1. Mahasiswa laki-laki FK USU stambuk 2010 yang tidak hadir ke pleno pakar pada hari penelitian dilaksanakan.
Sampel menurut Suharsimi Arikunto 2002 adalah wakil populasi yang diteliti. Yang menjadi sampel dalam penelitian ini adalah mahasiswa laki-laki dari FK USU,
Medan stambuk 2010 pada tahun 2013. Jumlah sampel yang akan digunakan akan dikira
menggunakan rumus Notoatmodjo, 2005 :
n = N 1 + Nd²
Keterangan N = Besar populasi
n = Besar sampel d = Tingkat kepercayaanketepatan yang diinginkan
Perhitungan besar sampel mahasiswa laki-laki adalah seperti berikut :
n = 156 1 + 1560.05²
n = 112.230
n ≈ 112
Jadi, jumlah sampel yang diperlukan adalah 112 orang. Dengan tingkat kepercayaan yang dikehendaki sebesar 90 dan tingkat ketepatan relatif adalah sebesar 5, maka jumlah sampel
yang diperoleh dengan memakai rumus tersebut adalah sebanyak 112,230 orang yang akan dibulatkan menjadi 112 orang Notoatmodjo, 1993. Teknik pengambilan sampel dilakukan
secara consecutive sampling dimana semua sampel yang didapat dan memenuhi kriteria pemilihan dimasukkan dalam penelitian sampai jumlah sampel yang dibutuhkan terpenuhi.
4.4 Metode Pengumpulan Data
4.4.1 Pengumpulan Data Primer
Universitas Sumatera Utara
Data primer adalah data yang berasal dari sampel penelitian dan pengumpulan data dilakukan dengan metode angket yaitu data yang didapat langsung dari responden dengan
memberikan kuesioner kepada sampel penelitian.
4.4.2 Pengumpulan Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang didapatkan daripada Sub Bagian Pendidikan, FK USU, Medan yang berhubungan dengan jumlah mahasiswa laki-laki stambuk 2010.
4.4.3 Instrumen Penelitian
Instrumen adalah alat-alat yang akan digunakan untuk pengumpulan data Notoatmodjo, 2005. Instrumen penelitian ini berupa kuesioner sebagai alat bantu dalam pengumpulan
data yang terdiri dari pertanyaan-pertanyaan semi terbuka dan tertutup untuk mengumpulkan data tingkat pengetahuan responden tentang bahaya merokok di FK USU,
Medan.
4.4.4 Teknik Skoring dan Skala
Dalam penelitian ini, kuesioner yang digunakan adalah kuesioner yang berisi 15 pertanyaan.
Tabel 4.1 Penentuan Nilai dari Kuesioner Pengetahuan Nilai 0-15
Pertanyaan No. 1 s.d. 15 Jawaban benar bernilai 1
Jawaban salah bernilai 0
Setelah seluruh kuesioner dinilai sesuai dengan tabel diatas, maka tingkat pengetahuan dikelompokkan berdasarkan kategori berikut : Effendi Makhfudli, 2009.
• Baik, apabila nilai yang diperoleh 75 dari nilai tertinggi • Sedang, apabila nilai yang diperoleh 40-75 dari nilai tertinggi
• Kurang, apabila nilai yang diperoleh 40 dari nilai tertinggi
Berdasarkan skala pengukuran di atas, maka kategori pengetahuan dapat dilihat pada tabel berikut :
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.2 Kategori dari Kuesioner Pengetahuan
Tingkat Pengetahuan Nilai
Baik Bila nilai yang diperoleh 11 – 15
Sedang Bila nilai yang diperoleh 6 – 10
Kurang Bila nilai yang diperoleh 0 – 5
4.4.5 Uji Validitas
Validitas adalah suatu indeks yang menunjukkan alat ukur itu benar-benar mengukur apa yang diukur. Uji validitas ini akan dilakukan dengan korelasi Pearson, skor yang didapat
dari setiap pertanyaan dikorelasikan dengan skor total untuk tiap variabel. Sampel untuk uji validitas ini adalah 20 orang responden yang diambil secara random di Universitas
Sumatera Utara.
4.4.6 Uji Reliabilitas