BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Defenisi Sistem Manajemen K3 Kontraktor
2.1.1. Defenisi Sistem
Sistem adalah suatu kesatuan yang utuh dan terpadu dari berbagai elemen yang berhubungan serta saling mempengaruhi yang dengan sadar dipersiapkan untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
2.1.2. Defenisi Manajemen
Manajemen adalah koordinasi semua sumber daya melalui proses perencanaan, pengorganisasian, penetapan tenaga kerja, pengarahan dan pengawasan
untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan terlebih dahulu atau menekankan pentingnya pengendalian dan pendayagunaan sumber daya manusia SDM untuk
mencapai tujuan tertentu. Sumber daya pokok enam M dalam kegiatan manajemen yaitu: men, money,
methode, machine, material. Fungsi manajemen mencakup: a.
Planning Perencanaan Perencanaan adalah perhitungan dan penetuan tentang apa yang akan dijelaskan
di dalam rangka mencapai suatu tujuan tertentu dari suatu organisasi atau perusahaan, dimana, bilamana, oleh siapa dan bagaimana tata cara yang harus
dilakukan untuk mencapai tujuan tersebut. b.
Organizing Pengorganisasian Pengorganisasian adalah suatu tindakan yang dilakukan untuk memikirkan,
memperhtungkan dan menyediakan segala sesuatunya untuk membuka suatu
Universitas Sumatera Utara
kemungkinan, agar rencana yang telah ditentukan sebelumnya dapat dilaksanakan dan diselenggarakan dengan baik.
c. Actuating Pelaksanaan
Pelaksanaan adalah fungsi manajemen yang merupakan penggabungan dari beberapa fungsi manajemen lain yang berhubungan erat satu sama lain, sehingga
actuating biasanya dijalankan setelah adanya planning dan organizing. Dalam praktik, fungsi actuating dilaksanakan dalam bentuk lima subfungsi manajemen,
yaitu : communicating komunikasi, leading kepemimpinan, directing pengarahanpenjelasan, motivating memotivasi, dan facilitating penyediaan
sarana dan kemudahan. d.
Controlling Pengawasan Pengawasan adalah keseluruhan kegiatan yang membandingkan atau mengukur
apa yang sedang atau sudah dilaksanakan dengan kriteria, norma-norma, standar atau rencana-rencana yang telah ditetapkan sebelumnya Hubeis, 2007.
2.1.3. Defenisi Keselamtan dan Kesehatan Kerja