Identifikasi Hasil Pengawasan Tahun Sebelumnya : ASPEK Analisis dan Evaluasi Hasil Pengawasan tahun sebelumnya

8

BAB II IDENTIFIKASI DAN ANALISIS HASIL PENGAWASAN

A, Identifikasi Hasil Pengawasan Tahun Sebelumnya : ASPEK

URAIAN HASIL Pembinaan  Membina guru dalam menyusun silabud dan RPP.  Membina guru dalam pembuatan, pemanfaatan dan pemeliharaan media dan sumber pembelajaran.  Memperkenalkan pendekatan pembelajaran yang inovatif CTL, Pakem  Meningkatkan kemampuan guru dalam merancang evaluasi pembelajaran yang efektif.  Memberdayakan wadah pembinaan profesional KKG di gugus sekolah.  Membina kepala sekolah dalam menyusun RPSRKS dan APBSRKT.  Membina kepala sekolah dalam melaksanakan MBS.  Membina kepala sekolah dalam mengelola administrasi sekolah.  Membina hubungan masyarakat dan layanan khusus. Pemantauan  Memantau pelaksanaan penerimaan siswa baru  Memantau PBM di kelas  Memantau penilaian pendidikan Pelaksanaan Ulangan Tengah Semester UTS, Ulangan Akhir Semester UAS, Tes Kemampuan Dasar TKD, Ujian Sekolah US, dan Ujian Nasional UN.  Memantau ketercapaian kurikulum  Pelaksanaan fungsi-fungsi manajerial kepala sekolah Penilaian  Penilaian Kinerja Guru  Penilaian Kinerja Kepala Sekolah  Pelaksanaan lomba-lomba dan festifal dari tingkat Kecamatan – Provinsi 9

B. Analisis dan Evaluasi Hasil Pengawasan tahun sebelumnya

Masalah-masalah dalam pengawasan dikelompokkan kedalam komponen-komponen yang terdapat dalam Standar Nasional Pendidikan SNP

1, Stadar Isi :

 Penyusunan KTSP belum mampu mandiri  Penyusunan Silabus belum menyentuh kebutuhan sekolah  Belum 100 guru membuat RPP secara continyu  Beban belajar belum maksimalEfisiensi pemanfaatan jam belajar  Beban mengajar, pemerataan guru belum terlaksana  Rasio pendidik dan peserta didik  Kalender pendidikan : Banyak hari efektif digunakan untuk kegiatan organisasi, dan lomba-lomba  Jam belaJajar belum efektif

2, Standar Proses :

 Proses pembelajaran belum mengacu SNP interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotifasi, partisipatif, prakarsa, mandiri sesuai dengan bakat dan minat, keteladanan, perkembangan fisik danfsikologis  Pemanfaatan media pembelajaran belum maksimal  Inovaasi strategi dan pendekatan pembelajaran masih lambat, cenderung status quotidak berubah. 3.Standar Kompetensi Lulusan :  Kemampuan menjabarkan SKL BSNP menjadi Standar Kelulusan Sekolah  Penetapan KKM tiap mata pelajaran belum dianalisis secara cermat dan akurat  Fungsi KKM hanya sebatas pemenuhan kebutuhan administratif, tidak dijadikan acuan proses pembelajaran  Belum maksimal peran sekolah dasar sebagai penembang kemampuan dasar calistung. 10

4. Standar Pendidik dan Tenaa Kependidikan :

 Kualifikasi Akademik Pendidik S1-PGSD. Belum memadai  Fungsi pendidik sebagai agen pembelajaran belum maksimal  Belum tersedia tenaga kependidikan : Pelaksana administrasi, Pelaksana penjaga sekolah, Petugas kebersihan, penjaga keamanan, sesuai dengan SPN-BSNP.

5. Standar Sarana dan Prasarana :

 Sarana pendidikan umumnya belum memadai terutama perangkat komputer yang ternyata saat ini merupakan kebutuhan yang sangat.  Prasarana, lahan, ruang belajar, ruang guru, ruang pimpinan, daya dan jasa masih minim  Rasio jumlah media pembelajaran dengan peserta didik

6. Standar Pelayanan :

 MBS belum bisa dilaksanakan sepenUhnya  Transparansi dan akuntabilitas baru sebatas wacana  Peran dan fungsi komite sekolah belum oftimal  Peran serta masyarakat di SD tersendat dan tidak maksimal

7. Standar Pembiayaan :

 Biaya : Investasi : Sarana dan prasarana pendidikan, pengembangan SDM dan model kerja tetap terbantu BOS.  Biaya Operasi : Cukup dengan dana BOS.  Biaya Personal : sebagian menjadi tanggung jawab orang tua pesertas didik. 11

8. Standar Penilaian :

 Belum maksimalnya hasil penilaian digunakan untuk perbaikan proses pembelajaran dan peningkatan mutu pendidikan.

C. Kebijakan dalam bidang pendidikan : 1. Kebijakan Pemerintah Pusat