BAB III METODE PENELITIAN
3.1. DESAIN
Desain pada penelitian ini adalah penelitian uji klinis open trial dan dilakukan randomisasi.
3.2. TEMPAT DAN WAKTU
Tempat : RSUP HAJI ADAM MALIK MEDAN
Waktu : February- Maret 2012
3.3. POPULASI DAN SAMPEL
a. Populasi
Populasi adalah seluruh pasien pasien dewasa yang menjalani pembedahan elektif di kamar bedah sentral dengan general anestesi intubasi di RSUP Haji
Adam Malik Medan.
b. Sampel
Populasi yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi.
3.4. CARA PEMILIHAN SAMPEL
Sampel dipilih dengan cara consecutive sampling.
3.5. KRITERIA INKLUSI DAN EKSKLUSI
Kriteria inklusi 1.
Pasien laki-laki dan wanita yang akan dilakukan ansestesi umum intubasi dengan umur 18 sd 60 tahun.
Universitas Sumatera Utara
2. Pasien dengan skor APFEL 3-4.
3. ASA 1 – 2.
4. Lama operasi kurang dari 4 jam.
Kriteria eksklusi 1.
Pasien yang menggunakan obat – obat anti emetik selama perioperatif. 2.
Pasien dengan tekanan intrakranial yang meningkat. 3.
Pasien dengan kehamilan. 4.
Pasien dengan riwayat alergi chrome dan ondansetron.
4.6. BESAR SAMPEL
Estimasi besar sampel dalam penelitian ini dihitung berdasarkan rumus sebagai berikut:
n = besar sampel
Z
α
Z = 1,96 adalah deviat baku pada
α 0,05
β
P = 0,842 adalah deviat baku
β 0,02
1
= Proporsi PONV untuk kelompok Ondansetron = 20 P2
= Proporsi PONV untuk kelompok Akupunktur = 51
24
P
11 1
– P
2
Dari perhitungan dengan rumus diatas, maka diperoleh besar sampel: n = pernbedaan proporsi yang diinginkan
1
= n
2
= 36 orang.
Universitas Sumatera Utara
4.7. CARA KERJA
a. Setelah mendapat informed consent dan disetujui komite etik semua sampel yang
akan menjalani operasi dimasukkan dalam kriteria inklusi dan eksklusi. b.
Semua pasien yang diambil secara consecutive sampling dimasukkan sebagai sampel penelitian di wawancara, untuk menilai skor prediksi PONV dengan skor
Apfel. c.
Pada kelompok pasien yang akan dilakukan tindakan akupunktur, 30 menit sebelum induksi, pasien diakupunktur pada titik PC6 pada kedua lengan bawah
oleh peneliti dan dilakukan stimulasi tiap 5 menit selama 30 menit dengan cara memelintir jarum akupunktur beberapa detik.
d. Semua pasien yang menjadi sampel penelitian menerima regimen anestesi yang
sama. Dengan premedikasi midazolam 0,1mgkgbb dan pethidine 1mgkgbb, induksi menggunakan propofol 2 – 2,5 mgkg. Intubasi difasilitasi rocuronium 0,6 –
1,2 mgkg. Rumatan anestesi dengan isoflurane, N
2
O dan O
2
e. Pada kelompok pasien yang akan diberikan ondansetron 4mg intravena pada saat
akhir pembedahan, yaitu pada saat jahit kulit. . Blokade
neuromuskular di reverse dengan kombinasi neostigmine 0,04 – 0,08 mgkg dan atropine 0,02 – 0,04 mgkg.
f. Setelah pasien sadar penuh, mual dinilai dengan skala 3 point dari 0 tidak mual, 1
mual, 2Muntah, 3Mual dalam 30 menit atau muntah lebih dari 2 kali. Pasien diklasifikasikan PONV jika ada mual, retching atau muntah pada jam ke 0,2,4,24.
Penilaian dimulai dari pasien masuk ke recovery room atau paska bedah oleh relawan yang sudah terlatih.
Universitas Sumatera Utara
g. Tindakan rescue antiemetic pada kedua group dengan ondansetron 4mg diberikan
pada pasien yang mengalami mual muntah yang terus menerus berlangsung lebih dari 5 menit atau pasien yang mengalami mual muntah kurang dari 5 menit tetapi
clebih dari dua kali gejala mual muntah.
4.8. IDENTIFIKASI VARIABEL