11 Sebagaimana dikemukakan oleh Syamsudin dalam bukunya yang
berjudul manajemen keuangan perusahaan 2002:66 bahwa EPS menggambarkan jumlah rupiah yang akan diperoleh untuk setiap
lembar saham biasa. Besarnya EPS mendapat perhatian yang cukup besar dari investor. Hal ini disebabkan EPS bisa dijadikan
barometer keberhasilan suatu perusahaan, apabila suatu perusahaan berhasil dalam operasinya, maka EPS yang ditawarkan
juga besar. Namun tidak berarti bahwa jumlah laba tersebut akan
didistribusikan semua bagi pemegang saham EPS, karena hal itu juga berhubungan dengan kebijaksanaan pembayaran deviden.
Penghasilan netto perseroan harus disesuaikan dengan memperhitungkan bagian deviden saham istimewa. Jumlah saham
yang diperhitungkan dalam penentuan EPS juga hanyalah jumlah lembar saham biasa yang beredar.
6. Pengaruh DAR dan DER Terhadap EPS
Tujuan dari sebuah perusahaan adalah memaksimumkan nilai perusahaan khususnya bagi pemilik. Hal tersebut dapat
ditunjukkan dengan peningkatan Earning Per Share EPS perusahaan. Peningkatan EPS akan meningkatkan kepercayaan
pemegang saham oleh karena kemampuan menciptakan laba perusahaan meningkat.
Universitas Sumatera Utara
12 Adapun faktor yang mempengaruhi EPS adalah Debt to
Total Asset Ratio dan Debt to Total Equity Ratio. Kedua rasio ini, yang merupakan bagian dari rasio leverage keuangan, akan diteliti
lebih lanjut dalam penelitian ini. Rasio leverage keuangan menunjukkan kapasitas perusahaan untuk memenuhi kewajiban
baik jangka pendek maupun jangka panjang. Leverage keuangan menunjukkan proporsi atas penggunaan hutang untuk membiayai
investasinya. Penggunaan hutang itu sendiri bagi perusahaan mengandung tiga dimensi, yaitu; 1 pemberi kredit akan
menitikberatkan pada besamya jaminan atas kredit yang diberikan, 2 dengan penggunaan hutang maka apabila perusahaan
mendapatkan keuntungan yang lebih besar dari beban tetapnya maka keuntungan pemilik perusahaan meningkat, dan 3 dengan
menggunakan hutang maka pemilik perusahaan memperoleh dana dan tidak kehilangan pengendalian perusahaan Sartono,
2001:114. Apabila perusahaan memiliki DAR dan DER yang tinggi
berarti perusahaan memiliki tingkat hutang yang tinggi dengan beban tetap yang tinggi, sehingga akan mengurangi beban pajak
dan menyebabkan keuntungan bagi perusahaan. Hal tersebut tentu akan mempengaruhi laba bersih bagi pemegang saham biasa
termasuk deviden, dilain pihak meningkatkan risiko karena
Universitas Sumatera Utara
13 kewajiban untuk membayar hutang lebih diutamakan Harahap,
2007:303.
7. Penelitian Terdahulu
Pancawati, dkk 2004 melakukan penelitian dengan judul analisis variabel yang mempengaruhi earning per share yang
tercatat di bursa efek jakarta perbandingan sebelum dan sesudah krisis selama periode 1997-2000. Pada penelitian tersebut,
variabel yang digunakan antara lain net sales, Debt to Total Equity Ratio, current ratio, inventory turnover, total asset turnover, net
profit margin, dan book value growth. Hasil uji signifikansi simultan uji F menunjukkan bahwa semua variabel tersebut
mempunyai pengaruh secara simultan terhadap EPS sebelum krisis moneter dan pada masa krisis moneter dan dapat diterima
menjadi model penelitian. Sedangkan uji secara parsial uji t menunjukkan variabel yang berpengaruh pada masa krisis moneter
adalah Debt to Total Equity Ratio, net profit margin, dan book value growth; variabel yang berpengaruh sebelum krisis moneter
adalah net sales, current ratio, inventory turnover total asset turn over, net profit margin, dan book value growth terhadap EPS.
Hasil uji beda menunjukkan nilai EPS dan variabel yang mempengaruhinya tidak terdapat perbedaan pengaruh pada dua
periode yang berbeda.
Universitas Sumatera Utara
14
2.2. Kerangka Konseptual