Gangguan MSDs pada Tendon

2.6.2 Jenis Keluhan MSDs

Menurut Hardianto dan Yassierli 2014 berdasarkan jenisnya, gangguan MSDs dapat dibagi menjadi 4 kelompok, yaitu :

a. Gangguan MSDs pada Tendon

Gangguan pada tendon biasanya berupa peradangan yang diakibatkan oleh gerakan berulang dan secara terus-menerus membebani suatu tendon tertentu tanpa istirahat yang cukup. Tendinitis merupakan nama umum peradangan pada jaringan tendon. Selain disebabkan oleh 4 faktor risiko MSDs kerja otot yang berat, aktivitas kerja yang berulang, durasi waktu yang lama, dan istirahat yang kurang, tendinitis juga dipengaruhi oleh faktor usia. Semakin bertambahnya usia maka elastisitas tendon semakin berkurang. Tendinitis biasanya paling sering di derita oleh bagian tubuh seperti bahu, siku, pergelangan tangan dan tumit. Beberapa jenis pekerjaan yang berpotensi menyebabkan tendinitis ialah pekerjaan kontruksi bangunan, pekerjaan entry data pada computer pekerjaan jahit dan sebagainya. Pekerjaan tersebut merupakan karakteristik berulang-ulang dengan waktu siklus yang singkat dan hanya melibatkan otot dan tendon tertentu secara terus-menerus dalam bekerja. Gejala munculnya tendinitis biasanya di awali dengan rasa nyeri karena peradangan jaringan tendon. Rasa sakit dirasakan baik ketika diraba maupun saat digerakkan. Untuk mencegah munculnya tendinitis, pekerja biasanya disarankan untuk melakukan peregangan disela-sela pekerjaan dan memastikan otot dan tendon yang bekerja tersebut mendapatkan istirahat yang cukup. Contoh bentuk Universitas Sumatera Utara gangguan pada tendon yang sering terjadi di industri adalah tennis elbow dan de Quertain’s disease. Tennis elbow merupakan bentuk peradangan pada otot-otot ekstensor lengan yang menyebabkan nyeri pada sisi lateral siku. Kelainan ini banyak dialami oleh pemain tenis atau mereka yang menggunakan lengan bawah pada posisi pronasi secara berulang-ulang, misalnya gerakan seperti menggunakan obeng. Penderita tennis elbow ini akan merasakan nyeri saat mengepalkan tangan, mengangkat barang yang berat, atau saat melakukan pukulan seperti back-hand. De Quervain’s disease merupakan penamaan spesifik untuk peradangan pada bagian tendon ibu jari. Gejala penyakit ini berupa rasa nyeri, bengkak pada bagian ibu ajari dan kesulitan menggenggam. Dalam kondisi yang parah, peradangan ini akan mengganggu gerak tangan, khususnya ibu jari. Penggunaan secara berlebih dan berulang pada bagian ibu jari dalam menekan, mengambil material atau memutar suatu benda diduga sebagai penyebab munculnya penyakit ini. Oleh karena itu, seseorang yang bekerja dengan banyak menggunakan ibu jari dalam pergerakannya memiliki risiko menderita gangguan ini.

b. Gangguan MSDs pada Sendi