B. Tugas dan Wewenang Kepala Daerah
Daya tarik terpenting dari Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 yang telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah
Daerah adalah ditetapkannya metode pemilihan langsung untuk memilih Kepala Daerah. Pasal 24 ayat 5 Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 menegaskan
Kepala Daerah dan wakil Kepala Daerah dipilih secara langsung oleh rakyat di daerah yang bersangkutan. Kepala Daerah terpilih, akan memikul tanggung jawab
kekuasaaan dengan melandaskan diri pada asas-asas penyelenggaraan negara.
99
Pasal 20 ayat 1 menegaskan sembilan asas penyelenggara negara yang terdiri dari:
100
1. Asas kepastian hukum
2. Asas tertib penyelenggara negara
3. Asas kepentingan umum
4. Asas keterbukaan
5. Asas proporsionalitas
6. Asas profesionalitas
7. Asas akuntablilitas
8. Asas efesiensi
9. Asas efektivitas
Suksesnya pelaksana penyelenggara daerah tidak terlepas dari dukungan pemerintah daerah yang baik local good governance yang terkait dengan tata
pemerintahan yang baik good governance secara nasional. Good governance merupakan sesuatu yang mutlak diperlukan apabila kita benar-benar mempunyai
komitmen yang kuat dan kemauan yang bulat untuk mengangkat kehidupan bangsa ini dari keterpurukan dan sekaligus membawa kepada tata kehidupan
99
Damang, Tugas dan Kewenangan Pemerintah Daerah,
http:www.negarahukum.comhukumtugas-dan-kewenangan-pemerintah-daerah.html diakses
pada tanggal 10 November 2015.
100
Ibid.
Universitas Sumatera Utara
Indonesia yang demokratis, berwibawa, bermartabat tinggi dan bebas dari praktek-praktek KKN.
101
Pasal 19 ayat 2 Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah menegaskan bahwa penyelenggara pemerintah daerah adalah
pemerintah daerah dan DPRD. Memilih Kepala Daerah secara langsung merupakan satu dari delapan hak yang dipunyai daerah. Pasal 21 Undang-Undang
Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah menegaskan adanya 8 delapan hak yang dipunyai daerah dalam menyelenggarakan otonomi yaitu:
102
1. Mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahannya.
2. Memilih pimpinan daerah.
3. Mengelola aparatur daerah.
4. Mengelola kekayaan daerah.
5. Memungut pajak daerah dan retribusi daerah.
6. Mendapatkan bagi hasil dari pengelolaan sumber daya alam dan
sumber daya lainnya yang berada di daerah. 7.
Mendapatkan sumber-sumber pendapatan lain yang sah. 8.
Mendapatkan hak lainnya yang diatur dalam peraturan perundang- undangan.
Selain hak, daerah mempunyai kewajiban yang diatur dalam Pasal 2,
terdapat 15 lima belas kewajiban yang dimilki oleh daerah yaitu:
103
1. Melindungi masyarakat, menjaga persatuan, kesatuan, dan kerukunan
nasional, serta keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia. 2.
Meningkatkatkan kualitas kehidupan masyarakat. 3.
Mengembangkan kehidupan demokrasi. 4.
Mewujudkan keadilan dan pemerataan. 5.
Meningkatkan pelayanan dasar pendidikan. 6.
Menyediakan fasilitas pelayanan kesehatan. 7.
Menyediakan fasilitas sosial dan fasilitas umum yang layak. 8.
Mengembangkan sistem jaminan sosial.
101
Hasim Purba, Nurlisa Ginting, Afrizon Alwi, Hubungan Pemerintah Provinsi dengan KabupatenKota, Mentari Persada, Medan, 2004, hlm 21.
102
Aurora Rara, Pemerintah Pusat dan Daerah, http:www.azekerora.blogspot.co.id201311pemerintah-pusat-dan-daerah.html diakses pada
tanggal 12 November 2015.
103
Ibid.
Universitas Sumatera Utara
9. Menyusun perencanaan dan tata ruang daerah.
10. Mengembangkan sumber daya produktif di daerah.
11. Melestarikan lingkungan hidup.
12. Mengelolah administrasi kependudukan.
13. Melestarikan nilai sosial budaya.
14. Membentuk dan menerapkan peraturan perundang-undangan sesuai
dengan kewenangannya. 15.
Kewajiban lain yang diatur dalam peraturan perundang-undangan. Hak dan kewajiban daerah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 21 dan
Pasal 22 diwujudkan dalam bentuk rencana kerja pemerintahan daerah dan dijabarkan dalam bentuk pendapatan, belanja dan pembiayaan daerah yang
dikelola dalam sistem pengelolaan keuangan daerah. Pengelolaan keuangan daerah tersebut dilakukan secara efisien, efektif, transparan, akuntabel, tertib, adil,
patut dan taat pada peraturan perundang-undangan.
104
Menurut Pasal 25 Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 Kepala Daerah mempunyai tugas dan kewenangan sebagai berikut:
105
1. Memimpin penyelenggaraan pemerintah daerah berdasarkan
kebijakan yang ditetapkan bersama DPRD. 2.
Mengajukan rancangan Perda. 3.
Menetapkan Perda yang telah mendapat persetujuan bersama DPRD. 4.
Menyusun dan mengajukan rancangan Perda tentang APBD kepada DPRD untuk dibahas dan ditetapkan bersama.
5. Mengupayakan terlaksananya kewajiban daerah.
6. Mewakili daerahnya di dalam dan di luar pengadilan, dan dapat
menunjuk kuasa hukum untuk mewakilinya sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
7. Melaksanakan tugas dan wewenang lain sesuai dengan peraturan
perundang-undangan
104
Tim Psikologi, Kementerian, Lembaga dan Daerah, http:www.booksgoogle.co.idbooks?id diakses pada tanggal 12 November 2015.
105
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintahan Daerah,Pasal 26 Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244. Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587.
Universitas Sumatera Utara
Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 menggariskan tugas-tugas wakil Kepala Daerah secara lebih spesifik. Pasal 26 ayat 1 menjelaskan rincian tugas
seorang wakil Kepala Daerah, yaitu:
106
1. Membantu Kepala Daerah dalam menyelenggarakan pemerintahan
daerah. 2.
Membantu Kepala Daerah dalam mengkoordinasikan kegiatan- kegiatan instansi vertikal di daerah, menindaklanjuti laporan danatau
temuan hasil pengawasan, melaksanakan pemberdayaan perempuan dan pemuda, serta mengupayakan pengembangan dan pelestarian
sosial budaya dan lingkungan hidup.
3. Memantau dan mengevaluasi penyelenggaraan pemerintah kabupaten
dan bagi wakil Kepala Daerah provinsi. 4.
Memantau dan mengevaluasi penyelenggaraan pemerintahan di wilayah kecamatan, kelurahandan atau desa bagi wakil Kepala
Daerah kabupatenkota.
5. Memberikan saran dan pertimbangan kepada Kepala Daerah dalam
penyelenggaraan kegiatan pemerintah daerah. 6.
Melaksanakan tugas dan kewajiban pemerintahan lainnya yang diberikan oleh Kepala Daerah.
7. Melaksanakan tugas dan wewenang Kepala Daerah apabila Kepala
Daerah berhalangan.
Pasal 26 ayat 2 mengatur ketentuan mengenai pertanggungjawaban tugas seorang wakil Kepala Daerah. Dalam melaksanakan tugas-tugasnya seperti dirinci
di atas, wakil Kepala Daerah bertanggung jawab kepada Kepala Daerah. Prosedur seperti itu berarti bahwa tugas-tugas seoarang wakil Kepala Daerah berada dalam
satu kesatuan yang utuh dan sinergis dengan tugas-tugas Kepala Daerah, yang kelak dipertanggungjawabkan bersama kepada DPRD. Jika Kepala Daerah
meninggal dunia, berhenti, diberhentikan atau tidak dapat melakukan kewajiban selama enam bulan secara terus-menerus dalam masa jabatannya,
maka wakil Kepala Daerah akan menggantikan kepala daearh sampai habis masa
106
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah,Pasal 26 Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125.
Universitas Sumatera Utara
jabatannya. Ketentuan ini diatur dalam ayat 3 Pasal 26 Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah. Dalam melaksanakan tugas dan
wewenang sebagaimana dimaksud dalam Pasal 25 dan Pasal 26, Kepala Daerah dan wakil Kepala Daerah mempunyai kewajiban sebagai berikut:
107
1. Memegang teguh dan mengamalkan Pancasila, melaksanakan
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 serta mempertahankan dan memelihara keutuhan Negara kesatuan republik
Indonesia.
2. Meningkatkan kesejahteraan rakyat.
3. Memelihara ketentraman dan ketertiban masyarakat.
4. Melaksanakan kehidupan demokrasi.
5. Menaati dan menegakkan seluruh peraturan perundang-undangan.
6. Menjaga etika dan norma dalam penyelenggaraan pemerintah daerah.
7. Memajukan dan mengembangkan daya saing daerah.
8. Melaksanakan prinsip tata pemerintahan yang bersih dan baik.
9. Melaksanakan dan mempertanggungjawabkan pengelolaan keuangan
daerah. 10.
Menjalin hubungan kerja dengan seluruh instansi vertikal di daerah dan semua perangkat daerah.
11. Menyampaikan rencana strategis penyelenggaraan pemerintahan
daerah di hadapan rapat paripurna DPRD.
Selain itu, Kepala Daerah mempunyai kewajiban juga untuk memberikan laporan penyelenggaraan pemerintahan daerah kepada pemerintah, dan
memberikan laporan keterangan pertanggungjawaban kepada DPRD, serta menginformasikan laporan penyelenggaraan pemerintah daerah kepada
masyarakat. Laporan penyelenggaraan pemerintah daerah kepada pemerintah disampaikan kepada presiden melaui Menteri Dalam Negeri untuk Gubernur, dan
107
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintahan Daerah,Pasal 25 dan Pasal 26 Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244.
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587.
Universitas Sumatera Utara
kepada Menteri Dalam Negeri melalui Gubernur untuk Walikota satu kali dalam satu tahun.
108
Laporan pertanggungjawaban tersebut digunakan pemerintah sebagai dasar melakukan evaluasi penyelenggaraan pemerintah daerah dan sebagai bahan
pembinaan lebih lanjut sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Ketentuan tentang laporan penyelenggaraan pemerintah daerah ini tidak menutup adanya
laporan lain baik atas kehendak Kepala Daerah atau atas permintaan pemerintah.
109
Urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan pemerintahan daerah dibedakan atas urusan wajib dan urusan pilihan. Urusan wajib yang menjadi
kewenangan pemerintahan daerah Provinsi merupakan urusan dalam skala Provinsi. Urusan pemerintahan Provinsi yang bersifat pilihan meliputi urusan
pemerintahan yang secara nyata ada dan berpotensi untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat sesuai dengan kondisi, kekhasan, dan potensi unggulan
daerah yang bersangkutan. Urusan wajib yang menjadi kewenangan pemerintahan daerah kabupatenkota merupakan urusan dalam skala kabupatenkota. Urusan
pemerintahan kabupatenkota yang bersifat pilihan meliputi urusan pemerintahan yang secara nyata ada dan berpotensi untuk meningkatkan kesejahteraan
masyarakat sesuai dengan kondisi, kekhasan, dan potensi unggulan daerah yang
108
Wikipedia, Pemerintahan Daerah di Indonesia,
http:www.id.m.wikipedia.orgwikipemerintahan_daerah_di_indonesia.html diakses pada tanggal 13 November 2015.
109
Biro Pemerintahan Setda Provinsi Gorontalo, Latar Belakang, http:www.biropemerintahangorontalo.com diakses pada tanggal 13 November 2015.
Universitas Sumatera Utara
bersangkutan. Urusan pemerintahan tersebut antara lain, pertambangan, perikanan, pertanian, perkebunan, kehutanan, pariwisata.
110
Di dalam Pasal 12 Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah ditentukan urusan pemerintahan yang diserahkan kepada
daerah disertai dengan sumber pendanaan, pengalihan sarana dan prasarana, serta kepegawaian sesuai dengan urusan didesentralisasikan. Urusan pemerintahan
yang dilimpahkan kepada gubernur disertai dengan pendanaan sesuai dengan urusan yang didekonsentrasikan.
111
Daerah provinsi melaksanakan tugas-tugas dekonsentrasi sebagai manifestasi dari konsekuensi wilayah administratif yang merupakan perpanjangan
tangan dari wilayah administratif pemerintah pusat. Hal ini dimaksudkan agar provinsi menjadi sarana untuk mengikat dan menjaga keutuhan wilayah Negara
Kesatuan Republik Indonesia, menyelesaikan masalah lintas daerah kabupatenkota dan berbagai tugas yang belum dapat dilaksanakan oleh kabupaten
Kepala Daerah provinsi adalah gubernur, Kepala Daerah kabupaten adalah bupati, Kepala Daerah kota adalah walikota. Kepala Daerah bertanggung jawab
kepada DPRD. Sebagai wakil pemerintah pusat bertanggungjawab kepada presiden.
110
Lovely, Hukum Pemerintahan Daerah,
http:www.lovelycules.blogspot.co.id201206hukum-pemerintahan-daerah.html?m=1 diakses
pada tanggal 13 November 2015.
111
Agussalim Andi Gadjong, Pemda Kajian Politik Dan Hukum, Ghalia Indonesia, Jakarta, 2007, hlm 168.
Universitas Sumatera Utara
kota sehingga alasan pelaksanaan otonomi secara penuh hanya diterapkan di kabupaten kota.
112
Perkembangan ketatanegaraan di Indonesia, pengaturan otonomi daerah telah mengalami kemajuan, di mana selain melaksanakan otonomi luas, nyata dan
bertanggung jawab tetapi juga mengatur secara hukum otonomi khusus yang diberikan kepada dua daerah provinsi, yaitu Daerah Istimewa Aceh dan Irian Jaya
seperti tercantum dalam Ketetapan MPR Nomor IVMPR1999 tentang Garis- Garis Besar Haluan Negara Tahun 1999-2004, yang dinyatakan bahwa dalam
rangka pengembangan otonomi daerah di dalam wadah negara kesatuan Republik Indonesia, serta untuk menyelesaikan secara adil dan menyeluruh permasalahan di
daerah yang memerlukan penanganan segera dan sungguh-sungguh maka perlu ditempuh langkah-langkah seperti mempertahankan integritas bangsa dalam
wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia dengan menghargai kesetaraan dan keragaman kehidupan sosial budaya masyarakat Aceh dan Irian Jaya melalui
Konsep otonomi diberikan dengan tujuan mengatur dan mengurus urusan rumah tangga sendiri dengan dasar kemandirian untuk meningkatkan daya guna
dan hasil guna penyelenggaraan pemerintahan dalam rangka pelayanan terhadap masyarakat dan pelaksanaan pembangunan. Selain itu, ada lagi konsep otonomi
khusus yaitu kewenangan untuk mengatur dan mengurus urusan rumah tangga sendiri yang bersifat khusus dan berbeda dengan pelaksanaan otonomi daerah
pada umumnya.
112
Mirza Nasution, Pertanggungjawaban Gubernur dalam Negara Kesatuan Indonesia, PT. Sofmedia, Medan, 2011, hlm 137.
Universitas Sumatera Utara
penetapan Daerah Istimewa Aceh dan Irian Jaya sebagai daerah otonomi khusus yang diatur dengan Undang-Undang.
C. Peran Kepala Daerah dalam Menyelenggarakan Demokrasi di Indonesia