1. Struktur Organisasi
Struktur organisasi merupakan suatu deskripsi yang menjelaskan otoritas serta  tanggungjawab  tiap-tiap  bagian  didalam  suatu  organisasi  atau  perusahaan.
Penggunaan  struktur  organisasi  pada  tiap-tiap  perusahaan  tentu  berbeda-beda tergantung  dari  kebijakan  perusahaan  itu  sendiri.  Namun  yang  menjadi  dasar
adalah  struktur  tersebut  harus  bersifat  fleksibel  terhadap  adanya  kemungkinan perubahan baik yang menyangkut pengembangan perusahaan maupun perubahan
lainnya yang berasal dari faktor-faktor lingkungan diluar dan dalam perusahaan. Hal  lain  yang  cukup  penting  adalah  struktur  tersebut  harus  menunjukkan
pemisahan fungsi, batas-batas otoritas dan tanggung jawab yang jelas untuk tiap- tiap  bagian.  Keadaan  tersebut  harus  diterapkan  dengan  mencegah  terjadinya
penyalahgunaan  wewenang,  pelaksanaan  tugas  yang  telah  dilakukan  serta pencampuran diantara fungsi-fungsi operasional, penyimpanan dan pencatatan.
Berdasarkan pengamatan maka penulis memperhatikan beberapa hal yang tercakup  didalam  struktur  organisasi.  Untuk  lebih  jelas  akan  dibahas  seperti
dibawah ini : 1. penetapan uraian tugas
Didalam  penyusunan  struktur  organisasi,  harus  diperhatikan  bahwa  struktur tersebut akan menunjukkan uraian tugas job description masing-masing bagian
secara  jelas  yang  mencakup  pembagian  tugas,  pendelegasian  wewenang, pertanggungjawaban  dan  pengawasan  atas  manajemen  organisasi  tersebut.
Kemudian  hasil  penyusunan  tersebut  diotorisasi  oleh  pihak  yang  berwenang, biasanya  oleh  Dewan  Direksi,  yang  kemudian  didistribusikan  atau
Universitas Sumatera Utara
dikomunikasikan kepada semua bagian didalam organisasi tersebut agar tiap-tiap bagian mengerti akan tanggung jawab terhadap ruang lingkup kerjanya,
2. pemisahan tanggung jawab dan fungsi Pengendalian  intern  atas  struktur  organisasi  menuntut  adanya  pemisahaan
fungsi  dan  tanggungjawab  untuk  kegiatan  yang  berhubungan.  Hal  tersebut berguna untuk  mencegah  kekeliruan  dan  penggelapan.  Penulis  melihat  suatu
kelemahan  adanya  penggabungan  kasir  dengan  petugas  entry  pada  satu  orang. Walaupun dengan alasan kekurangan namun penggabungan fungsi tersebut akan
menimbulkan peluang-peluang terjadinya penyalagunaan dan penggelapan aktiva rumah sakit. Hal ini dapat terjadi karena didalam ruangan itu tidak adanya petugas
yang mengawasi jalannya kegiatan tersebut. Sehingga memungkinkan kasir dapat mengeluarkan  aktiva  untuk  kepentingan  pribadi  dan  menyesuaikan catatannya
untuk  menghilangkan  tanggungjawab.  Maka  sebaiknya  perlu  dipisahkan  bagian kasir dengan order entry dengan penambahan personil tanpa merekrut karyawan
dari  luar  rumah  sakit  agar  dapat  menghemat  biaya  untuk  penambahan  personil tersebut dan memperkecil hal-hal yant tidak diinginkan dapat terjadi,
3. satuan pengawasan intern Bagian  Satuan  Pengawasan  Intern  SPI  sangatlan  diperlukan  didalam  suatu
organisasi yang modren. Bagian ini berfungsi untuk mengawasi dan mengevaluasi kegiatan-kegiatan rumah sakit setiap hari. Dari hasil evaluasi tersebut diharapkan
didapat  saran  perbaikan  yang  pada  akhirnya  berguna  untuk  meningkatkan efektifitas dan keefisiensian kegiatan rumah sakit.
2. Sistem Pengolahan Data Elektronik