Pengendalian Intern Pada Pelayanan Rawat Inap

dalam buku piutang perusahaan yang mengikat kontrak dengan rumah sakit umum Vina Estetica. Pemisahan fungsi atau bagian dalam menangani penagihan itu sudah efektif. Dengan adanya pemisahan fungsi atau bagian ini dapat memperkecil kemungkian tunggakan dari perusahaan jaminan baik askes maupun perusahaan langganan karena adanya pengawasan dari bagian yang berwenang terhadap penagihan tersebut. Setelah pasien melunasi pembayaran biaya perawatan rawat inap, keluarga pasien yang bersangkutan menyerahkan kwitansi pembayaran ke petugas bagian perawatan. Kemudian petugas ruangan memasukan rincian tagihan dari tagihan tata rekening ke dalam buku pasien pulang.

4. Pengendalian Intern Pada Pelayanan Rawat Inap

Sistem informasi akuntansi di Rumah Sakit Umum Vina Estetica Medan dikelola dengan menggunakan komputer terpusat yaitu melalui bagian EDP yaitu Elektronik Data Processing. Walaupun dalam pelaksanaanya belum sepenuhnya menggunakan sistem komputerisasi karena keterbatasan keterampilan karyawan dalam mengoperasikan komputer. Sistem komputerisasi dirancang dengan sistem Local Area Network LAN dengan menempatkan terminal input dan output pada setiap bagian. Tugas dan wewenang dari bagian EDP adalah : a. mengkoordinir pelaksanaan kegiatan Pengolahan Data Elektronik. b. memelihara dan mengembangkan perangkat lunak dan perangkat keras. c. melakukan kegiatan Perencanaan program aplikasi komputer, pelaporan, pengamanan data atau informasi. Universitas Sumatera Utara d. melakukan pengawasan atas transaksi yang dibebankan pada pasein melalui komputer pusat. Sistem pengolahan data elektronik ini didukung oleh perangkat keras hardware yang cukup memadai. Sebuah Central Prosessing Unit CPU yang memiliki kapasitas yang cukup besar dan waktu pemrosesan data yang relatif cepat. Setiap bagian ditempatkan terminal input atau output pada bagian terkait user yang terjalin dalam suatu jaringan komunikasi dengan sistem Local Area Network LAN. Dengan diterapkannya sistem komputerisasi ini dapat mengendalikan kesalahan pembebanan biaya perawatan pasien khususnya pasien rawat inap. Kesalahan pembebanan biaya rawat inap ini dapat mempengaruhi penilaian pasien terhadap pelayanan yang diberikan pihak rumah sakit dan juga bagi rumah sakit sendiri dapat mengakibatkan kerugian karena tidak dibayarnya tindakan perawatan yang telah dilakukan. Proses komputerisasi sistem pengolahan data pada Rumah Sakit Umum Vina Estetica Medan memerlukan adanya suatu sistem pengendalian intern. Pengendalian intern ini meliputi hal-hal sebagai berikut : 1. pengendalian umum, yaitu : a. pengendalian organisasi dan operasi, pengendalian ini mencakup pemisahan tugas antara bagian pemrosesan data elektronik dengan para pemakai. b. pengendalian atas pengembangan sistem yang diterapkan dan pengendalian pemeliharaan yaitu dengan adanya kerjasama Rumah Sakit Universitas Sumatera Utara Umum Vina Estetica Medan dengan pihak luar dengan tujuan untuk meningkatkan kinerja rumah sakit. c. pengendalian Askes ke sistem, dalam hal ini rumah sakit telah membuat kebijakan bahwa tidak semua orang dapat mengakses ke komputer. Hal tersebut dikarenakan hanya pihak-pihak tertentu yang mempunyai password saja yang dapat melakukannya. d. pengendalian pengoperasian pusat data, dalam hal ini Rumah Sakit Umum Vina Estetica Medan telah melakukan duplikasi atas data file sistem dan prosedur-prosedur yang penting serta mengasuransikan peralatan EDP nya dari kemungkinan bencana yang merugikan. 2. pengendalian aplikasi, yaitu : a. pengendalian masukan, semua formulir atau dokumen yang digunakan diberi nomor. Adanya otorisasi dalam penggunaan dokumen. Contohnya pada formulir resep atau yang harus ditandatangani oleh dokter yang berwenang serta diberi nomor oleh bagian apotik. Petugas order entry memeriksa dokumen sebelum di input ke komputer kemudian menandatangani dokumen tersebut. b. pengendalian pemrosesan, data yang sudah diinput ke komputer tidak dapat diubah oleh bagian lain karena hanya pihak-pihak tertentu yang berwenang saja yang dapat mengubah dengan menggunakan password. c. pengendalian keluaran, pada pengendalian ini misalnya bagian billing melakukan perbandingan antara data pasien yang tersimpan dengan slip atau dokumen yang diterima. Apabila cocok maka dibuatkan bill yang Universitas Sumatera Utara kemudian dikirim kebagian kasir sebagai dasar penetapan jumlah tagihan untuk pasien. Pengendalian intern di Rumah Sakit Umum Vina Estetica Medan cukup memadai karena telah menerapkan hampir semua prosedur pengendalian intern yang efektif. Prosedur-prosedur tersebut adalah : 1.personel yang kompeten dan perputaran tugas Pihak manajemen rumah sakit telah menerapkan pelatihan yang memadai kepada para pegawai didalam melakukan tugas secara efisien dan efektif. Selain itu didalam suatu divisi juga dilakukan perputaran personel dari satu tugas ke tugas yang lain. Hal ini untuk mencegah penyelewengan yang terjadi. Para karyawan juga diberikan kesempatan untuk mengambil cuti untuk beristirahat dan tugas sementara dapat diisi oleh karyawan lainnya. 2.pemberian tanggung jawab Para karyawan rumah sakit telah mengetahui tugas dan tanggung jawab masing-masing, sehingga setiap karyawan diharapkan dapat melakukan tugas dan tanggung jawab yang telah ditentukan. 3.pemisahan tanggung jawab untuk operasi yang berhubungan Pemisahan tanggung jawab telah terlaksana dengan baik. Contohnya dalam prosedur penagihan dan pembayaran biaya perawatan dimana terdapat batas- batas tanggung jawab,yaitu bagian Kasir, Billing dan bagian lain yang terkait dalam pembayaran. Universitas Sumatera Utara 4. pembuktian dan sarana pengamanan Prosedur ini telah dilaksanakan oleh rumah sakit antara lain dengan menggunakan dokumen-dokumen bernomor serta laporan harian kasir sehingga dapat dilakukan pengendalian atas dokumen-dokumen yang beredar serta pengendalian atas jumlah uang yang beredar. Universitas Sumatera Utara BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan