KARTU INDONESIA SEHAT Kerangka Teori

4. Mencari pengobatan dengan membeli obat-obat ke warung-warung obat chemist shop dan sejenisnya, termasuk tukang-tukang jamu. 5. Mencari pengobatan ke fasilitas-fasilitas modern yang diadakan oleh pemerintah atau lembaga-lembaga kesehatan swasta, yang dikategorikan ke dalam balai pengobatan, puskesmas, dan rumah sakit. 6. Mencari pengobatan ke fasilitas pengobatan modern yang diselenggarkan oleh dokter praktek private medicine. Notoatmodjo, 2007. Menurut Anderson 2009, ada tiga faktor-faktor penting dalam mencari pelayanan kesehatan yaitu : 1. Mudahnya menggunakan pelayanan kesehatan yang tersedia 2. Adanya faktor-faktor yang menjamin terhadap pelayanan kesehatan yang ada 3. Adanya kebutuhan pelayanan kesehatan.

1.5.6 KARTU INDONESIA SEHAT

1.5.6.1 Pengertian Kartu Indonesia Sehat

Kartu Indonesia Sehat merupakan program baru dari Pemerintah Baru Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla untuk melanjutkan Program JKN dari Pemerintah sebelumnya. Latar belakang munculnya kartu Indonesia sehat KIS karena untuk memenuhi kemaslahatanhajat hidup orang banyak sehingga patut kita dukung dan realisasikan. KIS memberikan jaminan pada pemegangnya untuk mendapat manfaat pelayanan kesehatan seperti yang Universitas Sumatera Utara dilaksanakan dalam Jaminan Kesehatan Nasional JKN. Ini bertujuan untuk meringankan beban masyarakat miskin terhadap kesehatan. KIS akan diberikan kepada anggota Jaminan Kesehatan Nasional JKN sehingga tidak menggeser Sistem JKN. Kartu Indonesia Sehat KIS merupakan: 1. Program untuk percepatan kepesertaan semesta Jaminan Kesehatan yang sejalan dengan SJSN. Dengan KIS, Jaminan Kesehatan universal coverage dapat diwujudkan dalam tempo cepat dan tidak harus menunggu sampai 2019. 2. Kartu Indonesia Sehat merupakan pelaksanaan dari amanat beberapa regulasi terkait dengan kewajiban penyelenggara Jaminan Kesehatan dalam memberikan identitas tunggal kepada peserta dan anggota keluarganya. 3. Pemenuhan hak –hak penduduk untuk mendapatkan Jaminan Kesehatan yang merupakan hak dasar. 4. Kartu Indonesia Sehat merupakan program penyempurnaan pelaksanaan SJSN bidang Jaminan Kesehatan agar sejalan dengan SJSN sehingga tidak akan ada lagi tumpang –tindih kewenangan bidang regulasi, pengawasan dan penyelenggaraan. Harapannya, antara Kementerian Kesehatan, Kementerian Sosial, DJSN, Pemerintah Daerah dan BPJS Kesehatan berjalan sesuai role –nya. Secara programatik, dengan KIS, seluruh program Jaminan Kesehatan dapat diintegrasikan ke dalam SJSN – BPJS Kesehatan. Yang menarik dari program ini yaitu untuk PMKS, iuran premi BPJS Kesehatan sebesar Rp 19.225 per orang per bulan itu ditanggung oleh Kemensos, sedangkan iuran premi bagi 2,2 juta bayi menjadi tanggungan Kemenkes dimana Universitas Sumatera Utara iuran ini akan masuk dalam skema PBI dan menambahkan jumlah peserta PBI yang menjadi tanggungan pemerintah selama ini atau sebanyak 86,4 juta orang. Secara regulatif, KIS berkaitan dan sejalan dengan amanat: a Pasal 15 Ayat 1 UU Nomor 402004 tentang SJSN bahwa “Badan Penyelenggara Jaminan Sosial wajib memberikan nomor identitas tunggal kepada setiap peserta dan anggota keluarganya”; b Pasal 13 Huruf a UU Nomor 242011 tentang BPJS bahwa dalam melaksanakan tugasnya, BPJS berkewajiban untuk “memberikan nomor identitas tunggal kepada peserta”; c Pasal 8 Peraturan Pemerintah Nomor 1012011 tentang Penerima Bantuan Iuran Jaminan Kesehatan bahwa “BPJS kesehatan wajib memberikan nomor identitas tunggal kepada peserta Jaminan Kesehatan yang telah didaftarkan oleh menteri yang menyelenggarakan urusan pemerin tahan di bidang Kesehatan”. Di dalam KIS sendiri terdapat dua pendekatan, yaitu kuantitas dan kualitas. Dari segi kuantitas, ada tambahan peserta PBI yang saat ini tercatat dalam program JKN yang jumlahnya sekitar 86,4 juta. Jika sebelumnya penyandang masalah kesejahteraan keluarga PMKS belum terdaftar dalam peserta PBI, dengan KIS ini akan dimasukkan sebagai peserta PBI. Sementara dari segi kualitas, KIS mengintegrasikan layanan preventif, promotif, diagnosis dini di dalam skim yanag ada di Kementerian Kesehatan. Prosedur pelayanan kesehatan peserta KIS disesuaikan dengan prosedur yang selama ini diterapkan dalam program JKN yang dikelola BPJS Kesehatan, yaitu berdasarkan sistem rujukan berjenjang, sesuai dengan indikasi medis, serta tidak ada batasan umur. Terdapat Universitas Sumatera Utara 19.682 fasilitas kesehatan tingkat pertama puskesmas, klinik, dokter prakter perorangan, optik dsb dan 1.574 rumah sakit se-Indonesia, termasuk 620 rumah sakit swasta, yang siap melayani peserta KIS. KIS memperluas cakupan baik secara kuantitas maupun kualitas pada sistem jaminan kesehatan yang sudah ada. BPJS Kesehatan selaku penyelenggara jaminan kesehatan siap menjalankan dan menerima peserta KIS. KIS diperuntukan bagi penduduk Indonesia, khususnya fakir miskin dan tidak mampu serta iurannya dibayarkan oleh pemerintah. Penerima KIS diprioritaskan untuk masyarakat pra-sejahtera yang belum terkaver dalam Penerima Bantuan Iuran PBI dalam program JKN. Diperkirakan ada 4,5 juta penduduk pra-sejahtera RI, yang merupakan kepala dan anggota keluarga dari 1 juta keluarga kurang mampu yang akan mendapat KIS. Adapun pemegang kartu JKN-BPJS Kesehatan yang lama tidak perlu khawatir karena kartu tersebut masih berlaku. Singkat uraian, KIS merupakan kartu yang memuat identitas peserta Jaminan Kesehatan, unik dan bernomor tunggal yang diperuntukkan kepada semua penduduk Indonesia sebagai alat untuk mendapatkan program Jaminan Kesehatan dan pelayanannya. KIS dikeluarkan oleh pemerintah melalui BPJS Kesehatan sebagai lembaga nirlaba yang menyelenggarakan program Jaminan Kesehatan semesta bagi semua warga.

1.5.6.2 Manfaat Kartu Indonesia Sehat

Peserta dapat memanfaatkan pelayanan kesehatan yang di berikan oleh fasilitas kesehatan yang bekerjasama dengan programkartu Indonesia sehat. Manfaat program KIS adalah sebagai Berikut : Universitas Sumatera Utara A. Pelayanan Kesehatan Tingat Pertama : 1.Rawat jalan tingkat pertama RJTP dan 2.Rawat inap tingkat pertama RITP B. pelayanan Kesehatan Tingkat Lanjutan : 1.Rawat Jalan Tingkat Lanjutan RJTL 2.Rawat jalan Lanjutan spesialistik 3.Rawat Inap Tingkat Lanjutan RITL di kelas III 4.Rawat Inap Kelas Khusus ICUICCUNICUPICU C. Pelayanan Gawat Darurat emergency D. Pelayanan Transportasi Rujukan E. Pelayanan obat Generik dan atau Formularium Obat RS F. Penunjang Diagnosis G. Pelayanan Persalinan H. Tindakan Medis Operatif dan Non Operatif I. Pelayanan yang tidak di tanggung: 1. Pelayanan yang tidak sesuai prosedur 2. Pelayanan akosmetik scaling,bedah plastic dll 3. Ketidaksuburban 4. Medical check up pap smear dll 5. Susu formula dan makanan tambahan 6. Pengobatan alternatif tusuk jarum dll 7. Pecandu narkotika 8.Sakit akibat percobaan bunuh diri Universitas Sumatera Utara 9. Alat bantu kursi roda, kruk, kaca mata, gigi palsu 10. Khitan tanpa indikasi medis 11.Pengguguran kandungan tanpa indikasi medis 12. Bencana alam

1.6 Defenisi Konsep

Dokumen yang terkait

Persepsi Masyarakat Tentang Kinerja Perawat Puskesmas Sei Agul

2 41 71

Efektifitas Pelaksanaan Program Kartu Indonesia Sehat Dalam Pelayanan Kesehatan di Pusat Kesehatan masyarakat (PUSKESMAS) (Studi pada Puskesmas Sei Agul Kec. Medan Barat Kota Medan)

0 0 10

Efektifitas Pelaksanaan Program Kartu Indonesia Sehat Dalam Pelayanan Kesehatan di Pusat Kesehatan masyarakat (PUSKESMAS) (Studi pada Puskesmas Sei Agul Kec. Medan Barat Kota Medan)

0 0 1

Efektifitas Pelaksanaan Program Kartu Indonesia Sehat Dalam Pelayanan Kesehatan di Pusat Kesehatan masyarakat (PUSKESMAS) (Studi pada Puskesmas Sei Agul Kec. Medan Barat Kota Medan)

0 1 50

Efektifitas Pelaksanaan Program Kartu Indonesia Sehat Dalam Pelayanan Kesehatan di Pusat Kesehatan masyarakat (PUSKESMAS) (Studi pada Puskesmas Sei Agul Kec. Medan Barat Kota Medan)

0 0 4

Efektifitas Pelaksanaan Program Kartu Indonesia Sehat Dalam Pelayanan Kesehatan di Pusat Kesehatan masyarakat (PUSKESMAS) (Studi pada Puskesmas Sei Agul Kec. Medan Barat Kota Medan)

0 1 2

Efektivitas Pelayanan Kesehatan Di Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Tuntungan Kecamatan Medan Tuntungan Kota Medan

0 0 3

Efektivitas Pelayanan Kesehatan Di Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Tuntungan Kecamatan Medan Tuntungan Kota Medan

1 5 3

Efektivitas Pelayanan Kesehatan Di Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Tuntungan Kecamatan Medan Tuntungan Kota Medan

0 0 4

Efektivitas Pelayanan Kesehatan Di Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Tuntungan Kecamatan Medan Tuntungan Kota Medan

0 0 30