan air bersih yang cukup Air adalah sangat penting bagi kehidupan manusia. Manusia akan lebih cepat meninggal karena kekurangan air dari pada kekurangan makanan. Dalam tubuh manusia itu sendiri sebagian besar terdiri dari air. Kebutuhan manusia akan air sangat kompleks antara lain untuk minum, masak, mandi, mencuci bermacam- macam cucian, dan sebagainya. B. Pembuangan tinja Universitas Sumatera Utara Yang dimaksud kotoran manusia adalah semua benda atau zat yang tidak dipakai lagi oleh tubuh dan yang harus dikeluarkan dari dalam tubuh. Zat yang dikeluarkan dari dalam tubuh ini berbentuk tinja, air seni, dan CO2. Tinja dalam penyebaran penyakit sangat besar, dan dapat langsung mengkontamisasi makanan, minuman, sayuran, dan sebagainya, juga air, tanah, serangga lalat, kecoa, dan sebagainya dan bagian-bagian tubuh kita dapat terkontaminasi oleh tinja tersebut. Benda-benda yang terkontaminasi oleh tinja dari seseorang yang sudah menderita suatu penyakit tertentu, sudah barang tentu akan penyebab penyakit bagi orang lain. Kurangnya perhatian terhadap pengelolahan tinja disertai dengan cepatnya pertambahan penduduk, jelas akan mempercepat penyebaran penyakit-penyakit yang ditularkan melalui tinja, seperti penyakit tifus, distri, kolera, bermacam-macam cacing gelang, kremi, tambang, pita, schistosomiasis dan sebagainya. C.Pembuangan air limbah air bekas Air limbah atau air buangan adalah sisa air yang dibuang yang berasal dari rumah tangga, industri maupun tempat-tempat umum lainnya dan pada umumnya mengandung bahan-bahan atau zat-zat yang dapat membahayakan bagi kesehatan manusia serta mengganggu lingkungan hidup. D.Pembuangan sampah Sampah adalah sesuatu bahan atau benda padat yang sudah tidak dipakai lagi oleh manusia, atau benda padat yang sudah digunakan lagi dalam suatu kegiatan manusia dan dibuang. Para ahli kesehatan masyarakat Amerika membuat batasan, sampah adalah sesuatu yang tidak digunakan, tidak dipakai, tidak Universitas Sumatera Utara disenangi, atau sesuatu yang dibuang yang berasal dari kegiatan manusia, dan tidak terjadi dengan sendirinya. Apabila setiap rumah tangga dibiasakan untuk memisahkan sampah organik dengan sampah an-organik, kemudian sampah organik diolah menjadi pupuk tanaman dapat dijual atau dipakai sendiri, sedangkan sampah an-organik dibuang, dan akan segera dipungut oleh para pemulung. Dengan demikian maka masalah sampah akan berkurang. E. Fasilitas dapur F. Ruang berkumpul keluarga Soekidjo Notoatmodjo, 2007: 167.

2.3.3 Pangan

Dokumen yang terkait

Pemeriksaan Boraks Pada Bakso yang Dijual Pedagang Kaki Lima dan Warung Bakso di Kelurahan Padang Bulan Kecamatan Medan Baru Tahun 2014

3 79 110

Persepsi Masyarakat Terhadap Kebijakan Penataan Pedagang Kaki Lima Pasar Sukaramai (Studi Kasus Pada Masyarakat Kelurahan Tegal Sari I Kecamatan Medan Area Kota Medan )

5 118 98

Pengaruh Keberadaan Pedagang Kaki Lima Terhadap Kenyamanan Jalur Pejalan Kaki (Studi Kasus: Jalan Iskandar Muda Medan, Kecamatan Medan Baru)

0 0 17

Pengaruh Keberadaan Pedagang Kaki Lima Terhadap Kenyamanan Jalur Pejalan Kaki (Studi Kasus: Jalan Iskandar Muda Medan, Kecamatan Medan Baru)

0 0 2

Pengaruh Keberadaan Pedagang Kaki Lima Terhadap Kenyamanan Jalur Pejalan Kaki (Studi Kasus: Jalan Iskandar Muda Medan, Kecamatan Medan Baru)

0 0 8

Pengaruh Keberadaan Pedagang Kaki Lima Terhadap Kenyamanan Jalur Pejalan Kaki (Studi Kasus: Jalan Iskandar Muda Medan, Kecamatan Medan Baru)

0 0 28

Pengaruh Keberadaan Pedagang Kaki Lima Terhadap Kenyamanan Jalur Pejalan Kaki (Studi Kasus: Jalan Iskandar Muda Medan, Kecamatan Medan Baru)

0 5 3

Pengaruh Keberadaan Pedagang Kaki Lima Terhadap Kenyamanan Jalur Pejalan Kaki (Studi Kasus: Jalan Iskandar Muda Medan, Kecamatan Medan Baru)

0 1 6

Pemeriksaan Boraks Pada Bakso yang Dijual Pedagang Kaki Lima dan Warung Bakso di Kelurahan Padang Bulan Kecamatan Medan Baru Tahun 2014

0 0 27

Pemeriksaan Boraks Pada Bakso yang Dijual Pedagang Kaki Lima dan Warung Bakso di Kelurahan Padang Bulan Kecamatan Medan Baru Tahun 2014

0 0 15