Penentuan waktu mulai terjadinya diare

24

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil pengujian metode defekasi

Pengujian efek antidiare dari seduhan teh hijau dan teh hitam diawali dengan orienstasi dosis. Dosis orientasi yang digunakan yaitu 1000 mg, 1500 mg, 1750 mg, 3500 mg dan 7000 mgkg bb. Berdasarkan hasil orientasi menunjukkan bahwa dosis 1750 mg, 3500 mg dan 7000 mgkg bb dipilih untuk digunakan dalam penelitian, karena memberikan efek terhadap penurunan antidiare. Sedangkan 1000 mg dan 1500 mgkg bb tidak memberikan efek terhadap penurunan diare.

4.1.1 Penentuan waktu mulai terjadinya diare

Waktu mulai terjadinya diare ditentukan dengan melihat waktu menit pertama hewan uji mengalami diare setelah pemberian oleum ricini. Dari hasil penentuan saat mulai terjadinya diare dapat dilihat pada Tabel 4.1. Tabel 4.1 Waktu mulai terjadinya diare Perlakuan menit ± SD Penghambatan Signifikan Oleum Ricini 35,7 ± 1,66 - 0.00 Suspensi CMC 1 36,3 ± 1,11 1,6 Suspensi Loperamid 2 mg 61,9 ± 2,28 73,3 STHJ 1750 mgKgBB 42,6 ± 2,50 19,3 STHJ 3500 mgKgBB 47,3 ± 2,05 32,4 STHJ 7000 mgKgBB 60,9 ± 3,39 70,5 STHT 1750 mgKgBB 41,3 ± 2,81 15,6 STHT 3500 mgKgBB 45,7 ± 2,45 28 STHT 7000 mgKgBB 48,9 ± 1,24 36,9 Universitas Sumatera Utara 25 Pada Tabel 4.1 dapat dilihat adanya perubahan antara dosis dan rata-rata waktu mulai terjadinya diare pada hewan uji setelah pemberian STHJ dan STHT sebagai antidiare. Pada pemberian kontrol oleum ricini dan suspensi CMC 1 diperoleh waktu saat mulai terjadinya diare pada menit 35,7±1,66 dan 36,3±1,11, namun setelah pemberian STHJ dan STHT dengan dosis yang bervariasi terlihat adanya perubahan waktu mulai terjadinya diare. Hal ini memperlihatkan bahwa STHJ dosis 7000 mgkg bb 60,9 ± 3,39 memiliki waktu mulai terjadinya diare paling lama dibandingkan dengan STHT dosis 7000 mgkg bb. Gambar 4.1 Mulai terjadinya Diare Pada Gambar 4.1 dapat dilihat perbedaan grafik dari masing-masing kelompok perlakuan. Pemberian suspensi loperamid HCl 2 mgkg bb menunjukkan perubahan waktu yang sangat berarti yaitu pada menit 61,9, dimana waktu mulai terjadinya diare lebih lama dibandingkan dengan STHJ dosis 1750 mgkg bb, dosis 3500 mgkg bb dan STHT dosis 1750 mgkg bb, 3500 mgkg bb dan 7000 mgkg bb. Berdasarkan uji statistik, STHJ 7000 mgkg bb tidak berbeda signifikan dengan suspensi loperamid HCl 2 mgkg bb. Kelompok uji dinyatakan Universitas Sumatera Utara 26 memiliki efek antidiare, jika waktu mulai terjadinya diare yang diperoleh lebih lama daripada kontrol dan semakin cepat terjadinya diare, maka efek antidiare akan semakin lemah.

4.1.2 Penentuan frekuensi diare