50
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Metode Penentuan Sampel
1. Populasi Menurut
Sugiyono 2012:117,
populasi adalah
wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kualitas
dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Dalam penelitian ini, populasinya
adalah seluruh karyawan yang berjumlah 127 orang yang meliputi Departemen Keuangan, Pemasaran, SDM, Penjualan, Pembelian,
Implementation, dan Maintenance. 2. Sampel
Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut Sugiyono, 2012:120. Sampel diambil berdasarkan
probability sampling, yaitu dengan menggunakan teknik simple random sampling. Sugiyono 2012:121 menjelaskan
bahwa teknik probability sampling adalah teknik pengambilan sampel yang memberikan peluang
yang sama bagi setiap unsur anggota populasi. Teknik simple random sampling merupakan pengambilan anggota sampel dari populasi yang
dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi tersebut.
51
Alasan peneliti menggunakan teknik simple random sampling adalah karena teknik ini memiliki bias yang paling sedikit dan generalisasi
yang paling luas. Hal tersebut sesuai dengan pernyataan Sekaran 2006:128 yang menyatakan bahwa simple random sampling merupakan
teknik probability dengan bias terkecil dan generalisasi terluas. Syarat untuk melakukan teknik simple random sampling adalah
populasi yang homogen. Hal ini sesuai pendapat Sugiyono, 2012:121 yang menyatakan teknik simple random sampling dilakukan karena
anggota populasi dianggap homogen. Selanjutnya, Sekaran 2006:128 mengemukakan bahwa metode penarikan sampel dapat dilakukan dengan
cara menggunakan komputer, yaitu dengan menggunakan aplikasi Microsoft Excel, dengan memasukkan fungsi =RANDBETWEEN.
Oleh karena populasi sudah diketahui jumlahnya, sehingga jumlah yang dihasilkan dengan rumus Slovin sampel adalah sebagai berikut
Umar, 2002:157: n =
N 1 + Ne
2
Dimana: n = Jumlah sampel
N = Jumlah populasi e = Batas kesalahan maksimal yang ditolerir dalam sampel 5
52
Dengan rumus tersebut maka di peroleh hasil sebagai berikut : n =
127 = 96
1 + 0.3175 Berdasarkan rumus Slovin, maka jumlah sampel yang digunakan
dalam penelitian ini ada 96 sampel.
B. Teknik Pengumpulan Data
1. Jenis Data Jenis data dalam penelitian ini berupa :
a. Data Kualitatif, yaitu data yang berbentuk kata, kalimat, skema, dan gambar, seperti literatur-literatur serta teori-teori yang
berkaitan dengan penelitian penulis. b. Data Kuantitatif, yaitu data yang berbentuk angka atau data
kualitatif yang diangkakan scoring. 2. Sumber Data
Sumber data dalam penelitian ini berupa data primer, yaitu melalui data yang diperoleh langsung dari responden penelitian. Sekaran 2006:66
menyebutkan bahwa ada setidaknya tiga cara pengumpulan data primer, yaitu dengan wawancara, kuesioner, dan observasi. Dalam penelitian ini,
metode yang digunakan adalah dengan wawancara terstruktur dan kuesioner. Wawancara terstruktur adalah wawancara yang telah
direncanakan terlebih dahulu daftar pertanyaan untuk ditanyakan kepada
53
responden Sekaran, 2006:70. Kuesioner yang digunakan adalah dengan menggunakan Skala Likert dengan penjelasan sebagai berikut:
1 = sangat tidak setuju 2 = tidak setuju
3 = ragu-ragu 4 = setuju
5 = sangat setuju
C. Metode Analisis Data
1. Uji Validitas dan Uji Reliabilitas a. Uji Validitas
Uji validitas menunjukan tingkat ketepatan ukuran ketepatan suatu instrument terhadap konsep yang diteliti. Kuesioner dikatakan valid
jika pernyataan pada kuesioner mampu mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut Ghozali, 2012:53. Uji validitas
dilakukan untuk memastikan bahwa masing-masing pertanyaan akan terklarifikasi pada variable-variabel yang telah ditentukan.
Untuk mengukur validitas dapat dilakukan dengan melakukan korelasi antar
skor butir pertanyaan dengan total skor konstruk atau variabel. Dalam penentuan layak atau tidaknya suatu item yang akan
digunakan, biasanya dilakukan uji signifikansi koefisien korelasi pada batasan minimal korelasi 0,30. Artinya suatu item dianggap valid jika
skor total lebih besar dari 0,30 Priyatno, 2010:90.
54
b. Uji Reliabilitas Keandalan atau reliability suatu pengukuran menunjukkan sejauh
mana pengukuran tersebut tanpa bias bebas kesalahan – error free dan karena itu menjamin pengukuran yang konsisten lintas waktu dan
lintas beragam item dalam instrument, dengan kata lain, kendalan suatu pengukuran merupakan suatu indikasi mengenai stabilitas dan
konsistensi di mana instrument mengukur konsep dan membantu nilai “ketepatan” sebuah pengukuran Sekaran, 2006:40. Uji reliabilitas
digunakan untuk mengetahui sejauh mana hasil pengukuran tetap konsisten jika dilakukan pengukuran dua kali atau lebih terhadap
gejala dengan menggunakan alat ukur yang sama. Pengukuran
reliabilitas dapat dilakukan dengan cara One shot atau pengukuran sekali saja dan kemudian hasilnya dibandingkan dengan pertanyaan
yang lain atau mengukur korelasi antara jawaban dengan pertanyaan. Teknik yang digunakan untuk mengukur reliabilitas pengamatan
adalah Cronbach Alpha dengan cara membandingkan nilai alpha dengan standarnya, dengan ketentuan jika Ghozali, 2012 : 41-42 :
1 Cronbach Alpha 0,6 maka instrumen pengamatan dinyatakan reliabel.
2 Cronbach Alpha 0,6 maka instrumen pengamatan tidak reliabel.
55
2. Uji Asumsi Klasik Uji asumsi klasik
dilakukan untuk menguji layak atau tidaknya model analisis regresi yang digunakan dalam penelitian. Uji ini
meliputi: a. Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi variable pengganggu atau residual memiliki distribusi
normal Ghozali, 2012:160. Model regresi yang baik adalah yang memiliki distribusi data normal atau mendekati normal.
Dalam penelitian ini uji normalitas yang digunakan adalah analisis grafik. Dalam pengujian normalitas analisis grafik ada dua jenis yaitu
histogram dan probability plot P-Plot. Histogram adalah suatu cara untuk melihat normalitas residual
dengan melihat pengujian normalitas analisis grafik histogram yang membandingkan antara observasi dengan distribusi mendekati normal.
Sedangkan probability plot P-Plot adalah suatu cara untuk melihat normalitas residual dengan melihat normal probability plot P-Plot
yang membandingkan
distribusi kumulatif
dari data
yang sesungguhnya dengan distribusi normal dari data normal Ghozali,
2012:160. Dari penjelasan diatas maka penelitian ini menggunakan pengujian
normalitas dengan melihat grafik analisis normal probability plot P- Plot. Dalam uji normalitas ini dasar pengambil keputusannya adalah :
56
1 Jika data titik menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti
arah garis diagonal atau grafik histogramnya menunjukan pola distribusi normal, maka modeler garis memenuhi asumsi
normalitas. 2
Jika data menyebar jauh dari diagonal dantidak mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogram tidak menunjukan pola
distribusi normal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.
b. Uji Multikolinieritas Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi
ditemukan adanya korelasi antar variable bebas Ghozali, 2012:105. Model regresi mensyaratkan tidak terjadinya multikolinieritas. Untuk
mendeteksi ada atau tidaknya multikolinieritas di dalam model regresi adalah sebagai dilihat dari nilai tolerance dan variance inflation factor
VIF. Nilai cut off yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya multikolinieritasa dalah nilai Tolerance ≤ 0,10 atau sama dengan nilai
VIF ≥ 10.
c. Uji Heteroskedastisitas Uji Heteroskedasitas bertujuan menguji apakah dalam model
regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain Ghozali 2012:139. Jika variance dari residual
57
satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut
Homokedasitas dan jika berbeda disebut heterokedasitas. Model regresi yang baik adalah homokedasitas
atau tidak terjadi heterokedasitas.
3. Koefisien Korelasi dan Koefisien Determinasi a. Koefisien Korelasi
Analisis korelasi bertujuan untuk mengukur kekuatan asosiasi hubungan linier antara dua variabel. Korelasi tidak menunjukkan
hubungan fungsional atau dengan kata lain analisis korelasi tidak membedakan antara variabel dependen dengan variabel independen
Ghozali, 2012:96.
Tabel 3.1 Interpretasi Koefisien Korelasi
Interval Koefisien Tingkat Hubungan
0,00 – 0,199 Sangat rendah
0,20 – 0,399 Rendah
0,40 – 0,599 Sedang
0,60 – 0,799 Kuat
0,80 – 0,1000 Sangat Kuat
Sumber: Ghozali, 2012:96.
58
b. Koefisien Determinasi R
2
Menurut Ghozali 2012:97, koefisien determinasi R
2
pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam
menerangkan variasi variabel dependen. Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu.Nilai R
2
yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel
dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel- variabel independen memberikan hampir semua informasi yang
dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen. Kelemahan mendasar dalam penggunaan koefisien determinasi adalah jumlah
variabel independen yang dimasukkan kedalam model. Setiap penambahan satu variabel independen, maka R
2
pasti meningkat tidak peduli apakah variabel tersebut berpengaruh secara signifikan terhadap
variable independen. Oleh karena itu, banyak peneliti yang menganjurkan untuk menggunakan nilai Adjusted R
2
pada saat mengevaluasi mana model regresi yang terbaik. Tidak seperti nilai R
2
, nilai Adjusted R
2
dapat naik atau turun apabila satu variabel independen ditambahkan ke dalam model.
4. Uji Hipotesis a.
Uji Signifikansi Simultan Uji F Uji F digunakan untuk mengetahui tingkat signifikansi pengaruh
variable-variabel bebas independen secara bersama-sama atau
59
simultan terhadap variable terikat dependen Ghozali, 2012:98. Hipotesis yang digunakan adalah :
H =
β 1,2,3 = 0; Motivasi, kompensasi, dan kepuasan kerja secara simultan
tidak berpengaruh terhadap kinerja karyawan.
Ha = β 1,2,3 ≠ 0; Motivasi, kompensasi, dan kepuasan kerja
secara simultan berpengaruh terhadap kinerja karyawan.
Dasar pengambilan keputusan dengan menggunakan, yaitu : 1
Jika Sig 0,05 maka H ditolak dan Ha diterima.
2 Jika Sig 0,05 maka H diterima dan Ha ditolak.
b. Uji Signifikansi Parsial Uji t
Uji t digunakan untuk menguji signifikansi hubungan antara variable bebas independen dan variable terikat dependen secara
terpisah atau parsial Ghozali, 2012:98. Dasar pengambilan keputusannya dengan menggunakan, yaitu :
1. Jika Sig0,05 maka H ditolak dan Ha diterima.
2. Jika Sig0,05 maka H diterima dan Ha ditolak.
Hipotesis yang digunakan dalam pengujian ini adalah : 1. H
: β
1
= 0; Tidak terdapat pengaruh antara variabel motivasi terhadap variabel kinerja karyawan secara parsial.
60
Ha : β
1
≠ 0; Terdapat pengaruh antara variabel motivasi terhadap variabel kinerja karyawan secara parsial.
2. H : β
2
= 0; Tidak terdapat pengaruh antara variabel kompensasi terhadap variabel kinerja karyawan secara parsial.
Ha : β
2
≠ 0; Terdapat pengaruh antara variabel kompensasi terhadap variabel kinerja karyawan secara parsial.
3. H : β
3
= 0; Tidak terdapat pengaruh antara variable kepuasan kerja terhadap variable kinerja karyawan secara
parsial. Ha : β
3
≠ 0; Terdapat pengaruh antara variabel kepuasan kerja terhadap variabel kinerja karyawan secara parsial.
5. Analisis Regresi Linier Berganda Pengujian hipotesis yang dilakukan dalam penelitian ini dilakukan
dengan metode regresi linear berganda yang digunakan untuk memprediksi seberapa jauh perubahan nilai variable dependen, bila
variable independen dimanipulasi atau dirubah-rubah atau dinaik-turunkan sugiyono, 2012:260. Rumus regresi linear berganda :
Y = a + b
1
X
1
+ b
2
X
2
+ b
3
X
3
+ e Keterangan :
61
Y = Kinerja Pegawai
X
1
= Variabel Motivasi a
= Constanta X
2
= Variabel Kompensasi b
= Koefisien Regresi X
3
= Variabel Kepuasan Kerja e
= Error
D. Operasional Variabel Penelitian
Penelitian ini terdiri dari empat variabel, yaitu tiga variabel independen dan satu variabel dependen. Variabel independen dalam penelitian ini adalah
motivasi, kompensasi, dan kepuasan kerja. Sedangkan variabel dependen dalam penelitian ini adalah kinerja karyawan. Variabel penelitian adalah
sesuatu hal yang berbentuk apa saja ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik
kesimpulannya Sugiyono, 2012:59. Variabel-variabel dalam penelitian ini adalah:
1. Variabel bebas independent variable adalah merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya
variabel terikat dependent variable Sugiyono, 2012:59. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel bebas adalah motivasi X1,
kompensasi X2, dan kepuasan kerja X3. 2. Variabel terikat dependent variable merupakan variabel yang
dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas Sugiyono,2012:59. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel terikat
adalah Kinerja Karyawan Y.
62
Tabel 3.2 Operasional Variabel Penelitian
Variabel Dimensi
Indikator Nomor Pertanyaan
dalam Angket Skala
Motivasi X
1
Maslow dalam
Siagian 2012:
289 1. Fisiologis
2. Keamanan
3. Sosial
4. Penghargaan
5. Aktualisasi Diri a. Kebutuhan Pokok
a. Rasa Aman
a. Hubungan Sosial
a. Pengakuan
a. Potensi 1
2
3
4
5 Ordinal
Kompen- sasi X
2
Mondy Noe
2008: 20
1. Finansial
2. Non-finansial a. Gaji
b. Bonus c. Insentif
d. Tunjangan
a. Tanggung jawab b. Peluang
Pengakuan c. Peluang Promosi
d. Lingkungan Fisik 6
7 8
9
10 11
12 13
Ordinal
63
Variabel Dimensi
Indikator Nomor Pertanyaan
dalam Angket Skala
Kepua- san Kerja
Herzberg dalam
Wibowo, 2012:
503. 1. Motivators
a. Sifat Pekerjaan b. Prestasi dalam
Pekerjaan c. Peluang Promosi
d. Kesempatan Untuk
Pengembangan Diri
e. Pengakuan 14
15
16 17
18 Ordinal
2. Hygiene Factors a. Kondisi Kerja
b. Kualitas Pengawasan
c. Hubungan Kerja dengan Orang
Lain 19
20
21
64
Variabel Dimensi
Indikator Nomor Pertanyaan
dalam Angket Skala
Kinerja Y
Mathis jackson,
2009: 378
1. Kuantitas
2. Kualitas
3. Ketepatan Waktu
a. Jumlah Kerja b. Penggunaan
Waktu
a. Keterampilan b. Pengetahuan
c. Kemampuan d. Proses Kerja
a. Waktu Yang Dipergunakan
b. Jumlah Kesalahan Dalam
Melaksanakan Pekerjaan
c. Jumlah dan Jenis Pemberian
Pelayanan Dalam Bekerja
22 23
24 25
26 27
28
29
30 Ordinal
65
Variabel Dimensi
Indikator Nomor Pertanyaan
dalam Angket Skala
4. Kehadiran
5. Kemampuan Bekerja Sama
a. Disiplin Kerja b. Kegiatan Yang
Tidak Berkepentingan
c. Prosedur Kerja Perusahaan
a. Interaksi Sosial b. Keterlibatan
c. Kepercayaan d. Sikap Pengertian
e. Tanggung Jawab 31
32
33
34 35
36 37
38 Ordinal
66
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Objek Penelitian
1. Fokus, Lokasi, dan Waktu Penelitian
a. Fokus Penelitian
Penelitian ini termasuk dalam ruang lingkup penelitian manajemen sumber daya manusia, yakni menganalisis motivasi, kompensasi, dan
kepuasan kerja serta kaitannya terhadap kinerja karyawan Data On Corporation.
b. Lokasi Penelitian
Penelitian dilakukan di Data On Corporation yang terletak di Jalan Sultan Iskandar Muda No. 8, Permata Hijau, Jakarta Selatan.
c. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan mulai tanggal 20 Oktober 2014 sampai 19 Juni 2015 yang diawali dengan melakukan wawancara pra penelitian
kepada manajer HRD serta penyebaran kuesioner penelitian yang dilaksanakan pada bulan Juni 2015.
67
2. Sejarah Perusahaan
Data On merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang teknologi informasi, yakni perusahaan pengembang software Human
Resource Management
HRM, Enterprise
Resource Planning
ERP, Finance Accounting FA, dan Content Management CMS. Data on mengembangkan aplikasi bisnis yang terintegrasi yang membantu
berbagai ukuran perusahaan dan industri untuk menghubungkan kegiatan operasi bisnis mereka agar lebih produktif dan membantu mencapai target
bisnis mereka. Data On mulai dirintis tahun 1999 di Simprug, Jakarta. Pendirinya
sebenarnya orang berkebangsaan Korea berkewarganegaraan Indonesia, Kim Yook Chan. Hanya saja, Kim tidak banyak terlibat dalam kegiatan
operasional, karena yang aktif mengelola adalah Gordon Enns yang menjabat sebagai Presiden Direktur dan Jimmy Widjojoarto yang
menjabat sebagai General Manager Operasional. Sejak awal Data On memang hanya berfokus kepada
pengembangan software pengelolaan SDM perusahaan dikarenakan pada saat itu hanya sedikit perusahaan lokal sejenis Data On, yakni perusahaan
pembuat dan pengembang software pengelolaan SDM Perusahaan. Setelah melalui proses pengembangan produk yang panjang, software SDM
tersebut kemudian diluncurkan ke pasar dan diberi nama SunFish HR. Kini program itu yang menjadi unggulan Data On di bisnis teknologi dan
Informasi.
68
Berikut alamat main office Data On Permata Hijau. The Bellezza, Gapura Prima Tower Lt. 28. Jl Letjen Soepeno No. 34 Permata Hijau,
Jakarta, 12210. Serta alamat development technology office Jl. Sultan Iskandar Muda No.8, Jakarta, 12240.
3. Visi dan Misi Perusahaan a. Visi
Menggerakkan evolusi bisnis riil dengan solusi software untuk organisasi yang mendunia.
b. Misi
Menciptakan solusi berbasis software terbaik untuk pelanggan kami dalam mencapai dampak terbesar dalam organisasi unik mereka.
4. Karakteristik Responden
Objek dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan Data On dengan jumlah responden yakni 96 orang. Berikut ini adalah hasil
penyajian mengenai karakteristik responden.
69
Tabel 4.1 Jenis Kelamin
Jenis Kelamin Persentase
Pria 57,29
Wanita 42,71
Total 100
Sumber: data diolah, 2015 Dari tabel di atas dapat terlihat bahwa mayoritas responden adalah
pria, meskipun tidak terlalu mendominasi, karena perbandingan antara responden pria dengan wanita hanya berbeda tipis, responden pria 57,29
sedangkan wanita 42,71. Data On merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang teknologi dan informasi yang pada saat ini pelakunya tidak
hanya terbatas pada pria saja, namun wanita juga memiliki kemampuan dalam bidang tersebut. Meskipun pria sedikit mendominasi, tetapi
berdasarkan data di atas dapat diketahui bahwa kemampuan dalam bidang teknik dan informasi secara keseluruhan dapat dikatakan merata untuk pria
dan wanita.
70
Tabel 4.2 Usia
Usia Persentase
21-25 53,13
26-30 27,08
31-35 14,58
36-40 2,08
41-45 3,13
Total 100
sumber: Data diolah, 2015
Dari tabel di atas terlihat bahwa sumber daya di bidang teknologi dan informasi didominasi usia muda dengan kisaran usia 21-25 dengan
persentase 53,13. Sedangkan minoritas responden berdasarkan usia adalah pada kisaran 41-45. Hal ini menandakan bahwa dalam bidang
teknologi dan informasi, sangat dibutuhkan karyawan dengan tingkat usia tersebut karena usia tersebut merupakan usia produktif dan kesehatan
organ tubuh terutama organ penglihatan masih berfungsi dengan baik.