Pengumpulan data primer Pemeriksaan menyeluruh

menggunakan berbagai alat ukur yang terdapat di lapangan. Waktu yang dibutuhkan untuk pengamatan dan pengambilan data primer serta frekuensi pengambilan data ditentukan setelah dilakukan tahap pendahuluan yaitu selama 2 minggu 7-20 April dengan frekuensi pengambilan data per jam. Data-data yang diambil yaitu :  Pengamatan dan pengukuran pada boiler uap dan data yang diambil adalah suhu uap, tekanan uap, suhu air umpan, laju alir massa air umpan, laju alir massa batubara. Selengkapnya data yang akan digunakan berdasarkan parameter dalam uraian 3.3. Secara umum, alat yang digunakan adalah peralatan pengukur daya listrik, peralatan untuk analisa pembakaran, manometer, termometer, flowmeter, tachometer, alat pendeteksi kebocoran dan pengukur lux serta alat yang terpasang pada ruang kendali control room.

2. Pengumpulan data sekunder

Data sekunder merupakan data penunjang lainnya yang diperoleh dari pihak instansi termasuk data yang tidak dapat diukur di ruang pengendali control room seperti data komposisi batubara yang telah diuji di laboratorium oleh pihak instansi.

3.6 Pengolahan data dan analisis

Uji kinerja yang dilakukan pada boiler di pembangkit listrik tenaga uap ini dilakukan pada setiap tahapan yang telah ditentukan. Semua perhitungan akhir energi dikonversikan ke dalam satuan energi yang sama.

1. Energi bahan bakar batubara

Energi bahan bakar batubara dalam proses produksi uap untuk menghasilkan listrik dapat dihitung dengan persamaan berikut : E B =M B LHV Dimana : E B = energi batubara KJjam M B = laju aliran massa batubara lbjam LHV = Low Heating Value batubara KJlb Pada perhitungan energi bahan bakar batubara, satuan yang digunakan untuk laju aliran massa adalah lbjam dikarenakan nilai LHV yang diperoleh memiliki satuan KJlb.

2. Energi oksigen yang terkandung dalam udara

Kebutuhan energi oksigen yang terkandung dalam udara pada proses pembakaran dapat dihitung dengan persamaan berikut : E udara = M udara Dimana : E udara = Energi udara KJjam M udara = laju aliran massa oksigen yang terkandung dalam udara secara teoritis Kg.moljam Cpu = Panas jenis udara KJKg.mol T1 = Suhu reference 298 o K T2 = Suhu udara o K 29 Nilai panas jenis udara merupakan fungsi integral terhadap suhu, nilai Cp dapat dihitung dengan menggunakan tabel Heat Capacity for Inorganic Compounds and Elements .

3. Energi air umpan boiler

Kebutuhan energi air umpan boiler dalam proses produksi steam dapat dihitung dalam persamaan berikut : E air = M air Dimana : E air = energi air umpan ketel KJjam C pa = panas jenis air umpan ketel KJKg.mol T 1 = suhu reference 298 o K T 2 = suhu air umpan ketel o K Nilai panas jenis air umpan boiler merupakan fungsi integral terhadap suhu, nilai Cp dapat dihitung dengan menggunakan tabel Heat Capacity for Inorganic Compounds and Elements .

4. Energi uap

Energi uap yang dihasilkan dapat dihitung dengan persamaan berikut : E s = M s h Dimana : E s = Energi uap KJjam M s = laju aliran massa uap Kgjam h = Entalpi uap pada tekanan dan suhu tertentu KJKg

5. Efisiensi penggunaan energi

Efisiensi penggunaan energi dalam proses produksi uap panas steam adalah sebagai berikut :

a. Efisiensi rill

Efisiensi rill yaitu perbandingan antara jumlah energi berguna dengan jumlah energi input. Energi rill dapat dihitung dengan persamaan sebagai berikut : = E berguna E in x 100 Dimana : = efisiensi rill E berguna = Energi berguna KJjam E in = Energi input KJjam

b. Efisiensi teknis

Efisiensi teknis yaitu perbandingan efisiensi terukur dengan efisiensi alatmesin terpasang. Efisiensi teknis dapat dihitung dengan persamaan sebagai berikut : x 100 Dimana : = Efisiensi teknis = Efisiensi alat mesin menurut spesifikasi = Efisiensi rill 30