commit to user
103
G. Teknik Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini data diperoleh dengan cara tes dan pengukuran.
1. Tes kemampuan gerak.
Pengambilan data kemampuan motorik menggunakan kemampuan motorik
Barrow Motor Ability Test
:
Test Number Two
Mathews, 1972 :
170 – 171 dengan butir tes 1 Standing broad jump, 2 zigzag run 3 . The
60 Yard Dash lari cepat 55,8 meter
.
Lebih lanjut lihat di lampiran.
2. Tes keterampilan sepak dan tahan bola.
Pengambilan data sepak dan tahan bola dengan menggunakan tes dari Nurhasan 2001:127. Tes tersebut dilaksanakan pada awal dan akhir
perlakuan.
3. Mencari reliabilitas tes
Uji reliabilitas data menggunakan teknik
intraclass correlation
dari Baumgartner, T.A. Jackson, A.S. 1998:118-199. Langkah-langkah
penghitungan reliabilitas dengan
intraclass correlation
sebagai berikut: 1 Mencari nilai
ΣX, ΣX
2
, Σ Ti
2
, Σ Tj
2
k n 2 Menghitung SS
T
, SS
S
, SS
t
dan SS
I
dengan rumus:
ΣX
2
SS
T
= ΣX
2
- nk
commit to user
104 ΣTi
2
ΣX
2
SS
s
= - k
nk Σ T
j 2
ΣX
2
SS
t
= - n
nk ΣX
2
Σ T
i 2
Σ Tj
2
SS
I
= ΣX
2
+ - - nk
k n
3 Hasil-hasil penghitungan diringkas dalam tabel anava:
Tabel 3. Ringkasan Anava Untuk Uji Reliabilitas
Sumber Variasi Df
SS MS
Di antara Subyek n - 1
SS
s
SS
s
df
s
Di antara Trial k - 1
SS
t
SS
t
df
t
Interaksi n-1k-1
SS
I
SS
I
df
I
Total nk – 1
SS
T
SS
T
df
T
4 Mencari reliabilita tes dengan rumus: MSs - MSw
R = MSs
commit to user
105 SS
t
+ SS
I
MSw = df
t
+ df
I
Keterangan : R
= Koefisien reliabilitas SS
S
= Jumlah dalam kelompok SS
W
= Jumlah antar kelompok MS
S
= Rata-rata dalam kelompok MS
W
= Rata-rata antar kelompok df
= Derajat bebas
H. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan untuk pengujian hipotesis penelitian, yaitu dengan teknik analisis varian ANAVA rancangan faktorial 2 x 2 pada
α = 0.05. Jika nilai F yang diperoleh F
o
signifikan analisis dilanjutkan dengan uji rentang newman-keuls Sudjana, 1994:36. Untuk memenuhi asumsi dalam teknik
anava, maka dilakukan uji normalitas Uji lilliefors dan uji Homogenitas Varians dengan uji Bartlet Sudjana, 1992:261-264.
Uji normalitas ini dilakukan untuk mengetahui apakah data yang digunakan dalam penelitian berasal dari sampel berdistribusi normal atau tidak, sedangkan
uji homogenitas variansi dilakukan untuk mengetahui apakah kedua kelompok perlakuan berasal dari populasi yang memiliki variansi homogen atau tidak.
Urutan langkah-langkah analisis data penelitian ini adalah :
commit to user
106
1. Pengujian Prasyarat Analisis
Sebelum dilakukan analisis data dilakukan uji prasyarat analisis yaitu d uji normalitas Uji Lilliefors dan uji Homogenitas Varians dengan uji
Bartlet.
a. Uji Normalitas
Uji normalitas distribusi frekwensi populasi dalam penelitian ini menggunakan metode Lilliefors Sudjana, 1992:466. Adapun prosedur pengujian
normalitas tersebut adalah sebagai berikut : 1
Pengamatan x
1
, x
2
,...., x
n
dijadikan bilangan baku z
1
, z
2
,...., z
n
dengan menggunakan rumus :
_ X
i
- X z
i
= s
Keterangan : _
X = Rata-rata X
i
= Nilai variabel s = Simpangan baku.
2 Untuk tiap bilangan baku ini dan menggunakan daftar distribusi normal
baku, kemudian dihitung peluang Fz
i
= Pz £ z
i
. 3
Selanjutnya dihitung proporsi z
1
, z
2
,...., z
n
yang lebih kecil atau sama dengan z
i
. Jika proporsi dinyatakan oleh Sz
i
,
commit to user
107 banyaknya z
1
, z
2
,..., z
n
yang £ z
i
maka Sz
i
= n
4 Hitung selisih Fz
i
- Sz
i
kemudian ditentukan harga mutlaknya. 5
Ambil harga yang paling besar di antara harga-harga mutlak selisih tersebut. Harga terbesar ini merupakan L
hitung
.
b. Uji Homogenitas
Uji homogenitas pada populasi dilakukan dengan uji Bartlet. Langkah- langkah pengujiannya sebagai berikut :
a. Membuat tabel perhitungan yang terdiri dari kolom-kolom kelompok sampel;
dk n-1; 1dk; SD
i 2
, dan dk log SD
i 2
. b.
Menghitung varians gabungan dari semua sampel.
Rumusnya : SD
2
= n-1SD
i 2
..........1 n-1
B = Log SD
i 2
n-1 c.
Menghitung c
2
Rumusnya : c
2
= Ln B-n-1 Log SDi1.......2 dengan Ln 10 = 2, 3026
Hasilnya c
2 hitung
kemudian dibandingkan dengan c
2 tabel
, pada taraf signifikansi a = 0,05 dan dk n-1.
commit to user
108 d.
Apabila c
2 hitung
, c
2 tabel
, maka H diterima.
Artinya varians sampel bersifat homogen. Sebaliknya apabila c
2 hitung
c
2 tabel
, maka H ditolak. Artinya varians sampel bersifat tidak homogen.
2. Uji Hipotesis a. Anava Rancangan Faktorial 2 x 2
1 Metode AB untuk Perhitungan ANAVA Dua Faktor
Tabel 4. Ringkasan ANAVA untuk eksperimen faktorial 2 x 2
Sumber Variasi Dk
JK RJK
F
o
Rata-rata Perlakuan
1 R
y
R
A a – 1
A
y
A AB
B b – 1
B
y
B BE
AB a-1b-1
AB
y
AB ABE
Kekeliruan abn - 1
E
y
E
Keterangan : A = Taraf faktorial A
B = Taraf faktorial B n = Jumlah sampel
2 Kriteria Pengujian Hipotesis
Jika F ≥ F1- α V
1
- V
2
, maka hipotesis nol ditolak Jika F F1-
α V
1
- V
2
, maka hipotesis nol diterima
commit to user
109 Dengan : dk pembilang V
1
k - 1 dan dk penyebut V
2
= n
1
+... nk - k, α
= taraf signifikansi untuk pengujian hipotesis.
b. Uji Rentang Newman-Keuls Setelah ANAVA
Menurut Sudjana 1994:36 langkah-langkah untuk melakukan Uji Newman-Keuls adalah sebagai berikut :
1. Susun k buah rata-rata perlakuan menurut urutan nilainya, dan yang paling
kecil sampai kepada yang terbesar. 2.
Dari rangkaian ANAVA, diambil harga RJK
e
disertai dk-nya. 3.
Hitung kekeliruan buku rata-rata untuk tiap perlakuan dengan rumus : RJK
e
kekeliruan Sy =
n RJK kekeliruan juga didapat dari hasil rangkuman ANAVA.
4. Tentukan taraf signifikasi
α, lalu gunakan daftar rentang student. Untuk uji Newman-Keuls, diambil v = dk dari RJK kekeliruan dan p =2,3...,k. harga-
harga yang didapat dari badan daftar sebanyak k-1 untuk v dab p supaya dicatat.
5. Kalikan harga-harga yang didapat di titik ... Di atas masing-masing dengan
Sy, dengan jalan demikian diperoleh apa yang dinamakan rentang signifikan terkecil RST.
6. Bandingkan selisih rata-rata terkecil dengan RST untuk mencari p-k selisih
rata-rata terbesar dan rata-rata terkecil kedua dengan RST untuk p = k-1, dan seterusnya. Demikian halnya perbandingan selisih rata-rata terbesar kedua
commit to user
110 rata-rata terkecil dengan RST untuk p = k-1, selisih rata-rata terbesar kedua
dan rata-rata terkecil kedua dengan RST untuk p = k-2, dan seterusnya. Dengan jalan begini, semuanya akan ada ½ k k-1 pasangan yang harus
dibandingkan. Jika selisih-selisih yang didapat lebih besar dari pada RST-nya masing-masing maka disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikansi
di antara rata-rata perlakuan.
commit to user
111
BAB IV HASIL PENELITIAN
Dalam bab ini disajikan mengenai hasil penelitian beserta interpretasinya. Penyajian hasil penelitian adalah berdasarkan analisis statistik yang dilakukan
pada tes awal dan tes akhir kemampuan sepak dan tahan bola. Berturut-turut berikut disajikan mengenai deskripsi data, uji persyaratan analisis, pengujian
hipotesis dan pembahasan hasil penelitian.
A. Deskripsi Data
Deskripsi hasil analisis data hasil tes kemampuan sepak dan tahan bola yang dilakukan sesuai dengan kelompok yang dibandingkan disajikan sebagai
berikut:
commit to user
112 Tabel 5. Deskripsi Data Hasil Tes Kemampuan Sepak dan tahan Bola
Tiap Kelompok Berdasarkan Pendekatan Pembelajaran dan Kemampuan Gerak siswa
Perlakuan
Kemampuan Gerak Dasar
Statistik Hasil
Tes Awal
Hasil Tes
Akhir Peningkatan
Pendekatan Pembelajaran
Bermain Tinggi
Jumlah 29
34 5
Rerata 2,9
3,4 0,6
SD 0,86
0,92 0,48
Rendah Jumlah
17 21
4 Rerata
1,7 2,1
0,5 SD
0,64 0,83
0,50 Pendekatan
Pembelajaran Drill Tinggi
Jumlah 24
40 16
Rerata 2,4
4,0 1,6
SD 0,66
0,66 0,70
Rendah Jumlah
24 30
6 Rerata
2,4 3,0
0,7 SD
0,86 0,86
0,66
commit to user
113 Gambaran menyeluruh dari nilai rata-rata kemampuan sepak tahan bola
maka dapat dibuat histogram perbandingan nilai-nilai sebagai berikut:
Gambar 3. Histogram Nilai Rata-rata Hasil Tes Awal dan Tes Akhir Kemampuan Sepak Tahan Bola Tiap Kelompok Berdasarkan
Pendekatan Pembelajaran dan Kemampuan Gerak Dasar siswa A1
= Kelompok pendekatan pembelajaran bermain A2
= Kelompok pendektana pembelajaran drill B1
= Kelompok kemampuan gerak tinggi B2
= Kelompok kemampuan gerak rendah = Hasil tes awal
= Hasil tes akhir
Hal-hal yang menarik dari nilai-nilai yang terdapat dalam tabel di atas adalah sebagai berikut:
1. Jika antara kelompok siswa yang mendapat pendekatan pembelajaran bermain
dan pendekatan pembelajaran
drill
dibandingkan, maka dapat diketahui bahwa kelompok perlakuan dengan pendekatan pembelajaran
drill
memiliki
0,5 1
1,5 2
2,5 3
3,5 4
Bermain A1 Drill A2
Tinggi B1 Rendah B2
Series1 Series2
commit to user
114 peningkatan kemampuan sepak tahan bola yang lebih tinggi dari pada
kelompok pendekatan pembelajaran bermain 2.
Jika antara kelompok siswa kemampuan gerak tinggi dan siswa yang kemampuan geraknya rendah dibandingkan, maka dapat diketahui bahwa
kelompok siswa yang kemampuan geraknya tinggi memiliki peningkatan kemampuan sepak tahan bola lebih baik dari pada kelompok siswa yang
kemampuan geraknya rendah. 3.
Agar nilai rata-rata peningkatan kemampuan sepak tahan bola yang dicapai tiap kelompok perlakuan mudah dipahami, maka nilai peningkatan
kemampuan sepak tahan bola pada tiap kelompok perlakuan disajikan dalam bentuk histogram sebagai berikut:
Gambar 4. Histogram Nilai Rata-rata Peningkatan Kemampuan sepak tahan bola Pada Tiap Kelompok Perlakuan.
Keterangan : A1B1 = Kelompok pendekatan bermain dengan siswa yang kemampuan
geraknya Tinggi
0,0 0,5
1,0 1,5
2,0 2,5
3,0 3,5
4,0
A1B1 A1B2
A2B1 A2B2
Tes Awal Tes Akhir
Gain Score
commit to user
115 A1B2 = Kelompok pendekatan bermain dengan siswa yang kemampuan
geraknya rendah A2B1 = Kelompok pendekatan
drill
dengan siswa yang kemampuan geraknya tinggi
A2B2 = Kelompok pendekatan
drill
dengan siswa yang kemampuan geraknya rendah
B. Pengujian Persyaratan Analisis