Pengaturan Kewenangan Kepala Daerah Sementara Selama Menduduki Masa Kekosongan Kepala Daerah

menuju ke efisiensi yang serentak terjadi pada tahun 2022 karena tercantum dalam UU No 8 Tahun 2015. Akan lebih efisiensi lagi karena mungkin diadakan pemilihan secara electric vote, dimana tanpa harus memakai tinta dan kertas seperti sebelumnya. Contohnya Bali sudah memulainya, terdapat kesan dimana sebagian orang berpendapat hal semacam itu akan bisa dilakukan kecurangan terhadap jumlah suara yang dikumpulkan. Pastinya sudah ada pengamanan yang ganda dari pihak ITE, tentunya itu sudah pasti dipikirkan mengenai keamanannya. Tentunya hal ini sangat menghemat dana pengeluaran untuk bahan-bahan logistik yang berupa kertas, tinta, dan sebagainya. Karena semua itu hanya dipakai sekali saja. Begitu juga dengan hasil suara yang diperoleh akan lebih cepat didapatkan dengan menggunakan metode electric vote.

B. Pengaturan Kewenangan Kepala Daerah Sementara Selama Menduduki Masa Kekosongan Kepala Daerah

Dengan adanya masa transisi Kepala Daerah yang mencalonkan diri kembali, maka sudah tentu di daerah tersebut mengalami kekosongan kepemimpinan. Untuk mengisi kekosongan jabatan gubernur, bupati dan walikota yang berakhir masa jabatan tahun 2016 dan tahun 2017, diangkat pejabat gubernur, pejabat bupati, dan pejabat walikota sampai dengan terpilihnya gubernur, bupati, dan walikota yang definitif pada tahun 2018. 126 126 Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2014 Tentang Pemilihan Gubernur, Bupati, dan Walikota Menjadi Undang-Undang Pasal 201 ayat 6. Kemudian, untuk mengisi kekosongan jabatan gubernur, bupati, dan walikota yang berakhir masa jabatan tahun 2019, diangkat pejabat gubernur, pejabat bupati, dan pejabat Universitas Sumatera Utara walikota sampai dengan terpilihnya gubernur, bupati, dan walikota yang definitif pada tahun 2020. Dalam hal pemilukada yang tidak dapat diselenggarakan karena tidak terdapat calon yang mendaftar maka diangkat pejabat gubernur, pejabat bupati, dan pejabat walikota sampai terpilihnya gubernur, bupati, dan walikota pada tahun 2020. Perilaku pada tingkat individu yang dapat dipercaya untuk menjalankan suatu lembaga pemerintahan, yakni memiliki itikad baik untuk melaksanakan peraturan organisasilembaga melalui ucapan, tindakan, keputusan, mempunyai kesadaran yang tinggi untuk mempertanggungjawabkan kepada masyarakat dan mengutamakan kepentingan publik. Konsisten, menghindari praktek-praktek yang melanggar peraturan menjalankan kesepakatan bersama. Komitmen, menunjukkan kesadaran yang tinggi untuk mentaati aturan yang berlaku, norma-norma, etika, berusaha bertindak jujur, bertanggungjawab dan menepati janji yang telah dibuat. Pelaksana tugas sementara walikota memiliki tanggung jawab terhadap masyarakat di suatu daerah yang dipimpinnya atas kinerja kepemimpinannya selama dia menjabat sebagai pelaksana tugas, hal ini berkenaan dengan fungsinya sebagai Kepala Daerah yang memiliki jabatan tertinggi di daerah tersebut. Seiring dengan pilar utama negara hukum, yaitu asas legalitas prinsip ini tersirat bahwa wewenang pemerintah berasal dari peraturan perundang-undangan dan dapat diperoleh melalui 3 tiga cara yaitu : 1. Atribusi Pada atribusi pembagian kekuasan hukum yang biasa dilakukan untuk melengkapi organ pemerintahan dengan penguasa pemerintah dan wewenangnya, Universitas Sumatera Utara dalam hal ini pembentuk undang-undang menentukan penguasa yang baru dan memberikan suatu organ pemerintahan berikut wewenangnya. 127 2. Delegasi Dalam istilah hukum delegasi adalah penyerahan wewenang dari pejabat yang lebih tinggi kepada pejabat yang lebih rendah. Penyerahan seperti ini dianggap tidak bisa dibenarkan selain dengan atau berdasarkan kekuatan hukum. Dengan delegasi, ada penyerahan wewenang dari badan atau pejabat pemerintah yang satu kepada badan pemerintah lainnya. 128 3. Mandat Wewenang yang di dapat melalui atribusi dan delegasi bisa dimandatkan kepada badan atau pegawai bawahan jika pejabat yang memperoleh wewenang itu tidak sanggup melakukan sendiri. HD. Van Wijk menjelaskan arti mandat adalah satu organ pemerintah mengizinkan kewenangannya dijalankan oleh orang lain. 129 a. Memimpin pelaksanaan Urusan Pemerintahan yang menjadi kewenangan Daerah berdasarkan ketentuan peraturan perundang- undangan dan kebijakan yang ditetapkan bersama DPRD; Adapun tugas, wewenang, kewajiban, dan hak Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah, diatur dalam ketentuan: Pasal 65 1 Kepala Daerah mempunyai tugas: b. Memelihara ketenteraman dan ketertiban masyarakat; c. Menyusun dan mengajukan rancangan Perda tentang RPJPD dan rancangan Perda tentang RPJMD kepada DPRD untuk dibahas bersama DPRD, serta menyusun dan menetapkan RKPD; d. Menyusun dan mengajukan rancangan Perda tentang APBD, rancangan Perda tentang perubahan APBD, dan rancangan Perda 127 Agussalim Andi Gadjong, Op.Cit., hlm 101. 128 Ibid., hlm 104. 129 Juniarso Ridwan dan Achmad Sodik Sudrajat, Hukum Administrasi Negara dan Kebijakan Pelayanan Publik, Nuansa, Bandung, 2010, hlm 139. Universitas Sumatera Utara tentang pertanggungjawaban pelaksanaan APBD kepada DPRD untuk dibahas bersama; e. Mewakili Daerahnya di dalam dan di luar pengadilan, dan dapat menunjuk kuasa hukum untuk mewakilinya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan; f. Mengusulkan pengangkatan wakil Kepala Daerah; dan g. Melaksanakan tugas lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. 2 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat 1 Kepala Daerah berwenang: a. mengajukan rancangan Perda; b. menetapkan Perda yang telah mendapat persetujuan bersama DPRD; c. menetapkan Perkada dan keputusan Kepala Daerah; d. mengambil tindakan tertentu dalam keadaan mendesak yang sangat dibutuhkan oleh Daerah danatau masyarakat; e. melaksanakan wewenang lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. 3 Kepala Daerah yang sedang menjalani masa tahanan dilarang melaksanakan tugas dan kewenangannya sebagaimana dimaksud pada ayat 1 dan ayat 2. 4 Dalam hal Kepala Daerah sedang menjalani masa tahanan sebagaimana dimaksud pada ayat 3 atau berhalangan sementara, wakil Kepala Daerah melaksanakan tugas dan wewenang Kepala Daerah. 5 Apabila Kepala Daerah sedang menjalani masa tahanan atau berhalangan sementara dan tidak ada wakil Kepala Daerah, sekretaris daerah melaksanakan tugas sehari-hari Kepala Daerah. 6 Apabila Kepala Daerah dan wakil Kepala Daerah sedang menjalani masa tahanan atau berhalangan sementara, sekretaris daerah melaksanakan tugas sehari-hari Kepala Daerah. 7 Ketentuan lebih lanjut mengenai pelaksanaan tugas dan wewenang Kepala Daerah oleh wakil Kepala Daerah dan pelaksanaan tugas sehari-hari Kepala Daerah oleh sekretaris daerah sebagaimana dimaksud pada ayat 4 sampai dengan ayat 6 diatur dalam peraturan pemerintah. 130 a. membantu Kepala Daerah dalam: Pasal 66 1 Wakil Kepala Daerah mempunyai tugas: 1. memimpin pelaksanaan Urusan Pemerintahan yang menjadi kewenangan Daerah; 130 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintahan Daerah,Pasal 65 Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244 Universitas Sumatera Utara 2. mengoordinasikan kegiatan Perangkat Daerah dan menindaklanjuti laporan danatau temuan hasil pengawasan aparat pengawasan; 3. memantau dan mengevaluasi penyelenggaraan Pemerintahan Daerah yang dilaksanakan oleh Perangkat Daerah provinsi bagi wakil gubernur; dan 4. memantau dan mengevaluasi penyelenggaraan pemerintahan yang dilaksanakan oleh Perangkat Daerah kabupatenkota, kelurahan, danatau Desa bagi wakil bupatiwali kota; b. memberikan saran dan pertimbangan kepada Kepala Daerah dalam pelaksanaan Pemerintahan Daerah; c. melaksanakan tugas dan wewenang Kepala Daerah apabila Kepala Daerah menjalani masa tahanan atau berhalangan sementara; dan d. melaksanakan tugas lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. 2 Selain melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat 1 wakil Kepala Daerah melaksanakan tugas dan kewajiban pemerintahan lainnya yang diberikan oleh Kepala Daerah yang ditetapkan dengan keputusan Kepala Daerah. 3 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat 1 dan ayat 2, wakil Kepala Daerah bertanggung jawab kepada Kepala Daerah. 131 a. Memegang teguh dan mengamalkan Pancasila, melaksanakan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 serta mempertahankan dan memelihara keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia; Pasal 67, Kewajiban Kepala Daerah dan wakil Kepala Daerah meliputi: b. Menaati seluruh ketentuan peraturan perundangundangan; c. Mengembangkan kehidupan demokrasi; d. Menjaga etika dan norma dalam pelaksanaan urusan e. Pemerintahan yang menjadi kewenangan Daerah; f. Menerapkan prinsip tata pemerintahan yang bersih dan baik; g. Melaksanakan program strategis nasional; dan h. Menjalin hubungan kerja dengan seluruh instansi vertikal di daerah dan semua Perangkat Daerah. 132 131 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintahan Daerah,Pasal 66 Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244 132 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintahan Daerah,Pasal 67 Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244 Universitas Sumatera Utara Pasal 68 1 Kepala Daerah danatau wakil Kepala Daerah yang tidak melaksanakan program strategis nasional sebagaimana dimaksud dalam Pasal 67 huruf f dikenai sanksi administratif berupa teguran tertulis oleh Menteri untuk gubernur danatau wakil gubernur serta oleh gubernur sebagai wakil Pemerintah Pusat untuk bupati danatau wakil bupati atau wali kota danatau wakil wali kota. 2 Dalam hal teguran tertulis sebagaimana dimaksud pada ayat 1 telah disampaikan 2 dua kali berturut-turut dan tetap tidak dilaksanakan, Kepala Daerah danatau wakil Kepala Daerah diberhentikan sementara selama 3 tiga bulan. 3 Dalam hal Kepala Daerah danatau wakil Kepala Daerah telah selesai menjalani pemberhentian sementara sebagaimana dimaksud pada ayat 2, tetap tidak melaksanakan program strategis nasional, yang bersangkutan diberhentikan sebagai Kepala Daerah danatau wakil Kepala Daerah. 133 Pasal 69 1 Selain mempunyai kewajiban sebagaimana dimaksud dalam Pasal 67 Kepala Daerah wajib menyampaikan laporan penyelenggaraan Pemerintahan Daerah, laporan keterangan pertanggungjawaban, dan ringkasan laporan penyelenggaraan Pemerintahan Daerah. 2 Laporan penyelenggaraan Pemerintahan Daerah sebagaimana dimaksud pada ayat 1 mencakup laporan kinerja instansi Pemerintah Daerah. 134 Adapun Larangan bagi Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah, diatur dalam ketentuan: Pasal 76 1 Kepala Daerah dan wakil Kepala Daerah dilarang: a. Membuat keputusan yang secara khusus memberikan keuntungan pribadi, keluarga, kroni, golongan tertentu, atau kelompok politiknya yang bertentangan dengan ketentuan peraturan perundang-undangan; b. Membuat kebijakan yang merugikan kepentingan umum dan meresahkan sekelompok masyarakat atau mendiskriminasikan warga 133 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintahan Daerah,Pasal 68 Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244 134 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintahan Daerah,Pasal 69 Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244 Universitas Sumatera Utara negara danatau golongan masyarakat lain yang bertentangan dengan ketentuan peraturan perundang-undangan; c. Menjadi pengurus suatu perusahaan, baik milik swasta maupun milik negaradaerah atau pengurus yayasan bidang apa pun; d. Menyalahgunakan wewenang yang menguntungkan diri sendiri danatau merugikan daerah yang dipimpin; e. Melakukan korupsi, kolusi, dan nepotisme serta menerima uang, barang, danatau jasa dari pihak lain yang mempengaruhi keputusan atau tindakan yang akan dilakukan; f. Menjadi advokat atau kuasa hukum dalam suatu perkara di pengadilan selain sebagaimana dimaksud dalam pasal 65 ayat 1 huruf e; g. Menyalahgunakan wewenang dan melanggar sumpahjanji jabatannya; h. Merangkap jabatan sebagai pejabat negara lainnya sebagaimana ditetapkan dalam ketentuan peraturan perundang-undangan; i. Melakukan perjalanan ke luar negeri tanpa izin dari menteri; dan j. Meninggalkan tugas dan wilayah kerja lebih dari 7 tujuh hari berturut-turut atau tidak berturut-turut dalam waktu 1 satu bulan tanpa izin menteri untuk gubernur dan wakil gubernur serta tanpa izin gubernur untuk bupati dan wakil bupati atau wali kota dan wakil wali kota. 135 Berdasarkan ketentuan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah Pasal 66 ayat 1 huruf C ditegaskan bahwa Wakil Kepala Daerah melaksanakan tugas dan wewenang Kepala Daerah apabila Kepala Daerah menjalani tahanan atau berhalangan sementara. Dalam ayat 2 ditegaskan juga bahwa selain melaksanakan tugas sebagaimana disebutkan pada ayat 1, wakil Kepala Daerah juga melaksanakan tugas dan kewajiban pemerintahan lainnya yang diberikan oleh Kepala Daerah yang ditetapkan dengan keputusan Kepala Daerah. Ketentuan yang sama pada Pasal 66 ayat 3, dalam melaksanakan tugas dalam ayat 1 dan 2, wakil Kepala Daerah bertanggung jawab kepada Kepala Daerah. Ketentuan lain berupa larangan bagi pelaksana tugas daerah dan 135 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintahan Daerah,Pasal 76 Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244. Universitas Sumatera Utara pembatasan, pejabat Kepala Daerah atau pelaksana tugas Kepala Daerah ditegaskan dilarang melakukan mutasi, membatalkan perizinan yang telah dikeluarkan pejabat sebelumnya dan atau mengeluarkan perjanjian yang berhubungan dengan perjanjian yang dikeluarkan pejabat sebelumnya. 136 Pelaksana tugas termasuk dilarang membuat kebijakan tentang pemekaran daerah yang bertentangan dengan kebijakan pejabat sebelumnya dan membuat kebijakan yang bertentangan dengan kebijakan penyelenggaraan pemerintahan dan program pembangunan pejabat sebelumnya. Ketentuan larangan tersebut dapat dikecualikan setelah mendapat persetujuan tertulis dari Kementerian Dalam Negeri. 137 C. Kedudukan Kepala Daerah yang Masa Jabatannya Kurang dari Satu Periode dan Lebih Dari Satu Periode Mahkamah Konstitusi memutuskan setengah dari lima tahun masa jabatan yang sudah dijalani oleh Kepala Daerah sudah dihitung satu periode. Jika ada Kepala Daerah yang sudah menjabat dua kali tetapi masih kurang dari 7,5 tujuh koma lima tahun menjabat, pada periode berikutnya dapat mengikuti pilkada kembali. Menyatakan masa jabatan yang dihitung satu periode adalah masa jabatan yang telah dijalani setengah atau lebih dari setengah masa jabatan. 138 136 Antara, Mendagri Tugaskan Erry Plt Gubsu, http:waspada.co.idwartamendagri- tugaskan-erry-plt-gubsu diakses pada tanggal 1 September 2015 137 Ibid. 138 Didyid, MK Putuskan 2,5 Tahun Menjabat Sama Dengan 1 Periode, http:news.detik.comberita1243616mk-putuskan-25-tahun-menjabat-sama-dengan-1-periode diakses pada tanggal 22 Oktober 2015. Universitas Sumatera Utara Untuk mengisi kekosongan jabatan Gubernur, Bupati, dan Walikota yang berakhir masa jabatan tahun 2019, diangkat pejabat Gubernur, pejabat Bupati, dan pejabat Walikota sampai dengan terpilihnya Gubernur, Bupati, dan Walikota yang definitif pada tahun 2020. Menurut Pasal 202, berbunyi sebagai berikut: 139 1. Gubernur, Bupati, dan Walikota yang dilantik pada Tahun 2018 dengan masa jabatan sampai dengan Tahun 2020 maka masa jabatan tersebut tidak dihitung satu periode. 2. Gubernur, Bupati, dan Walikota yang dilantik pada Tahun 2018 dengan masa jabatan sampai dengan Tahun 2020 diberikan hak pensiun sebagai mantan Gubernur, Bupati, dan Walikota satu periode. 3. Daerah yang Gubernur, Bupati, dan Walikota berakhir masa jabatannya Tahun 2016, Tahun 2017 dan Tahun 2018, karena sesuatu hal yang mengakibatkan tidak terselesaikannya tahapan pemilihan pada Desember Tahun 2018 maka untuk mengisi kekosongan jabatan Gubernur, Bupati, dan Walikota diangkat pejabat Gubernur, pejabat Bupati, dan pejabat Walikota sampai dengan Tahun 2020. 4. Gubernur, Bupati, dan Walikota yang berakhir masa jabatannya pada Tahun 2018 dan masa jabatannya kurang dari 5 lima Tahun dikarenakan pelaksanaan Pemilihan serentak maka diberikan kompensasi uang sebesar gaji pokok dikalikan jumlah bulan yang tersisa serta mendapatkan hak pensiun untuk satu periode. Menurut Pasal 204, berbunyi sebagai berikut: 140 139 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2015 Tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2014 Tentang Pemilihan Gubernur, Bupati, dan Walikota Menjadi Undang-Undang Pasal 202, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5588. 140 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2015 Tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2014 Tentang Pemilihan Gubernur, Bupati, dan Walikota Menjadi Undang-Undang Pasal 204, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5588. “Pada saat Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang ini mulai berlaku, semua peraturan perundang-undangan yang merupakan peraturan pelaksanaan dari peraturan perundang-undangan mengenai penyelenggaraan pemilihan Kepala Daerah dinyatakan masih tetap berlaku sepanjang tidak bertentangan dengan ketentuan dalam Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang ini.” Universitas Sumatera Utara Menurut Pasal 203 ayat 2, berbunyi sebagai berikut: 141 Menurut Pasal 175, berbunyi sebagai berikut: “Dalam hal terjadi kekosongan Wakil Gubernur, Wakil Bupati, dan Wakil Walikota yang diangkat berdasarkan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, mekanisme pengisiannya dilaksanakan berdasarkan Undang-Undang ini.“ 142 1. Apabila BupatiWalikota berhenti atau diberhentikan berdasarkan putusan pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap dan sisa masa jabatan kurang dari 18 delapan belas bulan, Menteri menetapkan pejabat BupatiWalikota sampai dengan berakhirnya masa jabatan BupatiWalikota atas usul Gubernur sebagai wakil Pemerintah. 2. Apabila sisa masa jabatan BupatiWalikota berhenti atau diberhentikan berdasarkan putusan pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap dan sisa masa jabatan lebih dari 18 delapan belas bulan maka dilakukan Pemilihan BupatiWalikota melalui DPRD KabupatenKota. 3. BupatiWalikota hasil Pemilihan melalui DPRD sebagaimana dimaksud pada ayat 2 meneruskan sisa masa jabatan BupatiWalikota yang berhenti atau yang diberhentikan. 4. Apabila BupatiWalikota berhenti atau diberhentikan berdasarkan putusan pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap dicalonkan dari fraksi atau gabungan fraksi maka fraksi atau gabungan fraksi yang mengusung BupatiWalikota yang berhenti atau yang diberhentikan mengusulkan 2 dua orang calon BupatiWalikota kepada DPRD KabupatenKota untuk dipilih. 5. Apabila BupatiWalikota berhenti atau diberhentikan berdasarkan putusan pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap berasal dari perseorangan, fraksi atau gabungan fraksi yang memiliki kursi di DPRD KabupatenKota paling sedikit 20 dua puluh persen dari jumlah kursi atau memiliki paling sedikit 25 dua 141 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2015 Tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2014 Tentang Pemilihan Gubernur, Bupati, dan Walikota Menjadi Undang-Undang Pasal 203 ayat 2, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5588. 142 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2015 Tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2014 Tentang Pemilihan Gubernur, Bupati, dan Walikota Menjadi Undang-Undang Pasal 175, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5588. Universitas Sumatera Utara puluh lima persen dari suara sah mengusulkan 2 dua orang Calon BupatiWalikota kepada DPRD KabupatenKota untuk dipilih. 6. Menteri mengesahkan pengangkatan Calon BupatiWalikota terpilih sesuai ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 160 ayat 3 dan ayat 4 Universitas Sumatera Utara 100

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN