perlu diperhatikan semua pihak dalam hal pemasaran ternak ini yaitu pembayaran harga sering dengan cara tidak tunai, mereka biasanya membayar 25-50 persen
dimuka, kemudian beberapa minggu kemudian sisanya akan dilunasi, sehingga peternak sering melakukan tagihan beberapa kali.
Hasil Analisis a.
Analisis Regresi Linear Berganda
Analisis regresi linear berganda digunakan dalam penelitian ini dengan tujuan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh variabel independen terhadap
variabel dependen. Pada penelitian ini yang menjadi varibel dependen terikat adalah produktivitas sapi potong dan yang menjadi variabel independen bebas
adalah batang pisang, hijauan, tenaga kerja dan bobot bakalan sapi di Kabupaten Aceh Besar. Metode yang digunakan yaitu Model Pendekatan Teknik Ekonometri
dengan menggunakan alat bantu Software Statistical Package for Sosial Sciences SPSS 16.
b. Analisis Keseluruhan Uji F
Uji F dalam penelitian ini menggunakan uji ANOVA. Uji ini dapat digunakan untuk mengetahui pengaruh bersama-sama simultan variabel bebas
hijauan, batang pisang, tenaga kerja dan bobot bakalan terhadap variabel terikat produktivitas sapi. Hasil uji F di Kabupaten Aceh Besar dapat dilihat pada
Tabel 6 di bawah ini. Tabel 6. Hasil Uji F di Kabupaten Aceh Besar
Uraian Daerah Bantaran Sungai
Luar Daerah Bantaran Sungai Residual
0,045 0,026
F-hitung 45,571
70,100 Signifikan
0,000 0,000
F-tabel 2,76
2,76 R
2
regresi 0,860
0,905 R korelasi
0,938 0,958
Sumber Lampiran 15 dan 17
Dari Tabel 6 diatas di peroleh bahwa secara bersama-sama variabel bebas hijauan, batang pisang, tenaga kerja dan bobot bakalan berpengaruh secara nyata
terhadap variabel terikat produktivitas sapi pada tingkat kepercayaan 99 0,01
UNIVERSITAS SUMATRA UTARA
di kedua daerah. Hal ini ditunjukkan dari nilai F-hitung di Derah Bantaran Sungai sebesar 45,57 dan F-hitung di Luar Daerah Bantaran Sungai sebesar
70,100, dimana F-hitung dikedua daerah lebih besar daripada F-tabel 2,76. Pada tabel 6 dapat dilihat rataa bobot awal bakalan di Derah Bantaran
Sungai menyebar sebesar 175,3 kgekor, sedangkan rataan bobot awal bakalan di Luar Daerah Bantaran Sungai sebesar 160,7 kgekor, dari hasil uji t diperoleh
bahwa bobot bakalan di kedua daerah sangat berbeda nyata sig0.01. Koefisien regresi merupakan besar kecilnya pengaruh dari satu variabel
dengan variabel lainnya, sedangkan koefisien korelasi merupakan besar kecilnya hubungan antara dua variabel. Jika nilai R
2
mendekati 1 maka pengaruh variabel terikat terhadap variabel bebas semakin besar sedangkan jika nilai R mendekati 1
maka semakin kuat hubungan antara variabel bebas terhadap variabel terikat. Dari tabel 6 diatas di peroleh bahwa nilai R
2
di Daerah Bantaran Sungai dan Luar Bantaran Sungai mendekati 1 yaitu sebesar 0,86 dan 0,905, hal ini
berarti variabel terikat produktivitas sapi dipengaruhi oleh variabel bebas hijauan, batang pisang, tenaga kerja dan bobot bakalan sebesar 86 DBS dan
90,5 Luar DBS sedangkan 14 DBS dan 9,5 Luar DBS dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak di teliti.
Nilai R yang di peroleh yaitu 0,938 di Daerah Bantaran Sungai dan 0,958 di Luar Daerah Bantaran Sungai, nilai R di kedua daerah mendekati 1, hal ini
berarti hubungan antara variabel terikat produktivitas sapi dengan variabel bebas batang pisang, hijauan, tenaga kerja dan bobot bakalan di kedua daerah
tergolong kuat.
UNIVERSITAS SUMATRA UTARA
c. Analisis Parsial Uji t