Laju Pertumbuhan Tanaman Crop Growth Rate CGR

mampu mencukupi kebutuhan tanaman selama masa pertumbuhannya. Tersedianya air dan nutrisi memberikan kemudahan bagi akar dalam penyerapannya. Air dan nutrisi tersebut diserap masuk kedalam batang melalui pembuluh xilem serta disebarkan keseluruh bagian tanaman. Ion-ion ini kemudian membentuk material kompleks seperti asam amino, asam nukleat dan klorofil yang dapat langsung digunakan oleh tanaman. Air dan nutrisi tersebut di proses didalam daun yang mengandung klorofil sehingga menghasilkan makanan karbohidrat. Semakin tinggi karbohidrat yang dihasilkan maka hasil asimilasi pun juga semakin tinggi. Tingginya hasil asimilasi tiap satuan luas lahan per satuan waktu pada nutrisi AB mix tersebut menunjukkan peningkatan laju pertumbuhan tanaman caisim tabel 7 Penggunaan nutrisi urine sapi sampai 18 belum mampu menyediakan unsure hara dalam jumlah yang cukup terutama pada masa – masa pertumbuhan. Rendahnya kandungan unsure hara pada urine sapi mengakibatkan berbagai proses fisiologi didalam tubuh tanaman menjadi terhambat. Selain itu, sifat dari nutrisi urine sapi merupakan nutrisi yang bersifat organik yang membutuhkan waktu cukup lama untuk mengurai unsure hara yang terkandung agar dalam bentuk tersedia sehingga dapat dimanfaatkan oleh oleh tanaman.

I. Tinggi Tanaman

Pertumbuhan merupakan suatu proses pembelahan dan pemanjangan sel yang dapat berpengaruh terhadap ukuran yang bersifat irreversible tidak dapat balik, pertambahan protoplasma dan bobot kering pada tanaman. Pertumbuhan dan perkembangan berlangsung secara terus-menerus sepanjang daur hidup, tergantung pada hasil asimilasi, hormon, dan substansi pertumbuhan lainnya, serta lingkungan yang mendukung Gardner et al., 1991. Tahapan dalam pertumbuhan dan perkembangan sel meliputi tiga peristiwa, yaitu pembelahan sel, pembesaran sel, dan diferensiasi sel Salisbury dan Ross, 1995. Hasil sidik ragam menunjukan bahwa tidak ada interaksi antara perlakuan media dengan perlakuan nutrisi terhadap tinggi tanaman, jumlah daun dan luas daun pada minggu ke- 5 lampiran 5. Hasil sidik ragam menunjukkan bahwa ada pengaruh nyata perlakuan media tanam dan nutrisi terhadap tinggi tanaman lampiran 5. Penggunaan media serbuk gergaji menghasilkan tinggi tanaman yang tidak berbeda dibandingkan dengan media arang sekam, namun lebih tinggi jika dibandingkan dengan media cocopeat tabel 8. Tabel 8. Pengaruh berbagai macam media dan konsentrasi urine sapi terhadap rerata tinggi tanaman, jumlah daun, dan luas daun caisim pada minggu ke-5 Perlakuan Tinggi tanaman cm Jumlah Daun helai Luas Daun cm 2 Faktor 1: Media Arang sekam 15,2 a 5,6 a 322,2 a Serbuk Gergaji 16,8 a 5,8 a 378,8 a Cocopeat 11,9 b 4,8 b 241,9 a Faktor 2: Nutrisi 7 Urine Sapi 10,1 y 4,3 y 39,6 y 12,5 Urine Sapi 8,3 yz 3,7 y 22,7 y 18 Urine Sapi 6,7 z 2,7 z 12,4 y AB Mix 33,5 x 10,8 x 1182,7 x Interaksi - - - Keterangan : Angka yang diikuti huruf yang sama pada kolom yang sama dalam satu kolom menunjukkan tidak ada beda nyata berdasarkan hasil DMRT pada taraf 5. Media tanam serbuk gergaji menghasilkan tinggi tanaman yaitu 16,80 cm . Hal ini dikarenakan media serbuk gergaji memiliki daya menahan air yang tinggi serta kandungan senyawa ataupun hara yang dapat membantu tanaman terutama akar dalam melakukan perkembangannya. Menurut Soenanto dalam penelitian Reyeki. S, 2013 menyatakan bahwa serbuk gergaji mengandung materi pembangun komponen utama dinding sel dan karbohidrat Karbon, Hidrogen dan Oksigen sebagai sumber cadangan energi bagi tumbuhan. Energi yang didapat dari senyawa selulosa dan karbohidrat digunakan untuk perkembangan dan penyebaran akar sehingga penyerapan air dan nutrisi oleh akar menjadi lebih banyak. Air dan nutrisi tersebut diserap masuk kedalam batang melalui pembuluh xilem serta disebarkan keseluruh bagian tanaman. Ion-ion ini kemudian membentuk material kompleks seperti asam amino, asam nukleat dan klorofil yang dapat langsung digunakan oleh tanaman. Air dan nutrisi tersebut di proses didalam daun yang mengandung klorofil sehingga