Efektifitas model penghimpunan dana pihak ketiga : studi kasus kartu shar-E PT. Bank Muamalat Indonesia,Tbk.

(1)

EFEKTIFITAS

MODEL PENGHIMPUNAN DANA PIHAK KETIGA

(Studi Kasus Kartu Shar-E PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk.)

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Islam (SEI)

Oleh

Budi Rahma Wardana NIM: 103046128329

KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI MUAMALAT / EKONOMI ISLAM

FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA


(2)

LEMBAR PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa:

1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar strata 1 di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Semua Sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli saya atau merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi yang berlaku di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 27 Januari 2008


(3)

EFEKTIFITAS

MODEL PENGHIMPUNAN DANA PIHAK KETIGA

(Studi Kasus Kartu Shar-E PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk.)

Skripsi

Diajukan Kepada Fakultas Syariah dan Hukum untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Ekonomi Islam (SEI)

Oleh:

Budi Rahma Wardana NIM: 103046128329

Dibawah Bimbingan

Pembimbing I Pembimbing II

Drs. H. Anwar Abbas, M.Ag AM. Hasan Ali, MA

KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI MUAMALAT / EKONOMI ISLAM

FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA


(4)

PENGESAHAN PANITIA UJIAN

Skripsi berjudul EFEKTIFITAS MODEL PENGHIMPUNAN DANA PIHAK KETIGA (Studi Kasus Kartu Shar-E PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk.) telah diujikan dalam sidang Munaqosyah Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta pada tanggal 17 Januari 2008. Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Islam (SEI) pada Program Studi Muamalat (Ekonomi Islam).

Jakarta, 17 Januari 2008 Mengesahkan,

Dekan Fakultas Syariah dan Hukum

Prof. DR. H. Muhammad Amin Suma, SH, MA, MM NIP. 150 210 422

PANITIA UJIAN

1. Ketua : Euis Amalia, M.Ag. (………) NIP. 150 289 264

2. Sekretaris : Ah. Azharuddin Lathif, M. Ag. (………) NIP. 150 318 308

3. Pembimbing I : Drs. H. Anwar Abbas, M. Ag. (………) NIP. 131 273 007

4. Pembimbing II: AM. Hasan Ali, MA (………) NIP. 150 370 226

5. Penguji I : Dr. Ir. H. M. Nadratuzzaman Hosen, MS, M.Sc (………) NIP. 450 005 016

6. Penguji II : Indo Yama Nasarudin, SE, MAB (………) NIP. 150 317 593


(5)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR... i

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR TABEL... vii

DAFTAR GAMBAR... ix

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah ... 5

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 6

D. Kajian Pustaka ... 7

E. Kerangka Teori dan Kerangka Konsep ... 10

F. Metode Penelitian ... 11

G. Sistematika Penulisan ... 15

BAB II EFEKTIFITAS MODEL PENGHIMPUNAN DANA PADA PERBANKAN SYARIAH ... 17

A. Pengertian Efektifitas ... 17

B. Pengertian Penghimpunan Dana ... 18


(6)

D. Konsep Produk Penghimpunan Dana ... 20

E. Produk Penghimpunan Dana ... 26

1. Tabungan ... 26

2. Deposito ... 27

3. Giro ... 28

F. Strategi Produk ... 28

1. Pengertian Produk ... 28

2. Komponen Strategi ... 29

BAB III GAMBARAN UMUM PT. BANK MUAMALAT INDONESIA . 32 A. Sejarah Perkembangan PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk... 32

B. Visi dan Misi PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk. ... 35

C. Struktur Organisasi dan Manajemen PT. Bank Muamalat Indonesia ... 35

D. Badan Pengurus PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk ... 39

E. Produk-produk PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk ... 40

F. Gambaran Umum Kartu Shar-E ... 48

1. Pengertian Kartu Shar-E ... 48

2. Landasan Hukum Kartu Shar-E ... 48


(7)

4. Operasional Kartu Shar-E ...49

5. Perkembangan Dana Pihak Ketiga Kartu Shar-E ...53

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN... 56

A. Analisa Deskriptif ... 56

1. Target Penjualan Kartu Shar-E ... 56

2. Target Dana Pihak Ketiga Kartu Shar-E ... 58

3. Perkembangan Kartu Shar-E ... 60

B. Analisa Chi - Square ... 72

1. Profil Responden ... 72

2. Uji Validitas dan Realibilitas... 77

3. Pengolahan Data Chi - Square ... 80

4. Uji Hipotesa ... 84

BAB V PENUTUP ... 90

A. Kesimpulan ... 90

B. Saran ... 91

DAFTAR PUSTAKA 94


(8)

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Data-data Karya Skripsi ...8

Tabel 2.1 Conceptual Framework ...29

Tabel 4.1 Target Penjualan Kartu Shar-E ...56

Tabel 4.2 Target Dana Pihak Ketiga Kartu Shar-E ...58

Tabel 4.3 Komposisi Nasabah ...61

Tabel 4.4 Perkembangan Nasabah Shar-E...62

Tabel 4.5 Komposisi Rekening Shar-E ...63

Tabel 4.6 Pertumbuhan Saldo Rata-rata Shar-E ...64

Tabel 4.7 Komposisi Jumlah Dana Pihak Ketiga Produk Tabungan ...65

Tabel 4.8 Komposisi Shar-E terhadap Dana Pihak Ketiga Tabungan ...67

Tabel 4.9 Komposisi Shar-E terhadap Dana Pihak Ketiga Bank Muamalat Indonesia ...69

Tabel 4.10 Profil Responden Berdasarkan Jenis Kelamin...72

Tabel 4.11 Profil Responden Berdasarkan Usia ...73

Tabel 4.12 Profil Responden berdasarkan Tingkat Pendidikan...74

Tabel 4.13 Profil Responden berdasarkan Pekerjaan ...75

Tabel 4.14 Profil Responden berdasarkan Penghasilan...76 Tabel 4.15 Hasil Pengujian Validitas dan Reliabilitas Variabel Efektifitas Kartu


(9)

Shar-E ...78

Tabel 4.16 Hasil Pengujian Validitas dan Reliabilitas Variabel Efektifitas Kartu Shar-E ...79

Tabel 4.17 Aksesbilitas Kartu Shar-E...80

Tabel 4.18 Brand Image Kartu Shar-E ...80

Tabel 4.19 Fasilitas ATM Kartu Shar-E ...80

Tabel 4.20 Fasilitas Debit Card Kartu Shar-E ...81

Tabel 4.21 Fasilitas Izi Money Kartu Shar-E ...81

Tabel 4.22 Fasilitas Salam Muamalat Kartu Shar-E...81

Tabel 4.23 Pelayanan Bank Muamalat ...82

Tabel 4.24 Pelayanan Kantor Pos Indonesia ...82

Tabel 4.25 Penggunaan Kartu Shar-E...82

Tabel 4.26 Kartu Shar-E sebagai Media Investasi...83

Tabel 4.27 Biaya Administrasi Kartu Shar-E ...83

Tabel 4.28 Skoring Jawaban Responden ...85

Tabel 4.29 Hasil Penghitungan Eij ...86


(10)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Konsep Efektifitas ...11

Gambar 3.1 Organization Chart of PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk ...36

Gambar 3.2 Dewan Pengawas Syari’ah dan Dewan Komisaris ...39

Gambar 3.3 Dewan Direksi ...40

Gambar 3.4 Grafik Perolehan Dana Pihak Ketiga Tahun 2004...53

Gambar 3.5 Grafik Komposisi Dana Pihak Ketiga Tahun 2004 ...53

Gambar 3.5 Grafik Perolehan Dana Pihak Ketiga Tahun 2005...54

Gambar 3.6 Grafik Komposisi Dana Pihak Ketiga Tahun 2005 ...54

Gambar 3.7 Grafik Perolehan Dana Pihak Ketiga Tahun 2006...55

Gambar 3.8 Grafik Komposisi Dana Pihak Ketiga Tahun 2006 ...55

Gambar 4.1 Grafik Target Penjualan Kartu Shar-E ...57

Gambar 4.2 Grafik Target Dana Pihak Ketiga Shar-E ...59

Gambar 4.3 Grafik Pertumbuhan Nasabah ...61

Gambar 4.4 Grafik Perkembangan Nasabah Shar-E ...62

Gambar 4.5 Grafik Perbandingan antara Nasabah Shar-E dan Non Shar-E ...63

Gambar 4.6 Grafik Perkembangan Saldo Rata-rata Shar-E ...65

Gambar 4.7 Grafik Komposisi Jumlah Dana Pihak Ketiga Produk Tabungan ...66


(11)

Gambar 4.9 Komposisi Shar-E terhadap Dana Pihak Ketiga Bank Muamalat Indonesia

...69

Gambar 4.10 Grafik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin...73

Gambar 4.11 Grafik Responden Berdasarkan Usia ...73

Gambar 4.12 Grafik Responden Berdasarkan Pendidikan ...74

Gambar 4.13 Grafik Responden Berdasarkan Pekerjaan...75

Gambar 4.14 Grafik Responden Berdasarkan Penghasilan ...76


(12)

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH

Pangsa pasar perbankan syari’ah hingga November 2006 masih dibawah dua persen dari total Perbankan Nasional. Berdasarkan data Direktorat Perbankan Syari’ah Bank Indonesia (BI), asset perbankan syari’ah secara keseluruhan mencapai Rp. 25,488 Triliun atau 1,56 persen dari total asset perbankan nasional. Jumlah dana pihak ketiga (DPK) perbankan syari’ah Rp. 19,347 Triliun atau 1,55 persen dari total perbankan nasional. Sementara itu, jumlah pembiayaan mencapai Rp. 20,391 Triliun atau 2,66 persen dari total pembiayaan perbankan nasional.1

Data diatas cukup wajar jika kita melihat kondisi obyektif Perbankan Syari’ah di Indonesia. Pertama, pelaku perbankan syariah sampai dengan tahun 2006 hanya 3 Bank Umum Syari’ah, 20 Unit Usaha Syari’ah dan 105 Bank Perkreditan Rakyat Syari’ah dengan jumlah kantor 630 kantor dan 437 office channeling. Kedua, total modal perbankan syariah per Desember 2006 hanya sebesar Rp1,78 Triliun. Ketiga,

sumberdaya manusia yang memahami konsep dan implementasi operasional perbankan syariah terbatas. Keempat, teknologi core banking yang dipergunakan perbankan syariah belum memenuhi kebutuhan transaksi para customer. Kelima, Waktu 15 (lima belas)

1

Rubrik Ekonomi Syari'ah, Republika, (Jakarta), 29 Januari 2007. h. 23


(13)

tahun beroperasi perbankan syariah di Indonesia belum dapat menjadi ukuran keberlangsungan usaha.2

Merespon data dan fakta tersebut, Gubernur BI Burhanudin Abdullah mencanangkan program Akselerasi Pengembangan Perbankan Syari’ah akhir Desember 2006 yang lalu. Dan menargetkan pangsa perbankan syari’ah meningkat menjadi 2,84 persen pada akhir 2007 dan 5,25 persen pada akhir 2008. Untuk itu, kalangan perbankan syari’ah telah mematok target dan merancang strategi di tahun 2007. Baik menyangkut pertumbuhan bisnis, fokus bisnis, perluasan jaringan, ekspansi sumber dana, maupun dengan meluncurkan produk baru atau mengembangkan produk unggulan yang sudah ada sebelumnya, guna mencapai target yang telah ditetapkan.

Seiring makin ketatnya persaingan pada industri perbankan syari’ah, maka keunggulan dan advantage merupakan suatu keharusan bagi sebuah produk dalam menjalankan fungsinya sebagai media intermediasi dana. Salah satu dari sekian banyak produk itu adalah Kartu Shar-E, sebuah jasa pelayanan investasi syari’ah berbasis teknologi yang dikombinasikan dengan ATM dan Debit Card.

Kartu Shar-E begitu mudah diakses, mudah penyetorannya, dan mudah penggunaannya. Produk ini mempunyai keunikan tersendiri jika dibandingkan dengan produk investasi yang ada di bank syari’ah pada umumnya. Selain ditunjang dengan fasilitas pelayanan yang prima (dengan memanfaatkan 188 jaringan outlet Bank Muamalat di 28 Propinsi, 320 jaringan SOPP Kantor Pos, 18.000 titik layanan dan tarik

2

Hana Wijaya, Perbankan Syari’ah dan Tantangan Pertumbuhan, Makalah Seminar Bulanan Masyarakat Ekonomi Syari’ah (MES), Jakarta: 21 Februari 2007. h. 5


(14)

tunai dilebih 8888 ATM Bersama dan ATM BCA). Kartu Shar-E juga dilengkapi dengan beragam fungsi penunjang, diantaranya ATM dan Debit Card, Bancasurance,

Co Branding, dan berbagai macam fungsi lainnya.

Berdasarkan laporan keuangan bulan Agustus 2005, asset Bank Muamalat Indonesia (BMI) tumbuh mencapai Rp. 6,53 Triliun dengan laba sebelum pajak mencapai Rp. 109,7 Milyar. Sementara dana pihak ketiga (DPK) telah terkumpul sebesar Rp. 5,03 Triliun dan pembiayaan yang disalurkan Rp. 5,55 Triliun. Artinya Bank Muamalat mencatatkan angka Financing to Deposit Ratio (FDR) lebih dari 100 persen. Jika dibandingkan pada tahun 2004 asset Bank Muamalat baru mencapai 4,22 triliun dengan laba sebelum pajak Rp. 62,04 Miliar, jumlah DPK yang terkumpul 3,37 Trilliun dengan penyaluran pembiayaan mencapai 3,62 Trilliun. 3

Pertumbuhan dana pihak ketiga yang cukup signifikan menunjukan agresifitas Bank Muamalat dalam menjaring nasabah. Kartu Shar-E sebagai produk yang inovatif, tentunya mempunyai kontribusi dalam pertumbuhan tersebut. Karena Kartu Shar-E mempunyai peran yang strategis dalam mengaplikasikan tiga metode marketing sekaligus, yaitu: penetrasi pasar, pengembangan produk, dan pengembangan pasar. Melalui Shar-E Bank Muamalat melakukan penetrasi pasar dengan memaksimalkan jaringan di 18.000 titik layanan kartu Debit dan tarik tunai BCA, serta 320 SOPP kantor pos diseluruh Indonesia.

Selain itu, untuk menambah nilai produk Shar-E upaya modifikasi baik dari segi

core produk, kemasan, maupun add servicenya terus dilakukan oleh Bank Muamalat

3


(15)

Sehingga diharapkan mampu menjadi company branding yang dapat menstimulus pengembangan pasar dalam menghimpun dana pihak ketiga sebanyak-banyaknya.

Keberadaan produk Shar-E ini menjadi kajian yang menarik untuk diteliti lebih mendalam. Sebagai salah satu produk uggulan Bank Muamalat, Shar-E diharapkan mampu menjadi katalisator performance Bank dalam menjalankan fungsinya sebagai lembaga intermediasi dana. Dengan jaringan pelayanan real time online Shar-E yang tersebar luas di Indonesia, merupakan entry poin strategis bagi Bank Muamalat dalam usahanya memperluas jangkauan nasabah. Dengan begitu Shar-E tidak hanya mempunyai kontribusi yang besar dalam meningkatkan penghimpunan Dana Pihak Ketiga yang diperoleh Bank Muamalat, melainkan juga mempengaruhi market share Dana Pihak Ketiga Perbankan Syari’ah terhadap Perbankan Nasional.

Oleh karena itu, untuk mengetahui sejauh mana kinerja (performance) Kartu Shar-E dalam mempengaruhi penghimpunan dana pihak ketiga yang diperoleh Bank Muamalat, maka penulis mengajukan tema skripsi yang berjudul “EFEKTIFITAS MODEL PENGHIMPUNAN DANA PIHAK KETIGA (Studi Kasus Kartu Shar-E PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk.)

B. PEMBATASAN DAN PERUMUSAN 1. Pembatasan Masalah

Penelitian ini menganalisa Efektifitas Kartu Shar-E sebagai salah satu model produk penghimpunan dana, Baik itu dalam perspektif Nasabah maupun perspektif Bank


(16)

Muamalat. Dalam perspektif nasabah, analisa ditujukan untuk mengetahui pencitraan nasabah berdasarkan pengalamannya, ketika menggunakan kartu Shar-E. Sedangkan dalam perspektif Bank Muamalat, analisa ditujukan pada peran kartu Shar-E terhadap upaya Bank Muamalat dalam meningkatkan penghimpunan Dana pihak ketiga.

Adapun periode yang akan dianalisa adalah tahun 2004-2007, yaitu ketika kali pertama produk Shar-E Launching (diperkenalkan pada masyarakat luas) hingga perkembangannya sampai saat ini.

2. Perumusan Masalah

Rumusan masalah yang akan dikaji melalui penelitian ini adalah:

a. Bagaimana konsep dan implementasi Kartu Shar-E sebagai model penghimpun dana pihak ketiga Bank Muamalat

b. Bagaimana citra kartu Shar-E menurut menurut perspektif nasabah .

c. Sejauhmana efektifitas Kartu Shar-E dalam menghimpun dana pihak ketiga Bank Muamalat.

C. TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN

1. Tujuan Penelitian

Seiring dengan perumusan dan pembatasan masalah diatas, maka yang akan menjadi tujuan penelitian adalah:


(17)

a. Untuk mengetahui konsep dan implementasi Kartu Shar-E sebagai model penghimpun dana pihak ketiga Bank Muamalat

b. Untuk mengetahui citra kartu Shar-E menurut menurut perspektif nasabah c. Untuk mengetahui peran atau kontribusi Kartu Shar-E dalam menghimpun dana

pihak ketiga Bank Muamalat. 2. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari hasil penelitian ini bisa dilihat dari beberapa aspek, yaitu: a. Penulis

Hasil dari penelitian ini diharapkan mampu memperdalam dan memperluas khazanah keilmuan penulis, khususnya dalam bidang operasional bank syari’ah. b. Akademis

Hasil dari penelitian ini diharapkan mampu menjelaskan model baru dalam melakukan Penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) berikut strateginya melalui produk Shar-E. Sehingga dapat memperkaya literatur dan studi telaah, khususnya dalam mekanisme operasional perbankan syari’ah.

c. Praktisi

Hasil dari penelitian ini dapat menjadi justifikasi, bahwa inovasi produk Kartu Shar-E yang dilakukan Bank Muamalat benar-benar menjadi model penghimpunan yang efektif dalam peningkatan kuantitas dana pihak ketiga.


(18)

Sehingga cara serupa dapat dijadikan contoh bagi lembaga atau institusi sejenis, dalam melakukan strategi penghimpunan dananya.

d. Kebijakan

Hasil dari penelitian ini dapat menjadi dasar kebijakan pengambilan keputusan bagi seorang manager, dalam menentukan arah, tujuan, dan kegiatan operasi suatu organisasi (Khususnya Perbankan Syari’ah) dalam hal strategi produk penghimpunan dana.

e. Masyarakat

Hasil dari penelitian ini bisa menjadi media informasi dan wacana oleh masyarakat luas terhadap keandalan suatu produk investasi perbankan syari’ah, sehingga bisa menjadi acuan dalam memilih suatu instrumen investasi yang sesuai dengan preferensi kebutuhan masing-masing individu.

D. KAJIAN PUSTAKA

Ada dua penelitian skripsi yang mengangkat tema Kartu Shar-E di fakultas Syari’ah & Hukum yang dapat dijadikan sebagai literatur review , yaitu:

Tabel 1.1

Data-data Karya Skripsi


(19)

1. Analisis SWOT Terhadap Produk Shar-E (Studi

Kasus pada PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk.) Ihdina Darsa 2006 2. Analisis Tingkat Kepuasan Nasabah Terhadap

Bauran Pemasaran Kartu Shar-E (Studi Kasus pada PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk.)

Harry Yusra 2006

1. Analisis SWOT Terhadap Produk Shar-E (Studi Kasus pada PT. Bank Muamalat , Tbk.)

Dilihat dari jenis penelitiannya, judul skripsi diatas merupakan penelitian lapangan. Sedangkan dari segi data yang dikumpulkan, diolah, dan dianalisis, Penelitian tersebut merupakan penelitian kualitatif. Judul penelitian di atas merupakan tema baru yang belum pernah dibahas dalam lingkungan Fakultas Syari’ah & Hukum sehingga tidak ada tinjauan pustaka.

Dalam pembahasannya, penelitian tersebut memfokuskan pada analisa SWOT, yaitu suatu analisa yang dibuat berdasarkan perspektif kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman dari produk Shar-E. Untuk selanjutnya dievaluasi secara internal maupun eksternal dalam mencapai visi dan misi sesuai dengan corporate planning yang telah ditentukan. Dilihat dari sumber datanya, penelitian tersebut mengandalkan data dari hasil wawancara dan kuesioner dari nasabah Bank Muamalat.

Kesimpulan dari hasil penelitian ini adalah, aspek kekuatan dan peluang yang dimiliki kartu Shar-E sudah cukup bagus, hanya saja ada beberapa hal yang perlu


(20)

dibenahi dalam tehnis operasional kartu Shar-E, misalnya nasabah hanya bisa mengambil dananya melalui ATM, hal ini menjadi kelemahan tersendiri dari sisi

fleksibilitas kartu Shar-E.

2. Analisis Tingkat Kepuasan Nasabah Terhadap Bauran Pemasaran Kartu Shar-E (Studi Kasus pada PT. Bank Muamalat , Tbk.)

Dilihat dari jenis penelitiannya, judul skripsi di atas merupakan perpaduan antara penelitian lapangan (field research) dan penelitian kepustakaan (Library research). Dari segi data yang dikumpulkan, diolah, dan dianalisis, penelitian tersebut merupakan penelitian kuantitatif.

Dalam pembahasannya, penelitian tersebut sudah cukup komprehensif dalam menganalisa konsep bauran pemasaran yang diaplikasikan dalam produk Shar-E. Suatu strategi terpadu yang mengkombinasikan unsur produk, harga, promosi, dan distribusi, yang dapat dikendalikan oleh perusahaan untuk mempengaruhi reaksi dari konsumen.

Pembahasan tersebut juga didukung oleh data observasi mengenai tingkat harapan nasabah, untuk selanjutnya dikorelasikan dengan tingkat kinerja bank muamalat dan kepuasan nasabah dalam bauran pemasaran Kartu Shar-E. Dilihat dari sumber datanya, penelitian tersebut mengandalkan data kuesioner dari nasabah Bank Muamalat. Kesimpulan dari hasil penelitian ini adalah, tingkat kinerja bank berkolerasi positif terhadap bauran pemasaran kartu Shar-E.

E. KERANGKA TEORI DAN KERANGKA KONSEP 1. Kerangka Teori


(21)

a. Efektifitas merupakan suatu besaran atau angka untuk menunjukan sampai seberapa jauh sasaran (target) tercapai.4

Rumus ⇒

) arg (T et Sasaran

HasilNyata

x 100%

Menurut www.damandiri.or.id, mengatakan pada dasarnya pengertian efektifitas yang umum menunjukan pada taraf tercapainya hasil, dengan kata lain efektifitas menekankan pada hasil yang dicapai.5

b. Penghimpunan Dana merupakan suatu usaha yang dilakukan oleh bank dalam menghimpun dana dari masyarakat melalui produk-produk yang ada, dengan tujuan saving maupun invesment.

c. Menurut Myers respon merupakan struktur yang terbentuk oleh keyakinan

(beliefs), perasaan (feelings), dan kecenderungan perilaku (behaviour

tendencies) mengenai suatu obyek.6

d. Dalam konsepnya Kartu Shar-E merupakan suatu jenis Tabungan dengan Akad

Mudharabah. Sedangkan dalam tehnis operasionalnya, Kartu Shar-E dapat

disamakan dengan ATM (Auotomatic Teller Machine), yaitu kegiatan kas yang dilakukan secara elektronik untuk memudahkan nasabah dalam rangka menarik

4

B.N. Marbun, S.H., Kamus Manajemen, Jakarta: Pustaka Sinar Harapan, 2003. h. 71 5

http//www.damandiri.or.id 6


(22)

atau menyetor dana secara tunai, melakukan pemindahbukuan, dan memperoleh informasi saldo rekening nasabah.7

2. Kerangka Konsep

Gambar 1.1 Konsep Efektifitas

F. METODE PENELITIAN

1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah perpaduan antara penelitian lapangan (Field research) dan penelitian kepustakaan (Library research). Diawali dengan kajian pustaka tentang model penghimpunan dana sebagai landasan teori, untuk selanjutnya digunakan sebagai pedoman penelitian lapangan.

Dari segi data yang dikumpulkan, diolah, dan dianalisis. Penelitian ini merupakan perpaduan antara penelitian kualitatif dan kuantitatif, karena mengandalkan data dari hasil observasi lapangan dan wawancara, yang dikombinasikan dengan hasil olah data yang didasarkan pada hasil penyebaran angket.

2. Metode Penarikan Sampel

7

Lihat, Surat Keputusan Direksi Bank Indonesia No 32/34/Kep/Dir tentang Bank Umum berdasarkan Prinsip Syari’ah, Bab I pasal 1 point f.

Perspektif Nasabah Aksesbilitas

Brand Image Fasilitas Penunjang Services

Fleksibilitas

Perspektif Bank Muamalat Target Penjualan Target Dana Pihak Ketiga


(23)

Dalam tahap pengumpulan data dari responden, teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah pengambilan sampel secara nonprobabilitas (pemilihan non random), dengan metode Purposive sampling yaitu pemilihan sampel berdasarkan adanya suatu kriteria tertentu berupa pertimbangan (Judgement) tertentu atau jatah (quota) tertentu. Adapun jumlah responden yang diambil dalam penelitian ini sebanyak 30 orang.

3. Lokasi dan Objek Penelitian

Dalam pengumpulan data yang berasal dari angket, Penelitian ini dilakukan di kantor Bank Muamalat Cabang Fatmawati dan Kantor Kas Ciputat. Adapun data-data yang bersifat archival, penelitian ini dilakukan di Muamalat Institut Karawaci dan kantor Muamalat Pusat (Gd. Arthaloka).

Sedangkan yang menjadi objek penelitian (responden) adalah nasabah bank muamalat yang telah menggunakan kartu Shar-E minimal selama tiga bulan.

4. Metode dan Teknik Pengumpulan Data a. Penelitian Lapangan (Field Research)

Yaitu suatu teknik pengumpulan data dimana penulis langsung melakukan observasi ke tempat yang menjadi objek penelitian dalam hal ini Bank Muamalat. Sehingga data yang diperoleh merupakan data primer, dengan instrumen sebagai berikut: 1). Pengumpulan data arsip (Archival) berupa laporan keuangan, Prospektus perusahaan, data marketing, tehnical support, dll. Untuk selanjutnya dianalisisa (Content Analysis).


(24)

2). Wawancara (Interview) adalah komunikasi dua arah untuk mendapatkan data dari karyawan muamalat. Dalam wawancara ini jenis wawancara yang dilakukan adalah wawancara personal (Personal Interview), dengan instrumen pedoman wawancara. 3). Survei (Survey) adalah metode pengumpulan data primer dengan memberikan kuesioner yang memuat pertanyaan-pertanyaan kepada responden individu. Kuesioner yang diberikan kepada responden berupa kuesioner terstruktur yaitu suatu bentuk kuesioner, dimana daftar pertanyaan sudah disiapkan sebelumnya. Dan responden memberikan jawaban yang telah disediakan.

b. Penelitian Kepustakaan (Library Research)

Yaitu suatu teknik pengumpulan data, dimana peneliti melakukan kegiatan telaah pustaka (Literatur Review) dengan teknik dokumentasi terhadap sumber-sumber jurnal ilmiah, buku, kitab, majalah, surat kabar, dan kepustakaan lainnya yang mendukung dan ada relevansinya dengan masalah yang diteliti. Sumber-sumber data tersebut menjadi data sekunder.

5. Teknik Analisa Data

• Metode Kualitatif : Sebuah metode klasifikasi dalam memakai uraian bahasa.

• Metode Kuantitatif : Sebuah metode berupa angka yang didapat dari hasil survey lapangan.

a. Analisa Data

Untuk mengetahui tentang efektifitas kartu Shar-E terhadap penghimpunan Dana Pihak Ketiga Bank Muamalat, maka penulis menggunakan metode deskriptif. Data-data


(25)

f

e

yang penulis dapatkan dari hasil observasi (data archival dan wawancara), diungkapkan secara sistematis dan apa adanya.

Setelah data-data tersebut dideskriptifkan, kemudian dianalisa berdasarkan teori efektifitas dan teori model produk penghimpunan dana. Sedangkan data quesioner yang berhubungan dengan respon nasabah terhadap Kartu Shar-E, penulis menganalisanya dengan menggunakan Uji Chi Square. Uji Chi Squere ini untuk membuktikan

apakah efektifitas kartu Shar-E (Aksesbilitas, Brand Image, Fasilitas, Services,

dan Fleksibilitas) sama baiknya menurut perspektif nasabah. Adapun rumus Chi Squere

adalah sebagai berikut:

χ

2

=

(f

o

– f

e

)

2

b. Pengujian Hipotesis

H o = diterima apabila :

χ

2

<

χ

2 α

;

derajat bebas tertentu. H a = diterima apabila :

χ

2

>

χ

2 α

;

derajat bebas tertentu.

H o = Respon nasabah terhadap kartu Shar-E (Aksesbilitas, Brand Image, Fasilitas, Services, dan Fleksibilitas) sama baiknya

H a = Respon nasabah terhadap kartu Shar-E (Aksesbilitas, Brand Image, Fasilitas, Services, dan Fleksibilitas) tidak sama


(26)

Adapun teknik penulisan skripsi ini, penulis berpedoman pada buku “Pedoman Penulisan Skripsi Fakultas Syari’ah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2007”. G. SISTEMATIKA PENULISAN

Penelitian skripsi ini terdiri dari lima (5) Bab, masing-masing terdiri dari beberapa sub bab yang merupakan penjelasan dari Bab-bab tersebut. Adapun sistematika penulisan sebagai berikut:

BAB I Pendahuluan, Bab ini terdiri dari Latar-Belakang Masalah, Pembatasan dan Perumusan Masalah, Tujuan dan Manfaat Penelitian, Kerangka Teori, Tinjauan Pustaka, Metode Penelitian, serta Sistematika Penulisan.

BAB II Tinjauan teoritis tentang model penghimpunan dana pihak ketiga pada Perbankan Syari’ah. Bab ini akan membahas tentang pengertian Efektifitas, Pengertian Penghimpunan Dana, tujuan dan fungsi penghimpunan dana, Konsep Produk penghimpunan dana, produk-produk penghimpunan dana dalam dunia perbankan Syari’ah, serta Strategi Produk.

BAB III Gambaran umum PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk. Dalam Bab ini terdiri dari sejarah berdirinya Bank Muamalat, Visi Misi dan Tujuan Bank Muamalat, Struktur Organisasi dan Manajemen Bank Muamalata, Produk-produk Bank Muamalat, serta Gambaran Umum Kartu Shar-E.

BAB IV Analisa dan Pembahasan. Dalam Bab ini terdiri dari Analisa Deskriptif yang meliputi Target Penjualan Kartu Shar-E, Target Dana Pihak Ketiga Kartu Shar-E, dan Perkembangan Kartu Shar-E. Analisa Chi-Square yang meliputi


(27)

Profil Responden, Uji Validitas dan Realibilitas, Pengolahan Data Chi-Square, serta Uji Hipotesa.

BAB V Penutup, Bab ini merupakan penutup yang berisi kesimpulan dan saran dari penulis mengenai hal-hal yang telah dibahas oleh penulis dalam penelitian ini.


(28)

BAB II

EFEKTIFITAS MODEL PENGHIMPUNAN DANA PADA PERBANKAN SYARI’AH

A. Pengertian Efektifitas

Salah satu konsep utama dalam mengukur prestasi kerja (performance) adalah efektifitas. Menurut ahli manajemen Peter Brucker efektifitas adalah melakukan pekerjaan yang benar (doing the right things). Efektifitas merupakan kemampuan untuk mencapai tujuan tertentu dengan cara atau perlatan yang tepat.8

Efektifitas berasal dari kata efektif yang mempunyai beberapa arti antara lain: (1) ada efeknya (akibatnya, pengaruh, dan kesan), (2) Manjur atau mujarrab, (3) Membawa hasil, berhasil guna (usaha tindakan) dan mulai berlaku. Dari kata itu muncul pula keefektifan yang diartikan dengan keadaan, berpengaruh, hal terkesan, kemanjuran, dan keberhasilan.9

Sedangkan efektifitas diartikan sebagai padanan kata yang menunjukan taraf tercapainya suatu tujuan. Dengan kata lain bahwa suatu usaha dapat dikatakan efektif jika usaha tersebut mencapai tujuannya. Secara ideal efektifitas dapat dinyatakan dengan ukuran pasti, sehingga ada standarisasi tercapainya tujuan X dan lain sebagainya.10

8

T. Hani Handoko, Manajemen, (Yogyakarta: BPFE, 1998) Edisi ke-2, h. 7 9

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1998) h. 219

10


(29)

Adapun faktor – faktor efektifitas kartu Shar-E dalam penelitian ini dapat dilihat dari dua perspektif, yaitu:

ƒ Perspektif Bank Muamalat:

- Pencapaian Target Penjualan

- Pencapaian Target Dana Pihak Ketiga

ƒ Perspektif Nasabah: - Brand Image - Fasilitas Penunjang - Services

- Fleksibilitas

B. Pengertian Penghimpunan Dana

Sebagai lembaga financial intermediary, salah satu kegiatan utama bank adalah melakukan penghimpunan dana. Secara umum penghimpunan dana dapat diartikan sebagai aktivitas perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian terhadap dana yang diperoleh dari masyarakat.

Penghimpunan dana di Bank Syari’ah agak berbeda dengan yang terdapat di perbankan konvensional. Jika di perbankan konvensional hanya dikenal tiga jenis yakni: Giro, Tabungan, dan Deposito. Maka di bank syari’ah produk penghimpunan dana terbagi menjadi dua, yaitu produk dana simpanan dan produk dana investasi. Perbedaan keduanya terletak pada motif dasar nasabah.11

11

Sunarto Zulkifli, Panduan Praktis Transaksi Perbankan Syari’ah, (Jakarta; Zikrul Hikam, 2003). h. 93


(30)

Produk dana simpanan dibuat untuk nasabah dengan motif sebagai simpanan saja, tanpa memiliki niat untuk memperoleh return (hasil investasi) tertentu. Sedangkan produk dana investasi ditujukan bagi nasabah untuk melakukan kegiatan investasi dengan mengharapkan return tertentu.12

C. Fungsi dan Tujuan Penghimpunan Dana 1. Fungsi Penghimpunan Dana

Pertumbuhan setiap bank sangat dipengaruhi oleh perkembangan kemampuannya menghimpun dana masyarakat, baik berskala kecil maupun besar dengan masa pengendapan yang memadai. Tanpa dana yang cukup operasional bank akan terhambat, dan pada akhirnya eksistensi bank akan kehilangan fungsinya. Oleh karena itu, penghimpunan dana oleh bank berfungsi untuk:

• Penyimpan harta atau asset berharga

• Pengelola investasi yang baik (Professional Investment Manager)

• Pemenuhan kebutuhan cash out bank dalam memberikan pembiayaan

• Meningkatkan kemampuan likuiditas bank

• Melakukan perluasan usaha atau ekspansi usaha

• Penambahan sarana dan prasarana baru

• Biaya kegiatan operasional bank13

2. Tujuan Penghimpunan Dana

12

Ibid. h. 94 13


(31)

Adapun tujuan penghimpunan dana oleh bank adalah:

• Mencapai tingkat profitabilitas yang cukup dan tingkat risiko yang rendah

• Mempertahankan kepercayaan masyarakat dengan menjaga agar posisi likuiditas

tetap aman14

D. Konsep Produk Penghimpunan Dana 1. Prinsip Wadi’ah

Ada dua definisi wadi’ah yang dikemukakan oleh fuqaha. Pertama, ulama madzhab Hanafi mendefinisikan wadi’ah dengan mengikutsertakan orang lain dalam memelihara harta, dengan ungkapan yang jelas melalui tindakan maupun melalui isyarat.

Kedua, ulama madzhab Maliki, Syafi’I, dan Hambali (Jumhur Ulama), mendefinisikan

wadi’ah dengan mewakilkan orang lain untuk memelihara barang (harta) tertentu

dengan cara tertentu.15

Sedangkan menurut definisi Pedoman Standar Akuntansi, Wadi’ah diartikan sebagai titipan nasabah yang harus dijaga dan dikembalikan setiap saat apabila nasabah yang bersangkutan menghendaki. Bank bertanggung jawab atas pengembalian titipan dana nasabah.16

Firman Allah SWT:

14

Ibid, h 51. 15

Sutan Remy Sjahdeni, Perbankan Islam dan Kedudukannya dalam Tata Hukum Perbankan Indonesia, (Jakarta: Pustaka Utama Grafiti, 1999). H. 55

16


(32)

نءﺎﻓ

ﻦ أ

يﺬ ا

دﺆ ﻓ

ﻪ ر

ﷲا

ﻖ و

ﻪ ﻨ أ

ﻦ ؤا

)

ةﺮﻘ ا

:

283

(

Artinya: “Jika sebagian kamu mempercayai sebagian yang lain, maka hendaklah

yang dipercayai itu menunaikan amanatnya dan hendaklah ia bertaqwa kepada Allah

Tuhannya”. (Al-Baqoroh 2:283)

Wadi’ah dibagi atas wadi’ah yad dhamanah dan wadi’ah yad amanah:

a. Wadi’ah yad dhamanah adalah titipan yang selama belum dikembalikan ke

penitip dapat dimanfaatkan oleh penerima titipan. Apabila dari hasil pemanfaatan tersebut diperoleh keuntungan maka seluruhnya menjadi hak penerima titipan.17

b. Wadiah yad amanah adalah penerima titipan yang selama belum dikembalikan

ke penitip, penerima titipan tidak boleh memanfaatkan barang titipan tersebut sampai diambil kembali oleh penitip.18

Rukun Wadi’ah

a. Barang yang dititipkan b. Orang yang menitipkan c. Orang yang menerima titipan d. Ijab Qobul

17

Wiroso, Penghimpunan Dana dan Distribusi Hasil Usaha Bank Syari’ah, (Jakarta: PT. Grasindo, 2005). h. 21

18


(33)

Prinsip-prinsip di atas dikembangkan berdasarkan ketentuan-ketentuan sebagai berikut:19

a. Keuntungan atau kerugian dari penyaluran dana menjadi hak milik atau ditanggung bank, sedang pemilik dana tidak dijanjikan imbalan dan tidak menanggung kerugian. Bank dimungkinkan memberikan bonus kepada pemilik dana sebagai suatu insentif.

b. Bank harus membuat akad pembuatan rekening yang isinya mencakup izin penyaluran dana yang disimpan dan persyaratan lain yang disepakati selama tidak bertentangan dengan prinsip syari’ah.

c. Terhadap pembukaan rekening ini bank dapat mengenakan pengganti biaya administrasi untuk sekedar menutupi biaya yang benar-benar terjadi.

d. Ketentuan lain yang berkaitan dengan rekening giro dan tabungan tetap berlaku selama tidak bertentangan dengan prinsip syari’ah.

2. Prinsip Mudharabah

Mudharabah adalah perjanjian atas suatu jenis perkongsian dimana pihak

pertama (Shahibul mal) menyediakan dana dan pihak kedua (Mudharib) bertanggung jawab atas pengelolaan usaha. Keuntungan hasil usaha dibagikan sesuai dengan nisbah porsi bagi hasil yang telah disepakati bersama. Jika rugi Shahibul mal akan kehilangan dana investasinya, sedangkan mudhorib kehilangan waktu atas hasil kerja keras dan

managerial skill selama proyek berlangsung.

19

Adiwarman Karim, Bank Islam Analisis Fiqh dan Keuangan, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2006). h. 108


(34)

Firman Allah SWT:

نﻮﻜ ﺳ

نأ

نﻮﻐ

ضرﻷا

ﻰﻓ

نﻮ ﺮ

نوﺮﺧاءو

ﻰ ﺮ

ﻜﻨ

نﻮ ﻘ

نوﺮﺧاءو

ﷲا

ﷲا

)

ﺰ ا

:

30

(

Artinya: “Allah mengetahui bahwa akan ada diantara kamu orang-orang yang sakit dan orang-orang yang berjalan dimuka bumi mencari sebagian karunia Allah; dan

orang-orang yang berperang dijalan Allah”. (Al-Muzammil 73:20)

Hadist Nabi:

“Dari Suhaib r.a. bahwa Rasulullah SAW bersabda: “Tiga perkara di dalamnya

terdapat keberkahan (1) menjual secara kredit, (2) Muqaradhah (nama lain dari

Mudharabah), (3) mencampurkan tepung dengan gandum untuk kepentingan rumah dan

bukan untuk dijual. (HR. Ibnu Majah)

Rukun Mudharabah

a. Pelaku (pemilik modal maupun pelaku usaha) b. Objek Mudharabah (Modal dan kerja)

c. Persetujuan kedua belah pihak (Ijab-Qobul) d. Nisbah (Keuntungan)20

Berdasarkan kewenangan pengelolaan dananya, prinsip mudharabah dapat dibagi menjadi tiga jenis, yaitu:

1. Mudharabah Mutlaqoh

20


(35)

Penerapan mudharabah mutlaqoh dapat berupa tabungan dan deposito sehingga terdapat dua jenis penghimpunan dana yaitu: tabungan mudharabah dan deposito

mudharabah. Berdasarkan prinsip ini tidak ada pembatasan bagi bank dalam

menggunakan dana yang dihimpun. Ketentuan umum:

a. Bank wajib memberitahukan kepada pemilik dana mengenai nisbah dan tata-cara pemberitahuan keuntungan dan atau pembagian kerugian secara risiko yang dapat ditimbulkan dari penyimpanan dana, yang dicantumkan dalam aqad.

b. Untuk tabungan mudharabah, bank dapat memberikan buku tabungan sebagai bukti penyimpanan. Untuk deposito mudharabah, bank wajib memberikan sertifikat atau tanda penyimpanan deposito kepada deposan.

c. Tabungan mudharabah dapat diambil setiap saat oleh penabung sesuai dengan perjanjian yang disepakati, namun tidak diperkenankan mengalami saldo negative.

d. Deposito mudharabah hanya dapat dicairkan sesuai dengan jangka waktu yang telah disepakati. Deposito yang diperpanjang, setelah jatuh tempo akan diperlakukan sama seperti deposito baru, tetapi bila akad sudah dicantumkan perpanjangan otomatis, maka tidak perlu dibuat akad baru.

e. Ketentuan-ketentuan lain yang berkaitan dengan deposito atau tabungan tetap berlaku sepanjang tidak bertentangan dengan syari’ah.21

21

Himpunan Ketentuan Perbankan Syari’ah Indonesia Februari 2005- April 2006 Bank Indonesia, Nomor: 7/46/PBI/2005 Bab II Pasal 5 (Jakarta: Direktorat Perbankan Syari’ah, 2005)


(36)

2. Mudharabah Muqayyadah on Balance Sheet

Jenis Mudharabah ini merupakan simpanan khusus (restricted investment) dimana pemilik dana dapat menetapkan syarat tertentu yang harus dipatuhi oleh bank. Karakteristik jenis simpanan ini:

a. Pemilik dana wajib menetapkan syarat tertentu yang harus diikuti oleh bank. b. Bank wajib memberitahukan kepada pemilik dana mengenai nisbah dan tata-cara

pemberitahuan keuntungan.

c. Sebagai tanda bukti simpanan, bank menerbitkan bukti simpanan khusus. Bank wajib memisahkan dana dari rekening lain.

d. Untuk deposito mudharabah, bank wajib memberikan sertifikat atau tanda penyimnpanan deposito kepada deposan22

3. Mudharabah Muqoyyadah off Balance Sheet

Jenis mudharabah ini merupakan penyaluran dana shahibul mal langsung kepada pelaksana usahanya, dimana bank bertindak sebagai perantara yang mempertemukan antara pemilik dana dengan pelaksana usaha. Pemilik dana dapat menetapkan syarat-syarat tertentu yang harus dipatuhi oleh bank dalam mencari kegiatan usaha yang akan dibiayai dan pelaksana usahanya.

Karakteristiknya:

a. Sebagai tanda bukti simpanan, bank menerbitkan bukti simpanan khusus. Bank wajib memisahkan dana dari rekening lainnya. Simpanan khusus dicatat pada pos tersendiri dalam rekening administrative

22


(37)

b. Dana simpanan khusus harus disalurkan secara langsung kepada pihak yang diamanatkan oleh pemilik dana

c. Bank menerima komisi atas jasa mempertemukan kedua pihak. Sedangkan Antara pemilik dana dan pelaksana usaha berlaku nisbah bagi hasil 23

D. Produk - produk Penghimpunan Dana 1. Tabungan

a. Tabungan Wadi’ah

Tabungan wadi’ah merupakan tabungan yang dapat ditarik setiap saat. Dalam fatwa Dewan Syari’ah Nasional ditetapkan tentang tabungan Wadi’ah sebagai berikut:

ƒ Bersifat simpanan

ƒ Titipan bisa diambil kapan saja (on call)

ƒ Tidak ada imbalan yang disyaratkan, kecuali dalam bentuk pemberian (athiya) yang bersifat sukarela dari pihak lain24

Karena tabungan wadi’ah merupakan tabungan yang dapat ditarik setiap saat, maka tabungan dengan prinsip ini dapat diberikan ATM atau kartu sejenisnya.

b. Tabungan Mudharabah

Tabungan Mudharabah adalah simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan menurut syarat tertentu yang disepakati tetapi tidak dapat ditarik dengan cek

23 Ibid. 24

Dewan Syari’ah Nasional – Majelis Ulama Indonesia dan Bank Indonesia, Himpunan Fatwa Dewan Syari’ah Nasional, (Jakarta: CV. Gaung Persada, 2006). h. 8


(38)

atau alat yang dapat dipersamakan dengan itu. Dalam fatwa Dewan Syari’ah Nasional ditetapkan tentang ketentuan berdasarkan tabungan Mudharabah sebagai berikut:

ƒ Dalam transaksi ini nasabah bertindak sebagai Shahibul Mal dan Bank bertindak sebagai Mudharib

ƒ Dalam kapasitasnya sebagai Mudharib, Bank dapat melakukan berbagai macam usaha yang tidak bertentangan dengan prinsip syari’ah dan mengembangkannya, termasuk di dalamnya Mudharabah dengan pihak lain

ƒ Modal harus dinyatakan dengan jumlahnya dalam bentuk tunai dan bukan piutang

ƒ Pemberian keuntungan harus dinyatakan dalam bentuk nisbah dan dituangkan dalam akad pembukaan rekening

ƒ Bank sebagai Mudharib menutup biaya operasional tabungan dengan menggunakan nisbah keuntungan yang menjadi haknya

ƒ Bank tidak diperkenankan mengurangi nisbah keuntungan nasabah tanpa persetujuan yang bersangkutan25

2. Deposito

Deposito mudharabah merupakan simpanan dana dengan akad mudharabah, dimana pemilik dana (Shahibul maal) mempercayakan dananya untuk dikelola bank

(mudharib) dengan bagi hasil sesuai dengan nisbah yang disepakati bersama. Dalam

25


(39)

kapasitasnya sebagai Mudharib bank syari’ah dapat melakukan berbagai macam usaha yang tidak bertentangan dengan prinsip syari’ah. Serta mengembangkannya, termasuk melakukan akad Mudharabah dengan pihak ketiga.

3. Giro

Giro Wadi’ah merupakan titipan murni yang setiap saat dapat diambil jika pemiliknya menghendaki. Dalam fatwa Dewan Syari’ah Nasional ditetapkan ketentuan tentang Giro Wadi’ah:

a. Bersifat titipan

b. Titipan bias diambil kapan saja (on call)

c. Tidak ada imbalan yang disyaratkan, kecuali dalam bentuk pemberian (athiya) yang bersifat sukarela dari pihak lain26

E. Strategi Produk 1. Pengertian Produk

Produk adalah sesuatu yang dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan pelanggan. Sedangkan pengertian produk menurut Philip Kotler adalah sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar untuk mendapatkan perhatian, dibeli, digunakan atau dikonsumsi, sehingga dapat memenuhi keinginan dan kebutuhan.27

Beragamnya produk-produk bank syari’ah saat ini makin membuat persaingan industri perbankan kian ketat. Hal ini tidak terlepas dari inovasi keuangan yang dilakukan oleh lembaga perbankan. Proses inovasi keuangan atau yang disebut juga

26

Ibid. h. 6 27


(40)

dengan financial engineering, merupakan proses penemuan produk dan jasa baru lembaga keuangan yang menguntungkan bank dan pelanggan bank. Ada tiga tipe inovasi keuangan, yaitu kepekaan terhadap perubahan kondisi permintaan dan penawaran, serta kepekaan terhadap regulasi pemerintah.28

2. Komponen Strategi

Marketing Plus 2000 Conceptual Framework29

a. Segmentation

Variabel untuk membagi pasar bergeser dari geografi, demografi, perilaku, dan akhirnya individu. Pasar dianggap sebagai kumpulan orang-orang yang cukup dibagi berdasarkan geografi dengan anggapan bahwa kebutuhan dan kemauan mereka sama. Ada tiga cara lain membagi pasar. Pembagian pasar berdasarkan variable demografi, untuk memilah-milah pasar atas faktor who to buy. Sedangkan variable psikografi,

28

Jonni Manurung dan Adher Haymans Manurung, Pasar Keuangan dan Lembaga Keuangan Bank dan Bukan Bank, (Jakarta: PT. Adher Manurung Press, 2003). h. 158

29

Hermawan Kartajaya, Marketing Plus 2000 Siasat Memenangkan Persaingan Global, (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 1996). hal 102-103

Type of Marketing

No Marketing Mass Marketing Segmented Marketing Niche Marketing Individualized Marketing

Segmentation Geographic Demographics Psychographics Behavioral Individualized Targeting Everyone Suitable Ones Chosen Ones A Few Good Ones Someone

STRATEGI Positioning The Only One The Better One


(41)

membagi pasar atas faktor why they buy. Variable perilaku, membagi pasar atas faktor

how they buy dan mengacu pada kegiatan perilaku yang terjadi secara konkret. b. Targeting

Perusahaan menyatakan semua orang (everyone), tanpa kecuali, sebagai sasaran pasar. Perusahaan memeilih orang yang cocok (suitable ones) yang diperkirakan bisa membeli produk yang dibuat. Perusahaan memilih orang hanya dalam segmen pasar yang dianggap paling efektif sebagai sasaran pasar. Perusahaan memilih orang yang berjumlah tidak banyak (a few good ones), suatu ceruk pasar (fragment) tertentu, terutama yang belum dilayani perusahaan secara baik. Perusahaan menganggap setiap pelanggan, sebagai orang penting (someone) bagi perusahaan, karena itu perlu mendapat pelayanan individual.

c. Positioning

Perusahaan terposisi dengan sendirinya sebagai satu-satunya perusahaan dalam industri tersebut. Sedangkan perusahaan, bisa punya posisi berlainan untuk setiap pelanggannya. Antara kedua situasi ekstrem tersebut, perusahaan dapat memposisikan dirinya berturut-turut: sebagai lebih baik dari perusahaan lain, perusahaan yang berbeda dari yang lain, dan perusahaan yang posisi berbeda pada tiap ceruk yang berbeda.


(42)

BAB IV

ANALISA DAN PEMBAHASAN

A. Analisa Deskriptif

Pengertian efektifitas yang umum menunjukan pada taraf tercapainya hasil. Dengan kata lain efektifitas menekankan pada hasil yang dicapai. Taraf berarti suatu tingkat yang menjadi tolak ukur dari kegiatan itu sendiri.30 Jika suatu tujuan tertentu akhirnya dapat dicapai, kita boleh mengatakan bahwa kegiatan itu adalah efektif. Tujuan tertentu berarti hasil yang diinginkan setelah melakukan usaha-usaha tertentu.

Jadi dapat disimpulkan bahwa efektifitas adalah suatu tingkat yang menjadi tolak ukur atas tujuan yang ingin dicapai. Tujuan yang dimaksud adalah apakah Dana Pihak Ketiga yang diperoleh Bank Muamalat Indonesia dapat mengalami peningkatan setelah hadirnya kartu Shar-E.

1. Target Penjualan Kartu Shar-E

Tabel di bawah ini menggambarkan target penjualan kartu Shar-E yang harus dicapai dalam satu periode:

Tabel 4.1

Target Penjualan Kartu Shar-E PERIODE Item

2004 2005 2006 2007 Target Penjualan 100000 375550 967057 990335 Pencapaian Penjualan 7521 125142 531208 277277* Dalam Persentase 7.52 % 33.32 % 54.93 % 28 % Sumber data diolah dari: Muamalat Institut

Ket: * hasil penjualan Kartu Shar-E sampai bulan Juni

30


(43)

Pencapaian Target Penjualan

100000

375550

967057 990335

2004 2005 2006 2007

7 5 2 1

12 5 14 2

2 7 7 2 7 7

5 3 12 0 8 Gambar 4.1

Grafik Target Penjualan Shar-E

Sumber data diolah dari: Muamalat Institut

Pada tahun 2004 Bank Muamalat Indonesia menargetkan Penjualan kartu Shar-E sebanyak 100.000, namun pada realisasinya penjualan kartu Shar-E hanya mencapai 7521 atau 7.52 %. Tahun 2005 kartu Shar-E mulai menunjukan perkembangan, hal ini bisa dilihat dari hasil penjualan kartu Shar-E yang mencapai 125142, meningkat sebesar 1663.90 % dari hasil penjualan periode sebelumnya. Atau mencapai 33.32 % dari target yang ditetapkan Bank Muamalat Indonesia sebesar 375.550 buah paket Shar-E.

Tahun 2006 perkembangan kartu Shar-E terus meningkat hingga mencapai angka 531208 buah paket Shar-E. Naik sebesar 424.48 % dari hasil penjualan periode sebelumnya. Atau mencapai 54.93 % dari target yang ditetapkan Bank Muamalat Indonesia sebesar 967.057. sedangkan Tahun 2007 sampai dengan bulan juni, perolehan penjualan paket Shar-E baru mencapai angka 277.277 atau baru mencapai 28 % dari target yang telah ditetapkan Bank Muamalat Indonesia sebesar 990335.


(44)

Pencapaian Target DPK

974337972

1763300380 2006

2007

7 0 18 12 7 9 1 2 3 14 3 14 6 6

m ri b u a n

Keberhasilan Bank Muamalat Indonesia untuk terus meningkatkan penjualan kartu Shar-E sampai dengan saat ini, tidak terlepas dari sosialisasi yang semakin gencar, sistem penjualan terpadu dan sistematis, jaringan pelayanan yang semakin luas, serta didukung oleh teknologi yang semakin canggih sehingga mampu menciptakan Brand

Image baru dalam benak masyarakat terhadap inovasi-inovasi produk perbankan syariah.

Walaupun kartu Shar-E mengalami peningkatan penjualan yang cukup pesat, namun kartu Shar-E belum bisa dikatakan efektif, karena belum mencapai target penjualan yang telah ditetapkan.

2. Target Dana Pihak Ketiga Kartu Shar-E

Besarnya komposisi Dana Pihak Ketiga Shar-E sangat berpengaruh bagi perkembangan Bank Muamalat Indonesia karena Dana Pihak Ketiga Shar-E merupakan dana murah yang memiliki resistensi lebih rendah terhadap pergerakan suku bunga dibandingkan produk penghimpunan dana lainnya. Oleh karena itu Bank Muamalat Indonesia menetapkan target Dana Pihak Ketiga sebagai berikut:

Tabel 4.2

Target Dana Pihak Ketiga Kartu Shar-E PERIODE

Item

2004 2005 2006 2007 Target DPK 15.000.000.000 159.608.750.000 974.337.972.153 1.763.300.380.515

Pencapaian DPK 4.590.930.000 72.147.547.000 701.812.791.000 231.431.466.266*

Dalam Persentase 30.61 % 45.2 % 72.03 % 13.12 %

Sumber data diolah dari: Muamalat Institut

Ket: * hasil penjualan Kartu Shar-E sampai bulan Juni

Gambar 4.2


(45)

Sumber data diolah dari: Muamalat Institut

Tahun 2004 target yang ditetapkan adalah Rp. 15.000.000.000 dengan asumsi saldo rata-rata tiap rekening Shar-E sebesar Rp. 150.000, angka tersebut menjadi suatu tolak ukur yang rasional mengingat Shar-E adalah produk baru dikalangan industri perbankan syari’ah. Namun dalam realisasinya, Dana Pihak Ketiga yang berhasil dihimpun Bank Muamlat Indonesia melalui produk Shar-E baru mencapai Rp. 4.590.930.000 atau 30.61 % dari target yang telah ditetapkan.

Pada tahun 2005 Bank Muamalat Indonesia menetapkan target sebesar Rp. 159.608.750.000, namun dalam realisasinya Dana pihak ketiga yang berhasil dihimpun mencapai Rp. 72.147.547.000 atau 45.2 % dari target yang telah ditetapkan. perolehan ini meningkat 1571.52 %. jika dibandingkan pada periode sebelumnya.

Tahun 2006, target perolehan dana pihak ketiga Bank Muamalat Indonesia ditingkatkan lagi menjadi Rp. 974.337.972.153, namun dalam realisasinya Dana pihak ketiga yang berhasil dihimpun mencapai Rp. 701.812.791.000 atau 72.03 % dari target


(46)

yang telah ditetapkan. Pencapaian ini, naik sebesar 972.75 % jika dibandingkan dengan perolehan dana pihak ketiga periode sebelumnya.

Tahun 2007 Bank Muamalat Indonesia kembali menetapkan kenaikan target sebesar Rp. 1.763.300.380.515, dengan asumsi saldo rata-rata tiap rekening Shar-E sebesar Rp. 1.007.529. Target yang ditetapkan tersebut mengacu pada akselerasi pertumbuhan Asset Bank Syari’ah secara nasional oleh Direktorat Perbankan Syari’ah (Bank Indonesia). Dalam realisasinya, sampai dengan bulan Juni 2007 pencapaian dana pihak ketiga baru mencapai Rp. 231.431.466.266 atau 13.12 % dari target yang telah ditetapkan.

Seiring dengan peningkatan penjualan kartu Shar-E yang cukup pesat, Dana Pihak Ketiga pun tumbuh secara signifikan, namun performance yang saat ini telah dicapai kartu Shar-E belum bisa dikatakan efektif, karena belum mencapai target Dana Pihak Ketiga yang seharusnya terhimpun.

3. Perkembangan Kartu Shar-E a) Komposisi Nasabah Kartu Shar-E

Berikut adalah jumlah nasabah masing-masing produk penghimpunan dana pihak ketiga dari tahun 2003-2006.


(47)

-200,000 400,000 600,000 800,000 1,000,000

2004 2005 2006

Tahun

Komposisi Rekening Shar-e terhadap Produk DPK Bank Muamalat

Giro Deposito Tabungan Shar-e Tabel 4.3

Komposisi Nasabah Periode

Produk 2004 2005 2006

Giro 8,041 9,072 11037

Deposito 23,133 25,669 27798

Tabungan 418,784 839,121 802644

Shar-E 7,521 125,142 531208

Total 457,479 999,004 1,372,687 Dalam Persentase (%) 1.64 12.53 38.7 Sumber data diolah dari: Muamalat Institut

Gambar 4.3

Grafik Pertumbuhan Nasabah

Sumber data diolah dari: Muamalat Institut

Jika menelaah sajian data pada tabel di atas, terlihat jumlah nasabah tabungan jauh lebih besar jika dibandingkan nasabah giro maupun deposito.Tahun 2003 jumlah nasabah tabungan mencapai 284.560. lalu mengalami kenaikan sebesar 147,17 % menjadi 418.784 nasabah di tahun 2004, dan naik lagi sebesar 200,37 % menjadi 839.121 nasabah dtahun 2005. Sedangkan tahun 2006 jumlah rekening tabungan mengalami penurunan sebesar 4,35 % menjadi 802.644.


(48)

7521 125142 531208 277277 2004 2005 2006 2007 1 2 3 4

Sementara itu, disaat jumlah nasabah produk penghimpunan dana yang lain bergerak lambat, jumlah nasabah kartu Shar-E dari waktu ke waktu mengalami kemajuan pesat, sebagaimana keterangan tabel dibawah ini.

Tabel 4.4

Perkembangan Nasabah Shar-E

Pertumbuhan

Peningkatan Penjualan Kartu Shar-E Periode Dalam

Bulan

2004 2005 2006 2007

Januari 2221 11394 39287

Februari 2393 17838 36089

Maret 5731 32803 36187

April 4 8260 33172 33968

Mei 17 10876 42199 35546

Juni 43 11314 40465 39573

Juli 173 11864 38376 56627

Agustus 282 11645 46139

September 567 12169 55888

Oktober 887 16300 48513

November 1063 8269 62079

Desember 4485 24100 102342

TOTAL 7521 125142 531208 277277

Sumber data diolah dari: Muamalat Institut Gambar 4.4

Grafik Perkembangan Nasabah Shar-E


(49)

-200,000 400,000 600,000 800,000 1,000,000

2004 2005 2006

Tahun

Komposisi Rekening Shar-e

Tabungan Non-Shar'e Tabungan Shar'e Tabel 4.5

Komposisi Rekening Shar-E

Periode Komposisi Jumlah Rekening dalam Persentase (%)

Tahun 2004 2005 2006

Rekening Tabungan

Non-Shar'e 418,784 839,121 802,644

RekeningTabungan

Shar'e 7,521 125,142 531208

TOTAL 426305 964263 1333852

Rekening Tabungan

Non-Shar'e 98.24 87.02 60.17

Rekening Tabungan

Shar'e 1.76 12.98 39.83

TOTAL 100% 100% 100%

Sumber data diolah dari: Muamalat Institut

Gambar 4.5

Grafik Perbandingan antara Nasabah Shar-E dan Non-Shar-E

Sumber data diolah dari: Muamalat Institut

Data diatas menggambarkan komposisi jumlah nasabah antara tabungan Shar-E dan Tabungan Non Shar-E. Tahun 2004 nasabah Shar-E hanya mengkomposisi 1,76 % dari total jumlah nasabah tabungan. Lalu tahun 2005 naik menjadi 12.98 % dan tahun 2006 persentasenya melonjak menjadi 39,83 %. Sementara proporsi rekening tabungan Non Shar-E mengalami penurunan. Tahun 2004 rekening Non Shar-E masih mendominasi rekening tabungan yaitu sebesar 98.24 %, lalu di tahun 2005 berkurang menjadi 87.02 %, dan pada tahun 2007 menyusut sampai dengan 60.17 %.


(50)

37955080500

2005 2006

266597997500

b) Komposisi Dana Pihak Ketiga Kartu Shar-E

Sajian data dari tabel dibawah ini (Tabel 4.6) menggambarkan jumlah Saldo rata-rata Shar-E yang berhasil dihimpun. Pada Tahun 2004 dari 7521 jumlah nasabah yang memiliki Shar-E, saldo rata-rata yang berhasil diperoleh Bank Muamalat Indonesia mencapai Rp. 2.320.454.092,26 Tahun 2005 dari 125.142 nasabah, saldo rata-rata Shar-E naik menjadi 37.955.080.474,08 atau sebesar 1635.67 %. Tahun 2006 dari 531.208 nasabah, akumulasi saldo rata-rata Shar-E melonjak hingga mencapai 266.597.997.488.58 atau naik sebesar 702.40 %.

Tabel 4.6

Pertumbuhan Saldo Rata-rata Shar-E

PERIODE PERTUMBUHAN SALDO RATA-RATA SHAR-E

Bulan 2004 2005 2006

Januari -

5,769,422,825.90

76,702,067,591.32

Februari -

8,116,849,826.79

84,695,567,302.61 Maret -

12,126,864,388.09 109,248,822,994.15 April 18,210,163,546.54 135,948,973,789.79 Mei 25,514,792,034.66 170,708,669,770.75 Juni 35,269,483,247.23 210,753,213,206.73 Juli 43,346,856,433.00 262,627,555,292.17 Agustus 250,436,697.90 49,641,470,776.79 330,209,866,529.86 September 432,265,141.82 58,036,150,766.86 346,925,577,445.53 Oktober 2,094,064,647.62 63,293,634,829.79 380,023,765,533.18 November 4,183,163,611.30 67,976,045,257.28 513,446,092,838.77 Desember 4,642,340,362.78 68,159,231,756.00 577,885,797,568.10

Rata-rata 2,320,454,092.28 37,955,080,474.08 266,597,997,488.58

Sumber data diolah dari: Muamalat Institut Gambar 4.6


(51)

1,000,000,000 1,500,000,000 2,000,000,000

a

la

m

R

ibua

n

Komposisi DPK Tabungan

Sumber data diolah dari: Muamalat Institut Tabel. 4.7

Komposisi Jumlah Dana Pihak Ketiga Produk Tabungan Tahun

Jenis Tabungan 2004 2005 2006

Tabungan Ummat 1,097,974,664,000 1,409,143,060,000 1,616,776,515,000

Tabungan Shar-E 4,590,930,000 72,147,547,000 701,812,791,000

Tabungan Ummat Junior 48,864,883,000 64,974,583,000 79,004,925,000

Tabungan Arafah 32,717,897,000 57,250,021,000 80,713,026,000

Tabungan Ukhuwah 3,120,787,000 2,695,991,000 2,449,586,000

Tabungan Wadi'ah 3,337,596,000 5,701,222,000 24,849,107,000

TOTAL 1,190,606,757,000 1,611,912,424,000 2,505,605,950,000 Sumber data diolah dari: Muamalat Institut

Gambar 4.7


(52)

Sumber data diolah dari: Muamalat Institut

Sajian data diatas (Tabel 4.7) menggambarkan berbagai macam produk tabungan Bank Muamalat Indonesia yang ditawarkan kepada masyarakat dalam rangka penghimpunan Dana (Funding). Sehingga bisa terlihat dengan jelas seberapa besar dana pihak ketiga yang berhasil dihimpun dari masing-masing jenis tabungan tersebut. Data diatas menunjukan bahwa tabungan Ummat merupakan produk tabungan dengan komposisi Dana Pihak Ketiga terbesar jika dibandingkan dengan produk tabungan yang lain. Hal ini menjadi suatu kewajaran mengingat produk tabungan Ummat adalah salah satu produk yang diciptakan, sejak Bank Muamalat Indonesia mulai beroperasi pada tahun 1992.

Berbeda halnya dengan Tabungan Ummat, Shar-E adalah inovasi terbaru Bank Muamalat Indonesia. Sejak launching pada pertengahan tahun 2004, Shar-E yang dikenal sebagai Investasi Card pertama di dunia mulai menunjukan performanya dalam penghimpunan dana. Di akhir tahun 2004 dana pihak ketiga yang berhasil dihimpun


(53)

Komposisi Tabungan

0% 20% 40% 60% 80% 100%

2004 2005 2006

Tabungan Non Shar E Tabungan Shar E

mencapai Rp. 4.590.930.000, perolehan ini jauh melebihi penghimpunan dana pihak ketiga Tabungan Ukhuwah dan Tabungan Wadi’ah yang lebih dulu beroperasi.

Pada tahun 2005 Dana Pihak Ketiga Shar-E terus mengalami kenaikan yang sangat signifikan hingga mencapai Rp. 72.147.547.000 atau meningkat sebesar 1572 % dari perolehan dana pihak ketiga periode 2004. Dan pada tahun 2006 melonjak menjadi Rp. 701.812.791.000 atau meningkat sebesar 973 % dari perolehan dana pihak ketiga periode 2005.

Tabel. 4.8

Komposisi Shar-E terhadap Dana Pihak Ketiga Tabungan

Periode Item

2004 2005 2006

Tabungan Non Shar-E 1,186,015,827,000 1,539,764,877,000 1,803,793,159,000 Tabungan Shar-E 4,590,930,000 72,147,547,000 701,812,791,000

TOTAL 1,190,606,757,000.00

1,611,912,424,000.00 2,505,605,950,000

Tabungan Non Shar-E 99.61 95.52 72

Tabungan Shar-E 0.39 4.48 28

TOTAL 100% 100% 100%

Sumber data diolah dari: Muamalat Institut

Gambar. 4.8


(54)

Sumber data diolah dari: Muamalat Institut

Data di atas merupakan perbandingan antara jumlah dana pihak ketiga yang dihimpun melalui produk tabungan. Dalam hal ini penulis membedakannya pada dua kategori, yaitu: Tabungan Shar-E dan Tabungan non Shar-E. Tabungan non Shar-E merupakan penggabungan keseluruhan produk tabungan, baik yang berakad Wadi’ah dan Berakad Mudhorobah, selain Tabungan Shar-E. Sehingga bisa terlihat dengan jelas seberapa besar masing-masing proporsi dana pihak ketiga Bank Muamalat Indonesia yang dihimpun melalui dua kategori produk tabungan tersebut.

Pada tahun 2004 dana pihak ketiga Shar-E hanya mengkomposisi 0.39 % dari total dana pihak ketiga produk tabungan. Namun pada tahun 2005 perolehan dana pihak ketiga Shar-E meningkat menjadi 4.48 %, dan selanjutnya pada tahun 2006 dana pihak ketiga yang berhasil diperoleh produk tabungan Shar-E, melonjak hingga mencapai 28 %.

Sementara itu, proporsi dana pihak ketiga Non Shar-E mengalami penurunan. Tahun 2004 dana pihak ketiga Non Shar-E masih mendominasi tabungan yaitu sebesar 99.61 %, lalu di tahun 2005 berkurang menjadi 95.52 %, dan pada tahun 2007 menyusut sampai dengan 72 %.


(55)

0 20 40 60 80

Dalam Persentase

2004 2005 2006

Komposisi DPK Produk Bank Muamalat

Giro Wadi'ah Tabungan Wadi'ah Tabungan Mudhorobah Deposito Mudhorobah Shar-E

Komposisi Shar-E terhadap Dana Pihak Ketiga Bank Muamalat Indonesia

Periode

Produk 2004 2005 2006

Giro Wadi'ah 446,154,040,000 514,101,548,000 679,248,332,000 Tabungan Wadi'ah 3,337,596,000 5,701,222,000 24,849,107,000 Tabungan Mudhorobah 1,187,269,161,000 1,606,211,202,000 2,480,756,843,000 Deposito Mudhorobah 2,693,803,142,000 3,624,212,765,000 3,652,576,580,000 Shar-E 4,590,930,000 72,147,547,000 701,812,791,000

Total 4,335,154,869,000 5,822,374,284,000 7,539,243,653,000

Giro Wadi'ah 10.29 8.83 9

Tabungan Wadi'ah 0.07 0.1 0.3

Tabungan Mudhorobah 27.39 27.6 33

Deposito Mudhorobah 62.14 62.23 48.4

Shar-E 0.11 1.24 9.3

Dalam Persentase 100% 100% 100%

Sumber data diolah dari: Muamalat Institut

Gambar. 4.9

Komposisi Shar-E terhadap Dana Pihak Ketiga Bank Muamalat Indonesia

Sumber data diolah dari: Muamalat Institut

Berdasarkan sajian data tabel diatas, kita bisa mengetahui bahwa pada tiga tahun terakhir penghimpunan dana pihak ketiga Bank Muamalat Indonesia dari tahun 2004 sampai 2006 mengalami perkembangan yang cukup pesat. Tercatat pada tahun 2004 Bank Muamalat berhasil menghimpun dana dari masyarakat sebesar Rp. 4.335.154.869.000. lalu tahun 2005 meningkat menjadi Rp. 5.822.374.284.000 atau naik


(56)

sebesar 74.46 %. Dan pada tahun 2006 menjadi Rp. 7.539.243.653.000 atau naik sebesar 77.23 %.

Hal ini tidak terlepas dari maksimalisasi performance masing-masing produk (Giro, Tabungan, dan Deposito) dalam menjalankan fungsinya sebagai media penghimpunan dana dari masyarakat. Dari tabel tersebut, terlihat dengan jelas proporsi masing-masing produk dalam menentukan jumlah agregat dana pihak ketiga Bank Muamalat Indonesia dalam suatu periode.

Namun jika kita menelaah lebih dalam, ada hal menarik dari data diatas. walaupun secara kwantitas dana pihak ketiga masing-masing produk mengalami pertumbuhan, namun jika dilihat dari aspek proporsi dana pihak ketiga secara agregat hanya ada tiga produk yang konsisten mengalami kenaikan, yaitu: Tabungan Wadi’ah, Tabungan Mudharabah, dan Shar-E. Adapun Giro Wadi’ah dan Deposito Mudharabah

mengalami pasang surut.

Tabungan Wadi’ah pada tahun 2004 mengkomposisi dana pihak ketiga secara agregat sebesar 0.07 %, lalu naik menjadi 0.1 % di tahun 2005, dan menjadi 0.3 % pada tahun 2006. Tabungan Mudharabah pada tahun 2004 mengkomposisi 27.39 %, lalu naik menjadi 27.6 %, dan menjadi 33 % pada tahun 2006. Sedangkan Shar-E pada tahun 2004 mengkomposisi 0.11 %, lalu naik menjadi 1.24 %, dan menjadi 9.3 % pada tahun 2006.

Tabungan Wadi’ah adalah produk yang paling kecil propoporsi dananya dalam penghimpunan dana dari masyarakat. Adapun Tabungan Mudharabah adalah produk yang kenaikan proporsi dananya paling besar. Sedangkan Shar-E adalah produk yang


(57)

paling pesat pertumbuhan dananya dan mempunyai prospek yang baik untuk terus tumbuh dan berkembang.

B. Analisa Chi - Square 1. Profile Responden

Profile responden disini digambarkan melalui jenis kelamin, usia, tingkat pendidikan, pekerjaan, dan penghasilan. Data ini disajikan sebagai ilustrasi dari populasi yang diwakili oleh 30 orang responden, sehingga dapat diketahui gambaran umum


(58)

Grafik Re s ponde n Be rdas ark an Je nis Ke lam in

73% 27%

Laki- laki Per empuan

mengenai nasabah yang menggunakan kartu Shar-E. Data mengenai profil responden berikut ini disajikan dalam bentuk persentase distribusi frekuensi, yaitu dengan menggunakan rumus:

P = F x 100%

N P = persentase

F = frekuensi N = jumlah sampel

Tabel. 4.10

Profil Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Jenis Kelamin Frequency Percent %

Laki-laki 22 73.3

Perempuan 8 26.7

Total 30 100.0

Sumber diolah dari angket


(59)

Grafik Re s ponde n Be rdas ark an Us ia

43%

23% 27%

7%

15- 25 25- 35 35- 45 45- 55 Sumber diolah dari angket

Dari tabel di atas menunjukan bahwa responden berjenis kelamin pria mendominasi jumlah sample. Dari 30 responden, sebanyak 73,3 % adalah pria sedangkan sisanya sebanyak 26,7 % adalah wanita.

Tabel. 4.11

Profil Responden Berdasarkan Usia

Interval Usia Frequency Percent

15-25 13 43.3

25-35 7 23.3

35-45 8 26.7

45-55 2 6.7

Total 30 100.0

Sumber diolah dari angket

Gambar. 4.11

Dari tabel di atas menunjukan bahwa responden yang berusia 15-25 tahun ada sebanyak 43,3 %, 25-35 tahun ada sebanyak 23,3 %, 35-45 tahun ada sebanyak 26,7 %, dan yang berusia 45-55 tahun ada sebanyak 6,7 %. Berdasarkan data tersebut dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden merupakan usia produktif kerja.


(60)

Grafik Responden Berdasarkan Pendidikan

37%

7% 56%

SMA/Aliyah Diploma (3/BA) Sarjana (S1/S2/S3)

Profil Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan

Tingkat Pendidikan Frequency Percent

SMA/Aliyah 11 36.7

Diploma (3/BA) 2 6.7

Sarjana (S1/S2/S3) 17 56.7

Total 30 100.0

Sumber diolah dari angket

Gambar. 4.12

Sumber diolah dari angket

Dari tabel di atas menunjukan bahwa responden yang berpendidikan SMA/Aliyah sebanyak 36,7 %, Diploma 6,7 %, sedangkan lainnya sebanyak 56,7 % telah sarjana. Hal ini dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden berpendidikan tinggi.

Tabel. 4.13

Profil Responden Berdasarkan Pekerjaan

Pekerjaan Frequency Percent

Dosen 4 13.3

Guru 3 10.0

Pengusaha 2 6.7

Karyawan Swasta 9 30.0


(61)

Grafik Responden Berdasarkan Pekerjaan

13%

10%

7%

30% 3%

30%

7%

Dosen Guru Pengusaha Karyaw an Sw asta Pedagang

Pelajar/Mahasisw a Lain-lain

Pelajar/Mahasiswa 9 30.0

Lain-lain 2 6.7

Total 30 100.0

Sumber diolah dari angket

Gambar. 4.13

Sumber diolah dari angket

Dari tabel di atas menunjukan bahwa responden yang berprofesi sebagai karyawan swasta dan pelajar atau mahasiswa mendominasi dari keseluruhan jenis prosfesi yaitu masing-masing sebanyak 30 %, selanjutnya dosen 13 %, Guru 10 %, Pengusaha dan profesi lain 7 % dan pedagang 3 %.

Tabel. 4.14

Profil Responden Berdasarkan Penghasilan

Penghasilan Frequency Percent

Rp. 500.000 5 16.7

Rp. 500.001 - Rp. 1.000.000 9 30.0


(62)

Grafik Responden Berdasarkan Penghasilan

17%

30% 30%

10% 13%

Rp. 500.000 Rp. 500.001 - Rp. 1.000.000

Rp. 1.000.001 - Rp. 2.000.000 Rp. 2.000.0001 - Rp. 4.000.000

Rp. 4000.001 - Rp. 5.000.000

Rp. 2.000.0001 - Rp. 4.000.000 3 10.0

Rp. 4000.001 - Rp. 5.000.000 4 13.3

Total 30 100.0

Sumber diolah dari angket

Gambar. 4.14

Sumber diolah dari angket

Dari tabel di atas menunjukan bahwa responden yang berpenghasilan Rp. 2.000.001 - Rp. 4.000.000 berjumlah 10 %, Rp. 4.000.001 – Rp. 5.000.000 berjumlah 13 %, kurang dari Rp. 500.000 17 %, dan yang berpenghasilan Rp. 500.001 – Rp. 1.000.000 dan Rp. 1.000.001 – Rp. 2.000.000 berjumlah 30 %.


(63)

Uji validitas dan reliabilitas digunakan untuk mengukur apakah alat itu dapat mengukur secara tepat apa yang akan diukur.31Dalam penelitian ini penulis melakukan uji validitas dan reliabilitas kuisioner pada 30 orang responden dengan menggunakan program SPSS versi 12.0.

Untuk mengetahui setiap butir pertanyaan pada tiap-tiap variabel apakah valid atau tidak dilakukan dengan membandingkan r hitung dengan r tabel. Dari r tabel untuk df = (30-2) = 28, dengan α = 5% didapat angka 0.317. Jika ternyata r hitung positif dan lebih besar dari r tabel (rhitung > rtabel) maka butir tersebut dinyatakan valid. Dan

sebaliknya, jika r hitung negatif atau lebih kecil dari r tabel (rhitung < rtabel) maka butir

tersebut dinyatakan tidak valid.

Sementara untuk uji reliabilitas dilakukan dengan mengacu pada norma reliabilitas yang dikemukakan oleh Guilford sebagaimana yang dikutip oleh Kuncono.

Norma Reliabilitas > 0,90

0,70 sampai 0,90 0,40 sampai 0,70 0,20 sampai 0,40

< 0,20

Sangat reliabel Reliabel Cukup reliabel Kurang reliabel

Tidak reliabel

Tabel. 4.15

Hasil Pengujian Validitas dan Reliabilitas Variabel Efektifitas Kartu Shar-E

Item-Total Statistics

31


(64)

Scale Mean if Item Deleted Scale Variance if Item Deleted Corrected Item-Total Correlation Squared Multiple Correlation Cronbach's Alpha if Item

Deleted

VAR00001 81.20 80.648 -.038 .524 .711

VAR00002 81.10 76.576 .319 .830 .693

VAR00003 81.60 79.834 .029 .726 .708

VAR00004 81.33 77.954 .162 .698 .701

VAR00005 81.67 81.540 -.107 .714 .725

VAR00006 81.30 76.424 .219 .654 .698

VAR00007 80.97 78.516 .145 .638 .702

VAR00008 81.27 74.271 .593 .837 .681

VAR00009 81.23 71.909 .362 .437 .684

VAR00010 82.17 68.420 .432 .750 .674

VAR00011 82.67 68.092 .309 .609 .692

VAR00012 81.97 65.964 .417 .695 .675

VAR00013 81.43 72.116 .413 .744 .681

VAR00014 83.10 64.162 .514 .720 .661

VAR00015 82.20 68.303 .355 .593 .684

VAR00016 81.77 69.633 .383 .718 .680

VAR00017 81.57 77.564 .173 .637 .701

VAR00018 82.17 74.006 .207 .728 .700

VAR00019 82.10 71.403 .347 .656 .685

Sumber diolah dari: Pengolahan Data SPSS Reliability Statistics

Cronbach's Alpha

Cronbach's Alpha Based on Standardized Items

N of Items

.704 .701 19

Sumber diolah dari: Pengolahan Data SPSS

Dari tabel 4.6 berdasarkan nilai pada corrected item-total correlation ternyata butir pertanyaan no. 1 (0.038) tentang promosi, 3 (0,29) tentang desain, 4 (0,162) tentang kemasan, 5 (0,107) tentang nilai-nilai Syariah, 6 (0,219) tentang teknologi, 7 (0,145) tentang inovasi, 17 (0,173) tentang keterjangkauan harga, dan 18 (0,207) tentang keuntungan bagi hasil, lebih kecil dari r tabel (0,317), Sehingga item pertanyaan


(65)

tersebut harus dihilangkan. Berikut hasil pengujian validitas dan reliabilitas setelah kedua item tersebut dihilangkan.

Tabel. 4.16

Hasil Pengujian Validitas dan Reliabilitas Variabel Efektifitas Kartu Shar-E

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item Deleted Scale Variance if Item Deleted Corrected Item-Total Correlation Squared Multiple Correlation Cronbach's Alpha if Item

Deleted

VAR00002 81.10 76.576 .319 .830 .693

VAR00008 81.27 74.271 .593 .837 .681

VAR00009 81.23 71.909 .362 .437 .684

VAR00010 82.17 68.420 .432 .750 .674

VAR00011 82.67 68.092 .309 .609 .692

VAR00012 81.97 65.964 .417 .695 .675

VAR00013 81.43 72.116 .413 .744 .681

VAR00014 83.10 64.162 .514 .720 .661

VAR00015 82.20 68.303 .355 .593 .684

VAR00016 81.77 69.633 .383 .718 .680

VAR00019 82.10 71.403 .347 .656 .685

Sumber diolah dari: Pengolahan Data SPSS Reliability Statistics

Cronbach's Alpha

Cronbach's Alpha Based on Standardized Items

N of Items

.704 .701 11

Sumber diolah dari: Pengolahan Data SPSS

Setelah kedua item yang tidak valid (no. 1, 3, 4, 5, 6, 7, 17, dan 18) dihilangkan, tampak bahwa semua item telah valid. Dan nilai reliabilitas menunjukkan bahwa seluruh item dinyatakan reliable untuk dijadikan alat penelitian.


(66)

Berikut adalah hasil pengolahan data dari tabulasi skoring jawaban responden yang disajikan dalam bentuk tabel Chi – Square.

Tabel. 4.17 Aksesbilitas Kartu Shar-E

Observed N

Expected

N Residual Kurang Baik 1 7.5 -6.5

Cukup 4 7.5 -3.5

Baik 17 7.5 9.5

Sangat Baik 8 7.5 .5

Total 30

Sumber diolah dari: Pengolahan Data SPSS Tabel. 4.18

Brand Image Kartu Shar-E

Observed N

Expected

N Residual

Tidak Tahu 1 7.5 -6.5

Cukup 5 7.5 -2.5

Baik 19 7.5 11.5

Sangat Baik 5 7.5 -2.5

Total 30

Sumber diolah dari: Pengolahan Data SPSS Tabel. 4.19

Fasilitas ATM Kartu Shar-E

Observed N

Expected

N Residual Kurang Baik 2 7.5 -5.5

Cukup 5 7.5 -2.5

Baik 10 7.5 2.5

Sangat Baik 13 7.5 5.5

Total 30

Sumber diolah dari: Pengolahan Data SPSS Tabel. 4.20


(67)

Observed N

Expected

N Residual

Tidak Tahu 5 6.0 -1.0

Kurang Baik 2 6.0 -4.0

Cukup 9 6.0 3.0

Baik 13 6.0 7.0

Sangat Baik 1 6.0 -5.0

Total 30

Sumber diolah dari: Pengolahan Data SPSS

Tabel. 4.21

Fasilitas Izi Money Kartu Shar-E

Observed N

Expected

N Residual

Tidak Tahu 5 5.0 .0

Tidak Baik 1 5.0 -4.0

Kurang Baik 4 5.0 -1.0

Cukup 6 5.0 1.0

Baik 9 5.0 4.0

Sangat Baik 5 5.0 .0

Total 30

Sumber diolah dari: Pengolahan Data SPSS

Tabel. 4.22

Fasilitas Salam Muamalat Kartu Shar-E

Observed N

Expected

N Residual

Tidak Tahu 3 6.0 -3.0

Kurang Baik 3 6.0 -3.0

Cukup 4 6.0 -2.0

Baik 14 6.0 8.0

Sangat Baik 6 6.0 .0

Total 30

Sumber diolah dari: Pengolahan Data SPSS

Tabel. 4.23 Pelayanan Bank Muamalat


(68)

Observed N

Expected

N Residual

Cukup 9 10.0 -1.0

Baik 14 10.0 4.0

Sangat Baik 7 10.0 -3.0

Total 30

Sumber diolah dari: Pengolahan Data SPSS

Tabel. 4.24

Pelayanan Kantor Pos Indonesia

Observed N

Expected

N Residual Tidak Tahu 10 7.5 2.5 Kurang Baik 3 7.5 -4.5

Cukup 9 7.5 1.5

Baik 8 7.5 .5

Total 30

Sumber diolah dari: Pengolahan Data SPSS

Tabel. 4.25 Penggunaan Kartu Shar-E

Observed N

Expected

N Residual

Tidak Tahu 5 6.0 -1.0

Kurang Baik 2 6.0 -4.0

Cukup 10 6.0 4.0

Baik 7 6.0 1.0

Sangat Baik 6 6.0 .0

Total 30

Sumber diolah dari: Pengolahan Data SPSS

Tabel. 4.26


(69)

Observed N

Expected

N Residual

Tidak Tahu 3 6.0 -3.0

Kurang Baik 2 6.0 -4.0

Cukup 4 6.0 -2.0

Baik 16 6.0 10.0

Sangat Baik 5 6.0 -1.0

Total 30

Sumber diolah dari: Pengolahan Data SPSS Tabel. 4.27

Biaya Administrasi Kartu Shar-E

Observed N

Expected

N Residual Tidak Tahu 3 6.0 -3.0 Kurang Baik 2 6.0 -4.0

Cukup 11 6.0 5.0

Baik 12 6.0 6.0

Sangat Baik 2 6.0 -4.0

Total 30

Sumber diolah dari: Pengolahan Data SPSS


(70)

f

e

Jumlah Total T

Dalam pengujian Chi-Kuadrat, kita harus mencari nilai yang diharapkan (Eij)

yang menunjukan nilai yang diharapkan dari setiapsel (baris ke-I kolom ke-j) melalui: Eij = Bi Kj

Dimana:

Bi : Total garis ke-i

Kj : Total frekuensi kolom ke-j

T : Total seluruh frekuensi pengamatan Kemudian dihitung Chi-Kuadrat melalui:

χ

2

=

(f

o

– f

e

)

2

Dengan deret kebebasan V = (b-1) (k-1) dimana:

χ

2

=

Chi Kuadrat

f

o = Frekuensi yang diobservasi

f

e = Frekuensi yang diharapkan

f

e

= (

f kolom) (

f baris)

4.1. Mencari nilai

χ

2 secara manual


(1)

2. Hasil analisa dari pengolahan data-data archival (Arsip-arsip atau Dokumen bank), performance kartu Shar-E masih belum efektif dalam melakukan penghimpunan dana pihak ketiga jika ditinjau menurut perspektif Bank Muamalat Indonesia. Hal ini dikarenakan jumlah dana pihak ketiga yang diperoleh belum mencapai target perusahaan yang telah ditetapkan. Namun jika dianalisa dari aspek kuantitas, kartu Shar-E adalah produk bank Muamalat yang pertumbuhannya paling agresif dan memiliki prospek yang bagus untuk terus berkembang.

3. Hasil analisa kartu Shar-E dari perspektif nasabah, yang didasarkan dari pengolahan data kuesioner, maka dapat disimpulkan bahwa respon nasabah terhadap kartu Shar-E (Aksesbilitas, Brand Image, Fasilitas, Services, dan Fleksibilitas) sama baiknya. Hal ini membuktikan bahwa kartu Shar-E menjadi produk yang efektif menurut perspektif nasabah. Kartu Shar-E Secara konseptual merupakan inovasi terbaru sebagai model produk penghimpunan dana pihak ketiga dalam industri perbankan, yang memadukan konsep tabungan, Investasi syariah, dan layanan berbasis teknologi dengan fasilitas kemudahan akses ATM, Debit Card, serta Phone Banking dalam satu layanan produk.

Saran

Kartu Shar-e sebagai model baru produk penghimpunan dana, akan menjadi barometer keberhasilan inovasi Bank Muamalat dalam upayanya menghimpun dana pihak ketiga. Untuk menjaga dan meningkatkan kepercayaan nasabah, maka Bank


(2)

Muamalat perlu menjaga citra positif dimata masyarakat. Citra ini dapat dibangun melalui kualitas produk, kualitas pelayanan, dan kualitas keamanan. Tanpa citra positif yang terbangun, maka kartu Shar-e tidak akan efektif menjalankan fungsinya sebagai model produk penghimpunan dana. Berdasarkan hasil penelitian ini penulis perlu memberikan saran kepada Bank Muamalat sebagai berikut:

Bank Muamalat lebih intens lagi dalam mensosialisasikan layanan fasilitas yang yang didapat nasabah ketika menggunakan Kartu Shar-e. Tidak cukup melalui brosur, lifleat, maupun Iklan media cetak dan elektronik akan tetapi harus ada komunikasi yang terpadu (petunjuk maupun penjelasan) kepada nasabah mengenai manfaat dan keunggulan produk kartu Shar-E. Karena pada kenyataannya, banyak nasabah yang minim pemahamannya terhadap fasilitas yang dapat diakses dari penggunaan Kartu Shar-e (misal penggunaan selain ATM Bank Muamalat, penyetoran melalui kantor Pos, atau layanan Izi Money) sehingga advantage product yang dimiliki kartu Shar-e tidak bisa dimaksimalkan oleh nasabah.

Bank Muamalat hendaknya memberikan kemudahan penarikan dana bagi nasabah kartu Shar-E, karena selama ini kantor Bank Muamalat Indonesia, Outlet – outlet, maupun kantor Pos Indonesia hanya melayani nasabah yang ingin menyetorkan dananya. Sedangkan dalam hal penarikan dana, nasabah hanya bisa mengakses melalui Automatic Machine Teller (ATM). Hal ini tentunya mengurangi fleksibilitas kebutuhan masyarakat dalam melakukan transaksi ekonomi, sehingga menjadi kelemahan dari tehnis operasional kartu Shar-E.


(3)

Untuk mensiasati pencapaian target penjualan dan Dana Pihak Ketiga Kartu Shar-E, hendaknya Bank Muamalat memberikan alternatif pilihan kepada masyarakat ketika menjual Stater Pack Kartu Shar-E dengan pilihan harga yang sesuai dengan kemampuan calon nasabah. Misal paket Shar-E seharga Rp. 75.000 dengan saldo awal Rp. 50.000, Rp. 125.000 dengan saldo awal Rp. 100.000, Rp. 1.025.000 dengan saldo awal Rp. 1.000.000 dan seterusnya. Dengan pilihan yang makin beragam, diharapkan penjualan stater pack Shar-E maupun Dana Pihak Ketiga dapat mengalami peningkatan.


(4)

DAFTAR PUSTAKA

Al-Qur’an al-Karim

An-Naggar, Ahmad, Muhafazoh wal Mua’saroh, Dirasah Fil Masrafiyah Laa’ Ribawiyah, Kairo: Darul Qutub, 1915.

Arifin, Zainul, Dasar-dasar Manajemen Bank Syari’ah, Jakarta: Pustaka Alfabet, 2005. Departemen Agama RI, al-`Aliyy: al-Qur’an dan Terjemahnya, Bandung, Diponegoro,

2005. cet Ke-10

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 1998.

Dewan Syari’ah Nasional-Majelis Ulama Indonesia, Bank Indonesia, Himpunan Fatwa Dewan Syari’ah Nasional, Jakarta: CV. Gaung Persada, 2006. cet Ke-3

Djarwanto, Statistik Non Parametrik, Yogyakarta: BPFE, 2003. Handoko, Hani, T, Manajemen, Yogyakarta: BPFE, 1998. Edisi ke-2. Kanisius, Ensiklopedi Umum, Jakarta: Kanisius, 1973.

Karim, Adiwarman, Bank Islam Analisis Fiqh dan Keuangan, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2006.

Kartajaya, Hermawan, Marketing Plus 2000 Siasat Memenangkan Persaingan Global, Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 1996.

Kasmir, Manajemen Perbankan, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2000.

Manurung, Joni dan Manurung, Haymans, Adher. Pasar Keuangan dan Lembaga Keuangan Bank dan Bukan Bank, Jakarta: PT. Adher Manurung Press, 2003. Marbun, B.N. Kamus Manajemen, Jakarta: Pustaka Sinar Harapan, 2003.

Mauludi, Ali, Statistika I Penelitian Ekonomi Islam dan Sosial, Jakarta: PT. Prima Heza Lestari, 2006.


(5)

Rubrik Ekonomi Syari'ah, Republika, (Jakarta), 24 September 2005.

Sjahdeni, Remi, Sutan, Perbankan Islam dan Kedudukannya dalam Tata Hukum Perbankan Indonesia, Jakarta: Pustaka Utama Grafiti, 1999.

Sudijono, Anas, Pengantar Statistik Pendidikan, Jakarta: PT. Raja Garfindo Persada, 1994, Cet ke-16.

Sugiyono, Metode Penelitian Bisnis, Bandung: Alfabeta, 2007, Cet ke-10.

Surat Keputusan Direksi Bank Indonesia tentang Bank Umum berdasarkan Prinsip Syari’ah.

Walgito, Bimo, Psikologi Sosial (Suatu Pengantar), Yogyakarta: Penerbit Andi, 2002.

Wijaya, Hana, Perbankan Syari’ah dan Tantangan Pertumbuhan, Makalah Seminar Bulanan Masyarakat Ekonomi Syari’ah (MES), Jakarta: 21 Februari 2007.

Wiroso, Penghimpunan Dana dan Distribusi Hasil Usaha Bank Syari’ah, PT. Grasindo; Jakarta, 2005.

Zulkifli, Sunarto, Panduan Praktis Transaksi Perbankan Syari’ah, Jakarta; Zikrul Hikam, 2003.


(6)