Jenis operasi pada kedua kelompok penelitian Perbandingan berdasarkan lama tindakan anestesi Perbandingan berdasarkan skor APFEL Angka kejadian mual muntah pada kedua kelompok

Karyawan 6 16,7 7 19,4 Mahasiswa 2 5,6 8 22,2 0,209 Pelajar 5 13,9 4 11,1 Petani 5 13,9 3 8,3 Wiraswasta 3 8,3 4 11,1 Uji Chi-square Jenis pekerjaan terbanyak dalam penelitian ini adalah IRT, karyawan, pelajar dan petani pada kelompok A sedangkan pada kelompok B adalah IRT, mahasiswa dan karyawan. Jenis pekerjaan pada sampel penelitian dianalisa menggunakan uji chi-square x 2

4.3. Jenis operasi pada kedua kelompok penelitian

didapatkan p = 0,209 dianggap jenis pekerjaan diantara kedua kelompok berbeda tidak bermakna. Jenis operasi pada kedua kelompok tertera pada tabel berikut ini. Tabel 4.3-1 Jenis operasi sampel penelitian Jenis operasi Kelompok A n=36 Kelompok B n=36 p Bedah Digestif 5 13,9 3 8,3 Bedah Mata 25,6 38,3 Bedah Obgyn 513,9 38,3 Bedah Onkologi 719,4 1233,3 0,716 Universitas Sumatera Utara Bedah Orthopaedi 925 513,9 Bedah Plastik 25,6 38,3 Bedah Syaraf 00 12,8 Bedah THT 616,7 616,7 Uji Chi-square Pada kelompok A jenis operasi terbanyak adalah bedah Orthopedi, bedah Onkologi dan bedah THT dan pada kelompok B jenis operasi terbanyak adalah bedah Onkologi, bedah Orthopedi dan bedah THT. Setelah dianalisa dengan uji chi-square didapatkan p = 0,716 kedua kelompok dianggap berbeda tidak bermakna dalam hal jenis operasi.

4.4. Perbandingan berdasarkan lama tindakan anestesi

Perbandingan lama tindakan anestesi tertera pada tabel berikut ini. Tabel 4.4-1 Lama tindakan anestesi Kelompok A n=36 Kelompok B n=36 p Lama anestesi 117,31 SD 17,07 116,36 SD 24,00 0,870 Uji Mann Whitney Lama tindakan anestesi menit didapatkan pada kelompok A adalah 117,31 SD 17,07 sedangkan pada kelompok B adalah 116,36 SD 24,00. Dari hasil analisa dengan uji Mann whitney didapatkan p = 0,870 dimana lama tindakan anestesi pada kedua kelompok dianggap berbeda tidak bermakna. Universitas Sumatera Utara

4.5. Perbandingan berdasarkan skor APFEL

Skor APFEL pada kedua kelompok pada hasil penelitian terlihat pada tabel 4.5. di bawah ini. Tabel 4.5-1 Skor APFEL Karakteristik umum Kelompok A n=36 Kelompok B n=36 p Skor 3 2672,2 2672,2 1,000 Skor 4 1027,8 1027,8 uji chi square Skor APFEL 34 diantara kedua kelompok dianalisa menggunakan chi-square x 2

4.6. Angka kejadian mual muntah pada kedua kelompok

didapatkan nilai p=1,000 dianggap prevalensi skor APFEL diantara kedua kelompok berbeda tidak bermakna. Angka kejadian mual muntah 0 jam setelah operasi pada kelompok A dan kelompok B tabel 4.6.1. Tabel 4.6-1 Angka kejadian mual muntah 0 jam setelah operasi Kelompok A Kelompok B P T0 Tidak mualmuntah0 35 97,2 34 94,4 1,000 Mual1 12,8 25,6 Uji Fischer exact test Universitas Sumatera Utara Hasil kejadian mual muntah 0 jam setelah operasi pada kelompok A adalah 12,8 dan kelompok B adalah 25,6 dengan nilai p = 1,000, dianggap kejadian mual muntah 0 jam diantara kedua kelompok berbeda tidak bermakna. Angka kejadian mual muntah 2 jam setelah operasi pada kelompok A dan kelompok B tabel 4.6.2. Tabel 4.6-2 Angka kejadian mual muntah 2 jam setelah operasi Kelompok A Kelompok B P T2 Tidak mualmuntah0 32 88,9 34 94,4 0,804 Mual1 38,3 12,8 Muntah2 12,8 12,8 Hasil kejadian mual 2 jam setelah operasi pada kelompok A adalah 38,3 dan kelompok B adalah 12,8. Angka kejadian muntah 2 jam setelah operasi pada kelompok A adalah 12,8 dan kelompok B adalah 12,8 dengan nilai p = 0,804 dianggap kejadian mual muntah 2 jam diantara kedua kelompok berbeda tidak bermakna. Uji Fischer exact test Angka kejadian mual muntah 4 jam setelah operasi pada kelompok A dan kelompok B tabel 4.6.3. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.6-3 Angka kejadian mual muntah 4 jam setelah operasi Kelompok A Kelompok B P T4 Tidak mualmuntah0 35 97,2 33 91,7 0,614 Mual1 12,8 25,6 Muntah2 00 12,8 Hasil kejadian mual 4 jam setelah operasi pada kelompok A adalah 12,8 dan kelompok B adalah 25,6. Angka kejadian muntah 2 jam setelah operasi pada kelompok A adalah 00 dan kelompok B adalah 12,8 dengan nilai p = 0,614 dianggap kejadian mual muntah 4 jam diantara kedua kelompok berbeda tidak bermakna. Uji Fischer exact test Angka kejadian mual muntah 24 jam setelah operasi pada kelompok A dan kelompok B tabel 4.6.4. Tabel 4.6-4 Angka kejadian mual muntah 24 jam setelah operasi Kelompok A Kelompok B P T24 Tidak mualmuntah0 33 91,7 32 88,9 0,674 Mual1 38,3 25,6 Muntah2 00 25,6 Hasil kejadian mual 24 jam setelah operasi pada kelompok A adalah 38,3 dan kelompok B adalah 25,6. Angka kejadian muntah 24 jam setelah operasi pada Uji Fischer exact test Universitas Sumatera Utara kelompok A adalah 00 dan kelompok B adalah 25,6 dengan nilai p = 0,674 dianggap kejadian mual muntah 24 jam diantara kedua kelompok berbeda tidak bermakna.

4.7. Efek samping tindakan dan obat 24 jam setelah operasi pada kedua kelompok

Dokumen yang terkait

Perbandingan Kejadian Mual Muntah Pada Pemberian Tramadol Suppositori 100 mg Dan Tramadol Intravena 100 mg Sebagai Analgetik Paska Bedah Pada Operasi Ekstremitas Bawah Dengan Spinal Anestesi

1 78 66

Perbandingan Kombinasi Ondansetron 2mg IV Dengan Deksametason 4mg IV Dan Ondansetron 4 mg IV Dengan Deksametason 4mg IV Sebagai Profilaksis Pada Pasien Resiko Tinggi Mual Muntah Setelah Operasi Yang Menjalani Tindakan Operasi Dengan Anestesi Umum Intubas

7 51 69

Perbandingan Antara Skor Apfel Dengan Skor Koivuranta Terhadap Prediksi Terjadinya Post Operative Nausea And Vomiting Pada Anestesi Umum

14 100 56

Perbandingan Penurunan Resiko Kejadian Mual Muntah Paska Operasi Dengan Pemberian Midazolam 0,035 mg/kg/iv dan Ondansetron 4 mg/iv Pada Pasien Dengan Skor Apfel 3-4 yang Dilakukan Anestesi Umum

3 75 118

PERBANDINGAN EFEKTIFITAS ONDANSETRON DAN METOKLOPRAMID DALAM MENEKAN MUAL DAN MUNTAH PASKA LAPARATOMI

1 6 51

EFEKTIVITAS RANGSANGAN KOMBINASI TITIK AKUPUNKTUR PC-6 (NEIGUAN) & ST-25 (TIANSHU) DIBANDINGKAN PEMBERIAN ONDANSETRON UNTUK MENCEGAH MUAL DAN MUNTAH PASCA BEDAH ORTOPEDI DENGAN ANESTESI UMUM.

0 4 6

Efektivitas Ondansetron Infus Kontinyu dengan Bolus Intravena pada Mual dan Muntah Pasca Bedah Sesar atau Laparatomi dengan Anastesi Epidural - Ubaya Repository

0 0 2

Perbandingan efektivitas premedikasi ondansetron dan deksametason dalam mencegah mual dan muntah pasca operasi SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran

3 4 55

PERBANDINGAN EFEKTIFITAS ONDANSETRON DAN METOKLOPRAMID DALAM MENEKAN MUAL DAN MUNTAH PASKA LAPARATOMI SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran

0 2 51

PERBANDINGAN KEJADIAN MUAL MUNTAH PADA PEMBERIAN TRAMADOL SUPPOSITORI 100 mg DAN TRAMADOL INTRAVENA 100 mg SEBAGAI ANALGETIK PASKA BEDAH PADA OPERASI EKSTREMITAS BAWAH DENGAN SPINAL ANESTESI

0 0 16