PERANAN PT. BPR GUNA RAKYAT DALAM UPAYA UNTUK MEMBERDAYAKAKAN USAHA KECIL DI LUBUK PAKAM

49 pihak bank. Pencairan kredit yang telah disetujui dapat dilakukan dengan cara menarik cek atau giro bilyet dengan kwitansi, dokumen – dokumen lainnya yang oleh bank dapat diterima sebagaimana perintah pembyaran atau dengan pemindahbukuan atas beban rekening pinjaman nasabah.

4.5 PERANAN PT. BPR GUNA RAKYAT DALAM UPAYA UNTUK MEMBERDAYAKAKAN USAHA KECIL DI LUBUK PAKAM

4.5.1. Bantuan Permodalan

Dilihat dari manfaat ekonomi maka BPR sangat membantu mereka masyarakat atau pengusaha kecil yang tidak memiliki akses ke bank – bank umum, kredit yang disalurkan BPR berhasil menghindarkan masyarakat dari pinjaman para tengkulak yang mengenakan bunga diatas amabang kewajaran. Juga adalah merupakan suatu kenyataan yang tidak dapat dielakkan, masalah prinsipil yang senantiasa merupakan kendala yang dominan bagi perkembangan pengusaha kecil yaitu kurangnya dana sebagai modal pelaksanaan kegiatan ekonomi, sedangkan pada pihak lain perkembangan pengusaha kecil ini amat diharapakan karena industri usaha kecil yang merupakan unit – unit usaha yang lebih banyak jumlahnya dibandingkan dengan usaha industri berskala besar, mengurangi jumlah besarnya pengangguran meskipun tidak terlalu signifikan karena mampu menyerap tenaga kerja yang lebih banyak yang tidak memiliki ketrampilan khusus lainnya maka usaha berskala kecil juga telah mempercepat proses pemerataan pembangunan sebagai bagian trilogi pembangunan, baik dalam arti pendapatan maupun dalam arti kesempatan berusaha. Universitas Sumatera Utara 50

4.5.2. Pengawasan Kredit

Upaya dalam meningkatkan dan mengembangkan usaha kecil, bukan hanya terbatas pada tahap bantuan permodalan saja, tetapi juga memerlukan pengawasan dari bank penyalur kredit. Karena justru pada pengawasan kredit itu, bank dapat mengetahui apakah pelaksanaan pemberian kredit sesuai dengan rencana yang disusun atau tidak.dan dapat diketahui masalah – masalah apa saja yang menjadi kendala yang menghambat perkembangan usaha kecil tersebut, baik masalah yang timbul dari individu debitur tersebut ataupun masalah yang berasal dari luar usaha debitur tersebut. Pengawasan kredit yang dilakukan bank dapat bersifat aktif dan dapat pula bersifat tidak aktif. Pengawasan aktif dilakukan dengan sistem pengawasan on spot yaitu ditempat usaha para debitur tersebut, sehingga secara langsung akan dapat diketahui segala masalah yang menjadi kendala perkembangan pengusaha kecil tersebut. Pengawasan pasif oleh BPR dilakukan melalui penelitian terhadap laporan – laporan tertulis yang dilakukan oleh debitur, seperti laporan keadaan keuangan dari neraca dan rugi laba , laporan penyaluran keuangan dari mutasi rekening pinjaman , laporan aktivitas perusahaan dari keadaan stok dan perkembangan usaha dan sebagainya yang menyangkut masalah perkembangan usaha debitur tersebut.

4.5.3. Pembinaan Usaha Kecil

Tahap pembinaan bukan hanya merupakan bagian dari langkah pegamanan kredit yang bersifat preventif , tapi ia juga sejalan dengan tugas pengawasan kredit. artinya dalam melakukan pengawasan kredit, bank berupaya mengadakan pendekatan dan bimbingan dalam rangka pembinaan nasabah. Nasabah khususnya pengusaha kecil yang Universitas Sumatera Utara 51 memiliki ketrampilan dan pengetahuan yang terbatas perlu dibina agar usahanya maju dan berkembang, sehingga ia dapat memenuhi kewajibannya dengan baik.

4.6. KARAKTERISTIK RESPONDEN