82.70 369.60 14.10 1805.00 PENGUMPULAN DATA DAN PENGOLAHAN DATA

49 4+800 sd 4+900 12 12 28 50 4+900 sd 5+000 31 7.5 51 5+000 sd 5+100 5 0.8 10 0.2 14 52 5+100 sd 5+200 26 0.18 90 53 5+200 sd 5+300 0.09 36 54 5+300 sd 5+400 3.5 4 Total 983.60

16.00 82.70

7.20 369.60

10.59 14.10

17.00 1805.00

Sumber : Data Primer Survei 10 - 12 September 2010 Universitas Sumatera Utara R. Buaya 983.6 m 2 29.75 Keriting 16 m 2 0.48 R. MemanjangMelintang 82.7 m 2 2.50 Alur 7.20 m 2 0.22 Tambalan 369.6 m 2 11.18 Lubang 10.59m 2 0.32 Amblas 14.1 m 2 0.43 Jembul 17 m 2 0.51 Pelepasan Butir 1805 m 2 54.6 Dari data luasan kerusakan jalan yang di dapat, maka dapat di tentukan persentasi tiap jenis kerusakan dari yang terbesar sampai terkecil, yang digambarkan melalui diagram dibawah ini. Gambar 4.2. Diagram Persentase Penilaian Tiap Kerusakan Jalan Berdasarkan diagram persentase diatas dapat dilihat jenis kerusakan jalan yang terjadi, mulai dari yang terbesar sampai yang terkecil, yaitu : • Pelepasan butir Ravelling, dengan luas 1805 m 2 • Retak Kulit Buaya Alligator Cracking, dengan luas 983.6 m 54.6 . 2 • Tambalan Patching, dengan luas 369.6 m 29.75 . 2 11.18 . Universitas Sumatera Utara • Retak Memanjang Melintang Long and Trans Cracking, dengan luas 82.7 m 2 • Jembul Shoving, dengan luas 17 m 2.50 . 2 • Keriting Corrugation, dengan luas 16 m 0.51 . 2 • Amblas Depression, dengan luas 14.1 m 0.48 . 2 • Lubang Potholes, dengan luas 10.59 m 0.43 . 2 • Alur Rutting, dengan luas 7.2 m 0.32 . 2 0.22 . 4.1.3. Data Lalu Lintas Data lalu lintas yang diambil adalah data volume lalu lintas selama satu hari 24 jam, dengan interval waktu tiap 1 jam. Data lalu lintas ini diambil di sepanjang ruas jalan Setia Budi dengan cara penghitungan langsung survei lapangan. Adapun tujuan data volume lalu lintas ini adalah untuk menentukan kelas LHR jalan tabel 3.2, sehingga dapat dicari urutan prioritas untuk menentukan jenis pemeliharaan jalan yang sesuai untuk ruas jalan tersebut. Dalam penghitungan volume lalu lintas, terdapat 8 jenis golongan kendaraan yang akan di survei, antara lain : 1. Golongan 1 : sepeda motor, kendaraan roda tiga 2. Golongan 2 : sedan, jeep, station wagon 3. Golongan 3 : opelet, pick up opelet, suburban, combi, minibus 4. Golongan 4 : pick up, micro truk, mobil hantaran 5. Golongan 5a : bus kecil Golongan 5b : bus besar 6. Golongan 6a : truk ringan 2 sumbu Universitas Sumatera Utara Golongan 6b : truk berat 2 sumbu 7. Golongan 7a : truk 3 sumbu Golongan 7b : truk gandeng Golongan 7c : truk semi trailer 8. Golongan 8 : kendaraan tidak bermotor Jumlah volume lalu lintas yang melewati ruas jalan Setia Budi selama satu hari 24 jam dapat di lihat pada tabel 4.2 dibawah ini. Tabel 4.2. Data Volume Lalu Lintas Golongan Jenis kendaraan Volume lalu lintas kendaraan Volume lalu lintas smp 1 sepeda motor, kendaraan roda tiga 22488 11244 2 sedan, jeep, station wagon 11195 11195 3 opelet, pick up opelet, suburban, combi, minibus 2485 2485 4 pick up, micro truk, mobil hantaran 642 642 5a bus kecil - - 5b bus besar 15 45 6a truk ringan 2 sumbu 333 666 6b truk berat 2 sumbu 46 92 7a truk 3 sumbu - - 7b truk gandeng - - 7c truk semi trailer - - 8 kendaraan tidak bermotor 78 39 Total 37282 26408 Sumber : Data Primer Survei 22 September 2010 Universitas Sumatera Utara Dari hasil survei volume kendaraan selama 24 jam didapatkan volume lalu lintas yang melewati Jalan Setia Budi adalah 26408 smp. Maka berdasarkan tabel 3.2, dapat ditentukan kelas lalu lintas untuk Jalan Setia Budi adalah 7 untuk LHR 20000 – 50000.

4.2. Pengolahan Data

Dokumen yang terkait

Berbagai Bahan Stabilisasi Tanah Dasar untuk Perkerasan Jalan Raya

17 160 90

Evaluasi Tingkat Pelayanan Jalan Sebagai Penunjang Perencanaan dan Pengembangan Pemanfaatan Lahan (Studi Kasus : Jalan Kolonel Yos Sudarso Kelurahan Pematang Pasir Kecamatan Teluk Nibung Kota Tanjungbalai)

2 55 139

EVALUASI TINGKAT KERUSAKAN JALAN BERDASARKAN NILAI SEVERITY INDEX RESIKO KERUSAKAN JALAN (Studi Kasus: Jalan Mawar Kecamatan Arjasa-Kecamatan Kalisat, Jember)

2 9 100

Evaluasi Tingkat Kerusakan Jalan Sebagai Dasar Penentuan Perbaikan Jalan Menggunakan Metode Pavement Condition Index (PCI)

0 10 1

Evaluasi Tingkat Kerusakan Jalan Sebagai Dasar Penentuan Perbaikan Jalan Menggunakan Metode Pavement Condition Index (PCI)

3 20 62

EVALUASI TINGKAT KERUSAKAN JALAN DENGAN METODE EVALUASI TINGKAT KERUSAKAN JALAN DENGAN METODE PAVEMENT CONDITION INDEX (PCI) SEBAGAI DASAR PENENTUAN PERBAIKAN JALAN (STUDI KASUS : JALAN SETURAN RAYA).

3 13 13

PENDAHULUAN EVALUASI TINGKAT KERUSAKAN JALAN DENGAN METODE PAVEMENT CONDITION INDEX (PCI) SEBAGAI DASAR PENENTUAN PERBAIKAN JALAN (STUDI KASUS : JALAN SETURAN RAYA).

0 2 5

TINJAUAN PUSTAKA EVALUASI TINGKAT KERUSAKAN JALAN DENGAN METODE PAVEMENT CONDITION INDEX (PCI) SEBAGAI DASAR PENENTUAN PERBAIKAN JALAN (STUDI KASUS : JALAN SETURAN RAYA).

0 2 24

LANDASAN TEORI EVALUASI TINGKAT KERUSAKAN JALAN DENGAN METODE PAVEMENT CONDITION INDEX (PCI) SEBAGAI DASAR PENENTUAN PERBAIKAN JALAN (STUDI KASUS : JALAN SETURAN RAYA).

0 3 17

KESIMPULAN DAN SARAN EVALUASI TINGKAT KERUSAKAN JALAN DENGAN METODE PAVEMENT CONDITION INDEX (PCI) SEBAGAI DASAR PENENTUAN PERBAIKAN JALAN (STUDI KASUS : JALAN SETURAN RAYA).

0 3 37