Landasan Konsepsional Kerangka Teori dan Landasan Konsepsional 1.

Teori yang ketiga ini mendasarkan pada jalan pikiran bahwa pidana hendaknya didasarkan atas tujuan pembalasan dan mempertahankan. Jadi pada hakikatnya, ketiga hal mengenai tujuan pemidanaan tersebut bertujuan untuk menciptakan ketertiban, memberikan rasa keadilan, serta mengatur hubungan baik antar individu dalam masyarakat agar dapat hidup dinamis, aman, tenteram, tertib, dan damai.

2. Landasan Konsepsional

Guna memberikan gambaran yang lebih jelas serta menghindari penafsiran ganda terhadap penelitian ini, maka perlulah dibuat kerangka konseptual agar tidak terjadi pemaknaan ganda dalam penelitian. 1. Peranan Hakim adalah memberi keputusan dalam setiap perkara atau konflik yang dihadapkan kepadanya,dengan menilai peristiwa itu ada hubungan hukum apa, menemukan hukumnya terhadap peristiwa yang telah dikonstatiring, 30 30 Konstatir adalah memberi pernyataan tentang adanya suatu gejala; mengambil kesimpulan berdasarkan bukti atau gejala yang nyata, selanjutnya dituangkan dalam pertimbangan hukum putusan. Yang menjadi penelitian dalam penulisan tesis ini adalah pertimbangan hakim terhadap anak pelaku tindak pidana pengguna narkotika. http:id.wiktionary.orgwikimengonstatir, di akses Sabtu, 8 Desember 2012. 2. Pertimbangan hakim adalah pola pikir hakim dalam menjatuhkan putusan dimana putusan tersebut harus memuat idée des recht yang meliputi tiga unsur yaitu keadilan Gerechtigkeit, kepastian hukum rechtsicherheit, dan kemanfaatan zwechtmassigkeit. 3. Perlindungan anak adalah segala kegiatan untuk menjamin dan melindungi anak dan hak-haknya agar dapat hidup, tumbuh, berkembang, dan berpartisipasi secara optimal sesuai dengan harkat dan martabat kemanusiaan, serta mendapat perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi. 31 4. Hakim anak adalah hakim yang memeriksa perkara anak pelaku tindak pidana pengguna narkotika ditingkat Pengadilan Negeri. Hakim anak ditetapkan berdasarkan Surat KeputusanKetua Mahkamah Agung atas Usul dari Ketua Pengadilan bersangkutan melalui Ketua Pengadilan tinggi. 32 5. Putusan Pengadilan adalah pernyataan hakim yang diucapkan dalam sidang pengadilan terbuka, yang dapat berupa pemidanaan atau bebas atau lepas dari segala tuntutan hukum dalam hal serta menurut cara yang diatur dalam KUHAP. 33 31 Pasal 1 Angka 1 Undang-undang Nomor 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan anak. 32 Darwan Prinst, Hukum Anak Indonesia, Bandung: PT. Citra Aditya Bakti, 1997, hlm. 17. 33 Pasal 1 Angka 11 Kitab Undang-undang Hukum Acara Pidana. 6. Tindak pidana adalah perbuatan-perbuatan yang diancam dengan hukuman pidana oleh undang-undang. 34 7. Narkotika zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman baik sintesis maupun semi sintesis yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri, dan dapat menimbulkan ketergantungan, yang dibedakan dalam golongan-golongan sebagaima terlampir dalam Undang-undang Nomor 35 tahun 2009 Tentang Narkotika. Tindak pidana dalam penelitian ini adalah penggunaan narkotika yang dilakukan oleh anak. 35

G. Metode Penelitian