C. Nilai perusahaan
Salah satu tujuan perusahaan adalah untuk memaksimalisasi nilai perusahaannya. Nilai perusahaan yang tinggi menjadi keinginan para pemilik
perusahaan atau pemegang saham, sebab dengan nilai yang tinggi berarti menunjukkan kemakmuran pemegang saham juga tinggi. Nilai perusahaan dapat
tercermin melalui harga saham. Semakin tinggi harga saham berarti kemakmuran pemegang saham akan meningkat. Harga pasar saham juga menunjukkan nilai
perusahaan. Pada dasarnya harga saham dihitung dari nilai sekarang dividen yang akan diterima, jadi semakin tinggi harga saham berarti semakin tinggi tingkat
pengembalian kepada investor dan itu berarti semakin tinggi juga nilai perusahaan terkait dengan tujuan dari perusahaan itu sendiri, yaitu untuk memaksimalkan
kemakmuran pemegang saham. Dalam penelitian Sugihen 2003, dikatakan bahwa, “nilai perusahaan
adalah ekspektasi nilai investasi pemegang saham harga pasar ekuitas dan atau ekspektasi nilai total perusahaan harga pasar ditambah dengan nilai pasar utang,
atau sama dengan ekspektasi harga pasar aktiva”. Nilai perusahaan mencerminkan kemampuan manajemen pendanaan dalam menentukan target
struktur modal aktivitas pendanaan, kemampuan manajemen investasi dalam mengefektifkan penggunaan aktiva aktivitas investasi dan kemampuan
manajemen operasi dalam mengefisienkan proses produksi dan distribusi aktivitas operasi perusahaan.
Perusahaan yang go public dapat diukur nilainya dengan melihat harga sahamnya, misalkan sebuah perusahaan menjual 100 sahamnya di pasar modal,
Universitas Sumatera Utara
maka nilai perusahaan adalah sebesar kapitalisasi saham yang beredar tentunya dengan asumsi pasar modal yang efisien. Dengan demikian, apabila harga pasar
saham meningkat berarti pula nilai perusahaan meningkat. Ini dapat dicapai dengan pengoptimalan kinerja perusahaan secara holistik. Semua usaha itu akan
tercermin dari pengembalian kepada pemegang saham berupa dividen tunai dan harga saham yang semakin tinggi.
D. Tinjauan Penelitian terdahulu
Penelitian terdahulu tersebut dapat diuraikan melalui tabel berikut:
Tabel 2.1 Ringkasan Penelitian Terdahulu
No. Nama Peneliti
Judul Penelitian Variabel Penelitian
Hasil penelitian 1.
Ika Ratna Sari 2007
Analisis pengaruh profit margin dan
metode arus biaya persediaan terhadap
market value studi kasus pada industri
barang konsumsi yang terdaftar di
BEJ tahun 2004- 2005
Variabel independen adalah profit margin
dan metode arus biaya persediaan.
Variabel dependen adalah market value.
Profit margin dan metode arus biaya persediaan tidak berpengaruh signifikan
terhadap market value.
Profit margin berpengaruh signifikan positif terhadap market value.
Metode arus biaya persediaan tidak berpengaruh secara signifikan terhadap
market value.
Universitas Sumatera Utara
2 Yudha putriani
purwanto 2005
Analisis pengaruh penerapan metode
arus biaya persediaan, nilai
persediaan dan gross profit margin
terhadap
market value
Variabel Independen adalah metode arus
biaya prsediaan, nilai persediaan, dan gross
profit margin.
Variabel dependen adalah market value.
Metode arus biaya persediaan, nilai persediaan dan gross profit margin tidak
berpengaruh secara signifikan terhadap market value perusahaan. Metode arus
biaya persediaan tidak berpengaruh secara signifikan tehadap market value.
Nilai persediaan memiliki pengaruh yang signifikan tehadap market value.
Gross profit margin tidak berpengaruh secara signifikan terhadap market value.
Seluruh variabel independen metode arus biaya persediaan, nilai persediaan dan
gross profit margin hanya mampu menjelaskan variasi dari variabel
dependen market value adalah sebesar 42.7. Sedangkan sisanya 100-
42.7=57.3 mampu dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak
diikutsertakan dalam model.
3. Endang
puspitaningtyas 2002
Analisis pengaruh penerapa metode
arus biaya persediaan, nilai
persediaan dan profit margin
terhadap
market value
perusahaan manufaktur di bursa
efek jakarta
Variabel independen adalah metode arus
biaya persediaan, nilai persediaan dan profit
margin
Variabel dependen adalah market value
Metode arus biaya persediaan, nilai persediaan, dan profit margin
berpengaruh signifikan terhadap market value.
Metode arus biaya persediaan tidak berpengaruh signifikan terhadap market
value.
Nilai persediaan berpengaruh signifikan positif terhadap market value.
Profit margin tidak berpengaruh
signifikan terhadap market value
E. Kerangka Konseptual dan Hipotesis penelitian 1. Kerangka Konseptual