Perubahan Anatomi Paru Perokok Jenis-jenis Rokok Zat-zat yang Terkandung dalam Rokok

jantung. Paru dibungkus oleh pleura.Pleura dibagi menjadi dua yaitu pleura visceral selaput dada pembungkus dan pleura parietal melapisi rongga dada luar.Antara kedua pleura ini terdapat kavum pleura. Pada keadaan normal, paru dapat berkembang kempis dan juga terdapat sedikit eksudat untuk melubrikasi permukaan pleura, menghindari gesekan antara paru dan dinding dada sewaktu ada gerakan bernafas Daniel S. Wibowo, 2008.

2.2.3 Perubahan Anatomi Paru Perokok

Pada saluran nafas besar, sel mukosa mengalami hipertrofi dan kelenjar mukosa mengalami hiperplasia sehingga terjadi penyempitan saluran napas.Pada jaringan paru terjadi peningkatan jumlah sel radang dan kerusakan alveoli. Akibat perubahan struktur dan fungsi saluran napas dan jaringan paru pada perokok akan timbul permasalahan fungsi paru. Hal ini menjadi unsur utama terjadinya penyakit obstruksi paru menahun PPOM termasuk emfisema paru-paru, bronkitis kronis, dan asma. Kelainan struktur jaringan berkait erat dengan respon inflamasi ditimbulkan oleh paparan partikel atau gas beracun, tetapi dinyatakan faktor utama dan paling dominan ialah asap rokok dibanding yang lain Russell, dkk., 2002.

2.2.4 Jenis-jenis Rokok

Menurut jurnal PubMed Lee PN, dkk., 2001, jenis rokok dapat mempengaruhi risiko terjadinya kanker paru. Rokok dengan kandungan tar yang lebih rendah dan rokok filter mempunyai risiko kanker yang lebih rendah berbanding rokok tanpa filter dan kandungan tar yang lebih tinggi. Rokok dapat dibagikan berdasarkan bahan pembungkus, proses pembuatan, kandungan, dan penggunaan filter. Berikut ini adalah jenis-jenis rokok berdasarkan bahan pembungkusnya : • Klobot • Kawung • Cigarette • Cerutu Berdasarkan proses pembuatannya pula dibagi sebagai berikut: • Sigaret Kretek Tangan SKT Universitas Sumatera Utara • Sigaret Kretek Mesin SKM Pembagian rokok berdasarkan penggunaan filterpula adalah : • Rokok Filter RF • Rokok Non Filter RNF

2.2.5 Zat-zat yang Terkandung dalam Rokok

Rokok mengandungi lebih kurang 4000 jenis zat, paling kurang 200 diantaranya berbahaya untuk kesehatan dan dianggarkan 40 jenis bahan kimia penyebab kanker. Beberapa zat yang terkandung dalam rokok adalah karbon monoksida, tar, nikotin, hidrogen sianida, fenol, nitrous oxide, asam format, hidrogen sulfida, akrolein, asetol, formaldehid, piridin, metillkorida, metanol, butane, propylene glycol, turpentine,timah, benzene dan arsenik. Di bawah ini dijelaskan mengenai 3 zat berbahaya dalam rokok : • Karbon monoksida CO CO adalah sejenis gas yang tidak memiliki bau dan merupakan asap buangan mobil. Unsur ini dihasilkan oleh pembakaran yang tidak sempurna dari unsur zat arang atau karbon. Gas CO mempunyai kemampuan mengikat hemoglobin Hb yang lebih kuat berbanding oksigen, sehingga setiap ada CO disamping oksigen, yang diangkut adalah CO dan bukan oksigen. Sel tubuh yang menderita kekurangan oksigen akan berusaha meningkatkan kadar oksigen melalui kompensasi pembuluh darah dengan spasme. Bila proses spasme berlangsung lama dan terus menerus maka pembuluh darah akan mudah rusak dengan terjadinya proses aterosklerosis Stephen A. Maisto dkk.,2010. • Tar Universitas Sumatera Utara Terdiri dari 60 jenis zat kimia yang bersifat karsinogenik. Tar ini merupakan cairan kental berwarna cokelat tua atau hitam yang merupakan substansi hidrokarbon yang akan menempel pada paru. Tar merupakan suatu zat karsinogenik yang dapat menimbulkan kanker pada jalan nafas dan paru serta meyebabkan warna cokelat pada kuku dan gigi Harold V. Cordry, 2001. • Nikotin Nikotin dapat menghambat aktivitas silia pada paru dan memiliki karakteristik efek adiktif dan psikoaktif. Perokok akan merasakan kenikmatan, kecemasan berkurang, toleransi dan ketagihan. Hal itulah yang menyebabkan mengapa sekali merokok susah untuk berhenti. Efek nikotin menyebabkan perangsangan terhadap hormon adrenalin yang memacu jantung dan tekanan darah. Jantung tidak diberikan kesempatan istirahat dan tekanan darah akan semakin meninggi dan terjadilah hipertensi. Efek lain adalah merangsang aglutinasi dan akhirnya akan menyumbat pembuluh darah yang sudah sempit akibat CO yang berasal dari rokok. Nikotin yang terkandung di dalam asap rokok adalah antara 0,5 – 3 ng. Nikotin itu sendiri bukan merupakan komponen karsinogenik tetapi hasil pembakarannya seperti dibensakridin, dibensokarbasol, dan nitrosamin bersifat karsinogenik Committee to Assess the Science Base for Tobacco Harm Reduction, 2001.

2.2.6 Bahaya Merokok

Dokumen yang terkait

Pengaruh Kebiasaan Merokok Terhadap Peak Expiratory Flow Rate pada Mahasiswa Laki-laki Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara Angkatan 2010

2 75 41

Tingkat Pengetahuan Tentang Lensa Kontak Pada Mahasiswa Stambuk 2012 Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara

12 75 57

Gambaran Pengetahuan Mahasiswa/i Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara Stambuk 2008 - 2010 mengenai Buta Warna

0 36 61

Tingkat Pengetahuan Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara Stambuk 2007 Terhadap Posisi Duduk Yang Benar

1 34 52

Pengetahuan Dan Sikap Tentang Bahaya Merokok Terhadap Kebiasaan Merokok Dikalangan Mahasiswa Laki-Laki Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara

0 38 53

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT STRES DENGAN PERILAKU MEROKOK MAHASISWA LAKI-LAKI FAKULTAS ILMU KESEHATAN Hubungan Antara Tingkat Stres Dengan Perilaku Merokok Mahasiswa Laki-Laki Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Surakarta.

1 7 17

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT STRES DENGAN PERILAKU MEROKOK MAHASISWA LAKI-LAKI Hubungan Antara Tingkat Stres Dengan Perilaku Merokok Mahasiswa Laki-Laki Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Surakarta.

0 4 16

Tingkat Pengetahuan tentang Bahaya Merokok di Kalangan Mahasiswa Laki-laki Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara, Medan Stambuk 2010

0 0 19

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengetahuan 2.1.1 Definisi Pengetahuan - Tingkat Pengetahuan tentang Bahaya Merokok di Kalangan Mahasiswa Laki-laki Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara, Medan Stambuk 2010

0 0 11

Pengaruh Kebiasaan Merokok Terhadap Peak Expiratory Flow Rate pada Mahasiswa Laki-laki Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara Angkatan 2010

0 0 15