c. Analisis Parsial Uji t
Uji t yaitu suatu uji untuk mengetahui signifikansi pengaruh variabel bebas secara parsial atau individual terhadap variabel terikat. Hasil uji t dapat dilihat pada
pada Kabupaten Aceh Besar dapat dilihat pada Tabel 7 berikut ini. Tabel 7. Uji individual pengaruh batang pisang, hijauan, tenaga kerja, bobot awal
terhadap produktivitas sapi potong di Kabupaten Aceh Besar Variabel
Koefisien Regresi
t-hitung Signifikan Korelasi
Daerah Bantaran Sungai
Konstanta -0,406
-3,103 0,005
1,000 Hijauan
0,012 4,183
0,000 0,883
Batang pisang 0,073
2,648 0,014
0,738 Tenaga kerja
0,0006 1,067
0,296
tn
0,466 Bobot awal
0,002 3,291
0,003 0,310
t-tabel 0,05 = 2,05
Luar Daerah Bantaran Sungai
Konstanta -0,366
-2,770 0,010 1,000
Hijauan 0,020
3,906 0,001
0,851 Batang pisang
0,029 1,084
0,289
tn
0,923 Tenaga kerja
0,001 2,009
0,055
tn
0,921 Bobot awal
0,001 1,826
0,080
tn
0,407 t-tabel 0,05 = 2,05
Sumber: data primer yang diolah Keterangan :=berpengaruh nyata pada taraf kepercayaan 99 p0,01
=berpengaruh nyata pada taraf kepercayaan 95 p0,05 tn = tidak berpengaruh nyata p0,05
Berdasarkan Tabel 7 di atas di peroleh persamaan regresinya sebagai berikut:
Persamaan DBS
Ŷ = -0,406+0,012X
1
+0,073X
2
+0,0006X
3
+0,002 X
4
+µ Persamaan luar DBS
Ŷ = -0,366+0,020X
1
+0,029X
2
+0,001X
3
+0,001 X
4
+µ Keterangan:
Ŷ :
produktivitas sapi potong kghari
X
1
: hijauan kghari X
2
: batang pisang kghari X
3
: tenaga kerja Rphari X
4
: bobot awal kg µ
: variabel yang tidak di teliti Persamaan regresi berganda tersebut dijelaskan sebagai berikut :
Variabel hijauan memiliki koefisien sebesar 0,012 di Daerah Bantaran Sungai dan sebesar 0,020 di Luar Daerah Bantaran Sungai. Ini menunjukkan
UNIVERSITAS SUMATRA UTARA
bahwa variabel hijauan berpengaruh positif terhadap variabel produktivitas sapi potong, dimana jika ternak mengkonsumsi hijauan maka akan memberikan
pengaruh positif terhadap pertambahan bobot badan sapi dengan kontribusi yang berbeda di kedua daerah. Sapi potong yang mengkonsumsi hijauan di Daerah
Bantaran Sungai maupun Luar Bantaran Sungai memberikan pengaruh yang nyata t-hitt-tabel pada taraf kepercayaan 99 0,01 terhadap produktivitas sapi
tersebut. Koefisien yang masih bernilai positif ini menandakan bahwa semakin banyaknya jumlah hijauan yang diberikan masih dapat meningkatkan
kemungkinan terjadinya peningkatan produktivitas sapi potong. Variabel batang pisang memiliki koefisien sebesar 0,073 di Daerah
Bantaran Sungai dan sebesar 0,029 di Luar Daerah Bantaran Sungai. Ini menunjukkan bahwa variabel batang pisang berpengaruh positif terhadap variabel
produktivitas sapi potong, dimana jika ternak mengkonsumsi batang pisang maka akan memberikan pengaruh positif terhadap pertambahan bobot badan sapi dengan
kontribusi yang berbeda di kedua daerah. Sapi potong yang mengkonsumsi batang pisang di Daerah Bantaran Sungai memberi pengaruh yang nyatasignifikan
t-hitt-tabel pada tingkat kepercayaan 95 0,05 terhadap produktivitas sapi tersebut, sedangkan sapi potong yang mengkonsumsi batang pisang di Luar Daerah
Bantaran Sungai memberi pengaruh yang tidak nyata t-hitt-tabel terhadap produktivitas sapi potong di daerah tersebut. Koefisien yang masih bernilai positif
ini menandakan bahwa semakin banyaknya jumlah batang pisang yang diberikan masih dapat meningkatkan kemungkinan terjadinya peningkatan produktivitas
sapi potong. Variabel tenaga kerja memiliki koefisien sebesar 0,0006 di Daerah
Bantaran Sungai dan sebesar 0,001 di Luar Daerah Bantaran Sungai. Ini menunjukkan bahwa variabel tenaga kerja berpengaruh positif terhadap variabel
produktivitas sapi potong, dimana jika upah tenaga kerja yang dikeluarkan lebih besar maka jumlah hijauan yang dihasilkan akan lebih banyak dan pekerjaan yang
dilakukan lebih maksimal sehingga akan memberi pengaruh yang positif terhadap produktivitas ternak walaupun pengaruh tersebut tidak begitu nyata terhadap
produktivitas sapi potong di kedua daerah. Namun besarnya upah tenaga kerja yang dikeluarkan di Daerah Bantaran Sungai maupun Luar Bantaran Sungai memberikan
UNIVERSITAS SUMATRA UTARA
pengaruh yang tidak nyata t-hitt-tabel terhadap produktivitas sapi di kedua daerah.
Variabel bobot bakalan memiliki koefisien sebesar 0,002 di Daerah Bantaran Sungai dan sebesar 0,001 di Luar Daerah Bantaran Sungai. Ini
menunjukkan bahwa variabel bobot bakalan berpengaruh positif terhadap variabel produktivitas sapi potong. Bobot awal sapi potong yang berada di Daerah Bantaran
Sungai memberikan pengaruh yang nyata t-hitt-tabel pada tingkat kepercayaan 99 0,01 terhadap produktivitas sapi tersebut, sedangkan bobot awal sapi di Luar
Daerah Bantaran Sungai memberi pengaruh yang tidak nyata t-hitt-tabel terhadap produktivitas sapi potong di daerah tersebut.
Nilai KonstantaIntersept pada Daerah Bantaran Sungai adalah sebesar - 0,406 sedangkan pada Luar Daerah Bantaran Sungai adalah -0,366. Artinya
apabila variabel bebas yaitu hijauan, batang pisang, tenaga kerja dan bobot awal diabaikan maka sapi potong di Daerah Bantaran Sungai akan mengalami
penurunan produktivitas konstanta sebesar 0,406, sedangkan di Luar Daerah Bantaran Sungai sebesar 0,366.
Berdasarkan hasil uji parsialindividual diatas dapat disimpulkan bahwa bahwa variabel hijauan sama-sama berpengaruh nyata terhadap produktivitas sapi
di kedua daerah penelitian pada taraf kepercayaan 99 0,01.
d. Hasil Analisis Faktor-Faktor yang mempengaruhi Produktivitas Sapi