2.5.2. Trauma Multipel
Trauma multipel atau politrauma adalah apabila terdapat 2 atau lebih kecederaan secara fisikal pada regio atau organ tertentu, dimana
salah satunya bisa menyebabkan kematian dan memberi impak pada fisikal, kognitif, psikologik atau kelainan psikososial dan disabilitas
fungsional. Trauma kepala paling banyak dicatat pada pasien politrauma dengan kombinasi dari kondisi yang cacat seperti amputasi, kelainan
pendengaran dan penglihatan, post-traumatic stress syndrome dan kondisi kelainan jiwa yang lain Veterans Health Administration Transmittal
Sheet.
1. Trauma servikal, batang otak dan tulang belakang
Trauma yang diakibatkan kecelakaan lalu lintas, jatuh dari tempat yang tinggi serta pada aktivitas olahraga yang berbahaya boleh
menyebabkan cedera pada beberapa bagian ini. Antara kemungkinan kecederaan yang bisa timbul adalah seperti berikut:
• Kerusakan pada tulang servikal C1-C7; cedera pada C3 bisa
menyebabkan pasien apnu. Cedera dari C4-C6 bisa menyebabkan pasien kuadriplegi, paralisis hipotonus tungkai atas dan bawah serta
syok batang otak. •
Fraktur Hangman terjadi apabila terdapat fraktur hiperekstensi yang bilateral pada tapak tulang servikal C2.
• Tulang belakang torak dan lumbar bisa diakibatkan oleh cedera
kompresi dan cedera dislokasi. •
Spondilosis servikal juga dapat terjadi. •
Cedera ekstensi yaitu cedera ‘Whiplash’ terjadi apabila berlaku ekstensi pada tulang servikal.
Universitas Sumatera Utara
2. Trauma toraks Trauma toraks bisa terbagi kepada dua yaitu cedera dinding toraks
dan cedera paru. a
Cedera dinding torak seperti berikut: •
Patah tulang rusuk. •
Cedera pada sternum atau ‘steering wheel’. •
Flail chest. •
Open ‘sucking’ pneumothorax.
b Cedera pada paru adalah seperti berikut:
• Pneumotoraks.
• hematorak.
• SubcutaneousSQ dan mediastinal emphysema.
• Kontusio pulmonal.
• Hematom pulmonal.
• Emboli paru.
3. Trauma abdominal Trauma abdominal terjadi apabila berlaku cedera pada bagian
organ dalam dan bagian luar abdominal yaitu seperti berikut: •
Kecederaan yang bisa berlaku pada kuadran kanan abdomen adalah seperti cedera pada organ hati, pundi empedu, traktus biliar,
duodenum dan ginjal kanan. •
Kecederaan yang bisa berlaku pada kuadran kiri abdomen adalah seperti cedera pada organ limpa, lambung dan ginjal kiri.
• Kecederaan pada kuadran bawah abdomen adalah cedera pada salur
ureter, salur uretral anterior dan posterior, kolon dan rektum. •
Kecederaan juga bisa terjadi pada organ genital yang terbagi dua yaitu cedera penis dan skrotum.
Universitas Sumatera Utara
4. Tungkai atas Trauma tungkai atas adalah apabila berlaku benturan hingga
menyebabkan cedera dan putus ekstrimitas. Cedera bisa terjadi dari tulang bahu, lengan atas, siku, lengan bawah, pergelangan tangan, jari-
jari tangan serta ibu jari.
5. Tungkai bawah Kecederaan yang paling sering adalah fraktur tulang pelvik. Cedera
pada bagian lain ekstrimitas bawah seperti patah tulang femur, lutut atau patella, ke arah distal lagi yaitu fraktur tibia, fraktur fibula, tumit
dan telapak kaki James, Corry dan Perry, 2000.
2.6. Tingkat Keparahan Trauma Kepala dengan Skor Koma