Model Penelitian PENGARUH JOB INSECURITY, JOB STRESS DAN WORK-FAMILY CONFLICT TERHADAP TURNOVER INTENTION (Studi Pada Perusahaan CV. Batik Indah Rara Djonggrang)

49

C. Teknik Pengambilan Sampel

Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik non-probability sampling dengan metode purposive sampling, dimana dalam penelitian ini teknik penentuan sampel berdasarkan atas kriteria yang ditentukan oleh peneliti dimana sampel yang dipilih dengan menggunakan pertimbangan tertentu sesuai dengan tujuan dan masalah penelitian. Teknik pengumpulan data penelitian melalui penyebaran kuesioner. Populasi dalam penelitian ini adalah karyawan CV. Batik Indah Raradjongrang, Yogyakarta. Adapun karakteristik populasi yang dipilih dalam penelitian ini adalah : 1 Karyawan yang sudah berkeluarga memiliki satu anak dan sudah berkeluaraga memiliki lebih dari satu anak. Hal ini untuk melihat pengaruh Job Insecurity, Job Stress dan Work-Family-Conflict terhadap Turnover Intention. 2 Telah bekerja selama minimal 3 tahun. Karyawan yang telah bekerja minimal 3 tahun diharapkan telah memahami hal-hal yang berkaitan dengan pekerjaan dan telah beradaptasi sehingga mengetahui keadaan lingkungan perusahaan yang sesungguhnya.. Berdasarkan kriteria-kriteria tersebut sebanyak 67 orang karyawan dipilih menjadi sampel dari 105 populasi. 50

D. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data pada penelitian ini mengunakan metode survei yaitu dengan cara menyebarkan sejumlah daftar pertanyaan yang bersangkutan dengan masalah kepada responden karyawan CV. Batik Indah Rara Djonggrang, Yogyakarta dengan tujuan memperoleh data-data yang mendukung penelitian. Pada penelitian ini digunakan kuisioner dengan skala likert dimana pernyataan-pernyataan dalam kuisioner dibuat dengan nilai 1 sampai dengan 5 untuk mewakili pendapat responden seperti sangat tidak setuju sampai dengan sangat setuju, sangat tidak puas sampa i dengan sangat puas dan sebagainya Mas’ud, 2004.

E. Definisi Operasional Variabel Penelitian

1. Job Insecurity

Pada penelitian ini menggunakan dasar teori yang diutarakan oleh Ermawan 2007, job insecurity didefinisikan sebagai kegelisahan pekerjaan yaitu sebagai suatu keadaan dari pekerjaan yang terus menerus dan tidak menyenangkan. Pegawai yang mengalami job insecurity dapat mengganggu semangat kerja sehingga efektivitas dan efisiensi dalam melaksanakan tugas tidak dapat diharapkan dan mengakibatkan turunnya produktivitas kerja. Adapun indikator atau dimensi yang digunakan untuk mengukur job insecurity menurut Hellgren, et al 1998 dalam Aswad 2011, yaitu : 1. Status seseorang dalam jabatan 2. Usia