Menarche Siklus Menstruasi Hubungan Status Gizi Terhadap Usia Menarche Pada Anak SD dan SMP Yayasan Pendidikan Shafiyyatul Amaliyyah

hipofisis-gonad. Hormon LH berperan pada proses menarche dan merangsang timbulnya ovulasi. Batubara, 2010

2.1.4 Pubertas Prekoks

Pubertas dikatakan prekoks jika tanda-tanda seks sekunder timbul sebelum usia 8 tahun pada anak perempuan atau sebelum usia 9 tahun pada anak laki-laki. Pubertas prekoks diklasifikasikan menjadi pubertas prekoks sentral dan pubertas prekoks perifer. Pubertas prekoks sentral disebabkan oleh aktivasi dini aksis hipotalamus-hipofisis-gonad. Pubertas prekoks perifer disebabkan oleh stimulasi hormon steroid seks. Pulungan, 2010

2.1.5 Pubertas Terlambat

Pubertas terlambat didefinisikan sebagai tidak timbulnya tanda-tanda seks sekunder pada usia 13 tahun untuk anak perempuan dan pada usia 14 tahun untuk anak laki-laki. Penyebab patologis pubertas terlambat lebih jarang ditemukan. Pubertas terlambat diklassifikasikan menjadi constutional delay of growth and puberty, hipogonadotropik hipogonad dan hipergonadotropik hipogonad. Pulungan, 2010

2.2 Menarche

Menarche merupakan permulaan siklus menstruasi. Hal ini diakibatkan kenaikan sekresi hormon gonadotropin oleh hipofisis yang terjadi secara perlahan, dimulai pada sekitar tahun kedelapan kehidupan dan puncaknya pada usia 13 tahun. Kelenjar hipofisis dan ovarium yang infantil akan mampu menjalankan fungsi penuh apabila dirangsang secara tepat. Hipofisis akan secara progresif mulai mensekresikan lebih banyak FSH dan LH, yang menyebabkan dimulainya siklus bulanan. Baik FSH maupun LH merangsang sel target ovarium dengan cara bergabung dengan reseptor FSH dan LH. Selanjutnya, reseptor yang diaktifkan akan meningkatkan laju kecepatan sekresi dari sel dan meningkatkan proliferasi sel. Hormon seksual estrogen dan progesteron akan menstimulus uterus dan Universitas Sumatera Utara kelenjar payudara agar kompeten untuk memungkinkan terjadinya ovulasi. Ovulasi yang tidak dibuahi akan memicu terjadinya menstruasi. Guyton, 2008

2.3 Siklus Menstruasi

Panjang siklus menstruasi adalah jarak antara tanggal mulainya menstruasi yang lalu dan mulainya menstruasi berikutnya. Hari mulainya perdarahan dinamakan hari pertama siklus. Panjang siklus menstruasi yang normal adalah 28 hari, tetapi variasinya cukup luas. Lama menstruasi biasanya antara 3-5 hari dan bisa sampai 7-8 hari. Jumlah darah yang keluar rata-rata 33,2 ± 16 cc. Sarwono, 2008 Siklus haid normal dibagi kedalam dua fase, yaitu fase folikuler dan fase luteal. Perubahan-perubahan kadar hormon sepanjang siklus menstruasi disebabkan oleh mekanisme umpan balik antara hormon steroid dan gonadotropin. Estrogen menyebabkan umpan balik negatif terhadap FSH sedangkan terhadap LH menyebabkan umpan balik negatif jika kadarnya rendah dan umpan balik positif bila kadarnya tinggi. Sarwono, 2008 Pada fase folikuler dini, beberapa folikel berkembang oleh pengaruh FSH yang meningkat. Dengan berkembang folikel, produksi estrogen meningkat dan ini menekan produksi FSH. Folikel yang akan berovulasi melindungi dirinya sendiri terhadap atresia, sedangkan folikel-folikel lain mengalami atresia. LH juga meningkat tetapi hanya membantu pembuatan estrogen dalam folikel. Perkembangan folikel berakhir setelah kadar estrogen dalam plasma jelas meninggi, yang kemudian memberikan umpan balik positif terhadap pusat siklik dan dengan lonjakan LH ditengah siklus akan mengakibatkan ovulasi. LH yang meninggi itu menetap kira-kira 24 jam dan menurun pada fase luteal. Pecahnya folikel terjadi 16-24 jam setelah lonjakan LH. Sarwono, 2008 Fase luteal berlangsung sekitar 7-14 hari setelah masa ovulasi dan berakhir sesaat sebelum menstruasi terjadi dan sesudah folikel pecah. Terbentuklah korpus luteum yang menghasilkan peningkatan produksi progesteron. Progesteron menyebabkan penebalan endometrium. Pada serviks, mukus menebal agar sperma atau bakteri tidak masuk ke uterus. Selain itu terjadi Universitas Sumatera Utara peningkatan suhu tubuh selama fase ini dan menetap sampai periode menstruasi dimulai. Kadar estrogen pada fase ini menjadi tinggi untuk menstimulasi endometrium agar menebal. Sarwono, 2008 Kunci dari siklus menstruasi tergantung dari perubahan-perubahan kadar estrogen. Hubungan antara folikel dan hipotalamus bergantung pada fungsi estrogen, yang menyampaikan pesan-pesan berupa umpan balik positif dan negatif. Segala keadaan yang menghambat produksi estrogen dengan sendirinya akan mempengaruhi siklus menstruasi yang normal. Sarwono, 2008 Gambar 2.2 Siklus Menstruasi Sumber : Williams Obstetrics, 2010 Universitas Sumatera Utara

2.4 Status Gizi