Kesimpulan Tinjauan Yuridis Terhadap Peran Teori Penyalahgunaan (Misappropreation Theory) Sebagai Upaya Preventif Bagi Praktik Insider Trading

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan yang sudah dipaparkan, maka dapat diambil beberapa kesimpulan antara lain sebagai berikut : 1. Pengaturan industri pasar modal di Indonesia telah diregulasi dan dilaksanakan melalui : Undang-Undang Nomor 15 Tahun 1952 tentang Bursa; Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal; Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 1995 tentang Penyelenggaraan Kegiatan di Bidang Pasar Modal juncto Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2004 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 1995 tentang Penyelenggaraan Kegiatan di Bidang Pasar Modal; Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 1995 tentang Pemeriksaan di Bidang Pasar Modal; disertai dengan 3 tiga Keputusan Menteri Keuangan; 157 seratus lima puluh tujuh Peraturan Bapepam. Insider trading hanya diatur di dalam Undang-Undang Pasar Modal Nomor 8 Tahun 1995, yakni Pasal 95 sampai Pasal 99. Belum terdapatnya pengaturan tersendiri secara detail dan komprehensif atas praktik insder trading di dalam suatu produk undang-undang menyebabkan penegakan hukum atas praktik insider trading belum dapat dicapai secara maksimal, terlebih lagi belum diterapkannya unsur pendekatan berdasarkan misaprropreation theory ke dalam peraturan Universitas Sumatera Utara perundang-undangan dalam menangani praktik insider trading yang terjadi. 2. Otoritas pasar modal yang berwenang untuk melakukan pengawasan dan penegakan hukum adalah Bapepam-LK yang telah berubah wujud menjadi Otoritas Jasa Keuangan OJK. Secara rinci, mekanisme pengawasan dan penegakan hukum oleh otoritas pasar modal ini mencakup upaya preventif, yakni dengan membentuk aturan main yang jelas, membuat pedoman, bimbingan dan pengarahan;dan upaya represif, yakni dalam bentuk pemeriksaan, penyidikan, dan penerapan sanksi-sanksi. Otoritas pasar modal juga telah peningkatan pengawasan dengan mengembangkan sistem deteksi dini early warning system atas risiko transaksi efek yang mengarah kepada praktik inisder trading, serta upaya harmonisasi regulasi terkait dengan peralihan kewenangan pengawasan dan law enforcement dari Bapepam ke Otoritas Jasa Keuangan OJK dalam rangka meningkatkan penegakan hukum di industri pasar modal. 3. Fungsi penerapan misaprropreation theory dalam menangani praktik insider trading, secara garis besar ada tiga, yakni pertama, menjerat pelaku insider trading tidak hanya berdasarkan kategori klasik tetapi juga kategori modern, kedua, menjamin keadilan dan kepastian hukum bagi pelaku ekonomi khususnya para investor dari praktik insider trading yang merugikan, dan ketiga melindungi sirkulasi keuangan negara melalui industri pasar modal secara komprehensif sehingga stabilitas perekonomian negara Indonesia tetap terjaga. Dengan diterapkannya Universitas Sumatera Utara pendekatan berdasarkan misappropreation theory dalam menyelesaikan kasus insider trading maka penegakan hukum, khususnya di bidang pasar modal lebih memberikan kepastian hukum serta perlindungan hukum bagi masyarakat investor serta menjaga stabilitas industri pasar modal Indonesia.

B. Saran