Identifikasi Hazard dan Penentuan Spesifikasi Hazard Pembobotan dengan Analytical Hierarchy Process AHP

commit to user III-2

3.1 Identifikasi Hazard dan Penentuan Spesifikasi Hazard

Identifikasi hazard dilakukan dengan dua tahap, yang pertama adalah studi literatur. Studi literatur dilakukan untuk mengetahui hazard apa saja yang terdapat di rumah sakit dari beberapa literatur berupa jurnal. Hasil yang didapatkan dari studi literatur ini daftar jenis-jenis hazard. Untuk tahap yang kedua adalah studi lapangan dengan melakukan wawancara langsung dengan perawat dan pengamatan keadaan di rumah sakit. Pada tahapan ini bertujuan untuk mengetahui persepsi perawat mengenai hazard yang terdapat di rumah sakit. Selain itu, agar mendapatkan konfirmasi dari perawat mengenai faktor-faktor hazard yang didapatkan dari studi literatur. Dalam penentuan spesifikasi hazard, melakukan dua tahap yaitu studi literatur dari beberapa jurnal dan wawancara langsung terhadap beberapa perawat. Studi literatur bertujuan untuk mengetahui hazard yang ada dari beberapa faktor yang telah didapatkan pada identifikasi hazard. Tahap selanjutnya adalah melakukan wawancara langsung dengan perawat, hal ini dimaksudkan untuk mendapatkan konfirmasi dari perawat apakah hazard yang didapatkan dari literatur sudah cukup atau belum. Apabila perawat merasa ada yang perlu ditambahkan, maka perlu memasukkan hazard tersebut ke daftar. Hasil yang diperoleh adalah daftar spesifikasi hazard dari masing-masing faktor hazard yang telah didapatkan sebeblumnya.

3.2 Pembobotan dengan Analytical Hierarchy Process AHP

Pada tahap ini dilakukan perhitungan bobot hasil kuesioner pertama yang disebarkan kepada beberapa dokter dengan menggunakan metode Analytical Hierarchy Process AHP yang merupakan suatu model pengambilan keputusan secara komprehensif dengan skala perbandingan yang jelas dan hasil keputusan yang mudah dianalisis. Pembobotan dengan metode AHP dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut : 1 Penyusunan Struktur Hirarki Masalah 2 Pengujian Konsistensi Matriks Berpasangan 3 Penentuan Bobot Konsensus Kategori Hazard, Kriteria Hazard Dan Sub Kriteria Hazard commit to user III-3 4 Perhitungan Bobot Global 5 Perhitungan Bobot Konversi Dalam langkah penyusunan stuktur hirarki masalah, dilakukan penyusunan struktur dari hazard yang telah didapatkan dari studi literatur dan studi lapangan. Hal tersebut bertujuan untuk untuk membantu proses pengambilan keputusan dengan memperhatikan seluruh kriteria keputusan yang terlibat dalam sistem. Langkah selanjutnya adalah pengujian konsistensi matrik berpasangan. Pada langkah tersebut dilakukan pengujian konsitensi dari hasil jawaban penyebaran kuesioner dari masing-masing responden. Pengujian konsistensi dilakukan dengan menggunakan persamaan 2.1 sampai dengan 2.4. Dalam penentuan bobot konsensus menggunakan persamaan 2.1 dan 2.2, penentuan bobot diperoleh dari hasil jawaban keseluruhan responden. Hasil yang diperoleh adalah bobot untuk tiap hazard.

3.3 Perhitungan Frekuensi