5. Adanya strategi dalam pelaksanaan Manila, 1996: 43. Unsur kedua yang harus dipenuhi dalam proses implementasi program yaitu,
adanya kelompok masyarakat yang menjadi sasaran program sehingga masyarakat tersebut merasa ikut dilibatkan dan membawa hasil dari program yang dijalankan dan
adanya perubahan dan peningkatan dalam kehidupannya. Tanpa memberikan manfaat kepada masyarakat maka boleh dikatakan program tersebut telah gagal dilaksanakan.
Berhasil tidaknya suatu program diimplementasikan tergantung dari unsur pelaksanaannya. Dan unsur pelaksana ini merupakan unsur ketiga. Pelaksana penting
artinya karena pelaksana baik itu organisasi maupun perorangan, bertanggung jawab dalam pengelolaan maupun pengawasan dalam proses implementasi.
Guna mencapai tujuan implementasi program secara efektif, pemerintah harus melakukan aksi atau tindakan yang berupa penghimpunan sumber dana dan
pengelolaan sumber daya alam dan manusia. Hasil yang diperoleh dari aksi pertama dapat disebut input kebijakan, sementara aksi yang kedua disebut sebagai proses
implementasi kebijakan Wibawa,1994:4. Menurut Edward III 1980:17, menyebutkan kebutuhan utama bagi
keefektifan pelaksanaan kebijakan adalah bahwa mereka yang menerapkan keputusan haruslah tahu apa yang seharusnya mereka lakukan. Jika kebijakan ingin
dilaksanakan dengan tepat, arahan serta petunjuk pelaksanaan tidak hanya diterima tetapi juga harus jelas, dan jika hal ini tidak jelas para pelaksana akan kebingungan
tentang apa yang seharusnya mereka lakukan, dan akhirnya akan mempunyai
kebijakan tersendiri dalam memandang penerapan kebijakan tersebut. Yang mana pandangan ini seringkali berbeda dengan pandangan atasan mereka.
Lebih lanjut dikatakan kegandaanambiguitas ini akan mengantarkan para pelaksana pada kebijkan mereka sendiri, meskipun mereka tidak perlu menggunakan
ambiguitas itu untuk memperluas otoritas yang dimiliki. Tetapi sebaliknya, mereka menggunakannya untuk menghindari permasalahan yang sulit Edward III, 1980:17.
2.3. Model Komunikasi Program
Model efektifitas implementasi program yang ditawarkan oleh Edward III 1980:17, menyebutkan empat faktor krusial dalam melaksanakan suatu kebijakan,
yakni: komunikasi, sumber-sumber, kecenderungan-kecenderungan atau tingkah laku dan struktur birokrasi. Secara rinci Edward III menjelaskan sebagai berikut :
1. Komunikasi Communication Persyaratan pertama dalam pelaksanaan yang efektif adalah bahwa yang
melaksanakan tugas tersebut mengetahui apa yang harus mereka lakukan, jadi ada suatu kejelasan tentang apa yang harus dilakukan. Selanjutnya dalam komunikasi
ini perlu adanya konsistensi dari aspek komunikasi adalah bagaimana penetralisiran tugas atau fungsi tertentu yang akan dilakukan.
2. Sumber-sumber Resources Sumber-sumber yang penting dalam suatu pelaksanaan meliputi staf-staf dengan
keahlian yang baik untuk melaksanakan tugas dan informasi, wewenang dan fasilitas-fasilitas di dalam menerjemahkan suatu peraturan dalam pelaksanaannya.
Staf tersebut haruslah memadai jumlahnya dalam melaksanakan sesuatu program, namun tidak hanya jumlah tetapi juga harus didukung oleh keahlian yang baik
dalam tugas tersebut. Informasi menyangkut bagaimana melaksanakan sesuatu hal dan ketaatan dari personil-personil lain terhadap peraturan-peraturan
pemerintah. 3. Wewenang adalah otoritas yang dimiliki oleh pelaksana dalam melakukan
tugasnya termasuk dalam penerapan sanksi jika ada pelanggaran, apakah sudah cukup memadai. Fasilitas-fasilitas di dalam menerjemahkan suatu peraturan
dalam pelaksanaannya mutlak diperlukan dalam melakukan tugas tertentu, seperti bangunan fisik. Kecenderungan-kecenderungan para pelaksana sangat
menentukan dalam pelaksanaan, tingkah laku mereka terhadap kebijakan dan peraturan yang telah ditentukan sebelumnya mempengaruhi hasil selanjutnya.
Tingkah laku ini juga menyangkut cara pandang terhadap sesuatu hal atau kebijaksanaan.
4. Struktur birokrasi bureaucratic structure Struktur birokrasi menyangkut prosedur-prosedur kerja dan pragmentasi.
Prosedur-prosedur berkembang secara internal dari respon terhadap tugas untuk keseragaman demi pencapaian tugas dan sasaran yang telah ditentukan sebelumnya.
Selanjutnya Jones 1991:35, menyebutkan apakah program efektif atau tidak, maka standar penilaian yang dapat dipakai adalah organisasi, interpretasi, penerapan.
Ketiga standar penilaian tersebut dalap dijelaskan sebagai berikut :