Pengolahan Data PENGUMPULAN DATA DAN PENGOLAHAN DATA

Dari hasil survei volume kendaraan selama 24 jam didapatkan volume lalu lintas yang melewati Jalan Setia Budi adalah 26408 smp. Maka berdasarkan tabel 3.2, dapat ditentukan kelas lalu lintas untuk Jalan Setia Budi adalah 7 untuk LHR 20000 – 50000.

4.2. Pengolahan Data

Pengolahan data pada pengerjaan tugas akhir ini dilakukan dengan menggunakan beberapa metode pendekatan yaitu metode Bina Marga dan metode Pavement Condition Index PCI. 4.2.1. Analisa Data dengan Metode Bina Marga Berdasarkan data yang diperoleh dari lapangan, selanjutnya dapat dilakukan penilaian kondisi jalan. Penilaian kondisi jalan ini dilakukan untuk tiap segmen yang panjang tiap segmen adalah 100 m. Adapun penilaian kondisi jalan dipengaruhi oleh keretakan, alur, lubang, tambalan, kekasaran permukaan, dan amblas. Selanjutnya ditentukan urutan prioritas penanganan yang diperlukan sehingga dapat diketahui jenis pemeliharaan yang diperlukan untuk jalan Setia Budi. Universitas Sumatera Utara 4.2.1.1. Penilaian Kondisi Jalan a. Segmen 1 Stasioning 0+000 sd 0+100 Jenis Kerusakan Faktor Pengaruh Ukuran Angka Kerusakan Rata – Rata Angka Kerusakan Retak Retak Buaya Lebar Luas - - - - - - - Retak Acak Lebar Luas - - - - - - - Retak Melintang Lebar Luas - - - - - - - Retak Memanjang Lebar Luas - - - - - - - Alur Kedalaman Tambalan dan Lubang Luas 10 Kekasaran Permukaan Pelepasan Butir - 3 3 Amblas Kedalaman - - - Total 3 Total angka kerusakan untuk segmen 1 = 3, Berdasarkan tabel 3.1 segmen 1 memiliki angka kerusakan diantara 0-3. Maka didapat nilai kondisi jalan untuk segmen ini adalah 1. b. Segmen 2 Stasioning 0+100 sd 0+200 Jenis Kerusakan Faktor Pengaruh Ukuran Angka Kerusakan Rata – Rata Angka Kerusakan Retak Retak Buaya Lebar Luas - - - - - - - Retak Acak - - - Universitas Sumatera Utara Lebar Luas - - - - Retak Melintang Lebar Luas - - - - - - - Retak Memanjang Lebar Luas - 2mm 10 1 3 1 1.667 Alur Kedalaman Tambalan dan Lubang Luas 10 Kekasaran Permukaan Pelepasan Butir - 3 3 Amblas Kedalaman - - - Total 4.667 Total angka kerusakan untuk segmen 2 = 4.667, Berdasarkan tabel 3.1 segmen 2 memiliki angka kerusakan diantara 4 - 6. Maka didapat nilai kondisi jalan untuk segmen ini adalah 2. c. Segmen 3 Stasioning 0+200 sd 0+300 Jenis Kerusakan Faktor Pengaruh Ukuran Angka Kerusakan Rata – Rata Angka Kerusakan Retak Retak Buaya Lebar Luas - 2mm 10 5 3 1 3 Retak Acak Lebar Luas - - - - - - - Retak Melintang Lebar Luas - - - - - - - Retak Memanjang Lebar Luas - - - - - - - Alur Kedalaman Tambalan dan Lubang Luas 10 Universitas Sumatera Utara Kekasaran Permukaan Pelepasan Butir - 3 3 Amblas Kedalaman - - - Total 6 Total angka kerusakan untuk segmen 3 = 6, Berdasarkan tabel 3.1 segmen 3 memiliki angka kerusakan diantara 4 - 6. Maka didapat nilai kondisi jalan untuk segmen ini adalah 2. d. Segmen 4 Stasioning 0+300 sd 0+400 Jenis Kerusakan Faktor Pengaruh Ukuran Angka Kerusakan Rata – Rata Angka Kerusakan Retak Retak Buaya Lebar Luas - 2mm 10 5 3 1 3 Retak Acak Lebar Luas - - - - - - - Retak Melintang Lebar Luas - - - - - - - Retak Memanjang Lebar Luas - - - - - - - Alur Kedalaman Tambalan dan Lubang Luas 10 Kekasaran Permukaan Pelepasan Butir - 3 3 Amblas Kedalaman 5 100m 4 4 Total 10 Universitas Sumatera Utara Total angka kerusakan untuk segmen 4 = 10, Berdasarkan tabel 3.1 segmen 4 memiliki angka kerusakan diantara 10-12. Maka didapat nilai kondisi jalan untuk segmen ini adalah 4. e. Segmen 5 Stasioning 0+400 sd 0+500 Jenis Kerusakan Faktor Pengaruh Ukuran Angka Kerusakan Rata – Rata Angka Kerusakan Retak Retak Buaya Lebar Luas - 2mm 10 5 3 1 3 Retak Acak Lebar Luas - - - - - - - Retak Melintang Lebar Luas - - - - - - - Retak Memanjang Lebar Luas - 2mm 10 1 3 1 1.667 Alur Kedalaman Tambalan dan Lubang Luas 10 Kekasaran Permukaan Pelepasan Butir - 3 3 Amblas Kedalaman 5 100m 4 4 Total 11.667 Total angka kerusakan untuk segmen 5 = 11.667, Berdasarkan tabel 3.1 segmen 5 memiliki angka kerusakan diantara 10-12. Maka didapat nilai kondisi jalan untuk segmen ini adalah 4. Nilai kondisi jalan untuk segmen 6 sampai segmen 54 dapat dicari seperti cara penilaian kondisi jalan pada segmen 1 sampai segmen 5. Adapun nilai Universitas Sumatera Utara kondisi jalan dari segmen 1 sampai segmen 54 dapat dilihat pada tabel 4.3 di bawah ini. Tabel 4.3. Penilaian Kondisi Jalan Tiap Segmen Segmen Stasioning Total Angka Kerusakan Nilai Kondisi 1 0+000 sd 0+100 3 1 2 0+100 sd 0+200 4.667 2 3 0+200 sd 0+300 6 2 4 0+300 sd 0+400 10 4 5 0+400 sd 0+500 11.667 4 6 0+500 sd 0+600 11 4 7 0+600 sd 0+700 6 2 8 0+700 sd 0+800 4.667 2 9 0+800 sd 0+900 1.667 1 10 0+900 sd 1+000 4.667 2 11 1+000 sd 1+100 4.333 2 12 1+100 sd 1+200 4.667 2 13 1+200 sd 1+300 4.333 2 14 1+300 sd 1+400 8.667 3 15 1+400 sd 1+500 2.333 1 16 1+500 sd 1+600 1.333 1 17 1+600 sd 1+700 18 1+700 sd 1+800 4.667 2 19 1+800 sd 1+900 4.667 2 20 1+900 sd 2+000 4.667 2 21 2+000 sd 2+100 4 2 22 2+100 sd 2+200 7.667 3 23 2+200 sd 2+300 7 3 24 2+300 sd 2+400 4.667 2 25 2+400 sd 2+500 4.667 2 26 2+500 sd 2+600 1.667 1 27 2+600 sd 2+700 7 3 28 2+700 sd 2+800 3 1 29 2+800 sd 2+900 1.667 1 30 2+900 sd 3+000 3 1 31 3+000 sd 3+100 Universitas Sumatera Utara 32 3+100 sd 3+200 3 1 33 3+200 sd 3+300 6 2 34 3+300 sd 3+400 6 2 35 3+400 sd 3+500 3 1 36 3+500 sd 3+600 6 2 37 3+600 sd 3+700 3 1 38 3+700 sd 3+800 6 2 39 3+800 sd 3+900 6 2 40 3+900 sd 4+000 3 1 41 4+000 sd 4+100 3.333 2 42 4+100 sd 4+200 10 4 43 4+200 sd 4+300 3 1 44 4+300 sd 4+400 6 2 45 4+400 sd 4+500 3 1 46 4+500 sd 4+600 3 1 47 4+600 sd 4+700 6 2 48 4+700 sd 4+800 6 2 49 4+800 sd 4+900 6 2 50 4+900 sd 5+000 3 1 51 5+000 sd 5+100 7.667 3 52 5+100 sd 5+200 3 1 53 5+200 sd 5+300 3 1 54 5+300 sd 5+400 4.667 2 Total 99 Dari perhitungan penilaian kondisi jalan didapat nilai kondisi jalan rata – rata adalah : ����� ������� ����� = ����� ����� ������� ����� �����ℎ ������ = 99 54 = 1.833 Universitas Sumatera Utara 4.2.1.2. Penentuan Urutan Prioritas Penilaian urutan prioritas penanganan terhadap kondisi jalan Setia Budi dapat dihitung dengan rumus : Urutan prioritas = 17 – Kelas LHR + Nilai Kondisi Jalan Maka : Urutan prioritas = 17 – 7 + 1.833 = 8.167 Dari hasil perhitungan diatas, maka didapat urutan prioritas untuk jalan Setia Budi adalah 8.167. Urutan prioritas 7 adalah urutan prioritas kelas A dimana jalan yang berada pada urutan prioritas ini dimasukkan dalam program pemeliharaan rutin. 4.2.2. Analisa Data dengan Metode Pavement Condition Index PCI Dalam menentukan nilai PCI suatu segmen jalan, harus diketahui faktor – faktor kerusakan yang berpengaruh terhadap nilai PCI tersebut. Adapun faktor kerusakan yang berpengaruh adalah alligator cracking, bleeding, block cracking, bumps and sags, corrugation, depression, edge cracking, joint reflection, laneshoulder drop off, longitudinal and transverse cracking, patching and utility cut patching, polished aggregate, potholes, railroad crossings, rutting, shoving, slippage cracking, swell, weathering and ravelling. Berdasarkan data kerusakan yang telah diperoleh, maka selanjutnya akan dicari nilai density persentase kerusakan tiap jenis kerusakan ini. Selanjutnya, dari nilai density ini akan didapat nilai angka pengurangan deduct value, total nilai angka pengurangan atau nilai Total Deduct Value TDV, nilai Corrected Universitas Sumatera Utara Deduct Value CDV, dan kemudian akan didapat nilai PCI jalan. Selanjutnya akan ditentukan klasifikasi jenis perkerasan dan program pemeliharaan yang sesuai untuk jalan Setia Budi. Seperti yang telah dijelaskan dalam bab sebelumnya. 4.2.2.1. Penilaian Kondisi Jalan Berdasarkan data kerusakan jalan yang diperoleh, maka selanjutnya dapat dilakukan penilaian kondisi jalan untuk mendapatkan nilai PCI jalan Setia Budi ini. Adapun penilaian kondisi jalan dengan metode PCI ini dilakukan tiap segmen jalan, yang masing – masing segmen panjangnya 100 m. a. Segmen 1 Stasioning 0+000 sd 0+100 Jenis Kerusakan yang terjadi pada segmen ini adalah : • Patching and utility cut patching Luas kerusakan = 18.5 m Luas Area = 12 x 100 = 1200 m 2 Tingkat kerusakan severity level = Low L 2 Kadar Kerusakan density = 1.5417 Nilai Pengurangan deduct value = 3 Nilai Pengurangan deduct value didapat dari grafik hubungan density dan deduct value di bawah ini: Universitas Sumatera Utara • Shoving Luas kerusakan = 3 m Luas Area = 12 x 100 = 1200 m 2 Tingkat kerusakan severity level = Medium M 2 Kadar Kerusakan density = 0.25 Nilai Pengurangan deduct value = 3 Nilai Pengurangan deduct value didapat dari grafik hubungan density dan deduct value di bawah ini: Universitas Sumatera Utara • Weathering and Ravelling Luas kerusakan = 295 m Luas Area = 12 x 100 = 1200 m 2 Tingkat kerusakan severity level = Medium M 2 Kadar Kerusakan density = 24.583 Nilai Pengurangan deduct value = 26 Nilai Pengurangan deduct value didapat dari grafik hubungan density dan deduct value di bawah ini: Universitas Sumatera Utara Total Deduct Value TDV = 3 + 3 + 26 = 32 Corrected Deduct Value CDV = 32 Nilai Corrected Deduct Value CDV didapat dari grafik hubungan antara Total Deduct Value TDV dan Corrected Deduct Value CDV di bawah ini: Universitas Sumatera Utara Sehingga nilai PCI untuk segmen 1 adalah : PCI = 100 – CDV PCI = 100 – 32 = 68 b. Segmen 2 Stasioning 0+100 sd 0+200 Jenis Kerusakan yang terjadi pada segmen ini adalah : • Longitudinal and Transverse Cracking Panjang kerusakan = 20 m Luas Area = 12 x 100 = 1200 m Tingkat kerusakan severity level = Low L 2 Kadar Kerusakan density = 1.6667 Nilai Pengurangan deduct value = 4 Universitas Sumatera Utara Nilai Pengurangan deduct value didapat dari grafik hubungan density dan deduct value di bawah ini: • Patching and utility cut patching Luas kerusakan = 14 m Luas Area = 12 x 100 = 1200 m 2 Tingkat kerusakan severity level = Low L 2 Kadar Kerusakan density = 1.1667 Nilai Pengurangan deduct value = 3 Nilai Pengurangan deduct value didapat dari grafik hubungan density dan deduct value di bawah ini: Universitas Sumatera Utara • Potholes Jumlah kerusakan = 1 Luas Area = 12 x 100 = 1200 m Tingkat kerusakan severity level = Medium M 2 Kadar Kerusakan density = 0.08333 Nilai Pengurangan deduct value = 30 Nilai Pengurangan deduct value didapat dari grafik hubungan density dan deduct value di bawah ini: Universitas Sumatera Utara • Weathering and Ravelling Luas kerusakan = 330 m Luas Area = 12 x 100 = 1200 m 2 Tingkat kerusakan severity level = Medium M 2 Kadar Kerusakan density = 27.5 Nilai Pengurangan deduct value = 28 Nilai Pengurangan deduct value didapat dari grafik hubungan density dan deduct value di bawah ini : Universitas Sumatera Utara Total Deduct Value TDV = 4 + 3 + 30 + 28 = 65 Corrected Deduct Value CDV = 48 Nilai Corrected Deduct Value CDV didapat dari grafik hubungan antara Total Deduct Value TDV dan Corrected Deduct Value CDV di bawah ini: Universitas Sumatera Utara Sehingga nilai PCI untuk segmen 2 adalah : PCI = 100 – CDV PCI = 100 – 48 = 52 c. Segmen 3 Stasioning 0+200 sd 0+300 Jenis Kerusakan yang terjadi pada segmen ini adalah : • Alligator Cracking Luas kerusakan = 27.5 m Luas Area = 12 x 100 = 1200 m 2 Tingkat kerusakan severity level = High H 2 Kadar Kerusakan density = 2.2917 Nilai Pengurangan deduct value = 43 Universitas Sumatera Utara Nilai Pengurangan deduct value didapat dari grafik hubungan density dan deduct value di bawah ini: • Patching and utility cut patching Luas kerusakan = 5.5 m Luas Area = 12 x 100 = 1200 m 2 Tingkat kerusakan severity level = Low L 2 Kadar Kerusakan density = 0.4583 Nilai Pengurangan deduct value = 1 Nilai Pengurangan deduct value didapat dari grafik hubungan density dan deduct value di bawah ini: Universitas Sumatera Utara • Potholes  Jumlah kerusakan = 1 Luas Area = 12 x 100 = 1200 m Tingkat kerusakan severity level = Low L 2 Kadar Kerusakan density = 0.08333 Nilai Pengurangan deduct value = 19  Jumlah kerusakan = 2 Luas Area = 12 x 100 = 1200 m Tingkat kerusakan severity level = Medium M 2 Kadar Kerusakan density = 0.1667 Nilai Pengurangan deduct value = 45 Universitas Sumatera Utara Nilai Pengurangan deduct value didapat dari grafik hubungan density dan deduct value di bawah ini: • Weathering and Ravelling Luas kerusakan = 85 m Luas Area = 12 x 100 = 1200 m 2 Tingkat kerusakan severity level = Low L 2 Kadar Kerusakan density = 7.0833 Nilai Pengurangan deduct value = 4 Nilai Pengurangan deduct value didapat dari grafik hubungan density dan deduct value di bawah ini : Universitas Sumatera Utara Total Deduct Value TDV = 43 + 1 + 19 + 45 + 4 = 112 Corrected Deduct Value CDV = 70 Nilai Corrected Deduct Value CDV didapat dari grafik hubungan antara Total Deduct Value TDV dan Corrected Deduct Value CDV di bawah ini: Universitas Sumatera Utara Sehingga nilai PCI untuk segmen 3 adalah : PCI = 100 – CDV PCI = 100 – 70 = 30 Nilai deduct value untuk tiap jenis kerusakan jalan untuk segmen 4 sampai segmen 54 dapat dicari seperti cara mencari nilai deduct value pada segmen 1 sampai segmen 3. Adapun nilai deduct value jalan dari segmen 1 sampai segmen 54 dapat dilihat pada tabel 4.4 di bawah ini. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.4. Nilai Deduct Value Tiap Jenis dan Tingkat Kerusakan S egm en Stasioning Nilai Deduct Value Tiap Jenis dan Tingkat Kerusakan Alligator Cracking Corrugation Longitudinal and Transverse Cracking Rutting Patching Depression Potholes Shoving Weathering and Ravelling L M H L M H L M H L M H L M H L M H L M H L M H L M H 1 0+000 sd 0+100 3 3 26 2 0+100 sd 0+200 4 3 30 28 3 0+200 sd 0+300 43 1 19 45 4 4 0+300 sd 0+400 29 1 14 75 10 5 0+400 sd 0+500 30 11 15 13 60 15 6 0+500 sd 0+600 5 4 45 14 7 0+600 sd 0+700 4 1 65 7 8 0+700 sd 0+800 13 3 9 0+800 sd 0+900 5 1 10 0+900 sd 1+000 4 3 30 11 1+000 sd 1+100 4 8 30 12 1+100 sd 1+200 6 5 1 13 1+200 sd 1+300 22 3 12 9 50 14 1+300 sd 1+400 6 1 65 15 1+400 sd 1+500 2 30 50 16 1+500 sd 1+600 30 Universitas Sumatera Utara 17 1+600 sd 1+700 18 1+700 sd 1+800 2 30 19 1+800 sd 1+900 17 6 20 1+900 sd 2+000 15 3 21 2+000 sd 2+100 2 2 22 2+100 sd 2+200 4 3 2 23 2+200 sd 2+300 16 1 8 30 24 2+300 sd 2+400 4 1 19 25 2+400 sd 2+500 15 1 4 26 2+500 sd 2+600 19 27 2+600 sd 2+700 13 20 28 2+700 sd 2+800 19 75 4 29 2+800 sd 2+900 4 3 30 2+900 sd 3+000 9 6 31 3+000 sd 3+100 30 50 32 3+100 sd 3+200 43 33 3+200 sd 3+300 21 5 14 34 3+300 sd 3+400 29 30 13 35 3+400 sd 3+500 31 36 3+500 sd 3+600 32 5 9 37 3+600 sd 3+700 33 24 30 38 3+700 sd 3+800 29 5 9 39 3+800 sd 3+900 36 19 14 40 3+900 sd 4+000 45 30 Universitas Sumatera Utara 41 4+000 sd 4+100 50 42 4+100 sd 4+200 19 13 9 43 4+200 sd 4+300 21 13 4 44 4+300 sd 4+400 7 5 30 10 45 4+400 sd 4+500 28 2 30 46 4+500 sd 4+600 36 5 47 4+600 sd 4+700 23 1 12 48 4+700 sd 4+800 30 10 49 4+800 sd 4+900 21 2 10 50 4+900 sd 5+000 31 1 51 5+000 sd 5+100 14 3 8 30 9 52 5+100 sd 5+200 14 50 15 53 5+200 sd 5+300 30 11 54 5+300 sd 5+400 5 12 Universitas Sumatera Utara Selanjutnya, untuk nilai PCI tiap jenis kerusakan jalan dari segmen 1 sampai segmen 54 dapat dilihat pada tabel 4.5 di bawah ini. Tabel 4.5. Nilai PCI Tiap Segmen Jalan Segmen Stasioning Total Deduct Value TDV Corrected Deduct Value CDV Nilai PCI 100 – CDV 1 0+000 sd 0+100 32 32 68 2 0+100 sd 0+200 65 48 52 3 0+200 sd 0+300 112 70 30 4 0+300 sd 0+400 129 73 27 5 0+400 sd 0+500 144 70 30 6 0+500 sd 0+600 68 43 57 7 0+600 sd 0+700 77 56 44 8 0+700 sd 0+800 16 16 84 9 0+800 sd 0+900 6 6 94 10 0+900 sd 1+000 37 37 63 11 1+000 sd 1+100 42 31 69 12 1+100 sd 1+200 12 8 92 13 1+200 sd 1+300 96 55 45 14 1+300 sd 1+400 72 52 48 15 1+400 sd 1+500 82 59 41 16 1+500 sd 1+600 30 30 70 17 1+600 sd 1+700 100 18 1+700 sd 1+800 32 32 68 19 1+800 sd 1+900 23 17 83 20 1+900 sd 2+000 18 18 82 21 2+000 sd 2+100 4 100 22 2+100 sd 2+200 9 100 23 2+200 sd 2+300 55 34 66 24 2+300 sd 2+400 24 24 76 25 2+400 sd 2+500 20 20 80 26 2+500 sd 2+600 19 19 81 27 2+600 sd 2+700 33 24 76 28 2+700 sd 2+800 98 69 31 29 2+800 sd 2+900 7 100 30 2+900 sd 3+000 15 10 90 31 3+000 sd 3+100 80 58 42 32 3+100 sd 3+200 43 43 57 Universitas Sumatera Utara 33 3+200 sd 3+300 40 24 76 34 3+300 sd 3+400 72 46 54 35 3+400 sd 3+500 31 31 69 36 3+500 sd 3+600 46 28 72 37 3+600 sd 3+700 87 55 45 38 3+700 sd 3+800 43 27 73 39 3+800 sd 3+900 69 44 56 40 3+900 sd 4+000 75 55 45 41 4+000 sd 4+100 50 50 50 42 4+100 sd 4+200 41 26 74 43 4+200 sd 4+300 38 29 71 44 4+300 sd 4+400 52 27 73 45 4+400 sd 4+500 60 44 56 46 4+500 sd 4+600 41 31 69 47 4+600 sd 4+700 36 26 74 48 4+700 sd 4+800 40 30 70 49 4+800 sd 4+900 33 24 76 50 4+900 sd 5+000 32 32 68 51 5+000 sd 5+100 64 36 64 52 5+100 sd 5+200 79 51 49 53 5+200 sd 5+300 41 30 70 54 5+300 sd 5+400 17 12 88 Total Nilai PCI 3588 Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa total nilai PCI adalah 3588. Sehingga dapat dicari nilai PCI rata – rata untuk Jalan Setia Budi. ��� ����� = ����� ����� ��� �����ℎ ������ ����� ��� ����� = 3588 54 ��� ����� = 66.444 Universitas Sumatera Utara 4.2.2.2. Klasifikasi Jenis Perkerasan dan Program Pemeliharaan Dari hasil perhitungan diatas, maka didapat nilai PCI untuk jalan Setia Budi adalah 66.444. Dari hasil nilai PCI jalan ini, maka Jalan Setia Budi termasuk dalam klasifikasi kualitas baik good. Berdasarkan nilai PCI maka jalan tersebut termasuk dalam program pemeliharaan rutin.

4.3. Perbandingan Hasil Analisa Data Menurut Metode Bina Marga dan

Dokumen yang terkait

Berbagai Bahan Stabilisasi Tanah Dasar untuk Perkerasan Jalan Raya

17 160 90

Evaluasi Tingkat Pelayanan Jalan Sebagai Penunjang Perencanaan dan Pengembangan Pemanfaatan Lahan (Studi Kasus : Jalan Kolonel Yos Sudarso Kelurahan Pematang Pasir Kecamatan Teluk Nibung Kota Tanjungbalai)

2 55 139

EVALUASI TINGKAT KERUSAKAN JALAN BERDASARKAN NILAI SEVERITY INDEX RESIKO KERUSAKAN JALAN (Studi Kasus: Jalan Mawar Kecamatan Arjasa-Kecamatan Kalisat, Jember)

2 9 100

Evaluasi Tingkat Kerusakan Jalan Sebagai Dasar Penentuan Perbaikan Jalan Menggunakan Metode Pavement Condition Index (PCI)

0 10 1

Evaluasi Tingkat Kerusakan Jalan Sebagai Dasar Penentuan Perbaikan Jalan Menggunakan Metode Pavement Condition Index (PCI)

3 20 62

EVALUASI TINGKAT KERUSAKAN JALAN DENGAN METODE EVALUASI TINGKAT KERUSAKAN JALAN DENGAN METODE PAVEMENT CONDITION INDEX (PCI) SEBAGAI DASAR PENENTUAN PERBAIKAN JALAN (STUDI KASUS : JALAN SETURAN RAYA).

3 13 13

PENDAHULUAN EVALUASI TINGKAT KERUSAKAN JALAN DENGAN METODE PAVEMENT CONDITION INDEX (PCI) SEBAGAI DASAR PENENTUAN PERBAIKAN JALAN (STUDI KASUS : JALAN SETURAN RAYA).

0 2 5

TINJAUAN PUSTAKA EVALUASI TINGKAT KERUSAKAN JALAN DENGAN METODE PAVEMENT CONDITION INDEX (PCI) SEBAGAI DASAR PENENTUAN PERBAIKAN JALAN (STUDI KASUS : JALAN SETURAN RAYA).

0 2 24

LANDASAN TEORI EVALUASI TINGKAT KERUSAKAN JALAN DENGAN METODE PAVEMENT CONDITION INDEX (PCI) SEBAGAI DASAR PENENTUAN PERBAIKAN JALAN (STUDI KASUS : JALAN SETURAN RAYA).

0 3 17

KESIMPULAN DAN SARAN EVALUASI TINGKAT KERUSAKAN JALAN DENGAN METODE PAVEMENT CONDITION INDEX (PCI) SEBAGAI DASAR PENENTUAN PERBAIKAN JALAN (STUDI KASUS : JALAN SETURAN RAYA).

0 3 37