Ruang Lingkup Kegiatan Usaha BPR Deposito berjangka Sertifikat deposito

12 dan ijazah dalam kotak – kotak yang sengaja disediakan oleh bank umum untuk disewa safety box atau safe deposit box . - Pemberian Jasa – Jasa Lainnya, pemberian jasa oleh bank umum semakin banyak variasinya dan semakin luas, seperti mengambil dan mengirim uang melalui ATM, dan membayar gaji pegawai dengan menggunakan jasa bank

2.2.2 Bank Perkreditan Rakyat

Sehubungan dengan penyerdehanaan jenis bank yang terdapat di Indonesia sesuai dengan undang – undang perbankan No. 7 Tahun 1992, maka jenis bank yang terdapat di Indonesia adalah bank umum dan Bank Perkreditan Rakyat. Bank Perkreditan Rakyat adalah bank yang menerima simpanan hanya dalam bentuk deposito berjangka, tabungan atau bentuk lain yang dapat dipersamakan dengan itu tetapi bukan giro atau simpanan lain yang dapat ditarik dengan cek. Keberadaan Bank Perkreditan Rakyat ini terasa semakin penting sejalan dengan meningkatnya kebutuhan pelayanan jasa – jasa perbankan bagi masyarakat pedesaan, seperti yang tertuang dalam peraturan pemerintah Republik Indonesia tentang Perkreditan rakyat No. 71 Tahun 1992 bahwa : “Bank Perkreditan Rakyat yang berfungsi sebagai badan usaha yang menghimpun dan menyalurkan dananya bagi masyarakat, harus mampu menunjang modernisasi pedesaan dan memberikan pelayanan bagi golongan ekonomi lemah pengusaha kecil.

a. Ruang Lingkup Kegiatan Usaha BPR

- Menghimpun Dana Sesuai dengan ketentuan UU No.71992 pasal 13, dana dari masyarakat yang boleh dihimpun oleh BPR adalah simpanan deposito, tabungan, dan atau bentuk lain yang Universitas Sumatera Utara 13 dipersamakan dengan itu. Dalam praktiknya, BPR umumnya memprioritaskan dana dalam bentuk simpanan tabungan dan deposito. - Menyalurkan Dana Kegiatan menyalurkan dana yang terutama adalah memberikan kredit. Ada tiga kategori kredit utama yang disalurkan yang disalurkan oleh BPR, yaitu kredit modal kerja, kredit investasi, dan kredit konsumsi. Kredit modal kerja dan investasi diberikan berkaitan dengan pengembangan usaha. Sedangkan kredit konsumsi untuk kegiatan konsumsi . Untuk mengoptimalkan dana yang tersedia, Bank Indonesia mengizinkan BPR untuk menempatkan dananya dalam bentuk Sertifikat Bank Indonesia SBI , deposito berjangka, sertifikat deposito, dan atau tabungan pada bank lain. Larangan – larangan bagi Bank Perkreditan Rakyat : Pada pasal 14 UU No.71992 memberikan ketentuan tentang kegiatan yang tidak boleh dilakukan oleh larangan –larangan BPR yang meliputi : 1. Melakukan simpanan berupa giro dan ikut serta dalam lalu lintas pembayaran. 2. Melakukan kegiatan usaha dalam valuta asing 3. Melakukan Penyertaan Modal 4. Melakukan usaha Perasuransian 5. Melakukan usaha lain diluar kegiatan usaha sebagaimana yang dimaksud dalam UU No.71992, pasal 13. Selain ruang lingkup kegiatannya terbatas, wilayah operasional BPR juga dibatasi pada tingkat kecamatan dan pedesaan – pedesaan dengan modal disetor minimal Rp.1 milliar. Jika BPR ingin beroperasi di tingkat propinsi, mereka harus meningkatkan modal disetor menjadi minimal Rp.2 milliar. Universitas Sumatera Utara 14

2.3 SUMBER DANA BANK

Meskipun suatu bank tidak dapat menentukan dan atau mengatur secara mutlak jumlah dana yang dapat dihimpun pada suatu tingkat yang dikehendaki, namun bank bagaimanapun dapat mempengaruhi jumlah dana yang dihimpun sampai pada tingkat tertentu. Menurut Dahlan Siamat 1993 : 99, dana bank dilihat dari sumbernya dapat dibedakan antara dana ekstern yaitu dana yang dihimpun dari luar bank, dan dana intern yaitu dana yang dihimpun dari dalam bank itu sendiri. Sedangkan menurut Muchdarsyah Sinungan 1993 : 84, dana -dana bank yang digunakan sebagai alat bagi operasional suatu bank bersumber atau berasal dari dana-dana sebagai berikut : 1. Dana pihak kesatu Dana pihak kesatu adalah dana dari modal sendiri yang berasal dari para pemegang saham. 2. Dana pihak kedua Dana pihak kedua adalah dana yang berupa pinjaman dari pihak luar. 3. Dana pihak ketiga Dana pihak ketiga adalah dana yang berupa simpanan dari pihak masyarakat. Sesuai dengan batasan masalah sebelumnya, maka hanya dana pihak ketiga saja yang akan penulis uraikan. Dana Pihak Ketiga Dana Dari Masyarakat Dana pihak ketiga adalah dana yang dihimpun oleh bank yang berasal dari masyarakat. Sumber dana dari masyarakat merupakan sumber dana yang terpenting bagi kegiatan operasi bank dan merupakan ukuran keberhasilan bank jika mampu membiayai operasinya dari sumber dana ini. Penghimpunan dana dari masyarakat dapat dikatakan Universitas Sumatera Utara 15 relatif lebih mudah jika dibandingkan dengan sumber dana lainnya, selain itu dapat dilakukan secara efektif dengan memberikan bunga yang relatif lebih tinggi dan memberikan berbagai fasilitas yang menarik lainnya seperti hadiah, ATM dan pelayanan yang memuaskan. Keuntungan lain dari dana yang bersumber dari masyarakat adalah jumlahnya yang tidak terbatas, baik berasal dari perseorangan rumah tangga, perusahaan maupun lembaga masyarakat lainnya. Sedangkan kerugiannya adalah biayanya relatif lebih mahal jika dibandingkan dengan dana dari modal sendiri, misalnya untuk biaya bunga atau biaya promosi. Ada 3 tiga jenis simpanan pada bank sebagai sarana untuk memperoleh dana dari masyarakat, yaitu :

1. Giro Demand Deposit

Giro adalah simpanan pihak ketiga pada bank yang dapat digunakan oleh pemiliknya sebagai alat pembayaran, dan penarikannya dapat dilakukan setiap saat dengan menggunakan cek, bilyet giro, surat perintah pembayaran lainnya SPPL atau dengan cara pemindahbukuan. Rekening giro sering disebut juga dengan rekening koran yang dapat digunakan untuk menatausahakan kredit yang diberikan dalam bentuk rekening giro. Jenis rekening giro dapat berupa : a. Rekening atas nama perorangan. b. Rekening atas nama suatu badan usaha atau lembaga. c. Rekening bersama atau gabungan. Sifat sumber dana ini dapat dikategorikan sebagai sumber dana yang sangat labil dan tidak memiliki jatuh tempo. Kelebihan sumber dana ini adalah biayanya relatif lebih murah. Bunga yang dibayarkan bank kepada pemegang rekening ini disebut sebagai “jasa giro”. Persentase jasa giro yang diberikan cukup bervariasi antara bank satu dengan bank Universitas Sumatera Utara 16 lainnya, akan tetapi pada umumnya masih lebih rendah dibandingkan dengan suku bunga deposito berjangka maupun tabungan.

2. Deposito Time Deposit

Deposito adalah simpanan pihak ketiga pada bank yang penarikannya hanya dapat dilakukan dalam jangka waktu tertentu menurut perjanjian antara penyimpan pihak ketiga dengan bank yang bersangkutan. Dilihat dari sudut biaya dana, maka dana yang bersumber dari simpanan dalam bentuk deposito ini merupakan dana yang relatif mahal dibandingkan dengan sumber dana lainnya, misalnya giro atau tabungan. Sumber dana ini dapat dikategorikan sebagai sumber dana semi tetap. Berbeda dengan giro, dana deposito akan mengendap dibank karena para pemega ngnya deposan tertarik dengan tingkat bunga yang ditawarkan oleh bank dan adanya keyakinan bahwa pada saat jatuh tempo bila dia deposan tidak ingin memperpanjang jangka waktu simpanannya, maka dananya dapat ditarik kembali. Dalam praktiknya terdapat 3 tiga jenis deposito yaitu :

a. Deposito berjangka

Deposito berjangka adalah deposito yang dibuat atas nama dan tidak dapat dipindahtangankan.

b. Sertifikat deposito

Sertifikat deposito adalah deposito yang diterbitkan atas unjuk dan dapat dipindahtangankan atau diperjualbelikan serta dapat dijadikan sebagai jaminan bagi permohonan kredit.

c. Deposit on call