IPM Indeks Pembangunan Masyarakat Kota Medan mengalami peningkatan selama masa waktu 2007-2010 dimana mengindikasikan bahwa tingkat
kesejahteraan sosial ekonomi masyarakat cenderung semakin membaik. Selain itu, peningkatan ini juga meningkatkan daya beli dan pendapatan masyarakat sehingga
mampu meningkatkan derajat kesehatan dan tingkat pendidikan yang ditandai dengan bertambahnya usia harapan hidup, rata-rata lama bersekolah dan
meningkatnya konsumsi daya beli perkapita masyarakat Kota Medan. Berikut adalah Tabel Indeks Pembangunan Masyarakat Kota Medan.
Tabel 8. Indeks Pembangunan Masyarakat Tahun
Harapan Hidup
Melek Huruf
Rata-rata Lama Sekolah
Pengeluaran rill per kapita
IPM Tahun
Tahun 000 Rp
HDI 2007
2008 2009
2010 71,1
71,5 71,7
71,7 99,10
99,29 99,31
99,31 10,7
10,7 10,8
10,8 620,70
631,05 632,32
632,34 75,60
76,70 76,99
76,99
Sumber : Medan Dalam Angka, 2012
Karakteristik Sampel Penelitian
Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah konsumen yang mengkonsumsi minyak goreng bermerek di Kota Medan khususnya Kecamatan
Medan Deli. Karakteristik konsumen yang dimaksud meliputi karakteristik sosial ekonomi yang terdiri dari jumlah tanggungan, umur, pendapatan, harga minyak
goreng, dan tingkat pendidikan.
a. Tingkat Pendidikan
Pendidikan konsumen erat hubungnnya dengan pengetahuan terhadap suatu barang baik dari segi kualitas maupun manfaatnya. Adapun pendidikan konsumen
Universitas Sumatera Utara
sampel di daerah penelitian Kota Medan Kecamatan Medan Deli dari SD sampai Perguruan Tinggi. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 9. Pendidikan Sampel Minyak Goreng Bermerek No
Tingkat Pendidikan Jumlah Jiwa
Persentase
1 SD
1 2.28
2 SLTP
1 2.28
3 SLTA
5 11.36
4 Diploma
4 9.09
5 Sarjana
25 56.81
6 Pasca sarjana
8 18.18
Jumlah 44
100 Sumber: Analisis Data Lampiran 2
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa tingkat pendidikan konsumen sampel rata-rata SARJANA dan Perguruan PASCA SARJANA. Untuk jumlah konsumen
sampel yang terbesar adalah pada SARJANA yaitu sebesar 25 orang atau
56.81
sedangkan terkecil berada pada tingkat SD dan SLTP yaitu masing-masing sebesar 1 orang atau
2.28 .
b. Jumlah Tanggungan
Dalam membeli dan mengkonsumsi minyak goreng, jumlah konsumsi sampel sangat dipengaruhi oleh anggota keluarga yang menjadi tanggungannya. Adapun jumlah
tanggungan atau jumlah anggota keluarga pada daerah penelitian dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 10. Jumlah Tanggungan Sampel Minyak Goreng No
Jumlah Tanggungan Keluarga Jumlah Jiwa
Persentase
1 0 – 2
4 9,09
2 3 – 5
40 90,91
Jumlah 44
100
Sumber: Analisis Data Lampiran 2
Universitas Sumatera Utara
Dari tabel di atas dapat dilihat jumlah tanggungan terbanyak ada pada kelompok 3-5 yaitu sebanyak 44 orang atau 90,91 dan yang terkecil pada kelompok 0-2 yaitu
sebanyak 4 orang atau 9,09 .
c. Pendapatan
Daya beli masyarakat dapat dilihat melalui pendapatannya, jika pendapatan yang diperoleh cukup tinggi, maka pada umumnya daya beli masyarakat juga tinggi.
Pendapatan konsumen minyak goreng di daerah penelitian digolongkan berdasarkan penggolongan pengeluaran perkapita per bulan cukup bervariasi, untuk lebih jelasnya
dapat dilihat pada tabel berikut
Tabel 11. Jumlah Pendapatan Sampel Minyak Goreng No
Pendapatan Jumlah Jiwa
Jumlah
1 Rp.2.000.000 – Rp. 2.900.000
17 38,64
2 Rp.3.000.000 – Rp. 3.900.000
22 50
3 Rp.4.000.000 – Rp. 4.900.000
3 6,82
4 Rp.5.000.000 – Rp. 5.900.000
2 4,54
Jumlah 44
100
Sumber: Analisis Data Lampiran 2
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa pendapatan konsumen terbanyak ada pada kelompok Rp.3.000.000 – Rp.3.900.000 atau 50 . Pendapatan konsumen yang
terkecil berada pada kelompok Rp.5.000.000 – Rp. 5.900.000 atau 4,54 .
Universitas Sumatera Utara
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Analisis Faktor-Faktor Apa Saja Yang Mempengaruhi Konsumen Dalam Mengkonsumsi Minyak Goreng Bermerek
Untuk memperoleh hasil dari faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi konsumen dalam mengkonsumsi minyak goreng bermerek, maka dilakukan
penelitian terhadap 44 sampel konsumen minyak goreng bermerek yang dilakukan di Kecamatan Medan Deli. Adapun yang telah diteliti adalah apakah jumlah
tanggungan, pendapatan, harga minyak goreng bermerek, harga minyak goreng curah, dan tingkat pendidikan akan mempengaruhi jumlah konsumsi minyak
goreng bermerek di Kota Medan.
Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan untuk menguji apakah variabel pengganggu e memiliki distribusi normal atau tidak. Uji normalitas dapat dilihat dari posisi normal
sebaran data dengan menggunakan standard deviasi dari histogram dan menggunakan One-Sample Kolmogorof –Smirnov test.
37
Universitas Sumatera Utara
Gambar 2. Histogram
Berdasarkan gambar 2, dapat dilihat bahwa histogram memiliki kurva yang simetris, berarti dapat disimpulkan bahwa data berdistribusi normal.
Gambar 3. Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual
Universitas Sumatera Utara
Jika dilihat dari gambar 3, plot gradien antar probabilitas kumulatif observasi dan probabilitas kumulatif harapan berada di sepanjang garis, maka residual
mengikuti distribusi normal. Kemudian normalitas juga dapat dilihat pada lampiran 2, One Sample Kolmogorov Smirnov Test diperoleh bahwa data
berdistribusi normal.
Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas digunakan untuk mengetahui ada atau tidak penyimpangan asumsi klasik heteroskedastisitas yaitu adanya ketidaksamaan varian dari residual
untuk semua pengamatan pada model regresi.
Gambar 4. Scatterplot
Berdasarkan gambar diatas, dapat diketahui bahwa titik-titik tidak membentuk pola yang jelas, dan titik-titik menyebar secara acak. Jadi dapat disimpulkan
bahwa tidak terjadi masalah heteroskedastisitas dalam model regresi.
Universitas Sumatera Utara
Uji Multikolinearitas
Uji multikolinearitas dapat dilihat dari nilai Tolerance dan VIF dari masing- masing variabel dibawah ini:
Tabel 12. Nilai Coefficient dan VIF
Variabel Toleransi
VIF
Harga Beli Minyak Goreng Bermerek 0.575
1,740 Pendapatan
0.503 1,989
Pendidikan 0.825
1,212 Jumlah tanggungan
0.623 1,604
Sumber : Analisis Data Lampiran 4 Berdasarkan tabel, nilai Tolerance dari masing-masing variabel besar dari 0,05
dan korelasi antara variabel independen bebas juga dapat dilihat dari nilai VIF variance-inflating factor yaitu lebih kecil dari 10. Sehingga dapat disimpulkan
bahwa variabel yang digunakan dalam persamaan tidak terjadi gejala multikolinearitas.
Interpretasi Hasil
Analisis regresi linier berganda dilakukan terhadap semua variabel independen dengan tingkat signifikansi 0,05 dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 13. Analisis Regresi Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsumen Dalam Mengkonsumsi Minyak Goreng Bermerek
Penduga Koefisien Regresi
Signifikan t Signifikan F
Constant -0.609
-0.610 Harga Beli Minyak
Goreng Bermerek 6.750E-5
0.846 Pendapatan
7.748E-7 7.798
Pendidikan -0.077
-1.045 Tanggungan
0.003 0.108
R
2
= 0,781 0,000
Sumber : Analisis Data Lampiran 4
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan tabel 13, maka dapat diperoleh persamaan sebagai berikut : Y = -0.609+ 6.750E-5 X
1
+ 7.748E-7X
2
+ -0.077X
3
+ 0.003X
4
+ e Dari persamaan tersebut dapat diinterpretasikan pengaruh harga minyak goreng
bermerek, pendapatan, pendidikan, dan jumlah tanggungan terhadap konsumsi minyak goreng bermerek adalah sebagai berikut :
1. Harga Minyak Goreng Bermerek X
1
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa harga minyak goreng bermerek memiliki nilai koefisien sebesar 0,00006750. Artinya jika harga
minyak goreng bermerek meningkat sebesar Rp 1.000kg maka konsumsi minyak goreng bermerek akan meningkat sebesar 0,06750 kg, dimana faktor
lain dianggap tetap. 2.
Pendapatan X
2
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa pendapatan memiliki nilai koefisien sebesar 0,0000007748. Artinya jika pendapatan meningkat sebesar
Rp1.000 maka, nilai ini menunjukkan jumlah konsumsi minyak goreng bermerek akan meningkat sebesar 0, 0007748 kg, dimana faktor lain dianggap
tetap. 3.
Tingkat Pendidikan X
3
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa koefisien regresi tingkat pendidikan diperoleh sebesar -0.077. Artinya nilai ini menunjukkan ketika
tingkat pendidikan bertambah 1 tahun maka jumlah konsumsi minyak goreng bermerek menurun sebesar -0.077 kg, dimana faktor lain dianggap tetap.
4. Jumlah Anggota Keluarga X
4
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa koefisien regresi jumlah anggota keluarga diperoleh sebesar 0.003. Artinya nilai ini menunjukkan
ketika jumlah anggota keluarga bertambah 1 orang maka jumlah konsumsi minyak goreng bermerek juga akan meningkat sebesar 0,003 kg, dimana
faktor lain dianggap tetap.
Uji Kesesuaian Model
Berdasarkan lampiran 2 diperoleh nilai R-square R
2
sebesar 0,781. Hal ini berarti bahwa keempat variabel bebas yaitu harga minyak goreng bermerek,
pendapatan, pendidikan dan jumlah anggota keluarga mampu menjelaskan varians permintaan sebesar 78,1 persen dan sisanya 21,9 persen dijelaskan oleh variabel
lain diluar dari model persamaan.
Uji F Uji Simultan
Berdasarkan lampiran 2 diperoleh nilai signifikan F sebesar 0,000 yaitu lebih kecil dibandingkan dengan
α sebesar 0,05 5. Dengan demikian H ditolak dan H
1
diterima. Hal ini menunjukkan variabel bebas secara serempak berpengaruh secara nyata terhadap konsumsi minyak goreng bermerek di Kota Medan.
Universitas Sumatera Utara
Uji t Uji Parsial
Berdasarkan lampiran 2 diperoleh nilai signifikan t sebagai berikut : 1.
Harga Beli Minyak Goreng Bermerek Harga beli Minyak Goreng Bermerek X
1
diperoleh sebesar 0,403 yaitu lebih besar dibandingkan dengan α sebesar 0,05 5. Dengan demikian H
diterima dan H
1
ditolak. Hal ini menunjukkan bahwa pengaruh harga beli minyak goreng curah terhadap konsumsi minyak goreng bermerek di Kota
Medan adalah tidak nyata. 2.
Pendapatan Pendapatan konsumen X
2
diperoleh sebesar 0,000 yaitu lebih kecil dibandingkan dengan
α sebesar 0,05 5. Dengan demikian H ditolak dan
H
1
diterima. Hal ini menunjukkan bahwa pengaruh pendapatan terhadap konsumsi minyak goreng bermerek di Kota Medan adalah nyata.
3. Tingkat Pendidikan
Tingkat pendidikan X
3
diperoleh sebesar 0,302 yaitu lebih besar dibandingkan
dengan α sebesar 0,05 5. Dengan demikian H diterima dan
H
1
ditolak. Hal ini menunjukkan bahwa pengaruh pendidikan terhadap konsumsi minyak goreng bermerek di Kota Medan adalah tidak nyata.
4. Jumlah Anggota Keluarga
Jumlah anggota keluarga X
4
diperoleh sebesar 0,915 yaitu lebih besar dibandingkan
dengan α sebesar 0,05 5. Dengan demikian H diterima dan
H
1
ditolak. Hal ini menunjukkan bahwa pengaruh harga beli minyak goreng
Universitas Sumatera Utara
curah terhadap konsumsi minyak goreng bermerek di Kota Medan adalah tidak nyata.
Pembahasan
1. Harga Beli Minyak Goreng Bermerek
Hasil penelitian menunjukkan jika harga minyak goreng bermerek meningkat maka jumlah konsumsi minyak goreng bermerek juga akan meningkat.
Namun hal ini berpengaruh secara tidak nyata terhadap konsumsi minyak goreng bermerek di Kota Medan. Menurut Pracoyo 2006, bila harga naik
maka permintaan akan turun dan sebaliknya bila harga turun permintaan akan naik. Dengan demikian perubahan harga terhadap permintaan mempunyai arah
yang berkebalikan. Namun pada penelitian ini tidak sesuai dengan teori yang ada. Hal ini
dikarenakan minyak goreng merupakan salah satu bahan makanan pokok yang selalu dikonsumsi oleh konsumen. Minyak goreng yang ada di pasar ada 2
jenis yaitu, minyak goreng bermerek dan minyak goreng curah. Minyak goreng bermerek memiliki harga yang lebih tinggi dibandingkan dengan
minyak goreng curah. Tetapi minyak goreng bermerek tetap menjadi pilihan konsumen dikarenakan kualitasnya yang lebih baik dibandingkan dengan
minyak goreng curah. Sehingga apabila harga minyak goreng bermerek meningkat, maka konsumen akan tetap membeli dan mengkonsumsi minyak
goreng bermerek tersebut tetapi digantikan dengan minyak goreng merek lain yang harganya lebih murah dari yang biasa dikonsumsi.
Universitas Sumatera Utara
2. Pendapatan
Dari hasil penelitian, jika pendapatan konsumen meningkat maka konsumsi minyak goreng bermerek juga akan meningkat. Menurut teori, bila pendapatan
seseorang meningkat maka akan meningkatkan permintaannya terhadap suatu barang. Maka hubungan antara pendapatan dengan jumlah barang yang
diminta adalah positif Pracoyo, 2006. Dalam hal ini pendapatan berpengaruh secara nyata terhadap konsumsi minyak goreng bermerek di Kota Medan.
3. Pendidikan
Jika tingkat pendidikan meningkat maka jumlah konsumsi minyak goreng bermerek akan menurun. Namun hal ini berpengaruh secara tidak nyata
terhadap konsumsi minyak goreng bermerek di Kota Medan. Pendidikan menjadi hal yang dapat mempengaruhi konsumsi minyak goreng bermerek.
Sebab pada saat seseorang pendidikannya semakin tinggi, mereka tidak lagi sekedar memenuhi kebutuhan makan dan minum melainkan juga memenuhi
kebutuhan informasi, pergaulan masyarakat yang lebih baik, serta kebutuhan akan pengakuan orang lain terhadap keberadaannya.
4. Jumlah anggota keluarga
Jika jumlah anggota keluarga konsumen meningkat maka konsumsi minyak goreng bermerek menurun. Namun, dalam hal ini berpengaruh secara tidak
nyata terhadap konsumsi minyak goreng bermerek di Kota Medan dan tidak sesuai dengan teori yang ada. Menurut teori, semakin banyak jumlah anggota
keluarga maka akan meningkatkan permintaan suatu barang. Hubungan antara jumlah anggota keluarga dengan jumlah barang yang diminta adalah positif
Pracoyo, 2006.
Universitas Sumatera Utara
Perilaku Konsumen Minyak Goreng Bermerek Di Kota Medan Alasan Konsumen Membeli Minyak Goreng Bermerek
Ada beberapa perilaku yang dimiliki konsumen dalam melakukan kegiatan pembelian suatu barang. Perilaku ini dapat digolongkan menjadi rendah, sedang
dan tinggi. Perilaku ini dipengaruhi oleh beberapa faktor. Untuk melihat alasan konsumen membeli minyak goreng bermerek dapat kita identifikasi dari faktor-
faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen dalam membeli minyak goreng bermerek, maka dibuat parameter faktor-faktor tersebut sehingga nantinya juga
didapat penggolongan perilaku konsumen minyak goreng bermerek. Berikut dapat dilihat apa alasan konsumen membeli minyak goreng bermerek.
Tabel 14. Skor Rataan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen
No Parameter Skor Yang
Diharapkan Skor Rataan
Yang Diperoleh
Ketercapaian
1 Kebutuhan Sehari-hari 2
5 4.22
84.4 2
Kebiasaan 5
3.68 73.6
3 Dorongan Dari Orang
Lain Teman 5
2.54 50.8
4 Dorongan Dari Anggota
Keluarga 5
3.20 64
5 Harga 3
5 3.77
75.4 6
MutuKualitas 1 5
4.31 86.2
7 Promosi Dari Penjual
Iklan 5
2.86 57.2
8 Kemudahan
Memperolehnya 5
3.36 67.2
Jumlah 40
27.94 69.85