26 air di bawah 12, cangkang menjadi rapuh dan mudah pecah. Di atas 18 uap
air, cangkang akan menjadi lembab, lembut dan menyimpang cenderung memindahkan lembabnya ke dalam isi kapsul jika isi kapsulnya bersifat
higroskopik. Belakangan ini, beberapa bahan telah diuji untuk menggantikan gelatin
sebagai bahan untuk pembuatan cangkang kapsul, salah satunya adalah dengan alginat. Masalah-masalah dari kapsul gelatin mungkin dapat diatasi oleh kapsul
alginat. Alginat merupakan polimer β-D mannuronic dan α-L guluronic yang
diperoleh dari alga coklat Phaeophyceae Belitz, 1987.
2.3 Natrium Alginat
Natrium alginat merupakan produk pemurnian karbohidrat yang diekstraksi dari alga coklat Phaeophyceae dengan menggunakan basa lemah
Natrium alginat larut dengan lambat dalam air, membentuk larutan kental; tidak larut dalam etanol dan eter Alginat ini diperoleh dari spesies Macrocystis
pyrifera, Laminaria, Ascophyllum dan Sargassum Belitz, dkk., 1987.
Gambar 2.3.1 Struktur G: α- L asam guluronat dan M: β- D asam mannuronat
Universitas Sumatera Utara
27
Gambar 2.3.2 Struktur Alginat
Asam alginat adalah kopolimer biner yang terdiri dari residu β-D-
mannuronat M dan α-L-asam guluronat G yang tersusun dalam blok-blok yang
membentuk rantai linear Grasdalen, dkk., 1979. Kedua unit tersebut berikatan pada atom C1 dan C4 dengan susunan homopolimer dari masing-masing residu
MM dan GG dan suatu blok heteropolimer dari dua residu MG Thom, dkk., 1980.
Asam alginat tidak larut dalam air, karena itu yang digunakan dalam industri adalah dalam bentuk garam natrium dan garam kalium. Salah satu sifat
dari natrium alginat adalah mempunyai kemampuan membentuk gel dengan penambahan larutan garam-garam kalsium seperti kalsium glukonat, kalsium
tartrat dan kalsium sitrat. Pembentukan gel ini disebabkan oleh terjadinya kelat antara rantai L-guluronat dengan ion kalsium Thom, dkk., 1980.
Di Laboratorium Farmasi Fisik Fakultas Farmasi USU dalam beberapa tahun terakhir telah dikembangkan kapsul yang tahan terhadap asam lambung.
Cangkang kapsul ini dibuat dari natrium alginat dengan kalsium klorida menggunakan cetakan. Telah terbukti bahwa cangkang kapsul alginat tahan atau
tidak pecah dalam cairan lambung buatan pH 1,2. Kapsul mengembang dan pecah dalam cairan usus buatan pH 4,5 dan pH 6,8.
Universitas Sumatera Utara
28 Utuhnya cangkang kapsul kalsium alginat di dalam medium pH 1,2
disebabkan komponen penyusun cangkang alginat yaitu kalsium guluronat masih utuh, sedangkan pelepasan kalsium kemungkinan berasal dari kalsium yang
terperangkap dalam kapsul dan terikat dengan manuronat saja. Hal itu berarti kalsium guluronat yang bertanggung jawab terhadap keutuhan kapsul di dalam
medium pH 1,2 Bangun, dkk., 2005. Cangkang kapsul kalsium alginat dapat mengembang dan pecah di dalam
medium pH 4,5 dan 6,8 cairan usus buatan. Terlihat bahwa waktu cangkang kapsul pecah dapat dilihat pada Tabel 2 dan 3 dimana dalam medium pH 4,5 dan
6,8 cangkang kapsul kalsium alginat dapat mengembang dan terjadi pertukaran ion kalsium dari kalsium alginat kalsium guluronat dengan ion natrium yang
terdapat pada cairan usus buatan, sehingga terbentuk natrium alginat natrium guluronat. Pembentukan natrium alginat pada kapsul dapat menyebabkan kapsul
bersifat hidrofilik, sehingga mudah menyerap air, mengembang dan pecah Bangun, dkk. 2005. Kapsul lebih cepat pecah di medium pH 6,8 dari pada
medium pH 4,5.
2.4 Viskositas