Penelitian yang Relevan Kerangka Pemikiran

commit to user 91

B. Penelitian yang Relevan

Asep Suharta 1997 meneliti tentang pengaruh pendekatan mengajar dan kemampuan gerak terhadap hasil belajar passing bolavoli. Dari hasil penelitian tersebut diperoleh siswa yang memiliki kemampuan awal tinggi, dalam mengajar passing bolavoli lebih tepat dipakai pendekatan mengajar langsung. Sedangkan bagi siswa yang memiliki kemampuan awal rendah lebih tepat dipergunakan pendekatan mengajar tidak langsung dalam belajar passing bolavoli. Everson, Sanford dan Emmer pada tahun 1981 dalam Brophy 1990:507 melakukan studi tentang cara guru menyesuaikan pembelajaran terhadap kelas heterogen dibandingkan dengan cara guru dalam mengajar kelas yang lebih homogen. Kelas yang heterogen terdiri dari siswa-siswa yang setara dengan kelas 8 sampai kelas 10 dan yang memiliki prestasi belajar dari rendah sampai tinggi. Hasil permulaan yang diperoleh pada kelas heterogenini sangatlah menyedihkan yang diakibatkan oleh rendahnya penyesuaian pembelajaran terhadap minat dan kemampuan siswa. Hasil ini terus berlanjut pada guru yang lemah pada kemampuan pengelolaan kelasnya. Tetapi pada guru yang sangat kreatif sebagai pengelola kelas, setelah sekitar tiga minggu dapat mengatasi keheterogenan dengan menggunakan strategi berikut : 1 perhatian khusus dan bantuan pada siswa yang berkemampuan rendah, 2 penggunaan secara terbatas pengelompokan kedalam kelas dan pembedaan bahan-bahan pelajaran atau tugas- tugas, 3 perbedaan secara terbatas penilaian berdasarkan usaha perorangan dan kriteria kemajuan yang berkesinambungan, dan 4 seringnya pemantauan dan pemberian umpan balik pada semua siswa. commit to user 92

C. Kerangka Pemikiran

1. Perbedaan pengaruh antara pendekatan pembelajaran bermain dan

drill terhadap hasil belajar sepak dan tahan bola bada permainan sepakbola. Pendekatan pembelajaran hasil belajar sepak dan tahan bola pada permainan sepakbola dengan menggunakan pendekatan bermain dan drill diatur sedemikian rupa sehingga siswa memiliki kesempatan menerima beban dan materi yang sama. Peran guru disini adalah membuat 3 tiga perangkat keputusan : pada pra-pertemuan yaitu tentang a pokok bahasan; b tugas-tugas: dan c organisasi. Selama pertemuan berlangsung guru membuat penjelasan tentang a peranan guru dan siswa; b penyampaian pokok bahasan; dan c penjelasan mengenai kelompok, penempatan urutan kegiatan tentang peragaan, penjelasan materi, pelaksanaan, penilaian, semua perintah tersebut harus diikuti oleh siswa. Dan yang ketiga pasca pertemuan yaitu tugas guru disini dalam memberikan umpan balik kepada siswa dan sasarannya disini guru harus memberi banyak waktu kepada siswa dalam melaksanakan tugas yang diberikan oleh guru. Dalam gaya mengajar keterampilan teknik dasar passing mengunakan kaki bagian dalam pada permainan sepakbola siswa harus melakukan latihan dengan serius sesuai petunjuk guru, sehingga sasaran yang ingin dicapai terlaksana, antara lain : terjadi peningkatan semangat kelompok; efisiensi penggunaan waktu; penampilan yang seragam; mengikuti model yang telah ditentukan; terjadinya konsentrasi; dan yang terpenting adalah tingkat keamanan siswa selama melakukan latihan keterampilan teknik dasar bermain sepakbola. Dalam latihan ini hal positif yang dicapai adalah segala materi pelajaran tentang commit to user 93 teknik dasar dapat diserap oleh siswa. Implikasi dari penggunaan gaya eksplorasi ini adalah semua keputusan dibuat oleh guru, tugas siswa adalah mengikuti pentunjuk dan melaksanakan tugas yang diberikan, pokok bahasan dipilah-pilah sehingga mudah di ikuti oleh siswa, dalam hal ini tidak ada perbedaan individual semua mempunyai hak yang sama untuk menerima materi. 2. Pengaruh kemampuan gerak dasar tinggi dan kemampuan gerak rendah terhadap hasil belajar sepak dan tahan pada permainan sepakbola. Kemampuan gerak dipengaruhi oleh aktivitas atau kegiatan jasmani kesehariannya. Semakin tinggi aktivitas yang dilakukan, maka kemampuan gerak dasarnya akan semakin baik. Dan sebaliknya makin rendah atau kurangnya aktifitas yang dilakukan, maka kemampuan gerak dasarnya juga akan menjadi jelek. Dengan demikian kemampuun gerak dasar tinggi akan dapat meningkatkan skill individu, sehingga kemampuan gerak dasar tinggi besar pengaruhnya terhadap keterampilan bermain sepak bola. 3. Pengaruh interaksi antara pendekatan pembelajaran dengan kemampuan gerak terhadap hasil belajar sepak dan tahan bola pada permainan sepakbola. Dalam bermain sepakbola pendekatan pembelajaran yang akan digunakan mendukung bagaimana seseorang dapat menguasai sepak dan tahan bola dalam permainan sepakbola. Sepak dan tahan bola merupakan teknik dasar dalam permainan sepakbola yang yang sering digunakan, sehingga memerlukan latihan yang intensif. commit to user 94 Setiap siswa memiliki kemampuan gerak yang berbeda-beda. Sebagaimana yang telah di uraikan diatas bahwa perbedaan kemampuan gerak yang telah ada dalam kemampuan siswa yang merupakan perbedaan karakteristik secara individu dari masing-masing anak. Tingkat kemampuan gerak ini akan berpengaruh terhadap hasil pembelajaran sepak dan tahan bola. Hal ini membawa pemikiran untuk menentukan suatu pendekatan pembelajaran yang sesuai dengan kemampuan dasar yang dimiliki siswa. Penggunaan pendekatan pembelajaran dengan bermain pada siswa yang memiliki kemampuan gerak gerak tinggi. Pendekatan pembelajaran drill tidak perlu membutuhkan kemampuan gerak dasar tinggi. Bagi siswa yang memiliki kemampuan gerak dasar rendah dengan pendekatan pembelajaran bermain kurang menguntungkan, karena program latihan dengan menggunakan tingkat koordinasi yang tinggi akan lebih lama dikuasai. Dengan kemampuan gerak dasar rendah siswa akan sulit beradaptasi dengan siswa yang mempunyai kemampuan gerak dasar tinggi. Dalam kondisi seperti ini pendekatan drill lebih tepat digunakan dalam meningkatkan proses pembelajaran sepak dan tahan bola. Dari uraian diatas maka dapat diduga terdapat interaksi antara pendekatan pembelajaran dan kemampuan gerak dasar terhadap hasil pembelajaran sepak dan tahan bola. commit to user 95

D. Perumusan Hipotesis