Undang Pasar Modal hanyalah pihak tippee yang aktif dan dengan inisiatifnya sendiri mencari informasi, di mana :
91
1. Informasi tersebut dicari dengan jalan melanggar hukum, seperti
dengan mencuri, membujuk, kekerasan atau ancaman, atau 2.
Atau informasi tersebut disertai dengan pembatasan-pembatasan seperti kewajiban merahasiakan.
Bahkan semestinya, selain tippee tersebut aktif atau pasif, apa yang disebut secondary tippee pun pantas dilarang. Secondary tippee adalah pihak lain
yang menerima informasi bukan langsung dari orang dalam tetapi melalui tippee lain. Dalam hal ini missappropreation theory yang akan dibahas lebih lanjut di
bab IV dapat menjangkau kategori insider jenis secondary tippee ini sebagai kategori insider trading.
D. Pengecualian terhadap
Insider Trading
Tidak semua informasi orang dalam yang ditradingkan dapat dikenakan tuduhan sebagai insider trading
92
91
Ibid.
92
Dalam hal tidak terdapat larangan atas penggunaan informasi oleh suatu Pihak dan apabila dalam kenyataanya suatu Perusahaan atau Direksinya menyediakan informasi tersebut
tanpa pembatasan kepada Pihak manapun dan menyediakannya apabila diminta, maka informasi yang demikian dianggap tidak lagi sebagai informasi orang dalam meskipun informasi tersebut
tidak dipublikasikan. C.S.T.Kansil, Pokok-Pokok Pengetahuan dan Hukum Dagang Indonesia : Perbankan dan Permodalan di Indonesia
Jakarta : Sinar Grafika, 1996,hlm. 251.
. Ini merupakan prinsip lain dari hukum pasar
modal yang dianut di banyak negara. Sebaliknya ada juga peristiwa dimana informasi memang tidak perlu bahkan tidak boleh didisclose, tetapi juga tidak
boleh menjadi dasar suatu trading.
Universitas Sumatera Utara
Apa yang disebut dengan bonafide insider transaction misalnya sering kali dianggap tidak melakukan insider trading. Jadi dalam hal ini, persoalan apakan si
pelaku beritikad baik atau tidak merupakan faktor yang sangat menentukan. Sungguhpun diakui bahwa hal tersebut tidak selamanya mudah diketahui dalam
praktek.
93
Untuk mempertegas mengenai pihak mana sajakah yang tidak patut untuk melakukan trading, maka pihak-pihak seperti konsultan hukum pasar modal,
akuntan publik, appraiser, notaris, investment bankers, dan lain-lain juga terikat Tindakan yang biasanya tidak tergolong dalam tindakan insider trading
contohnya, terhadap para tippee yang mendapat informasi secara “kebetulan” dari pihak lain. Misalnya sambil si trader duduk-duduk di suatu restoran, lalu datang
dua orang yang tidak dikenal membicarakan masalah yang kebetulan tergolong sebagai inside information. Kebetulan si trader ini secara tidak sengaja
mendengar percakapan. Maka, apabila si trader tersebut akhirnya melakukan trading
, hal tersebut umumnya dianggap bukanlah merupakan perbuatan insider trading.
Contoh lain lagi, jika para ahli independent, yang dengan keahlian dan ketajaman analisisnya, dia dapat mengetahui atau memperkirakan dengan persis
apa yang sedang terjadi dalam suatu perusahaan, termasuk persoalan yang masih termasuk ke dalam golongan inside information. Maka apabila pihak analyst
tersebut misalnya melakukan trading, tidaklah pantas dia dipersalahkan dan dihukum karena telah melakukan insider trading.
93
Munir Fuady, Pasar Modal Modern Tinjauan Hukum, Op.Cit., hlm.180.
Universitas Sumatera Utara
untuk tidak melakukan trading atas saham dari emiten yang bersangkutan, berdasarkan teori yang dikenal dengan sebutan Contractual Obligation of
Confidentiality
94
1. Analyst
yang independen, seperti orang luar yang ahli dalam bidang tertentu, dimana dengan keahliannya dapat memperkirakan dengan
tepat apa yang terjadi dalam perusahaan, atau Mestinya pihak-pihak yang pantas dikecualikan sebagai insider adalah :
2. Penerima informasi secara kebetulan, seperti seseorang yang
kebetulan “nguping” percakapan antara dua orang di sebuah restoran. Sementara itu, contoh dari informasi yang tidak perlu bahkan tidak boleh
didisclose adalah sebagai berikut : 1.
Informasi yang belum matang untuk didisclose. Misalnya sebuah perusahaan pertambangan menemukan sumur baru yang belum pasti.
2. Informasi, yang apabila didisclose akan dimanfaatkan oleh pesaing-
pesaingnya sehingga merugikan perusahaan tersebut. 3.
Informasi yang sifatnya memang rahasia. Ini yang sering disebut rahasia perusahaan. Misalnya jika ada kontrak dengan pihak ketiga,
tetapi dalam kontrak tersebut ada klausula yang menyatakan bahwa apa-apa yang ada dalam kontrak tersebut adalah bersifat rahasia
diantara pihak tersebut. Terhadap ketiga hal tersebut diatas, maka tidaklah mungkin didisclose,
sungguhpun hal tersebut merupakan informasi penting yang dapat mempengaruhi
94
Ibid , hlm.173.
Universitas Sumatera Utara
harga saham di pasar. Biasanya terhadap informasi tersebut, hukum tidak memaksanya untuk mendisclose, tetapi juga tidak dibenarkan untuk dilakukan
trading berdasarkan informasi tersebut. Jadi yang berlaku adalah prinsip disclose
or abstain rule. E.
Pro Kontra Insider Trading
Menurut seorang pakar di bidang keuangan, insider trading dilihat sebagai masalah jika terdapat unsur penipuan fraud atau deceit. Misalnya pendapat
Michael Rozeff, Profesor dari University of Iowa yang banyak menulis tentang insider trading
, menyimpulkan bahwa insider trading merupakan topik yang masih kontroversial dan belum ada kesepakatan tentang ini. Menurutnya, sebagian
besar investor menerima insider trading sebagai suatu kenyataan. Insider trading akan menarik perhatian masyarakat setelah melewati berita yang spektakuler
tentang kasus insider trading di media massa.
95
Henry G. Manne, mengkritik adanya larangan terhadap insider trading. Manne membuat beberapa teori dalam menyerang ketentuan hukum yang
Menarik untuk disimak adalah dua pendapat yang saling bertentangan. Pendapat pertama diungkap oleh Henry G. Manne yang memaparkan hal tentang
insider trading sebagai berikut: “Insider trading provides an incentive for
entrepreneurial activity, and that it enhances market efficiency through the faster dissemination of information”
. Artinya bahwa insider trading memberikan satu insentif bagi kegiatan kewirausahaan, dan dapat meningkatkan efisiensi pasar
melalui informasi yang cepat tersebar.
95
M.S. Tumanggor, Kajian Hukum Atas Insider Trading Di Pasar Modal : Suatu Antisipasi Terhadap Pengembangan Ekonomi Indonesia Satu Telaah Singkat,
Bandung : Universitas Padjadjaran, tth, hlm.7-8.
Universitas Sumatera Utara
melarang praktek insider trading. Hipotesis yang dipergunakan Manne dalam menganalisis pendapatnya adalah the efficient market hypothesis and the random
walk hypothesis. Berdasarkan the efficient market hypothesis, maka akan dapat
diramalkan bahwa harga saham akan terefleksikan berdasarkan informasi yang tersedia dan kemudian harga akan bergerak secara random.
96
Dua masalah dasar mengenai tanggapan Manne terhadap keuntungan immoral
yaitu : Pendapat Manne yang pertama tersebut membenarkan bahwa insider
trading akan membuat pasar lebih efisien. Apabila orang dalam diperbolehkan
melakukan transaksi, mereka akan seringkali melakukan transaksi saham sehingga menjadi pasti. Kritikan yang khusus ditujukan kepada analisis Manne tersebut
adalah menuntut agar orang dalam dilarang mendapatkan keuntungan immoral dari praktek insider trading. Manne berpendapat bahwa sesuatu dikatakan
immoral adalah merupakan pernyataan normatif.
97
1. Kasus insider trading menunjukkan bahwa orang-orang di luar
manajer sering dianggap sebagai insider trading. 2.
Manne lalai menyatakan bahwa manajer juga dapat memperoleh keuntungan yang tidak terduga-duga dari turunnya harga saham.
Pendapat lainnya diungkap oleh U Bhattacharya dan H Daouk sebagai berikut:
“Recently, empirical studies have also found that the proper enforcement of insider trading laws reduces the cost of equity capital by about 5 ,
96
Henry G.Manne dalam Najib A.Giysmar, Op.Cit., hlm.47.
97
Ibid.
Universitas Sumatera Utara
which suggest that any advantage from a market efficiency perspective is outweighed by the loss of investor confidence caused by insider trading”
. Artinya bahwa, berdasarkan studi empiris terkini didapat kesimpulan
bahwa penegakan hukum terkait kasus insider trading akan mengurangi biaya modal kira-kira 5 , keuntungan lain dari tindakan tersebut adalah efisiensi pasar
tercapai sekaligus tingkat kepercayaan investor akan meningkat. Pendapat kedua ini banyak dukungan karena pesan yang begitu kuat akan
perlindungan bagi investor dimana terdapat 3 tiga hal penting yang akan dicapai jika penegakan hukum terhadap kasus insider trading dilaksanakan, yaitu:
1. Regulasi yang efektif di bidang hukum khususnya penegakan hukum
secara umum akan menghasilkan pengembangan pasar modal ke arah yang lebih baik sekaligus perlindungan bagi investor;
2. Regulasi yang efektif akan membentuk siklus keterkaitan positif
antara investor dan perusahaan publik di mana dengan tingkat risiko yang rendah akan dicapai biaya operasional yang rendah, pada
akhirnya akan menarik perusahaan-perusahaan untuk menjadi perusahaan publik yang terdaftar di pasar modal;
3. Para regulator dan badan yang menangani penegakan hukum di pasar
modal wajib mampu untuk mendeteksi dan mencegah tindakan- tindakan yang dapat merugikan investor. Jika investor kehilangan
kepercayaannya maka pasar modal akan masuk pada siklus negatif di mana nilai saham akan jatuh, perusahaan-perusahan publik yang
Universitas Sumatera Utara
masuk dalam kategori baik akan keluar dari pasar modal, pada akhirnya aktivitas pasar modal secara keseluruhan akan terhenti.
Tujuan utama dari pelaku insider trading adalah untuk memperoleh keuntungan melalui pemanfaatan informasi yang belum ter-publish kepada publik,
sehingga pelaku-pelaku dapat dikenakan sanksi berupa ganti rugi, memang dalam hukum pidana dapat terlaksana dengan alat bukti sebagaimana disebut dalam
Pasal 184 KUHAP yang berbunyi: “alat bukti yang sah meliputi keterangan saksi, keterangan ahli, surat, petunjuk dan keterangan tersangka”. Namun hal ini sangat
sulit dibuktikan dan alat bukti sebagaimana disebut dalam Pasal 184 KUHAP ini tidak cukup untuk memenuhi pembuktian insider trading.
F. Dampak