Konsep Produk Penghimpunan Dana

Adapun tujuan penghimpunan dana oleh bank adalah: • Mencapai tingkat profitabilitas yang cukup dan tingkat risiko yang rendah • Mempertahankan kepercayaan masyarakat dengan menjaga agar posisi likuiditas tetap aman 14

D. Konsep Produk Penghimpunan Dana

1. Prinsip Wadi’ah Ada dua definisi wadi’ah yang dikemukakan oleh fuqaha. Pertama, ulama madzhab Hanafi mendefinisikan wadi’ah dengan mengikutsertakan orang lain dalam memelihara harta, dengan ungkapan yang jelas melalui tindakan maupun melalui isyarat. Kedua, ulama madzhab Maliki, Syafi’I, dan Hambali Jumhur Ulama, mendefinisikan wadi’ah dengan mewakilkan orang lain untuk memelihara barang harta tertentu dengan cara tertentu. 15 Sedangkan menurut definisi Pedoman Standar Akuntansi, Wadi’ah diartikan sebagai titipan nasabah yang harus dijaga dan dikembalikan setiap saat apabila nasabah yang bersangkutan menghendaki. Bank bertanggung jawab atas pengembalian titipan dana nasabah. 16 Firman Allah SWT: 14 Ibid, h 51. 15 Sutan Remy Sjahdeni, Perbankan Islam dan Kedudukannya dalam Tata Hukum Perbankan Indonesia, Jakarta: Pustaka Utama Grafiti, 1999. H. 55 16 PSAK 59, Akuntansi Perbankan Syari’ah, Paragraf 134. نءﺎﻓ ﻜ ﻦ أ يﺬ ا دﺆ ﻓ ﺎ ﻪ ر ﷲا ﻖ و ﻪ ﻨ أ ﻦ ؤا ةﺮﻘ ا : 283 Artinya: “Jika sebagian kamu mempercayai sebagian yang lain, maka hendaklah yang dipercayai itu menunaikan amanatnya dan hendaklah ia bertaqwa kepada Allah Tuhannya”. Al-Baqoroh 2:283 Wadi’ah dibagi atas wadi’ah yad dhamanah dan wadi’ah yad amanah: a. Wadi’ah yad dhamanah adalah titipan yang selama belum dikembalikan ke penitip dapat dimanfaatkan oleh penerima titipan. Apabila dari hasil pemanfaatan tersebut diperoleh keuntungan maka seluruhnya menjadi hak penerima titipan. 17 b. Wadiah yad amanah adalah penerima titipan yang selama belum dikembalikan ke penitip, penerima titipan tidak boleh memanfaatkan barang titipan tersebut sampai diambil kembali oleh penitip. 18 Rukun Wadi’ah a. Barang yang dititipkan b. Orang yang menitipkan c. Orang yang menerima titipan d. Ijab Qobul 17 Wiroso, Penghimpunan Dana dan Distribusi Hasil Usaha Bank Syari’ah, Jakarta: PT. Grasindo, 2005. h. 21 18 PSAK 59, Akuntansi Perbankan Syari’ah, Paragraf 135 Prinsip-prinsip di atas dikembangkan berdasarkan ketentuan-ketentuan sebagai berikut: 19 a. Keuntungan atau kerugian dari penyaluran dana menjadi hak milik atau ditanggung bank, sedang pemilik dana tidak dijanjikan imbalan dan tidak menanggung kerugian. Bank dimungkinkan memberikan bonus kepada pemilik dana sebagai suatu insentif. b. Bank harus membuat akad pembuatan rekening yang isinya mencakup izin penyaluran dana yang disimpan dan persyaratan lain yang disepakati selama tidak bertentangan dengan prinsip syari’ah. c. Terhadap pembukaan rekening ini bank dapat mengenakan pengganti biaya administrasi untuk sekedar menutupi biaya yang benar-benar terjadi. d. Ketentuan lain yang berkaitan dengan rekening giro dan tabungan tetap berlaku selama tidak bertentangan dengan prinsip syari’ah. 2. Prinsip Mudharabah Mudharabah adalah perjanjian atas suatu jenis perkongsian dimana pihak pertama Shahibul mal menyediakan dana dan pihak kedua Mudharib bertanggung jawab atas pengelolaan usaha. Keuntungan hasil usaha dibagikan sesuai dengan nisbah porsi bagi hasil yang telah disepakati bersama. Jika rugi Shahibul mal akan kehilangan dana investasinya, sedangkan mudhorib kehilangan waktu atas hasil kerja keras dan managerial skill selama proyek berlangsung. 19 Adiwarman Karim, Bank Islam Analisis Fiqh dan Keuangan, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2006. h. 108 Firman Allah SWT: نﻮﻜ ﺳ نأ ﻦ نﻮﻐ ضرﻷا ﻰﻓ نﻮ ﺮ نوﺮﺧاءو ﻰ ﺮ ﻜﻨ ﺳ ﻓ نﻮ ﻘ نوﺮﺧاءو ﷲا ﻓ ﷲا ﺰ ا : 30 Artinya: “Allah mengetahui bahwa akan ada diantara kamu orang-orang yang sakit dan orang-orang yang berjalan dimuka bumi mencari sebagian karunia Allah; dan orang-orang yang berperang dijalan Allah”. Al-Muzammil 73:20 Hadist Nabi: “Dari Suhaib r.a. bahwa Rasulullah SAW bersabda: “Tiga perkara di dalamnya terdapat keberkahan 1 menjual secara kredit, 2 Muqaradhah nama lain dari Mudharabah, 3 mencampurkan tepung dengan gandum untuk kepentingan rumah dan bukan untuk dijual. HR. Ibnu Majah Rukun Mudharabah a. Pelaku pemilik modal maupun pelaku usaha b. Objek Mudharabah Modal dan kerja c. Persetujuan kedua belah pihak Ijab-Qobul d. Nisbah Keuntungan 20 Berdasarkan kewenangan pengelolaan dananya, prinsip mudharabah dapat dibagi menjadi tiga jenis, yaitu: 1. Mudharabah Mutlaqoh 20 Ibid. h. 205 Penerapan mudharabah mutlaqoh dapat berupa tabungan dan deposito sehingga terdapat dua jenis penghimpunan dana yaitu: tabungan mudharabah dan deposito mudharabah . Berdasarkan prinsip ini tidak ada pembatasan bagi bank dalam menggunakan dana yang dihimpun. Ketentuan umum: a. Bank wajib memberitahukan kepada pemilik dana mengenai nisbah dan tata-cara pemberitahuan keuntungan dan atau pembagian kerugian secara risiko yang dapat ditimbulkan dari penyimpanan dana, yang dicantumkan dalam aqad. b. Untuk tabungan mudharabah, bank dapat memberikan buku tabungan sebagai bukti penyimpanan. Untuk deposito mudharabah, bank wajib memberikan sertifikat atau tanda penyimpanan deposito kepada deposan. c. Tabungan mudharabah dapat diambil setiap saat oleh penabung sesuai dengan perjanjian yang disepakati, namun tidak diperkenankan mengalami saldo negative. d. Deposito mudharabah hanya dapat dicairkan sesuai dengan jangka waktu yang telah disepakati. Deposito yang diperpanjang, setelah jatuh tempo akan diperlakukan sama seperti deposito baru, tetapi bila akad sudah dicantumkan perpanjangan otomatis, maka tidak perlu dibuat akad baru. e. Ketentuan-ketentuan lain yang berkaitan dengan deposito atau tabungan tetap berlaku sepanjang tidak bertentangan dengan syari’ah. 21 21 Himpunan Ketentuan Perbankan Syari’ah Indonesia Februari 2005- April 2006 Bank Indonesia, Nomor: 746PBI2005 Bab II Pasal 5 Jakarta: Direktorat Perbankan Syari’ah, 2005 2. Mudharabah Muqayyadah on Balance Sheet Jenis Mudharabah ini merupakan simpanan khusus restricted investment dimana pemilik dana dapat menetapkan syarat tertentu yang harus dipatuhi oleh bank. Karakteristik jenis simpanan ini: a. Pemilik dana wajib menetapkan syarat tertentu yang harus diikuti oleh bank. b. Bank wajib memberitahukan kepada pemilik dana mengenai nisbah dan tata-cara pemberitahuan keuntungan. c. Sebagai tanda bukti simpanan, bank menerbitkan bukti simpanan khusus. Bank wajib memisahkan dana dari rekening lain. d. Untuk deposito mudharabah, bank wajib memberikan sertifikat atau tanda penyimnpanan deposito kepada deposan 22 3. Mudharabah Muqoyyadah off Balance Sheet Jenis mudharabah ini merupakan penyaluran dana shahibul mal langsung kepada pelaksana usahanya, dimana bank bertindak sebagai perantara yang mempertemukan antara pemilik dana dengan pelaksana usaha. Pemilik dana dapat menetapkan syarat- syarat tertentu yang harus dipatuhi oleh bank dalam mencari kegiatan usaha yang akan dibiayai dan pelaksana usahanya. Karakteristiknya: a. Sebagai tanda bukti simpanan, bank menerbitkan bukti simpanan khusus. Bank wajib memisahkan dana dari rekening lainnya. Simpanan khusus dicatat pada pos tersendiri dalam rekening administrative 22 Ibid. b. Dana simpanan khusus harus disalurkan secara langsung kepada pihak yang diamanatkan oleh pemilik dana c. Bank menerima komisi atas jasa mempertemukan kedua pihak. Sedangkan Antara pemilik dana dan pelaksana usaha berlaku nisbah bagi hasil 23

D. Produk - produk Penghimpunan Dana