Materi muatan Peraturan Daerah adalah seluruh materi muatan dalam rangka penyelenggaraan otonomi daerah dan tugas pembantuan, dan menampung kondisi
khusus daerah serta penjabaran lebih lanjut Peraturan Perundang-undangan yang lebih tinggi.
Peraturan Daerah terdiri atas:
1.
Peraturan Daerah Provinsi, yang berlaku di provinsi tersebut. Peraturan Daerah Provinsi dibentuk oleh DPRD Provinsi dengan persetujuan
bersama Gubernur.
2.
Peraturan Daerah KabupatenKota, yang berlaku di kabupatenkota tersebut. Peraturan Daerah KabupatenKota dibentuk oleh DPRD
KabupatenKota dengan persetujuan bersama BupatiWalikota. Peraturan Daerah KabupatenKota tidak subordinat terhadap Peraturan Daerah
Provinsi.
18
1.5.4.1 Mekanisme Pembentukan Peraturan Daerah
Rancangan Peraturan Daerah Raperda dapat berasal dari DPRD atau kepala daerah gubernur, bupati, atau walikota. Raperda yang disiapkan oleh
Kepala Daerah disampaikan kepada DPRD. Sedangkan Raperda yang disiapkan oleh DPRD disampaikan oleh pimpinan DPRD kepada Kepala Daerah.
18
http:id.wikipedia.orgwikiPeraturan_daerah
Universitas Sumatera Utara
Pembahasan Raperda di DPRD dilakukan oleh DPRD bersama gubernur atau bupatiwalikota. Pembahasan bersama tersebut melalui tingkat-tingkat
pembicaraan, dalam rapat komisipanitiaalat kelengkapan DPRD yang khusus menangani legislasi, dan dalam rapat paripurna.
Raperda yang telah disetujui bersama oleh DPRD dan Gubernur atau BupatiWalikota disampaikan oleh Pimpinan DPRD kepada Gubernur atau
BupatiWalikota untuk disahkan menjadi Perda, dalam jangka waktu palinglambat 7 hari sejak tanggal persetujuan bersama. Raperda tersebut disahkan oleh
Gubernur atau BupatiWalikota dengan menandatangani dalam jangka waktu 30 hari sejak Raperda tersebut disetujui oleh DPRD dan Gubernur atau
BupatiWalikota. Jika dalam waktu 30 hari sejak Raperda tersebut disetujui bersama tidak ditandangani oleh Gubernur atau BupatiWalikota, maka Raperda
tersebut sah menjadi Perda dan wajib diundangkan.
19
a. Perda ditetapkan oleh kepala daerah setelah mendapat persetujuan bersama
DPRD
1.5.4.2 Pembentukan Peraturan Daerah 1. Prinsip Pembentukan Perda
Setelah UU No 22 tahun 1999 diganti dengan UU no.32 tahun 2004 prinsip- prinsip pembentukan peraturan daerah ditentukan sebagai berikut:
b. Perda dibentuk dalam rangka penyelenggaraan otonomi, tugas pembantuan
dan merupakan penjabaran lebih lanjut peraturan perundang-undangan yang lebih tinggi dengan memerhatikan ciri khas masing-masing daerah
c. Perda tidak boleh bertentangan dengan kepentingan umum dan atau
peraturan perundang-undangan yang lebih tinggi
19
Undang-undang RI Nomor 10 tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan
Universitas Sumatera Utara
d. Perda dibentuk berdasarkan pada asas pembentukan peraturan perundang-
undangan e.
Masyarakat berhak memberikan masukan secara lisan atau tertulis dalam rangka penyiapan atau pembahasan ranperda
f. Perda dapat memuat ketentuan beban biaya paksaan penegakan hukum,
atau pidana kurungan paling lama enam bulan atau denda sebanyak- banyaknya rp.50.000.000,-lima puluh juta rupiah
g. Peraturan kepala daerah dan atau keputusan kepala daerah ditetapkan
untuk melaksanakan Perda h.
Perda berlaku setelah diundangkan dalam lembaran daerah i.
Perda dapat menunjuk pejabat tertentu sebagai pejabat-penyidik pelanggaran perda
j. Pengundangan perda dalam lembaran daerah dan peraturan daerah dalam
berita daerah.
20
2.Teknik Perundang-Undangan
Teknik perundang-undangan bertujuan membuat atau menghasilkan peraturan perundang-undangan yang baik. Suatu peraturan perundang-undangan yang baik
dapat dilihat dari berbagai segi:
21
1. Ketetapan struktur, ketetapan pertimbangan, ketetapan dasar hukum,
ketetapan bahasaperistilahan, ketetapan pemaiakan huruf dan tanda baca. 2.
Kesesuaian isi dengan dasar yuridis, sosiologis dan filosofis. Kesesuaian yuridis menunjukkkan adanya kewenanagn, kesesuaian bentuk dan jenis
peraturan perundang-undangan yang satu dengan yang lain, dan tidak bertentangan dengan asas-asas hukum umum yang berlaku. Kesesuaian
sosiologis mengggambarkan bahwa peraturan perundang-undangan yang dibuat sesuai dengan kebutuhan, tuntutan dan perkembangan masyarakat.
20
NiāMatul Huda, SH.,M Hum Otonomi daerah 2005:23
21
H Abdul Latief Hukum Dan Peraturan Kebijaksanaan Pada Pemerintahan Daerah 2005: 68
Universitas Sumatera Utara
Kesesuaian filosofis menggambakan bahwa perundang-undangan dibuat dalam rangka mewujudkan, melaksanakan atau memelihara cita
hukumrechtsidee yang menjadi patokan hidup bermasyarakat. 3.
Peraturan perundang-undangan tersebut dapat dilaksanakanapplicable dan menjamin kepastian. Suatu peraturan perundang-undangan harus
memperhitungkan daya dukung baik lingkungan pemerintahan yang akan melaksanakan maupun masyarakt tempat peraturan perundang-undangan
Prof. Van der Vlies menyebutkan, untuk membuat peraturan perundang- undangan yang baik harus ada dua asas yaitu asas formal dan asas material.
Asas formal mencakup: asas tujuan yang jelas, asas organ lembaga yang tepat, asas perlunya peraturan, asas dapat dilaksanakan dan asas konsensus.
Sedangkan asas material mencakup: asas terminologi dan sistematika yang benar, asas dapat dikenali, asas perlakuan yang sama dalam hukum sesuai
dengan keadaan individual.
1.5.4.3 Wewenang Dan Pembentukan Peraturan Daerah 1. Kewenangan membentuk peraturan daerah