Uji Normalitas Uji Heteroskedasitas Uji Autokorelasi

Statistik Deskriptif adalah metode statistika yang digunakan untuk menggambarkan atau mendeskripsikan data yang telah dikumpulkan menjadi sebuah informasi.

2. Pengujian Asumsi Klasik

Untuk menghasilkan suatu model yang baik, maka analisis regresi memerlukan pengujian asumsi klasik sebelum melakukan pengujian hipotesis. Pengujian asumsi klasik tersebut meliputi:

b. Uji Normalitas

Menurut Ghozali 2005:110 uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah variabel independen dan variabel dependen berdistribusi normal. Model regresi yang baik adalah model yang memiliki distribusi data normal atau mendekati normal. Untuk melihat normalitas data dilakukan dengan melihat histogram atau pola distribusi data normal. Normalitas dapat dideteksi dengan melihat penyebaran data titik pada sumbu diagonal dari grafik atau dengan melihat histogram dari nilai residualnya. Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogramnya menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas. Analisis statistic dilakukan dengan uji statistic non parametrik kolmogorov smirnov K-S. Kriteria pengambilan keputusan adalah apabila nilai signifikan 0,05 berarti distribusi data tidak normal, sebaliknya bila nilai signifikan 0,05 berarti distribusi data normal Universitas Sumatera Utara Ghozali, 2005. Jika data tidak normal, ada beberapa cara mengubah model regresi menjadi normal menurut Jogiyanto 2005 yaitu: 1. Melakukan transformasi data ke bentuk lain, yaitu logaritma natural, akar kuadrat, logaritma 10. 2. Lakukan timing, yaitu memangkas observasi bersifat outlier, 3. Lakukan winsorising yaitu mengubah nilai-nilai data outliers menjadi nilai-nilai minimum atau maksimum yang diizinkan supaya distribusinya normal.

c. Uji Heteroskedasitas

Menurut Ghozali 2005:11 uji heteroskedasitas bertujuan untuk melihat apakah di dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variabel dari residual suatu pengamatan ke pengamatan yang lain. Suatu model regresi yang baik adalah tidak terjadi heteroskedasitas. Deteksi ada tidaknya gejala heteroskedasitas adalah dengan melihat ada tidaknya pola tertentu. Jika membentuk pola tertentu maka telah terjadi gejala heteroskedasitas.

d. Uji Autokorelasi

Pada data time series sering ditemukan adanya masalah autokorelasi. Menurut Ghozali 2005:95 uji autokorelasi menguji apakah dalam model regresi linier ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1 sebelumnya. Cara yang dapat digunakan untuk menguji ada tidaknya autokorelasi adalah dengan uji Durbin Watson. Universitas Sumatera Utara Pengambilan keputusan ada tidaknya autokorelasi dapat dillihat dari criteria berikut ini: 1. Bilai nilai DW lebih besar dari pada batas DU dan 4-DU, maka koefisien autokorelasi sama dengan nol, artinya tidak autokorelasi positif atau negatif, 2. Bila nilai DW lebih rendah dari pada batas bawah DL koefisien autokorelasi lebih besar dari pada nol, artinya ada autokorelasi positif, 3. Bila nilai DW terletak diantara batas atas DU dan batas bawah DL, maka tidak dapat disimpulkan apakah ada autokorelasi atau tidak, 4. Bila nilai DW 4 – DL, maka koefisien autokorelasi lebih kecil dari nol, artinya ada autokorelasi negatif.

e. Uji Multikolinieritas

Dokumen yang terkait

Pengaruh Perputaran Piutang dan Perputaran Persediaan Terhadap Net Profit Margin pada Perusahaan Barang Konsumsi yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

63 376 83

Analisis Pengaruh Penerapan Metode Arus Biaya Persediaan, Nilai Persediaan, dan Profit Margin Terhadap Nilai Perusahaan Pada Perusahaan Barang Konsumsi yang Terdaftar Di Bei Tahun 2009-2011

0 67 84

ANALISIS PENGARUH PENERAPAN METODE ARUS BIAYA PERSEDIAAN DAN GROSS PROFIT MARGIN TERHADAP MARKET VALUE PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG LISTED DI BURSA EFEK INDONESIA

0 29 8

PENGARUH PROFIT MARGIN, KEBIAJAKAN PENDANAAN, DAN KEBIJAKAN INVESTASI TERHADAP NILAI PERUSAHAAN (Studi Pada Perusahaan Food and Beverages yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2012-2015)

0 5 86

TERHADAP NILAI PERUSAHAAN FOOD & BEVERAGES YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2012-2015 Pengaruh Price Earning Ratio, Leverage, dan Profitabilitas terhadap nilai perusahaan Food & Beverages yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2012

0 2 15

ANALISIS PENGARUH NET PROFIT MARGIN, DEBT EQUITY RATIO, CURRENT RATIO TERHADAP HATRGA SAHAM PADA PERUSAHAAN FOOD AND BEVERAGES YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 0 82

PENGARUH KEPUTUSAN KEUANGAN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN FOOD AND BEVERAGES YANG GO PUBLIC DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 0 85

ANALISIS NILAI PERUSAHAAN FOOD AND BEVERAGES YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI).

1 1 97

Analisis Pengaruh Profit Margin dan Metode Arus Biaya Persediaan terhadap Market Value.

0 0 1

ANALISIS NILAI PERUSAHAAN FOOD AND BEVERAGES YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI)

0 0 25