Pembatasan Masalah Sistematika Penulisan

Oleh sebab itu maka perlu dilakukan penelitian awal terhadap kondisi permukaan jalan yaitu dengan melakukan survai secara visual yang berarti dengan cara melihat dan menganalisa kerusakan tersebut berdasarkan jenis dan tingkat kerusakannya untuk digunakan sebagai dasar dalam melakukan kegiatan pemeliharaan dan perbaikan.

I.3. Pembatasan Masalah

Agar penulisan tugas akhir ini dapat terarah dan sesuai dengan tujuan, maka diperlukan pembatasan masalah, yaitu sebagai berikut : 1. Penulis hanya membahas kondisi kerusakan pada perkerasan jalan lentur flexible pavement sebagai dasar penentuan jenis penanganan. 2. Kerusakan-kerusakan yang ditinjau adalah keretakan jalan cracking, kerusakan tepi edge break, alur rutting, keriting corrugations, lubang-lubang patholes, jembul shoving, penurunan setempat deformations, kegemukan aspal bleeding, pelepasan butiran ravelling, tambalan patching, pengausan polished aggregate, pembengkakan jalan swell, tonjolan bumps and sags, penurunan pada bahu jalan laneshoulder drop off, dan perlintasan kereta api pada jalan raya railroad crossing. 3. Data – data yang digunakan didapat melalui survei visual yaitu berupa data panjang, lebar, luasan, serta kedalaman tiap jenis kerusakan yang terjadi. Dan juga data volume lalu lintas harian. 4. Analisis dilakukan dengan menggunakan metode Bina Marga dan metode Pavement Condition Index PCI. Universitas Sumatera Utara

I.4. Tujuan Penulisan

Sehubungan dengan permasalahan kerusakan pada lapisan perkerasan jalan yang mempengaruhi tingkat pelayanan jalan, maka tugas akhir ini bertujuan untuk : 1. Menilai kondisi perkerasan jalan guna mengetahui jenis dan tingkat kerusakan yang terjadi serta menentukan jenis pemeliharaan yang sesuai.

2. Membandingkan hasil analisa metode Bina Marga dengan metode

Pavement Condition Index PCI dalam mengevaluasi kerusakan jalan. I.5. Metodologi Penulisan Metode yang digunakan dalam penulisan tugas akhir ini adalah : a. Studi literatur yaitu dengan mengumpulkan data-data dan keterangan dari buku-buku yang berhubungan dengan pembahasan pada tugas akhir ini serta masukan-masukan dari dosen pembimbing. Data – data yang digunakan untuk menentukan tingkat kerusakan jalan yaitu berupa data panjang, lebar, luasan, serta kedalaman tiap jenis kerusakan yang terjadi. Dan juga data volume lalu lintas harian. b. Untuk analisis data dalam menentukan tingkat kerusakan jalan sebagai dasar untuk menentukan upaya perbaikan jalan dilakukan dengan menggunakan beberapa metode pendekatan antara lain dengan metode Bina Marga dan metode Pavement Condition Index PCI. Universitas Sumatera Utara a. Metode Bina Marga Penilaian kondisi jalan berdasarkan metode bina marga yaitu dengan melakukan survey di lapangan dan hasil survey dibagi dalam beberapa segmen. Kerusakan yang dilihat antara lain adalah keretakan cracking, alur rutting, lubang potholes atau tambalan patching, dan amblas depression. Dalam menentukan nilai tiap kerusakan, dapat dilakukan dengan mengukur luas, lebar atau dalam yang dilihat di lapangan dan masing – masing keadaan tersebut menunjukkan skala kondisi jalan, mulai dari keadaan rusak berat sampai ringan. Selanjutnya, kita dapat menentukan tingkat urutan prioritas jalan tersebut yang digunakan untuk mengetahui skala prioritas suatu kondisi perkerasan suatu jalan. Sehingga dapat diambil keputusan dalam menentukan jenis pemeliharaan yang sesuai untuk kondisi suatu ruas jalan. b. Metode Pavement Condition Index PCI Pavement Condition Index PCI adalah sistem penilaian kondisi perkerasan jalan berdasarkan jenis, tingkat dan luas kerusakan yang terjadi, dan dapat digunakan sebagai acuan dalam usaha pemeliharaan. Nilai PCI ini memiliki rentang 0 – 100 dengan kriteria sempurna excellent, sangat baik very good, baik good, sedang fair, jelek poor, sangat jelek very poor, dan gagal failed. Adapun penilaian kondisi kerusakan dengan menggunakan metode Pavement Condition Index yaitu dengan meneliti: 1. Density Kadar kerusakan Density atau kadar kerusakan adalah persentasi luasan dari suatu jenis kerusakan terhadap luasan suatu unit segmen yang diukur Universitas Sumatera Utara dalam meter persegi atau meter panjang. Nilai density suatu jenis kerusakan juga dibedakan berdasarkan tingkat kerusakan. 2. Deduct Value Nilai pengurangan Deduct value adalah nilai pengurangan untuk tiap jenis kerusakan yang diperoleh dari kurva hubungan antara density dan deduct value. Deduct value juga dibedakan atas tingkat jenis kerusakan. 3. Total Deduct Value TDV Adalah nilai total deduct value untuk tiap jenis kerusakan dan tingkat kerusakan pada suatu unit penelitian. 4. Corrected Deduct Value CDV Corrected deduct value diperoleh dari kurva hubungan antara nilai TDV dengan nilai CDV dengan pemilihan lengkung kurva sesuai dengan jumlah nilai individual deduct value yang mempunyai nilai lebih besar dari 5. Jika nilai CDV diketahui, maka nilai PCI untuk tiap unit dapat diketahui dengan rumus: PCIs = 100 – CDV dengan : PCIs = Pavement Condition Index untuk tiap unit CDV = Corrected Deduct Value untuk tiap unit 5. Klasifikasi Kualitas Perkerasan Dari nilai PCI masing-masing unit penelitian daapat diketahui kualitas lapis perkerasan untuk unit segmen berdasarkan kondisi tertentu yaitu sempurna excellent, sangat baik very good, Universitas Sumatera Utara baik good, sedang fair, jelek poor, sangat jelek very poor, dan gagal failed. c. Analisa hasil keputusan dari kedua metode yang digunakan.

I.6. Sistematika Penulisan

Untuk mencapai tujuan penulisan tugas akhir ini dilakukan beberapa tahapan yang dianggap perlu. Metode dan prosedur pelaksanaannya secara garis besar adalah sebagai berikut. BAB.I PENDAHULUAN Bab ini berisikan latar belakang masalah, tujuan, manfaat penelitian ini, ruang lingkup pembahasan dan sistematika penulisan. BAB.II TINJAUAN PUSTAKA Bab ini meliputi pengambilan teori dari berbagai sumber bacaan yang mendukung analisa permasalahan yang berkaitan dengan Tugas Akhir ini. BAB.III METODOLOGI PENULISAN Bab ini membahas tentang pendiskripsian dan langkah-langkah kerja serta tata cara yang akan dilakukan dalam mengevaluasi tingkat kerusakan serta upaya perbaikan dan pemeliharaan berdasarkan metode Bina Marga dan metode Pavement Condition Index PCI. BAB.IV PENGUMPULAN DATA DAN PENGOLAHAN DATA Bab ini membahas tentang pengumpulan data-data yang diperlukan, selanjutnya data-data tersebut dianalisa berdasarkan metode Bina Marga dan Universitas Sumatera Utara metode Pavement Condition Index PCI untuk mendapatkan beberapa kesimpulan. BAB.V KESIMPULAN DAN SARAN Bab ini berisikan kesimpulan logis berdasarkan analisa data, temuan dan bukti yang disajikan sebelumnya yang menjadi dasar untuk menyusun suatu saran sebagai suatu usulan . Universitas Sumatera Utara

BAB II PERKERASAN JALAN RAYA

2.1. Jenis dan Fungsi Lapisan Perkerasan

Perkerasan jalan adalah campuran antara agregat dan bahan ikat yang digunakan untuk melayani beban lalu lintas. Agregat yang dipakai antara lain adalah batu pecah, batu belah, batu kali dan hasil samping peleburan baja. Sedangkan bahan ikat yang dipakai antara lain adalah aspal, semen dan tanah liat. Berdasarkan bahan pengikatnya, konstruksi perkerasan jalan dapat dibedakan atas : a. Konstruksi perkerasan lentur Flexible Pavement, yaitu perkerasan yang menggunakan aspal sebagai bahan pengikatnya. Lapisan-lapisan perkerasan bersifat memikul dan menyebarkan beban lalu lintas ke tanah dasar. b. Konstruksi perkerasan kaku Rigit Pavement, yaitu perkerasan yang menggunakan semen Portland Cement sebagai bahan pengikatnya. Pelat beton dengan atau tanpa tulangan diletakkan diatas tanah dasat dengan atau tanpa lapis pondasi bawah. Beban lalu lintas sebagian besar dipikul oleh pelat beton. c. Konstruksi perkerasan komposit Composite Pavement, yaitu perkerasan kaku yang dikombinasikan dengan perkerasan lentur dapat berupa perkerasan lentur diatas perkerasan kaku atau perkerasan kaku diatas perkerasan lentur. Perbedaan utama antara perkerasan kaku dan lentur diberikan pada tabel 2.1 di bawah ini. Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Berbagai Bahan Stabilisasi Tanah Dasar untuk Perkerasan Jalan Raya

17 160 90

Evaluasi Tingkat Pelayanan Jalan Sebagai Penunjang Perencanaan dan Pengembangan Pemanfaatan Lahan (Studi Kasus : Jalan Kolonel Yos Sudarso Kelurahan Pematang Pasir Kecamatan Teluk Nibung Kota Tanjungbalai)

2 55 139

EVALUASI TINGKAT KERUSAKAN JALAN BERDASARKAN NILAI SEVERITY INDEX RESIKO KERUSAKAN JALAN (Studi Kasus: Jalan Mawar Kecamatan Arjasa-Kecamatan Kalisat, Jember)

2 9 100

Evaluasi Tingkat Kerusakan Jalan Sebagai Dasar Penentuan Perbaikan Jalan Menggunakan Metode Pavement Condition Index (PCI)

0 10 1

Evaluasi Tingkat Kerusakan Jalan Sebagai Dasar Penentuan Perbaikan Jalan Menggunakan Metode Pavement Condition Index (PCI)

3 20 62

EVALUASI TINGKAT KERUSAKAN JALAN DENGAN METODE EVALUASI TINGKAT KERUSAKAN JALAN DENGAN METODE PAVEMENT CONDITION INDEX (PCI) SEBAGAI DASAR PENENTUAN PERBAIKAN JALAN (STUDI KASUS : JALAN SETURAN RAYA).

3 13 13

PENDAHULUAN EVALUASI TINGKAT KERUSAKAN JALAN DENGAN METODE PAVEMENT CONDITION INDEX (PCI) SEBAGAI DASAR PENENTUAN PERBAIKAN JALAN (STUDI KASUS : JALAN SETURAN RAYA).

0 2 5

TINJAUAN PUSTAKA EVALUASI TINGKAT KERUSAKAN JALAN DENGAN METODE PAVEMENT CONDITION INDEX (PCI) SEBAGAI DASAR PENENTUAN PERBAIKAN JALAN (STUDI KASUS : JALAN SETURAN RAYA).

0 2 24

LANDASAN TEORI EVALUASI TINGKAT KERUSAKAN JALAN DENGAN METODE PAVEMENT CONDITION INDEX (PCI) SEBAGAI DASAR PENENTUAN PERBAIKAN JALAN (STUDI KASUS : JALAN SETURAN RAYA).

0 3 17

KESIMPULAN DAN SARAN EVALUASI TINGKAT KERUSAKAN JALAN DENGAN METODE PAVEMENT CONDITION INDEX (PCI) SEBAGAI DASAR PENENTUAN PERBAIKAN JALAN (STUDI KASUS : JALAN SETURAN RAYA).

0 3 37