UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
reaksi yang terjadi antara bakteri yang tumbuh dengan media blood agar, yaitu terbentuknya zona disekitar koloni bakteri yang tumbuh. Sedangkan pada hasil uji
bakteri non patogen tidak terbentuk zona di sekitar koloni bakteri Modifikasi Hargrove dan Alford, 1978 dalam Hawaz, 2014. Hasil pengamatan uji hemolitik
ditunjukkan pada gambar 4.7.
Gambar 4.7. Hasil uji hemolitik isolat bakteri dari fermentasi air cucian beras A
dan Staphylococcus aureus B Dari hasil pengamatan, semua isolat BAL dari fermentasi air cucian beras
menunjukkan aktivitas hemolitik- atau non-hemolitik yaitu tidak mampu melisis
eritrosit sehingga tidak terbentuk zona bening pada media agar darah seperti yang ditunjukkan pada gambar A. Sedangkan pada bakteri patogen seperti
Staphylococcus aureus akan menunjukkan aktivitas haemolitik- yaitu mampu
melisis eritrosit dengan sempurna yang ditandai dengan terbentuknya zona bening disekitar koloni bakteri pada media agar darah seperti ditunjukkan pada gambar B.
4.2.4. Isolat BAL dari Hasil Fermentasi Air cucian beras
Pada penelitian kali ini dari kedelapan isolat bakteri diperoleh 6 isolat bakteri yang memenuhi persyaratan sebagai BAL. Berdasarkan diagram alur
Bergey’s Manual of Determinative Bacteriology, BAL dideterminasi menurut hasil pewarnaan Gram dan karakteristik morfologi. Isolat bakteri yang dihasilkan dari
fermentasi air cucian beras dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu isolat bakteri Gram positif bentuk batang dan bulat.
B A
Zona Hemolitik Bakteri
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
4.2.4.1.Isolat Bakteri Gram Positif bentuk Batang
Berdasarkan diagram alur Bergey’s Manual of Determinative Bacteriology,
isolat bakteri yang memiliki karakteristik Gram positif dan berbentuk batang merupakan strain Bacillus spp., Clostridium spp., Corynebacterium spp.,
Lactobacillus spp., dan Mycobacterium spp. Untuk menentukan strain dari masing- masing isolat bakteri yang diperoleh pada penelitian kali ini digunakan data hasil
karakterisasi yang telah dilakukan yaitu data karakterisasi fisiologi dan biokimia. Data hasil karakterisasi dari masing-masing isolat bakteri ditunjukkan pada Tabel
4.4.
Tabel 4.4. Karakteristik fisiologi dan biokimia isolat bakteri Gram positif bentuk
batang
Tabel diatas menunjukkan bahwa isolat D dan G memiliki karakteristik non spora, katalase negatif dan tipe homofermentatif. Determinasi isolat D dan G
berdasarkan diagram alur Bergey’s Manual of Determinative Bacteriology
ditunjukkan pada Gambar 4.8. Pada uji pewarnaan endospora menunjukkan hasil negatif, maka termasuk dalam kelompok genus Corynebacterium spp.,
Lactobacillus spp. dan Mycobacterium spp. Pada uji katalase menghasilkan katalase negatif, maka termasuk dalam genus Lactobacillus spp. Kemudian pada
Pengamatan Isolat
D G
Bentuk sel Batang
Batang Pembentukan spora
- -
Motilitas -
- Katalase
- -
Tipe fermentasi Homofermentatif
Homofermentatif Uji suhu ˚C
15 -
- 37
+ +
45 -
+ Uji toleransi NaCl
4 +
+ 6,5
+ -
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
hasil uji tipe fermentasi kedua isolat merupakan tipe homofermentatif karena tidak menghasilkan gelembung gas selama fermentasi, maka dapat disimpulkan bahwa
isolat D dan G merupakan genus Lactobacillus spp.
Gambar 4.8. Diagram alur
Bergey’s Manual of Determinative Bacteriology untuk isolat bakteri Gram positif berbentuk batang
Sumber: Bergey’s Manual of Determinative Bacteriology
Gram positif berbentuk batang
Pembetukan spora
Katalase
Hidrolisis pati Hasil fermentasi glukosa
Asam gas Asam
Pertumbuhan secara anaerob
Uji Mannitol
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
4.2.4.2.Isolat Bakteri Gram Positif bentuk Bulat
Berdasarkan diagram alur Bergey’s Manual of Determinative Bacteriology,
isolat bakteri yang memiliki karakteristik Gram positif dan berbentuk bulat merupakan genus Micrococcus spp., Staphylococcus spp., Streptococcus spp. dan
Enterococcus spp. Untuk menentukan genus dari masing-masing isolat bakteri yang diperoleh pada penelitian kali ini digunakan data hasil karakterisasi yang telah
dilakukan yaitu data karakterisasi fisiologi dan biokimia serta data hasil uji hemolitik. Data hasil karakterisasi dari masing-masing isolat bakteri ditunjukkan
pada Tabel 4.5.
Tabel 4.5. Karakteristik fisiologi dan biokimia isolat bakteri Gram positif bentuk
bulat
Keterangan: Reaksi positif +, reaksi negatif -, Homofermentatif HM, Heterofermentatif HT, t
idak terbentuk zona bening disekitar koloni bakteri hemolitik-
Tabel diatas menunjukkan bahwa isolat B, E, F dan H memiliki karakteristik katalase negatif dan tidak membentuk zona bening disekitar koloni bakteri ketika
dilakukan uji hemolitik. Determinasi isolat bakteri B, E, F dan H berdasarkan diagram alur
Bergey’s Manual of Determinative Bacteriology ditunjukkan pada Gambar 4.9. Pada uji katalase menghasilkan katalase negatif, maka termasuk dalam
Pengamatan Isolat
B E
F H
Bentuk sel Bulat
Bulat Bulat
Bulat Pembentukan spora
- -
- -
Motilitas -
- -
- Katalase
- -
- -
Tipe fermentasi HM
HT HM
HM Uji suhu ˚C
15 -
- -
- 37
+ +
+ +
45 -
- +
+ Uji toleransi NaCl
4 +
+ +
+ 6,5
+ -
+ -
Uji Hemolitik hemolitik- hemolitik- hemolitik- hemolitik-
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
genus Streptococcus spp. dan Enterococcus spp. Kemudian Pada uji hemolitik menghasilkan hemolitik-
non hemolitik , maka dapat disimpulkan bahwa isolat
B, E, F dan H termasuk genus Streptococcus spp. dan Enterococcus spp.
Gambar 4.9. Diagram alur
Bergey’s Manual of Determinative Bacteriology untuk isolat bakteri Gram positif berbentuk bulat
Sumber: Bergey’s Manual of Determinative Bacteriology
Gram positif berbentuk bulat
Katalase
Uji hemolitik
Fermentasi glukosa Fermentasi mannitol
Berwarna kuning koloni Pertumbuhan pada
media tellurite Uji bile esculin
Sensitivitas novobiosin
Sensitivitas optosin
Uji PYR Pyrrolidonearylamidase
34
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN