Metode Pengumpulan Data Definisi Operasional Variabel

73

D. Metode Pengumpulan Data

a. Studi Lapangan Data penelitian ini diperoleh melalui kuesioner ditujukan langsung kepada responden, menggunakan daftar pertanyaan terlampir karena penelitian ini merupakan penelitian lapangan yang berupa studi kasus langsung pada objek penelitian. Pemilihan responden dilakukan berdasarkan kriteria adanya masjid atau mushola yang berjarak dekat dengan rumah responedn dan pertimbangan peneliti. b. Studi Kepustakaan Selain melalui kuesioner, peneliti juga menggunakan teknik studi kepustakaan dalam memperoleh informasi lain yang berguna dalam penelitian ini. Studi kepustakaan antara lain melalui jurnal, text book dan sumber lain seperti internet dan surat kabar.

E. Definisi Operasional Variabel

1. Variabel Dependen Variabel dependen dalam penelitian ini adalah Keputusan Masyarakat Muslim Untuk Menggunakan Bank Syariah di Kota Surakarta. Keputusan masyarakat muslim untuk menggunakan bank syariah diukur dengan melihat kepemilikan rekening di bank syariah di kota Surakarta. Variabel dependen yang digunakan dalam penelitian ini adalah variabel dummy dari keputusan masyarakat muslim untuk menggunakan bank syariah, dengan penilaian sebagai berikut:  apabila memiliki rekening di bank syariah diberi nilai 1 74  apabila tidak memiliki rekening di bank syariah diberi nilai 0 2. Variabel Independen a. Kualitas Keagamaan Muslimin Kualitas keagamaan muslimin merupakan ketaatan muslimin di Kota Surakarta dalam menjalankan syariah agama Islam. Dalam pelaksanaannya, kualitas keagamaan ini diukur dari aktivitas keagamaan mereka, antara lain 1 menjalankan ibadah sholat fardhu tepat waktu di masjid dan rajin sholat sunah, 2 menjalankan puasa sunah, 3 mengeluarkan zakat, infaq dan shodaqoh, 4 mengutamakan aspek halal dalam memilih makanan, 5 rajin mengikuti pengajian keagamaan, 6 meyakini bunga bank dilarang agama, meninggalkan bunga dan menggunakan bank syariah yang tidak menggunakan sistem bunga. Untuk mengukur tingkat kualitas keagamaan muslimin digunakan skala Likert., maka kualitas keagamaan muslimin menjadi indikator variabel yang kemudian dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item – item instrumen yang dapat berupa pertanyaan atau pernyataaan. Jawaban setiap item intrumen yang menggunakan skala likert mempunyai gradasi dari sangat positif sampai sangat negatif, yang dapat berupa kata – kata. Untuk keperluan analsisi kuantitatif, maka jawaban itu diberi nilai sebagai berikut:  Sangat setuju diberi nilai 5  Setuju diberi nilai 4 75  Netral diberi nilai 3  Tidak Setuju diberi nilai 2  Sangat tidak setuju diberi nilai 1 Penggunaan skala pengukuran ini dengan pertimbangan bahwa skala tersebut sudah mempunyai interval. Dengan menggunakan ukuran yang mempunyai interval tersebut sudah memungkinkan untuk mengukur kualitas keagamaan responden dari yang paling rendah sampai yang paling tinggi. Menurut pertanyaan kuesioner yang berjumlah 6, maka nilai jawaban terendah responden adalah 6 sedangkan nilai jawaban responden tertinggi adalah 30. Apabila jumlah jawaban responden antara 6 hingga 23, maka kualitas keagamaan responden rendah, sedangkan apabila jumlah jawaban responden 24 hingga 30 maka kualitas keagamaan responden tinggi. Variabel kualitas keagamaan merupakan variabel dummy, sehingga penilaiannya sebagai berikut:  apabila kualitas keagamaan tinggi diberi nilai 1  apabila kualitas keagamaan diberi nilai 0 b. Tingkat Pendidikan Muslimin Tingkat pendidikan muslimin merupakan pendidikan muslimin terakhir yang telah ditempuh. Pendidikan meliputi SD, SMP, SMA, Akademi dan UniversitasInstitut atau yang sederajat. Pengukuran variabel tingkat pendidikan muslimin didasarkan pada tingkat pendidikan terakhir yang telah ditempuh berdasarkan tahun sukses pendidikan. 76 c. Tingkat Pendapatan Muslimin Tingkat pendapatan muslimin merupakan seluruh pendapatan yang diperoleh muslimin dari berbagai sumber setiap bulannya yang dinyatakan dalam satuan rupiah. d. Usia Muslimin Usia Muslimin merupakan usia responden pada saat pengisian kuesioner. Pengukuran usia didasarkan pada satuan tahun. Untuk memudahkan dalam interpretasi, variabel usia dalam penelitian ini dijadikan variabel dummy¸ dengan penilaian sebagai berikut:  apabila usia responden 17 tahun – 42 tahun diberi nilai 0  apabila usia responden 43 tahun – 68 tahun diberi nilai 1 e. Jenis Kelamin Muslimin Jenis kelamin muslimin didasarkan pada perbedaan laki-laki dan perempuan individu. Variabel jenis kelamin dalam penelitian ini diukur dengan menggunakan penilaian dummy yaitu jenis kelamin perempuan diberi nilai 1 satu, sedangkan laki-laki diberi nilai 0 nol. f. Jarak Rumah Muslimin ke Bank Syariah Jarak rumah muslimin ke bank syariah merupakan jarak tempuh dari rumah menuju lokasi bank syariah. Pengukuran jarak rumah Muslimin ke bank syariah didasarkan pada satuan kilometer km. Variabel jarak rumah Muslimin ke bank dalam penelitian ini diukur dengan menggunakan penilaian dummy, apabila jarak rumah 77 responden ke bank syariah 0-4 Km diberi dinilai satu 1, sedangkan apabila jarak rumah responden ke bank syariah lebih dari 4,1 Km diberi dinilai nol 0.

F. Teknik Analisis Data