11. Penyedia
jasa  yang  telah  ditetapkan  sebagai  pemenang,  wajib melengkapi  RK3K  dengan  rencana  penerapan  K3  konstruksi  untuk
seluruh tahapan pekerjaan
5.2.4. Gambaran  Tahapan  Prapelaksanaan  terkait  Pelaksanaan  CSMS
terhadap Kontraktor
Kontraktor  yang  dinyatakan  lulus  dan  mendapatkan  kontrak  award  untuk pekerjaan  Pembangunan  Tanki  Timbun  5000  Kl  di  TBBM  Medan  Group  harus
mengikuti  rapat  awal  sebelum  pekerjaan  dimulai  Kick  of  Meeting  bersama  pihak Pertamina TBBM Medan Group.  Hal ini sesuai dengan Peraturan Menteri Pekerjaan
Umum No. 05PRTM2014 bagian III pasal 9 tentang “Penerapan SMK3 pada Tahap Pelaksanaan  Konstruksi”  ayat  1  dan  2,  menyebutkan  bahwa  RK3K  dipresentasikan
pada  rapat  persiapan  pelaksanaan  pekerjaan  konstruksiPre  Construction  Meeting PCM  oleh  penyedis  jasa,  untuk  disahkan  dan  ditandatangani  oleh  PPK  dengan
menggunakan  Format  pada  lampiran  2  terlampir.  RK3K  telah  disahkan  menjadi bagian  yang  tidak  terpisahkan  dari  dokumen  kontrak  pekerjaan  konstruksi  dan
menjadi acuan penerapan SMK3 pada pelaksanaan konstruksi. Dalam  Peraturan  Pemerintah  RI  No.  50  Tahun  2012  tentang  “Sistem
Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja” pada butir 3.1 menyebutkan bahwa: 3.1.1
Prosedur  yang  terdokumentasi  mempertimbangkan  identifikasi potensi  bahaya,  penilaian,  dan  pengendalian  risiko  yang  dilakukan
pada tahap perancangan dan modifikasi. 3.1.2
Prosedur,  instruksi  kerja  dalam  penggunaan  produk,  pengoperasian mesin  dan  peralatan,  instalasi,  pesawat  atau  proses  serta  informasi
Universitas Sumatera Utara
lainnya  yang  berakitan  dengan  K3  telah  dikembangkan  selama perancangan danatau modifikasi.
3.1.3 Petugas yang berkompeten melakukan verifikasi bahwa perancangan
danatau  modifikasi  memenuhi  persyaratan  K3  yang  ditetapkan sebelum penggunaan hasil rancangan.
3.1.4 Semua  perubahan  dan  modifikasi  perancangan  yang  mempunyai
impilkasi  terhadap  K3  diidentifikasikan,  didokumentasikan,  ditinjau ulang  dan  disetujui  oleh  petugas  yang  berwenang  sebelum
pelaksanaan. Hal-hal  tersebut  di  atas  sesuai  dengan  pembahasan  dalam  Kick  of  Meeting
yang  meliputi  penjelasan  mengenai  rencana  kerja,  menyetujui  HSE  Plan  yang  akan diimplementasikan,  memeriksa  kesiapan  semua  perlengkapan  dari  peralatan  HSE
serta  alat  pelindung  diri  yang  dibutuhkan,  mereview  seluruh  potensi  bahaya  dan risiko  pekerjaan  tersebut    beserta  rencana  dan  kesiapan  mitigasinya  Job  Safety
Analysis. Pada butir 3.2 juga disebutkan bahwa:
3.2.1 Prosedur  yang  terdokumentasi  harus  mampu  mengidentifikasi
bahaya  dan  menilai  risiko  K3  bagi  tenaga  kerja,  lingkungan,  dan masyarakat, dimana prosedur tersebut digunakan pada saat memasok
barang dan jasa dalam suatu kontrak. 3.2.2
Identifikasi  bahaya  dan  penilaian  risiko  dilakukan  pada  tinjauan kontrak oleh petugas yang berkompeten.
Universitas Sumatera Utara
3.2.3 Kontrak  ditinjau  ulang  untuk  menjamin  bahwa  pemasok  dapat
memenuhi persyaratan K3 bagi pelanggan. 3.2.4
Catatan tinjauan kontrak dipelihara dan didokuentasikan. Dari hasil rapat dan pemeriksaan di lapangan jika masih ada ketidaksesuaian
dengan  HSE  Plan  yang  dibuat  oleh  kontraktor,  maka  pihak  kontraktor  wajib  untuk memperbaiki  HSE  Plan.  Setelah  pihak  kontraktor  memperbaiki  HSE  Plan  dan
disepakati oleh pihak Pertamina, hasil penilaian ditandatangani oleh pihak Pertamina dan pihak Kontraktor.
5.2.5. Gambaran Tahapan Pekerjaan Berlangsung terkait Pelaksanaan CSMS