Permasalahan Tujuan dan Manfaat Penulisan

9 derajat martabat manusia dan berhak memperoleh suaka politik dari negara lain.” 11 Pemerintah sampai saat ini belum mengajukan undang-undang untuk meratifikasi konvensi mengenai status pengungsi. Namun DPR sepenuhnya mendukung Rencana Aksi Nasional Hak Asasi Manusia 2004-2009 yang dicanangkan pemerintah, termasuk rencana untuk meratifikasi konvensi mengenai status pengungsi. 12 Perlu proses dalam meratifikasi konvensi tersebut dan UNHCR menghargai komitmen Indonesia untuk menjunjung tinggi HAM. 13

B. Permasalahan

Indonesia sebagai negara yang strategis dipeta dunia, dapat menjadi “negara penghasil” ataupun “negara transit” pengungsi dan hingga saat ini tidak pernah ditemukan kasus, Indonesia menjadi negara tujuan akhir para pengungsi. Berdasarkan pemaparan diatas maka tersusunlah 3 hal yang menjadi permasalahan dalam tulisan ini, yaitu : 1. Bagaimana pengaturan pengungsi di Indonesia? 2. Bagaimana tanggung jawab negara mengenai prinsip non refoulement? 3. Bagaimana hambatan yang dialami Indonesia dalam menangani pengungsi? 11 Fandi Ahmad dam Tim Setia Kawan, UUD 1945 Amandemen pertama-keempat “1999-2002”. Jakarta: Setia Kawan, 2004. Hlm. 23 12 Tosari Wijaya, DPR Dukung Ratifikasi Konvensi Tentang Pengungsi, http:www.infoanda.comfollowlink.php?lh=WVJTDIxaUIEN diakses pada Minggu, 12 April 2015 pukul 12.30WIB 13 Ibid. Universitas Sumatera Utara 10

C. Tujuan dan Manfaat Penulisan

Adapun yang menjadi tujuan pembahasan dalam penelitian ini adalah : 1. Untuk mengetahui pengaturan pengungsi di Indonesia 2. Untuk mengetahui tanggung jawab Negara mengenai prinsip non refoulement 3. Untuk mengetahui hambatan yang dialami Indonesia dalam menangani pengungsi Selain tujuan daripada penulisan skripsi, perlu pula diketahui bersama bahwa manfaat yang diharapkan dapat diperoleh dari penulisan skripsi ini adalah : 1. Secara teoritis Memberikan pemahaman akan adanya prinsip-prinsip yang harus ditaati dalam menangani pencari suaka atau para pengungsi yang sesuai dengan prinsip non refoulement dan menambah pengetahuan kita bersama dalam mendalami dan mempelajari hukum internasional secara umum dan hukum pengungsi internasional secara khusus tentang menangani masalah pengungsi. 2. Secara praktis Agar skripsi ini dapat menjadi kajian bagi praktisi hukum internasional karena dalam menangani permasalahan pengungsi harus mematuhi prinsip non refoulement dan memperhatikan rasa kemanusiaan terhadap pengungsi karena menjadi pengungsi bukan lah impian dan menjadi keinginan setiap orang. Sehingga kita menjadi lebih kritis terhadap pelanggaran-pelanggaran yang dilakukan terhadap prinsip non refoulement. Universitas Sumatera Utara 11

D. Keaslian Penulisan