Kontraktor  yang  dinyatakan  lulus  memiliki  potensi  untuk  mengelola pekerjaan  berisiko  rendah,  menengah,  atau  tinggi  akan  mendapatkan  Surat
Keterangan Lulus Pra kualifiasi CSMS dengan kategori risiko rendah, menengah dan tinggi berdasarkan hasil verifikasi. Bagi kontraktor yang lulus pra kualifikasi CSMS
dengan risiko tinggi dapat mengikuti pekerjaan kontrak yang termasuk kategori risiko tinggi,  menengah  dan  rendah  sesuai  dengan  sub  bidangnya.  Kontraktor  yang  lulus
dengan  pra  kualifikasi  CSMS  dengan  risiko  menengah  hanya  dapat  mengikuti pekerjaan kontrak yang termasuk risiko menengah dan rendah saja sesuai dengan sub
bidangnya  sedangkan  kontraktor  yang  lulus  dengan  risiko  rendah  hanya  dapat mengikuti pekerjaan risiko rendah saja.
4.2.3. Gambaran  Tahapan  Seleksi  terkait  Pelaksanaan  CSMS  terhadap
Kontraktor
Hasil  wawancara  dengan  informan  mengenai  gambaran  tahapan  seleksi terkait pelaksanaan CSMS terhadap kontraktor pada Tanki Timbun di TBBM Medan
Group dapat dilihat dalam tabel 4.3 dibawah ini.
Tabel  4.3  Matriks  Pernyataan  Informan  Tentang  Gambaran  Tahapan Seleksi terkait Pelaksanaan CSMS terhadap Kontraktor pada Pembangunan
Tanki Timbun di TBBM Medan Group
No Informan
Pernyataan
1 Asisten HSE 1
“Misalnya akan melakukan pekerjaan tanki timbun 5000 kl, kita  lihat  di  database  tanki  timbun  ini  masuk  kategori  apa.
Universitas Sumatera Utara
Kalau  kategori  high,  berarti  kontraktor  yang  akan  kita undang  yang  masuk  kategori  high.  Kita  lihat  di  database  di
system  siapa-siapa  yang  masuk  kategori  high.  Biasanya  5 teratas  yang  kita  undang,  kita  unmissing,  penjelasan
pekerjaan, kita jelaskan mereka kalau kategori high, medium ini  harus  membuat  HSE  plan.  Kemudian  HSE  plan  itu
menjadi  salah  satu  item  pelelangan  pekerjaan  jadi  ada dokumen  teknis,  ada  dokumen  administrasi,  dan  HSE.
dokumen  teknis  ini,  si  kontraktor  menjelaskan  bahwa desainnya  nanti  seperti  ini,  secara  teknisnya  seperti  ini
kemudian secara administrasi legalitas perusahaan, keuangan segala macam termasuk HSE plan nya kemudian di dokumen
harga.  Masing-masing  dokumen  ini  ada  yang  menilai, dokumen  teknis  yg  menilai  orang  teknis,  trus  yang  menilai
dokumen  keuangan  sama  perusahaan  dokumen  inti perusahaan  itu  yang  menilai  keuangan  sama  orang  legal,
keabsahan  keuangan,  neraca  keuangannya  ini  dalam  kondisi yang  baik  atau  failed,  itu  orang  keuangan  sama  orang  legal
kaitannya  dengan  perusahaan  bahwa  ini  sah  ga  dari  notaris atau  sah  secara  hukum.  Kemudian  dokumen  harga  yang
menilai user sama oanrg teknis. Itu yang HSE plan jatuhnya akan kesini yang menilai orang HSE. Jadi dari penilaian HSE
Universitas Sumatera Utara
plan nya, nilainya berapa, perencanaan HSE untuk pekerjaan tanki.  Biasanya  ada  dari  kebijakan  perusahaan,  ada  chek
listnya  HSE  plan,  sampai  dia  KPI  nya  dia  susun,  job  safety analisisnya  dia  susun,  tuntutan  pekerjaannya  apa,  risiko
pekerjaannya  apa,  trus  proteksinya  apa,  meditasinya  apa. Biasanya nilai 80 akan lolos untuk tahap berikutnya. Kita ada
2  metode  sebenarnya  yang  disepakati  di  csms,  ada  metode scoring  dan  ada  dengan  pembobotan.  Kalau  dengan
penskoring  dia  harus  80  baru  bisa  lolos,  tapi  tidak  menutup kemungkinan metode yang satu nya dengan pembobotan. Itu
berapa  pun  nilainya  pasti  lolos  tapi  bobotnya  di  antara dokumen-dokumen  yang  lain  tadi,  nilainya  berapa  dikalikan
bobot.  Kalau  nilainya  kecil,  berarti  hasilnya  besar  dikalikan bobot.  Dan  semuanya  sah,  diijinkan.  Kalau  untuk  tanki
umum  sendiri  digunakan  pembobotan.  Di  kontrak  award ditentukan  siapa  pemenangnya.  Tahap  seleksi  hanya  sampai
pada penilaian HSE plan. Selain melihat 5 tertinggi, kita juga melihat kemampuan kontraktornya juga. Kalau pada saat itu
dia sedang banyak pekerjaan, ga mungkin juga kita undang. Misalnya  perusahaan  A  masuk  pada  5  tertinggi  tetapi  dia
sedang  melakukan  pekerjaan  di  suatu  perusahaan,  kita  juga akan  menilai  dia akan  kita  undang  trus  menang,  dia  bisa  ga
Universitas Sumatera Utara
menyelesaikan yang ini selesai dan yang disana juga. Berarti dikasikan ke bawahnyalah., karena ga mungkin juga si A ini
yang  mengerjakan  semua  kan?  Ga  selesai  nanti.  Risk management  itu  sudah  merupakan  rencana  kerja  tahunan
tetapi  kalau  prakualifikasi  tidak  bisa  dikatakan  rencana tahunan  karena  kalau  yang  sekarang  sudah  jarang  banget
yang  daftar  baru.  Sekarang  tinggal  maintenance  aja sebetulnya.
Kontraktor yang
lama-lama ini
kalau sertifikatnya  mati,  dia  datang  lagi  kesini,  gitu-gitu  aja  sih.
Kalau  yang  awal-awal  dulu  mendata  baru.  Jadi  sekarang melihat  yang  ada  aja,  kapan  mati  gitu.  Tidak  mencari
kontraktor yang baru lagi”. 2
Asisten HSE 2 Tidak ada informasi yang diberikan
3 Asisten HSE 3
Tidak ada informasi yang diberikan 4
Operator HSE Tidak ada informasi yang diberikan
5 Asisten Teknik
Misalnya ada yang dapat project, maka akan ada aplikasi dari CSMS itu. Kemudian, dia akan buat HSE plan, jika diterima
kemuudian  dibuat  semacam  perjanjian  misalnya  ada kunjungan  manajer  berapa  kali.  Baru  kita  ke  teknik,
menyesuaikan dengan pekerjaannya.
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan  hasil  wawancara  dan  hasil  dokumentasi  peneliti,  pada  tahapan seleksi  ini  dilihat  jenis  pekerjaannya,  untuk  Pembangunan  Tanki  Timbun
dikategorikan  sebagai  pekerjaan  yang  berisiko  tinggi,  jadi  kontraktor  yang  akan diundang adalah kontraktor yang lulus mendapatkan sertifikat CSMS dengan kategori
pekerjaan risiko tinggi. Data  kontraktor  dilihat  dari  database  Pertamina,  yang  diundang  adalah
kontraktor  yang  mempunyai  urutan  nilai  lima  teratas.  Selain  itu,  perlu  diperhatikan bagaimana kemampuan kerja kontraktor.  Kontraktor yang diundang akan dijelaskan
ruang lingkup kerjanya. Untuk Pembangunan Tanki Timbun termasuk dalam kategori pekerjaan berisiko tinggi. Untuk pekerjaan dengan risiko tinggi para kontraktor harus
membuat  HSE  Plan.  HSE  Plan  menjadi  salah  satu  item  penting  sebagai  persyaratan dari pelelangan pekerjaan.
Kontraktor  menyiapkan  beberapa  dokumen  diantaranya  dokumen  teknis, dokumen  keuangan,  dan  dokumen  HSE  Plan.  Masing-masing  dokumen  akan  dinilai
oleh bagian masing-masing bagian dari Pertamina. Untuk HSE Plan akan dinilai oleh pihak  HSE  Pertamina,  dokumen  teknis  dinilai  oleh  bagian  teknik,  dan  dokumen
keuangan  dinilai  oleh  bagian  keuangan  dan  bagian  legal.  HSE  Plan  tersebut  akan menjadi salah satu bobot penilaian dalam menentukan nilai tender.
Dalam  proses  penyeleksian  akan  ditemukan  kontraktor  yang  benar-benar kompeten  untuk  melaksanakan  pekerjaan  Pembangun  Tanki  Timbun  di  TBBM
Medan Group.  Kontraktor yang mecapai nilai 80 yang akan lolos dan mendapatkan kontrak award.
Universitas Sumatera Utara
4.2.4. Gambaran  Tahapan  Pra  Pelaksanaan  Pekerjaan  terkait  Pelaksanaan