Penentuan frekuensi diare HASIL DAN PEMBAHASAN

26 memiliki efek antidiare, jika waktu mulai terjadinya diare yang diperoleh lebih lama daripada kontrol dan semakin cepat terjadinya diare, maka efek antidiare akan semakin lemah.

4.1.2 Penentuan frekuensi diare

Frekuensi diare ditentukan dengan mengamati berapa kali hewan uji mengalami diare dalam rentang waktu tiap 30 menit selama 6 jam. Pada Tabel 3.2 terlihat hubungan antara dosis dengan frekuensi diare pada hewan uji setelah pemberian STHJ dan STHT. Tabel 4.2 Frekuensi Terjadinya Diare Perlakuan Jumlah frekuensi diare Signifikan ± SD penghambatan Oleum Ricini 47 ± 2,21 - 0.00 Suspensi CMC 1 46 ± 2,38 2,1 Suspensi Loperamid 2 mg 22 ± 1,29 53,1 STHJ 1750 mgkg bb 29 ± 1,70 38,2 STHJ 3500 mgkg bb 26 ± 1,29 44,6 STHJ 7000 mgkg bb 23 ± 0,95 51 STHT 1750 mgkg bb 32 ± 1,63 31,9 STHT 3500 mgkg bb 30 ± 1,73 36,1 STHT 7000 mgkg bb 25 ± 0,95 46,8 Hasil pengujian terlihat adanya perbedaan signifikan antar kelompok. kelompok uji STHJ dan STHT terhadap antidiare menunjukkan adanya perubahan signifikan p0,05 terhadap frekuensi diare bila dibandingkan dengan frekuensi yang dihasilkan oleh kelompok kontrol oleum ricini dan suspensi CMC 1. Pemberian STHJ 7000 mgkg bb menyebabkan penurunan frekuensi diare yang sebanding dengan kelompok pembanding loperamid HCl 2 mg dan Universitas Sumatera Utara 27 pemberian STHT 7000 mgkg bb menyebabkan penurunan frekuensi diare mendekati kelompok STHJ 3500 mgkgbb. Perbedaan dapat terlihat pada Gambar 4.2. Gambar 4.2 Grafik Frekuensi Diare Berdasarkan hasil analisis statistik ANOVA p0,05 dilanjutkan uji beda rata-rata Duncan frekuensi diare menunjukkan bahwa kelompok kontrol berbeda signifikan dengan masing-masing kelompok p0,05, sedangkan antara kelompok pembanding dan dosis 7000 mgkg bb tidak berbeda secara signifikan p0,05 dan kelompok STHT 7000 mgkg bb dan STHJ 3500 mgkg bb menunjukan perbedaan yang tidak signifikan p0,05. Hasil penentuan frekuensi diare dapat dilihat pada analisis Duncan Lampiran 11 . Kelompok uji dinyatakan memiliki efek antidiare, jika frekuensi diare yang diperoleh lebih sedikit daripada kelompok kontrol dan semakin banyak frekuensi diare maka efek antidiare akan semakin lemah. Universitas Sumatera Utara 28

4.1.3 Penentuan bobot feses