Sistem Pengolahan Data Elektronik Sistem Informasi Akuntansi Pada Prosedur Pelayanan Rawat Inap

dikomunikasikan kepada semua bagian didalam organisasi tersebut agar tiap-tiap bagian mengerti akan tanggung jawab terhadap ruang lingkup kerjanya, 2. pemisahan tanggung jawab dan fungsi Pengendalian intern atas struktur organisasi menuntut adanya pemisahaan fungsi dan tanggungjawab untuk kegiatan yang berhubungan. Hal tersebut berguna untuk mencegah kekeliruan dan penggelapan. Penulis melihat suatu kelemahan adanya penggabungan kasir dengan petugas entry pada satu orang. Walaupun dengan alasan kekurangan namun penggabungan fungsi tersebut akan menimbulkan peluang-peluang terjadinya penyalagunaan dan penggelapan aktiva rumah sakit. Hal ini dapat terjadi karena didalam ruangan itu tidak adanya petugas yang mengawasi jalannya kegiatan tersebut. Sehingga memungkinkan kasir dapat mengeluarkan aktiva untuk kepentingan pribadi dan menyesuaikan catatannya untuk menghilangkan tanggungjawab. Maka sebaiknya perlu dipisahkan bagian kasir dengan order entry dengan penambahan personil tanpa merekrut karyawan dari luar rumah sakit agar dapat menghemat biaya untuk penambahan personil tersebut dan memperkecil hal-hal yant tidak diinginkan dapat terjadi, 3. satuan pengawasan intern Bagian Satuan Pengawasan Intern SPI sangatlan diperlukan didalam suatu organisasi yang modren. Bagian ini berfungsi untuk mengawasi dan mengevaluasi kegiatan-kegiatan rumah sakit setiap hari. Dari hasil evaluasi tersebut diharapkan didapat saran perbaikan yang pada akhirnya berguna untuk meningkatkan efektifitas dan keefisiensian kegiatan rumah sakit.

2. Sistem Pengolahan Data Elektronik

Universitas Sumatera Utara Seperti yang telah diuraikan pada bab sebelumnya, sistem informasi akuntansi dalam pelayanan rawat inap pada rumah sakit umum Vina Estetica telah terkomputerisasi. Pelaksanaan pengolahan data masih dilakukan dengan dua cara sekaligus yaitu manual dan elektronik. Sistem pengolahan data elektornik ini telah didukung oleh perangkat keras hardware yang memadai. Sebuah central processing unit CPU yang memiliki kapasitas memori yang besar dan waktu pemrosesan data yang relatif cepat, penempatan memori yang besar dan penempatan teminal input. Output pada bagian terkait user yang terjalin dalan suatu jaringan komunikasi dengan sistem Local Area Network LAN pada setiap lantai perawatan sangat membantu mempercepat pemrosesan sebuah transaksi. Petugas EDP ditempatkan di setiap lantai perawatan sebagai petugas penata rekening untuk mempermudah tugas dalam setiap transaksi.

3. Sistem Informasi Akuntansi Pada Prosedur Pelayanan Rawat Inap

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan penulis di Rumah Sakit Umum Vina Estetica Medan, dengan mewawancarai kepala bagian dan karyawan yang berkaitan dengan pelayanan rawat inap dan mengamati langsung prosedur pelayanan rawat inap dari proses pendaftran pasien, proses tindakan perawatan sampai dengan proses pasien pulang. Pada suatu rumah sakit yang besar dan modern pelayanan rawat inap merupakan suatu kegiatan yang rumit dan kompleks karena meliputi berbagai bagian sarana dan prasarana rumah sakit. Proses administrasi, informasi, para personil atau sumber daya manusia yang terlibat, mesin mesin dan teknologi yang mendukungnya merupakan contoh kerumitan dan kompleksitas kegiatan rawat inap. Hal tersebut dapat membingungkan para Universitas Sumatera Utara personil rumah sakit dan juga para pasien. Untuk itulah diperlukan suatu prosedur pelayanan rawat inap yang baku sebagai pegangan masing-masing pihak dalam melaksanakan tugasnya dan bersifat fleksibel agar dapat dilakukan penyesuaian atas perubahan-perubahan tanpa mengganti keseluruhan prosedur. Rumah sakit tidak dapat dipisahkan dari pelayanan rawat inap yang mendukung operasional manajemen rumah sakit. Pelayanan rumah sakit ini berkaitan dengan bagian-bagian lain di rumah sakit dalam memberikan pelayanannya kepada pasien yang sedang dirawat dalam ruang perawatan rawat inap. Kegiatan pelayanan rawat inap meliputi kegiatan-kegiatan : a. penerimaan pasien. Proses pendaftaran ini dimulai dari tempat pendaftran dari pasien. Tempat penerimaan pasien adalah tempat penerimaan pasien yang akan berobat jalan maupun yang akan dirawat inap dirumah sakit.Seiring dengan kemajuan teknologi, cara pembayaran biaya atau jaminan rawat inap dapat dilakukan dengan tunai, kartu kredit, transfer bank, pihak asuransi dan jaminan perusahaan, b. pelayanan medis. Pelayanan penunjang medis merupakan sarana pendukung rumah sakit dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada pasien. Pelayanan penunjang medis membutuhkan investasi yang besar dikarenakan alat-alat yang digunakan sangat mahal. Dengan adanya pelayanan penunjang medis rumah sakit akan memberikan banyak keuntungan bagi pihak rumah sakit dan memudahkan dokter untuk lebih cepat menemukan penyakit pasien kemudian segera Universitas Sumatera Utara dilakukan tindakan perawatan dan pemulihan kesehatan pasien. Pelayanan penunjang medis berupa pelayanan laboratorium, farmasi, gizi, sterilisasi, diagnostik, radiologi dan lain-lain, c. pelayanan perawatan Pelayanan kesehatan di rumah sakit sangat diwarnai oleh pelayanan keperawatan oleh tenaga perawat rumah sakit. Kualitas pelayanan keperawatan ditandai dengan pelaksanaan asuhan keperawatan secara profesional sebagai titik sentral pelayanan keperawatan. Pelayanan keperawatan di rumah sakit adalah satu jenis pelayanan profesional yang diselenggarakan oleh rumah sakit untuk melayani kebutuhan pasien diorganisir dalam pelayanan rawat inap, d. pelayanan obat Instalasi farmasi rumah sakit juga berperan dalam meningkatkan kualitas pelayanan kepada pasien melalui cara distribusi obat yang membuat pasien merasa dilayani dengan biaya yang relatif murah. e. pelayanan makanan Pelayanan makanan tidak dapat dipisahkan dari ruang perawatan karena makanan yang disediakan oleh rumah sakit juga merupakan dukungan terhadap pemulihan kesehatan pasien yang dirawat. f. pelayanan administrasi Universitas Sumatera Utara Pelayanan administrasi rumah sakit meliputi administrasi keuangan dan administrasi non keuangan, yang penting bagi rumah sakit dapat mendapatkan data mengenai pasien, jumlah pendapatan dan piutang rumah sakit. Kegiatan- kegiatan pelayanan rawat inap ini saling berkaitan satu sama lain dan akan menghasilkan informasi mengenai status pasien yang sedang dirawat inap. Informasi ini akan diolah dalam sistem informasi akuntansi menjadi informasi yang diperlukan pihak manajemen dalam pengambilan perencanaan dan pengendalian manajemen rumah sakit. Sistem informasi akuntansi rawat inap meliputi struktur:.

1. prosedur pendaftaran pasien