4. Tungkai atas Trauma tungkai atas adalah apabila berlaku benturan hingga
menyebabkan cedera dan putus ekstrimitas. Cedera bisa terjadi dari tulang bahu, lengan atas, siku, lengan bawah, pergelangan tangan, jari-
jari tangan serta ibu jari.
5. Tungkai bawah Kecederaan yang paling sering adalah fraktur tulang pelvik. Cedera
pada bagian lain ekstrimitas bawah seperti patah tulang femur, lutut atau patella, ke arah distal lagi yaitu fraktur tibia, fraktur fibula, tumit
dan telapak kaki James, Corry dan Perry, 2000.
2.6. Tingkat Keparahan Trauma Kepala dengan Skor Koma
Glasgow SKG
Skala koma Glasgow adalah nilai skor yang diberikan pada pasien trauma kapitis, gangguan kesadaran dinilai secara kwantitatif pada
setiap tingkat kesadaran. Bagian-bagian yang dinilai adalah; 1.
Proses membuka mata Eye Opening 2.
Reaksi gerak motorik ekstrimitas Best Motor Response 3.
Reaksi bicara Best Verbal Response
Pemeriksaan Tingkat Keparahan Trauma kepala disimpulkan dalam suatu tabel Skala Koma Glasgow Glasgow Coma Scale.
Universitas Sumatera Utara
Table 2.1 Skala Koma Glasgow
Eye Opening Mata terbuka dengan spontan
4
Mata membuka setelah diperintah 3
Mata membuka setelah diberi rangsang nyeri 2
Tidak membuka mata
1
Best Motor Response Menurut perintah
6
Dapat melokalisir nyeri 5
Menghindari nyeri 4
Fleksi dekortikasi
3
Ekstensi decerebrasi 2
Tidak ada gerakan 1
Best Verbal Response Menjawab pertanyaan dengan benar
5
Salah menjawab pertanyaan
4
Mengeluarkan kata-kata yang tidak sesuai
3
Mengeluarkan suara yang tidak ada artinya 2
Tidak ada jawaban 1
Berdasarkan Skala Koma Glasgow, berat ringan trauma kapitis dibagi atas;
1. Trauma kapitis Ringan, Skor Skala Koma Glasgow 14 – 15
2. Trauma kapitis Sedang, Skor Skala Koma Glasgow 9 – 13
3. Trauma kapitis Berat, Skor Skala Koma Glasgow 3 – 8
a Trauma Kepala Ringan Dengan Skala Koma Glasgow 12, tidak ada kelainan dalam CT-
scan, tiada lesi operatif dalam 48 jam rawat inap di Rumah Sakit Torner,
Universitas Sumatera Utara
Choi, Barnes, 1999. Trauma kepala ringan atau cedera kepala ringan adalah hilangnya fungsi neurologi atau menurunnya kesadaran tanpa
menyebabkan kerusakan lainnya Smeltzer, 2001. Cedera kepala ringan adalah trauma kepala dengan GCS: 15 sadar penuh tidak kehilangan
kesadaran, mengeluh pusing dan nyeri kepala, hematoma, laserasi dan abrasi Mansjoer, 2000. Cedera kepala ringan adalah cedara otak karena
tekanan atau terkena benda tumpul Bedong, 2001. Cedera kepala ringan adalah cedera kepala tertutup yang ditandai dengan hilangnya kesadaran
sementara Corwin, 2000. Pada penelitian ini didapat kadar laktat rata-rata pada penderita cedera kepala ringan 1,59 mmolL Parenrengi, 2004.
b Trauma Kepala Sedang Dengan Skala Koma Glasgow 9 - 12, lesi operatif dan abnormalitas
dalam CT-scan dalam 48 jam rawat inap di Rumah Sakit Torner, Choi, Barnes, 1999. Pasien mungkin bingung atau somnolen namun tetap
mampu untuk mengikuti perintah sederhana SKG 9-13. Pada suatu penelitian penderita cedera kepala sedang mencatat bahwa kadar asam
laktat rata-rata 3,15 mmolL Parenrengi, 2004.
c Trauma Kepala Berat Dengan Skala Koma Glasgow 9 dalam 48 jam rawat inap di
Rumah Sakit Torner C, Choi S, Barnes Y, 1999. Hampir 100 cedera kepala berat dan 66 cedera kepala sedang menyebabkan cacat yang
permanen. Pada cedera kepala berat terjadinya cedera otak primer seringkali disertai cedera otak sekunder apabila proses patofisiologi
sekunder yang menyertai tidak segera dicegah dan dihentikan Parenrengi, 2004. Penelitian pada penderita cedera kepala secara klinis dan
eksperimental menunjukkan bahwa pada cedera kepala berat dapat disertai dengan peningkatan titer asam laktat dalam jaringan otak dan cairan
serebrospinalis CSS ini mencerminkan kondisi asidosis otak DeSalles et
Universitas Sumatera Utara
al., 1986. Penderita cedera kepala berat, penelitian menunjukkan kadar rata-rata asam laktat 3,25 mmolL Parenrengi, 2004.
2.7. Gejala Klinis Trauma Kepala